• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Analisis Data Keaktifan a.Siklus I a.Siklus I

1) Keaktifan Aspek Afektif

Pada tabel 4.1 halaman 99, dapat dijelaskan bahwa kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran (indikator A1) memenuhi kriteria tinggi dengan persentase 67,2%. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran siklus I pertemuan I akan dimulai. Misalnya pada saat peneliti dan guru memasuki ruang kelas, semua siswa sudah siap di tempat duduk mereka masing-masing. Tidak dijumpai siswa yang masih berada di luar kelas. Persiapan belajar siswa yang lain adalah siswa sudah mempersiapkan buku dan alat tulis di atas meja, suasana kelas di awal pembelajaran sangat kondusif.

Indikator A2 yaitu perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas memenuhi kriteria cukup. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada saat peneliti sedang menjelaskan materi

mengenai pengertian berita, beberapa siswa terlihat mencatat hal-hal penting di buku catatan mereka. Selain itu, pada saat diskusi kelompok terlihat beberapa siswa sudah mencatat hal-hal pokok dalam berita yang ditayangkan. Namun demikian, masih ada beberapa siswa lainnya yang belum mempunyai keinginan untuk mencatat apa yang dijelaskan peneliti maupun mencatat hal pokok saat menyimak rekaman berita.

Indikator A3 dalam keaktifan aspek afektif yaitu siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Hal ini dapat telihat pada saat pembelajaran berlangsung. Pada saat peneliti sedang menjelaskan materi terlihat beberapa siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Begitu pula pada saat rekaman video berita ditayangkan, mereka pun memperhatikan dengan penuh konsentrasi. Namun, masih ada beberapa siswa yang belum mempunyai keinginan untuk memperhatikan dengan seksama. Misalnya ada siswa mengganggu teman yang sedang memperhatikan rekaman video berita. Selain itu tidak sedikit siswa yang sibuk membicarakan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran.

Indikator A4 dalam keaktifan afektif yaitu kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Indikator ini memenuhi

kriteria cukup. Hal ini dapat terlihat pada saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa membawa buku atau sumber lain untuk memperoleh informasi tambahan. Namun, ada siswa yang tidak membawa buku dan hanya tergantung pada buku paket saja.

Indikator A5 yaitu siswa menghargai dan menerima pendapat/gagasan dari teman dengan baik dalam proses pembelajaran. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Misalnya pada saat diskusi kelompok, peneliti menemukan salah satu kelompok ada siswa yang tidak mau menghargai pendapat anggota kelompoknya yang mengakibatkan perdebatan bahkan memicu pertengkaran diantara kelompok.

Indikator keaktifan aspek selanjutnya adalah sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan/pemahaman teman satu berkelompok A6. Indikator ini memperoleh kriteria cukup. Hal ini dapat terlihat dalam proses pembelajaran berlangsung saat siswa bekerjasama di dalam kelompok beberapa siswa sudah menunjukkan sikap peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu kelompok untuk menjelaskan maksud yang tidak dimengerti. Namun, ada siswa saat bekerjasama di dalam kelompok sikapnya tidak memperdulikan (acuh tak acuh) dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu kelompok. Misalnya, siswa tidak mau bekerjasama untuk menyelesaikan LKS yang diberikan oleh guru,

sehingga hanya 1-2 siswa anggota kelompok saja yang menyelesaikannya.

Indikator A7 yaitu sikap siswa untuk memberikan pujian, semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Sebagai contoh ada beberapa kelompok yang saling memberikan semangat kepada anggota kelompoknya untuk menyelesaikan LKS dengan baik. Namun, ada kelompok yang tidak mau memberikan semangat kepada anggota kelompoknya

Indikator A8 yaitu siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Sebagai contoh beberapa siswa saat menyimak rekaman video berita yang ditayangkan menunjukkan sikap antusias untuk mendengarkan isi berita dalam belajar.

Setelah mengetahui indikator tiap keaktifan, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mencari hasil keaktifan tiap siswa aspek afektiv. Perhitungan dilakukan dengan cara jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor total keseluruhan aspek afektif (16) dikalikan 100% (lampiran C.4 Halaman 224). Data hasil keaktifan aspek afektiv tiap siswa pada siklus I dapat diklasifikasikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5

Kriteria Keaktifan Aspek Afektif Siswa Siklus I Pertemuan I

Persentase Kriteria Keaktifan Siswa Jumlah Siswa ≤ 20% Sangat Rendah 2 21 – 40% Rendah 4 41 – 60% Cukup 7 61 – 80% Tinggi 15 81 – 100% Sangat Tinggi 1 Jumlah Siswa 29

Persentase keaktifan kelas =

= 55,4% (Cukup)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa kelas VIII B belum aktif secara afektif, dikarenakan persentase keaktifan kelas memperoleh 55,4% (memenuhi kriteria cukup). Faktor penyebab siswa dikatakan belum aktif secara afektif antara lain:

a) Kurangnya kemauan siswa untuk mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas.

b) Siswa kurang memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok.

c) Kurangnya kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak.

d) Siswa kurang menghargai dan menerima pendapat/ gagasan dari teman dengan baik.

e) Sikap siswa kurang untuk peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu berkelompok.

f) Kurangnya kemauan siswa untuk memberikan pujian, semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok.

g) Kurangnya sikap antusiasme dalam belajar. 2) Keaktifan Aspek Psikomotorik

Pada tabel 4.2 halaman 100, dapat dijelaskan bahwa keberanian siswa untuk mengemukakan kembali isi berita di depan kelas tanpa disuruh (indikator B1) memenuhi kriteria tinggi dengan persentase 63,8%. Hal ini dapat dilihat saat kegiatan kerja kelompok maupun tes akhir telah usai. Beberapa siswa sudah berani maju ke depan kelas untuk mengemukakan kembali isi berita tanpa disuruh dan berebut. Namun, ada siswa yang harus ditunjuk terlebih dahulu untuk mengemukakan kembali di depan kelas.

Indikator B2 yaitu siswa memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok. Indikator keaktifan aspek afektif ini memenuhi kriteria cukup. Hal ini dapat dilihat pada saat proses lanjutan diskusi kelompok. Beberapa siswa sudah mulai tampak untuk memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan atas teman kelompok. Namun, ada siswa dalam kelompok pada saat berdiskusi kelompok belum memberikan jawaban yang asal menjawab dan

bahkan tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh teman kelompoknya.

Indikator B3 yaitu kemauan siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru/ peneliti terhadap materi yang diajarkan. Indikator ini memenuhi kriteria keaktifan sangat rendah, karena hampir sebagian besar siswa dalam kelompok masih merasa kurang percaya diri dan merasa aneh terhadap metode yang dipergunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan kebanyakan siswa sibuk mengobrol dengan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran.

Indikator B4 yaitu kemauan siswa untuk mengemukakan pendapat dalam kelompok. Indikator ini memenuhi kriteria rendah. Hal ini dapat dilihat saat siswa berdiskusi kelompok. Beberapa siswa saat melakukan diskusi kelompok sudah mau untuk mengemukakan pendapatnya. Namun, tidak semua siswa saat berkelompok mengemukakan pendapatnya karena tidak tahu apa yang harus dibicarakan dalam kelompok dan masih merasa malu.

Indikator terakhir adalah B5 yaitu kemauan siswa untuk mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain setelah mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Indikator ini memenuhi kriteria sangat rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa masih merasa malu dan kurang percaya diri untuk

mengemukakan pendapatnya terhadap kelompok lain yang maju saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas.

Untuk mengetahui keaktifan tiap siswa, aspek psikomotorik keseluruhan dapat dihitung dengan cara jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor total keseluruhan (10) dikalikan 100% (lampiran C.5 halaman 226). Data hasil keaktifan tiap siswa aspek psikomotorik pada siklus I dapat diklasifikasikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6

Kriteria Keaktifan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus I Pertemuan II

Persentase Kriteria Keaktifan Siswa Jumlah Siswa ≤ 20% Sangat Rendah 8 21 – 40% Rendah 12 41 – 60% Cukup 7 61 – 80% Tinggi 1 81 – 100% Sangat Tinggi 1 Jumlah Siswa 29

Persentase Keaktifan kelas aspek psikomotorik =

33,1% (Rendah)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa kelas VIII B belum aktif secara psikomotor, dikarenakan persentase keaktifan kelas untuk aspek psikomotorik juga memperoleh 33,1% (memenuhi kriteria rendah). Faktor penyebab keaktifan siswa kelas VIII B belum aktif secara psikomotorik antara lain:

a) Kurangnya kemauan siswa untuk memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok.

b) Siswa masih malu untuk mengajukan pertanyaan kepada guru/ peneliti terhadap materi yang diajarkan.

c) Siswa kurang aktif saat mengemukakan pendapat dalam kelompok.

d) Kurangnya kemauan siswa untuk mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas

b. Siklus II

1) Keaktifan Aspek Afektif

Berdasarkan tabel 4.3 halaman 114, dapat dijelaskan bahwa indikator A1, yaitu kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran memenuhi kriteria sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat sebelum proses pembelajaran pada siklus I pertemuan I akan dimulai. Sebagai contoh sebelum pembelajaran keterampilan menyimak, semua siswa siap mengikuti proses pembelajaran dengan cara menyiapkan buku pelajaran di atas meja, dan kelas tidak gaduh. Selain itu indikator keaktifan aspek afektif ini mengalami peningkatan yang sangat baik dibandingkan dengan tindakan di siklus I.

Indikator A2 yaitu perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas. Indikator ini memenuhi

kriteria tinggi. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran dimulai. Sebagai contoh pada saat peneliti menjelaskan poin-poin pengulangan materi unsur-unsur berita, cara menyimpulkan, dan cara mengemukakan kembali isi berita menggunakan media audiovisual, hampir semua siswa mencatat hal-hal penting yang dijelaskan oleh peneliti, baik yang belum dipahami oleh siswa maupun yang sudah dipahami.

Indikator A3 yaitu siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok. Indikator ini memenuhi kriteria tinggi. Beberapa faktor yang menyebabkan siswa memperhatikan dan fokus pada saat kerja kelompok yaitu pembelajaran yang serius tapi santai, dan media audiovisual (LCD) sudah baik dari gambar maupun suara. Namun, ada beberapa siswa yang masih tidak memperhatikan pembelajaran seperti mengganggu teman yang serius dalam berpendapat, dan saat menyimak rekaman video berita yang ditayangkan.

Indikator A4 yaitu kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Indikator ini memenuhi kriteria tinggi. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran. Sebagian contoh, siswa sudah terlihat kesiapan membawa buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi dengan meminjam buku dari perpustakaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

Indikator A5 yaitu siswa menghargai dan menerima pendapat/ gagasan dari teman dengan baik. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Indikator keaktifan aspek afektif tidak menunjukkan peningkatan dari hasil pengamatan di siklus I. Hal ini disebabkan karena beberapa siswa saat berkelompok masih memiliki rasa ego untuk menang sendiri terhadap pendapatnya tanpa harus menghargai/ menerima pendapat dari teman satu kelompok.

Indikator A6 yaitu sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu berkelompok. Indikator keaktifan aspek afektif ini memenuhi kriteria cukup dan sama sekali tidak terjadi peningkatan dari hasil pengamatan di siklus I. Hal ini dikarenakan sama dengan aspek A5, sikap siswa yang kurang peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu kelompok. Misalkan saja, saat siswa bekerjasama untuk menyelesaikan hasil diskusi kelompok, beberapa siswa hanya acuh dan bahkan ada siswa yang tidak mau menau terhadap pemahaman teman satu kelompoknya.

Indikator A7 yaitu sikap siswa untuk memberikan pujian,semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Hal ini bisa dilihat pada saat kelompok siswa memperesntasikan hasil diskusinya di depan kelas dan saat berdiskusi kelompok. Sebagai contoh: ada beberapa siswa dalam kelompok yang masih kurang memberikan pujian,

semangat ataupun dorongan dalam memberikan pendapatnya kepada anggotanya di dalam kelompok.

Indikator A8 yaitu siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar. Indikator ini memenuhi kriteria tinggi. Hal ini bisa dilihat saat proses siswa menyimak rekaman isi berita dalam kelompok. Semua siswa sudah menunjukkan sikap antusias terhadap isi berita yang ditayangkan.

Untuk mengetahui keaktifan tiap siswa aspek afektif dapat dihitung dengan cara jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor total keseluruhan aspek afektif (16) dikalikan 100% (lampiran C.6 halaman 228). Data keaktifan aspek afektif siswa pada siklus II dapat diklasifikasikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7

Kriteria Keaktifan Aspek Afektif Siswa Siklus II Pertemuan I

Persentase Kriteria Keaktifan Jumlah Siswa

0 – 20% Sangat Rendah 2 21 – 40% Rendah 3 41 – 60% Cukup 2 61 – 80% Tinggi 11 81 – 100% Sangat Tinggi 11 Jumlah Siswa 29

Persentase keaktifan kelas =

= 65,3% (Tinggi)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa sudah aktif secara afektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase keaktifan kelas untuk aspek afektif mengalami

peningkatan di siklus II, yaitu memperoleh persentase 65,3% memenuhi kriteria keaktifan tinggi. Selain itu terdapat 6 indikator keaktifan aspek afektif juga mengalami peningkatan di siklus II, yaitu A1 (kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran), A2 (perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas), A3 (siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok), A4 (kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak), A7 (sikap siswa untuk memberikan pujian,semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok) dan A8 (siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar). Sedangkan 2 indikator masih tetap (tidak terjadi peningkatan) yaitu A5 (menghargai dan menerima pendapat/ gagasan dari teman dengan baik) dan A6 (sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu berkelompok).

2) Keaktifan Aspek Psikomotorik

Pada tabel 4.4 halaman 114 dapat dijelaskan bahwa, indikator B1 yaitu keberanian siswa untuk mengemukakan kembali isi berita di depan kelas memenuhi kriteria sangat tinggi. Hal ini terlihat pada saat perwakilan siswa tanpa disuruh maju untuk mengemukakan kembali isi berita dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selain itu siswa sudah mulai menunjukkan sikap percaya diri dan tidak malu saat di depan kelas.

Indikator B2 yaitu siswa memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok. Indikator ini memenuhi kriteria sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat pada saat proses bekerjasama dengan anggota kelompok saat berdikusi. Berdasarkan pengamatan, setelah kegiatan menyimak rekaman berita sebagian besar siswa dalam kelompok sudah menunjukkan kemauan untuk memberikan jawaban kepada temannya berdasarkan rekaman berita yang telah disimak untuk menjawab pertanyaan yang diberikan di dalam LKS. Indikator B3 yaitu siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/ peneliti terhadap materi yang diajarkan. Indikator ini memenuhi kriteria cukup. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa masuk ke dalam kelompoknya masing-masing pada saat peneliti menjelaskan kembali terhadap materi yang diajarkan sebelumnya. Sebagai contoh: siswa mengajukan pertanyaan tentang unsur-unsur berita yang belum dipahami secara mendalam, cara menyimpulkan isi berita yang baik dan benar bagaimana, dan cara mengemukakan kembali isi berita dengan baik. Pendapat siswa berdasarkan pengamatan yang peneliti lihat bahwa, siswa sudah ada kemajuan dibandingkan dengan tindakan di siklus I yang hanya diam dan malu saat peneliti menjelaskan materi.

Indikator B4 yaitu siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok. Indikator keaktifan ini memenuhi kriteria cukup. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pengamatan peneliti saat siswa

berkelompok mengemukakan pendapatnya terhadap jawaban yang harus diputuskan mana yang benar dan mana yang salah.

Indikator B5 yaitu siswa mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Indikator keaktifan ini memenuhi kriteria sangat tinggi. Hampir semua siswa berani berpendapat terhadap kelompok lain yang sedang mengemukakan kembali isi berita dari aspek ketepatan isi, volume suara, sikap tubuh yang baik, dan penggunakan bahasa Indonesia sudah baik atau belum.

Untuk mengetahui keaktifan tiap siswa aspek psikomotorik dapat dihitung dengan cara jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor total keseluruhan aspek psikomotorik (10) dikalikan 100% (lampiran C.7 halaman 230). Data keaktifan aspek psikomotorik tiap siswa pada siklus II dapat diklasifikasikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8

Kriteria Keaktifan Aspek Afektif Siswa Siklus II Pertemuan II

Persentase Kriteria Keaktifan Jumlah Siswa

0 – 20% Sangat Rendah 2 21 – 40% Rendah 1 41 – 60% Cukup 3 61 – 80% Tinggi 19 81 – 100% Sangat Tinggi 4 Jumlah Siswa 29

Persentase Keaktifan Kelas Aspek Psikomotorik =

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa sudah aktif secara psikomotorik. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase keaktifan kelas untuk aspek psikomotorik mengalami peningkatan di siklus II dengan persentase 66,6% dan memenuhi kriteria keaktifan tinggi. Selain itu dari 5 indikator keaktifan aspek psikomotorik mengalami peningkatan di siklus II yaitu B1 (keberanian siswa mengemukakan kembali isi berita di depan kelas tanpa disuruh), B2 (memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok), B3 (mengajukan pertanyaan kepada guru/ peneliti terhadap materi yang diajarkan), B4 (mengemukakan pendapat dalam kelompok), dan B5 (mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita).

2. Analisis Data Hasil Belajar