• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian 1.Siklus I 1.Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Penelitian siklus I dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual. Dalam pelaksanaan tindakan baik di siklus I maupun di siklus berikutnya, peneliti berperan sebagai guru dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai mitra peneliti. Hal ini dikarenakan Ibu Yosepha Indah Kurniati selaku guru bahasa Indonesia sudah menyerahkan pembelajaran sepenuhnya kepada peneliti, sehingga beliau hanya mendampingi baik di dalam maupun di luar kelas. Penelitian ini tidak dilakukan oleh peneliti sendiri, tetapi bekerja sama dengan rekan sejawat sebagai observer untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran, yakni 2 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID), dan 2 alumni Universitas Sanata Dharma. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan

Setelah peneliti memperoleh informasi nilai hasil belajar kondisi awal siswa kelas VIII B dari guru bahasa Indonesia dan hasil observasi awal keaktifan siswa selama proses pembelajaran, peneliti merencanakan penyusunan instrumen pembelajaran antara lain:

1) lembar observasi untuk pengamatan proses pembelajaran tiap kelompok,

2) persiapan materi pembelajaran mengemukakan kembali isi berita, 3) membuat RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran),

4) menyiapkan soal tes siklus I,

5) mempersiapkan media audio-visual yang akan digunakan,

6) mempersiapkan video berita terbaru yang akan diperdengarkan oleh siswa,

7) membuat LKS dan

8) membuat call card untuk kegiatan siswa berdiskusi dalam kelompok.

9) mempersiapkan lembar wawancara siswa dan guru 10)mempersiapkan lembar angket siswa

Instrumen penelitian di atas telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum digunakan untuk penelitian. Lembar soal tes sebelum digunakan akan di uji coba terlebih dahulu. Uji coba tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Desember 2012. Siswa yang digunakan uji coba

siklus I adalah kelas IX A yang berjumlah 24 siswa. Peneliti memilih kelas IX A karena, siswa di kelas IX A sebelumnya sudah mempelajari dan memahami materi pembelajaran mengemukakan kembali isi berita pada saat di kelas VIII. Hasil analisis menunjukkan bahwa soal tes akhir siklus I dinyatakan valid dan reliabel sehingga tidak dilakukan revisi terhadap soal tes tersebut (Lampiran B.5 halaman 196).

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan I

Hari/ Tanggal : Selasa, 22 Januari 2013 Ruangan : Laboratorium IPA Kelas/ semester : VIII B/ II

Waktu : 2 jam pelajaran (2x40 menit) Pukul : 11. 35-13.00 WIB

a) Kegiatan Pendahuluan (15 menit).

Peneliti memasuki ruang kelas didampingi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat peneliti memasuki ruang kelas, suasana kelas masih gaduh, beberapa siswa masih berada di luar kelas dan siswa yang berada di dalam kelas belum siap untuk memulai pelajaran. Kemudian, peneliti segera mengkondisikan keadaan kelas sehingga kelas mulai kondusif. Selanjutnya, peneliti menuliskan daftar anggota kelompok yang sudah ditentukan, lalu membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing 4-5 orang dalam kelompok secara

heterogen, berdasarkan jenis kelamin, dan nilai kondisi awal yang diperoleh dari informasi guru sebelum penelitian dimulai. Setelah siswa mengetahui siapa saja teman-teman sekelompoknya, siswa diminta untuk menyusun meja dan kursi secara berkelompok, kemudian mereka segera duduk dalam kelompok masing-masing.

Peneliti dibantu oleh observer membagikan call card supaya mempermudah pengamatan keaktifan siswa. Siswa diminta untuk segera mengenakan call card selama proses pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan I ini, observer mengamati keaktifan siswa dari aspek afektif.

b) Kegiatan Inti (55 menit).

Sebelum pelajaran dimulai, peneliti menjelaskan metode dan media yang akan dipergunakan selama penelitian. Kemudian menanyakan sejauh mana siswa memahami, dan mengetahui materi tentang mengemukakan kembali isi berita. Selanjutnya peneliti memberikan beberapa pertanyaan secara lisan tentang aspek berita, cara menyimpulkan, dan cara mengemukakan kembali isi berita kepada masing-masing kelompok terlebih dahulu, agar siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Beberapa siswa antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, tetapi ada pula

siswa yang hanya mengobrol dengan teman dan tidak fokus terhadap pembelajaran.

Setelah tanya jawab selesai, peneliti menjelaskan poin-poin materi tentang berita menggunakan media audio-visual yaitu laptop dan LCD proyektor. Pada saat peneliti menjelaskan materi tentang berita, kelompok dipersilahkan untuk bertanya seputar materi yang disajikan. Sebagian besar siswa dalam kelompok memperhatikan dengan seksama, dan mencatat materi yang disajikan peneliti. Namun, masih ada beberapa kelompok yang ribut sendiri atau sibuk dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran saat itu.

Siswa diminta untuk berdiskusi kelompok selama 20 menit. Sebelumnya siswa diminta untuk menyimak video rekaman berita menggunakan media audio-visual yang berjudul “Cessna Jatuh” untuk menentukan jawaban dari pertanyaan dari soal LKS yang akan diberikan oleh peneliti. Untuk memperjelas rekaman video berita yang ditayangkan, peneliti menyajikan video berita tersebut selama 2 kali.

Saat siswa berdiskusi, suasana kelas tidak begitu gaduh. Namun, ada beberapa siswa yang menghabiskan waktu untuk mengobrol pada saat diskusi kelompok, dan mengganggu teman lain yang sedang serius mengerjakan soal. Saat

berdiskusi, siswa memberikan pendapat atau gagasan kepada teman sekelompoknya.

c) Kegiatan Penutup (10 menit).

Karena waktu yang diberikan sekolah telah usai, peneliti mengingatkan kepada siswa untuk berlatih di rumah, supaya pada pertemuan berikutnya siswa dapat memahami materi berita sebagai persiapan untuk mempresentasikan hasil diskusi dan perwakilan kelompok mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Peneliti mengucapkan salam kepada siswa dan menutup pembelajaran.

2) Pertemuan II

Hari/ tanggal : Sabtu, 29 Januari 2013 Ruangan : Ruangan audiovisual Kelas/ semester : VIII B/ II

Waktu : 2 jam pelajaran (2x40 menit) Pukul : 09.30-10.40 WIB

a) Kegiatan Pendahuluan (5 menit).

Pertama, peneliti mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan melakukan presensi. Dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 29 orang, terdapat 2 siswa yang tidak hadir tanpa keterangan. Kedua siswa tersebut juga tidak hadir pada pertemuan pertama. Peneliti mengingatkan kembali materi yang sudah diajarkan pada pertemuan pertama. Kemudian,

peneliti mempersiapkan lembar soal tes akhir dan angket siswa. Peneliti meminta siswa untuk menyusun meja dan kursi secara berkelompok. Siswa segera duduk dalam kelompok masing-masing. Peneliti beserta observer membagikan call card, untuk mempermudah pengamatan keaktifan. Siswa diminta untuk mengenakan call card tersebut selama proses pembelajaran supaya mempermudah observer untuk mengamati aspek psikomotorik siswa.

b) Kegiatan Inti (60 menit).

Siswa dipersilahkan untuk melanjutkan diskusi kelompok yang diberikan pada soal LKS pertemuan pertama. Setelah itu, peneliti mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Kelompok yang ditunjuk oleh peneliti berhak mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Perwakilan dari setiap kelompok, membacakan hasil diskusi mereka dan mengemukakan kembali isi berita di depan kelas untuk dinilai sebagai nilai kelompok. Alokasi waktu yang dipergunakan adalah 20 menit. Selanjutnya, peneliti memberikan apresiasi kepada kelompok yang berani untuk mengemukakan kembali isi berita di depak kelas. Tujuan siswa diberikan apresiasi, supaya siswa dapat lebih bersemangat untuk bekerjasama dalam kelompok dan meningkatkan kompetisi antar kelompok.

Untuk menguji pemahaman siswa dari diskusi kelompok dan penjelasan materi dari peneliti, siswa diberikan tes akhir untuk pelaksaan siklus I. Soal tes akhir siklus I yang diberikan, berbentuk esai dan bersifat individu. Sebelum siswa mengerjakan tes, peneliti menayangkan rekaman video berita menggunakan media audio-visual, yang berjudul “Minibus Masuk Jurang”. Pemutaran video berita dilakukan selama satu kali. Peneliti mengingatkan kepada siswa untuk menyimak berita dengan tenang dan penuh konsentrasi. Waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan tes akhir adalah 15 menit.

Setelah siswa selesai mengerjakan tes, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kembali isi berita dengan runtut, kejelasan artikulas, volume suara, sikap tubuh, penggunaan bahasa Indonesia dan selama 25 menit. Masing-masing siswa diberi waktu kurang lebih selama 1 menit untuk mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Penilaian yang dilakukan bersifat individu.

c) Kegiatan Penutup (10 menit).

Peneliti meminta siswa untuk mengisi lembar angket untuk melihat pendapat siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selama siswa mengisi angket, peneliti menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung.

Kemudian peneliti mengucapkan salam kepada siswa untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan (Observing) 1) Keaktifan Aspek Afektif

Selama penelitian siklus I pertemuan I, tahap pengamatan (observasi) dilakukan saat proses pembelajaran sedang berlangsung pada hari Selasa, 22 Januari 2013. Dalam tahap ini peneliti menggunakan instrumen nontes, yaitu lembar observasi siswa. Tahap observasi bertujuan untuk mengetahui keaktifan aspek afektif tiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengamatan keaktifan aspek afektif, terdiri dari 8 indikator yang akan diamati, yaitu A1) kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, A2) perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas, A3) siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok, A4) kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak, A5) siswa menghargai dan menerima pendapat/ gagasan dari teman dengan baik, A6) sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu berkelompok, A7) sikap siswa untuk memberikan pujian,semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok dan A8) siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar. Skor tiap indikator keaktifan aspek afektif diberikan skor tertinggi 2 dan skor

terendah adalah 0. Untuk mempermudah observer mengamati keaktifan siswa aspek afektif, siswa diberikan call card sesuai dengan nomor urut presensi masing-masing. Hasil pengamatan tiap indikator keaktifan aspek afektif adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Kriteria Keaktifan Tiap Indikator Aspek Afektif Siklus I Pertemuan I

Indikator Persentase Keaktifan Kriteria Keaktifan

A1 67,2% Tinggi A2 55,2% Cukup A3 60,3% Cukup A4 55,2% Cukup A5 53,4% Cukup A6 51,7% Cukup A7 50% Cukup A8 51,7% Cukup Keterangan tabel:

A1) kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, A2) perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi

yang sedang dibahas,

A3) siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok,

A4) kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak,

A5) siswa menghargai dan menerima pendapat/ gagasan dari teman dengan baik,

A6) sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan/ pemahaman teman satu berkelompok,

A7) sikap siswa untuk memberikan pujian,semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok dan

A8) siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar 2) Keaktifan Aspek Psikomotorik

Tahap pengamatan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2013 untuk mengamati keaktifan aspek psikomotorik tiap siswa. Keaktifan aspek psikomotorik terdiri dari

5 indikator yang akan diamati, yaitu B1) keberanian siswa mengemukakan kembali isi berita di depan kelas tanpa disuruh, B2) siswa memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok, B3) siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/ peneliti terhadap materi yang diajarkan, B4) siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok, dan B5) siswa mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Skor tiap indikator keaktifan aspek psikomotorik yaitu skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Untuk mempermudah observer mengamati keaktifan siswa aspek psikomotorik, siswa diberikan call card sesuai dengan nomor urut presensi masing-masing. Hasil pengamatan keaktifan psikomotorik adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2

Kriteria Keaktifan Tiap Indikator Aspek Psikomotorik Siklus I Pertemuan II

Indikator Persentase Keaktifan Kriteria Keaktifan

B1 63,8% Tinggi B2 50% Cukup B3 19% Sangat rendah B4 25,9% Rendah B5 10,3% Sangat rendah Keterangan tabel:

B1) keberanian siswa mengemukakan kembali isi berita di depan kelas tanpa disuruh.

B2) siswa memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok.

B3) siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/ peneliti terhadap materi yang diajarkan.

B4) siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok.

B5) siswa mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas.

d. Refleksi

Tahap refleksi digunakan peneliti untuk berdiskusi serta wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2013. Hasil wawancara diketahui bahwa pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual sangat baik diberikan oleh siswa, karena dengan adanya media tersebut, siswa tidak merasa bosan dan dapat bekerjasama kelompok, sehingga siswa dapat belajar untuk berpendapat serta fokus menjawab pertanyaan yang diberikan.

Namun, hasil diskusi dengan guru masih ada beberapa kelemahan yaitu belum bisa mengatur alokasi waktu untuk pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD terkhusus pada tes akhir mengemukakan kembali isi berita per siswa, karena saat tes akhir dilaksanakan harus menyebutkan siswa satu per satu sesuai presensi dan kelas menjadi ribut. Untuk rekaman video berita yang di tayangkan ada kendala di gambar dan suaranya yang tidak jelas, dan media audio-visual yang digunakan terdapat masalah yaitu warnanya menjadi buram karena kepanasan. Selain itu, keaktifan siswa masih belum maksimal saat proses pembelajaran berlangsung dikarenakan siswa sibuk dengan kegiatan yang tidak ada hubungan dengan pembelajaran dan mengobrol dengan teman saat berdiskusi kelompok.

Berdasarkan lembar angket yang diberikan kepada siswa menunjukkan respon bervariasi. Respon yang diberikan ada yang setuju, tidak setuju dan sangat setuju terhadap pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual (Hasil angket siklus I lampiran D.8 halaman 243).

Langkah selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan kurang untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan selama penelitian berlangsung. Beberapa kelebihan yang dikemukakan siswa ketika diwawancarai oleh peneliti

didampingi Ibu Yosepha Indah Kurniati pada hari Sabtu, 26 Januari 2013 adalah sebagai berikut.

1. Siswa merasa senang, bersemangat, dan tidak bosan saat berdiskusi dan mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak. Selain itu siswa merasa pembelajaran menjadi lebih mengasyikkan dengan media audio-visual sehingga membuat mereka lebih fokus untuk menyimak berita yang ditayangkan (F. Neti Jati/ 81,3).

2. Siswa merasa senang, dan mengasyikkan ketika mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual (Bernadus Dicky/ 75).

3. Siswa merasa senang, dapat bekerjasama, tidak bosan, dan mengasyikkan saat mengikuti pembelajaran keterampilan

menyimak dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual (Albertus Branang/ 50).

Kekurangan yang ada dalam penelitian menurut beberapa pengakuan dari siswa adalah sebagai berikut.

1. Rekaman video berita dari suara, dan gambar tidak jelas. Selain itu perintah soal tidak jelas.

2. Alokasi waktu yang terlalu sedikit dalam mengerjakan LKS maupun saat mengemukakan kembali isi berita pada tes akhir. 3. Kurangnya bimbingan saat siswa bekerjasama dalam kelompok. 4. Siswa masih merasa kurang percaya diri saat mengemukakan

kembali isi berita di depan kelas.

Langkah selanjutnya adalah peneliti berdiskusi dengan guru untuk memperbaiki supaya pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya dapat terlaksana dengan baik, yaitu 1) pemilihan rekaman video berita yang baik dan memperjelas soal, 2) membimbing siswa pada saat berkelompok, 3) memberikan motivasi kepada siswa pada saat berkelompok supaya siswa dapat lebih percaya diri, 4) mempersiapkan media audio-visual yang lebih baik, 5) mempersiapkan proses pembelajaran dengan baik sehingga alokasi waktu dapat sesuai dengan yang direncanakan, dan 6) memberikan penjelasan tentang materi kepada siswa yang belum mengerti.

Berdasarkan hasil refleksi di atas, peneliti memutuskan untuk mengadakan pelaksanaan tindakan di siklus kedua. Hal ini dikarenakan

keaktifan dan hasil belajar siswa belum mencapai target awal sebelum penelitian dilaksanakan.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua pertemuan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual. Pelaksanaan penelitian siklus II akan dipaparkan sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan

Setelah penelitian siklus I selesai dilaksanakan, peneliti dan guru merencanakan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II, dikarenakan keaktifan dan hasil belajar siswa belum memenuhi target awal yang diinginkan peneliti. Penelitian siklus II bertujuan, untuk memantapkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita. Metode dan media yang digunakan masih sama dengan siklus I, yaitu metode kooperatif tipe STAD dan media audio-visual.

Adapun perencanaan peneliti untuk mempersiapkan pelaksanaan tindakan di siklus II antara lain membuat perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan soal tes (LKS dan tes akhir), mempersiapkan video berita terbaru dengan gambar dan suara yang lebih jelas, mempersiapkan media pembelajaran audio-visual yang lebih baik, memperbarui call card yang akan dipakai siswa untuk kegiatan diskusi kelompok, mempersiapkan lembar pengamatan (observasi) keaktifan, lembar angket dan lembar wawancara.

Beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam siklus II adalah sebagai berikut.

1) Mengatur alokasi waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa tidak merasa terburu-buru dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti.

2) Mempersiapkan media audio-visual dengan baik.

3) Memberikan penjelasan kembali kepada siswa yang belum mengerti tentang materi yang akan diajarkan.

4) Mempersiapkan rekaman video berita yang lebih baik dan memperjelas perintah soal baik LKS maupun tes akhir.

5) Memberikan motivasi kepada siswa supaya merasa percaya diri dalam mengemukakan kembali di depan keals baik individu maupun kelompok dengan cara menciptakan suasana belajar di kelas lebih kondusif yaitu serius tapi santai.

6) Membimbing siswa pada saat berkelompok dengan cara memberikan jalan keluar jika mengalami kebuntuan.

Sebelum penelitian siklus II dilaksanakan, soal tes akan di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Objek yang akan digunakan peneliti untuk uji coba tes adalah siswa kelas IX A yang berjumlah 24 siswa. Uji coba tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 25 Febuari 2013. Lembar soal tes yang akan di uji sebelumnya telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia terlebih dahulu. Hasil analisis validitas dan

reliabilitas menunjukkan bahwa soal tes dinyatakan valid dan relabel, sehingga tidak dilakukan revisi terhadap soal tersebut (Lampiran B.6 halaman 201).

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan I

Hari/ tanggal : Sabtu, 2 Maret 2013 Ruangan : Audio-visual

Kelas/ semester : VIII B/ II

Waktu : 2 jam pelajaran (2x40 menit) Pukul : 09.30-10.40 WIB

a) Kegiatan Pendahuluan (30 menit)

Peneliti didampingi guru mengucapkan salam yang kemudian di balas oleh siswa dan melakukan doa bersama. Setelah itu, peneliti mempresensi kehadiran siswa. Siswa yang hadir sejumlah 27 orang, sedangkan 2 siswa tidak hadir tanpa keterangan. Kedua siswa ini merupakah siswa yang tidak pernah hadir pada saat siklus I yang telah berlangsung. Peneliti mengkondisikan siswa agar siap belajar dan penuh konsentrasi. Siswa masuk ke dalam kelompoknya masing-masing. Sebelum mengawali proses pembelajaran, peneliti bertanya jawab dengan siswa terlebih dahulu tentang materi sebelumnya. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan di pertemuan sebelumnya. Peneliti memberikan contoh

mengemukakan kembali isi berita dengan baik dan benar. Setelah itu, peneliti menjelaskan poin-poin materi tentang berita. Sikap siswa mulai menunjukkan kesiapan mengikuti proses pembelajaran, sebagai contoh siswa menyiapkan buku paket serta alat tulis di atas meja, mencatat beberapa hal penting mengenai materi yang di bahas, dan sikap siswa sudah lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selanjutnya, peneliti menanyangkan rekaman video berita singkat yang berdurasi 2 menit berjudul Gardu Listrik Meledak melalui LCD. Siswa diberikan pertanyaan lisan terhadap rekaman video yang berkaitan tentang unsur-unsur berita. Hal bertujuan untuk melatih konsentrasi dan pemahaman siswa supaya saat berkelompok ataupun individual dapat lebih maksimal. Aktivitas siswa berdasarkan pengamatan peneliti sangat baik saat diberikan pertanyaan lisan, karena siswa tanpa tunjuk untuk menjawab sudah berani untuk mengacungkan jari. Beberapa siswa pun sudah berani untuk mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa yang telah berani baik dalam menjawab pertanyaan maupun mengemukakan kembali isi berita.

b) Kegiatan Inti ( 40 menit)

Setelah siswa melakukan kegiatan tanya jawab lisan dengan peneliti, siswa diberikan soal LKS yang akan dipergunakan

saat berkelompok. Peneliti membagikan call card yang akan dipergunakan siswa untuk mengikuti diskusi kelompok. Kemudian, siswa menyimak rekaman video berita yang berjudul “Amuk Masa” menggunakan media audio-visual. Siswa diminta untuk berkonsentrasi dalam menyimak agar dapat menjawab pertanyaan yang diberikan pada lembar LKS. Waktu yang diberikan siswa untuk berdiskusi selama 40 menit. Pada saat siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya, peneliti ikut membimbing. Beberapa hal yang sudah mulai tampak menurut pengamatan peneliti yaitu siswa berani untuk mengeluarkan pendapat atau gagasannya untuk keberhasilan kelompok, suasana kelas tidak gaduh, kemauan siswa untuk menghargai pendapat anggotanya, memberikan pujian dan dorongan kepada teman satu kelompok, dan sikap ceria dan antusias dalam belajar.

c) Kegiatan Penutup (10 menit)

Berhubung waktu yang diberikan oleh pihak sekolah telah usai, pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Peneliti berpesan kepada siswa supaya berlatih dan tetap semangat untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran berikutnya. Peneliti mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan II

Hari/ tanggal : Sabtu, 9 Maret 2013 Ruangan : Ruangan audio-visual Kelas/ semester : VIII B/ II

Waktu : 2 jam pelajaran (2x40 menit) Pukul : 09.30-10.40 WIB

a) Kegiatan Pendahuluan (5 menit)

Peneliti mengucapkan salam dan berdoa bersama siswa. setelah berdoa, peneliti menanyakan apakah ada siswa yang tidak hadir pada pertemuan kedua ini. Dari total keseluruhan siswa yaitu 29, terdapat 3 siswa yang tidak hadir tanpa alasan. b) Kegiatan Inti (30 menit)

Peneliti memperdalam pemahaman siswa dengan bertanya