BAB 3 METODE PENELITIAN
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif menggunakan skala Likert 1-4. Penyekalaan Likert merupakan metode penyekalaan sikap yang menggunakan distribusi jawaban sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Kusaeri & Suprananto, 2012: 221). Dalam penelitian ini, skala Likert digunakan dalam berbagai validasi instrumen dengan penggunaan kriteria yang berbeda-beda tergantung kebutuhan penilaiannya. Berikut instrumen penelitian beserta skala dan kriterianya.
Skala dan kriteria untuk validasi instumen non tes yang berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner analisis kebutuhan, dan kuesioner validasi produk disajikan dalam tabel 3.15.
Kepala Sekolah Guru Siswa
Tabel 3.15 Skala dan Kriteria Validasi Instrumen Non Tes
Nilai Kriteria
4 Item sudah layak digunakan tanpa diperbaiki 3 Item sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki 2 Item kurang layak digunakan dan perlu diperbaiki 1 Item tidak layak digunakan
Skala dan kriteria untuk uji validitas isi dan konstruk instrumen tes berupa soal disajikan dalam tabel 3.16.
Tabel 3.16 Skala dan Kriteria Uji Validitas Isi dan Konstruk Instrumen Tes
Nilai Bobot
4 Item soal sesuai dengan indikator dan tidak perlu diperbaiki 3 Item soal sesuai dengan indikator namun perlu diperbaiki 2 Item soal belum sesuai dengan indikator dan perlu diperbaiki 1 Item soal tidak layak digunakan
Skala dan kriteria untuk uji keterbacaan instrumen tes untuk siswa disajikan dalam tabel 3.17.
Tabel 3.17 Skala dan Kriteria Uji Keterbacaan Instrumen Tes
Nilai Bobot
4 Suku kata/kata yang digunakan sangat jelas dan mudah dipahami 3 Suku kata/kata yang digunakan jelas tetapi sulit dipahami 2 Suku kata/kata yang digunakan kurang jelas dan sulit dipahami 1 Suku kata/kata yang digunakan tidak jelas dan sulit dipahami
Skala dan kriteria untuk uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner tanggapan penggunaan alat peraga, dan wawancara analisis kebutuhan disajikan dalam tabel 3.18.
54
Tabel 3.18 Skala dan Kriteria Uji Keterbacaan Kuesioner dan Wawancara
Nilai Kriteria
4 Kalimat yang digunakan sangat jelas dan mudah dipahami 3 Kalimat yang digunakan jelas tetapi sulit dipahami 2 Kalimat yang digunakan kurang jelas dan sulit dipahami 1 Kalimat yang digunakan tidak jelas dan sulit dipahami
Skala dan kriteria untuk kuesioner validasi produk alat peraga oleh ahli disajikan dalam tabel 3.19.
Tabel 3.19 Skala dan Kriteria Kuesioner Produk Oleh Ahli
Nilai Kriteria
4 Alat peraga sesuai dengan aspek yang dinilai dan tidak perlu diperbaiki 3 Alat peraga sesuai dengan aspek yang dinilai namun terdapat kekurangan
yang perlu diperbaiki
2 Alat peraga kurang sesuai dengan aspek yang dinilai sehingga perlu diperbaiki
1 Alat peraga tidak sesuai dengan aspek yang dinilai sehingga perlu diganti
Skala dan kriteria untuk kuesioner validasi produk berupa album alat peraga oleh ahli disajikan dalam tabel 3.20.
Tabel 3.20 Skala dan Kriteria Validasi Album Alat Peraga oleh Ahli
Nilai Kriteria
4 Sangat baik dan tidak perlu diperbaiki 3 Baik, namun perlu diperbaiki
2 Cukup baik dan perlu diperbaiki 1 Kurang baik dan tidak layak digunakan
Skala dan kriteria untuk kuesioner tanggapan mengenai penggunaan alat peraga oleh guru disajikan dalam tabel 3.21.
� ℎ = ∑ � ℎ ∑
Tabel 3.21 Skala dan Kriteria Kuesioner Tanggapan Penggunaan Alat Peraga
Guru Siswa
Nilai Kriteria Nilai Keterangan
Jawaban
4 Alat peraga sangat sesuai dengan pernyataan 1 Ya
3 Alat peraga sesuai dengan pernyataan namun terdapat kekurangan
0 Tidak
2 Alat peraga kurang sesuai dengan pernyataan sehingga perlu diperbaiki
1 Alat peraga tidak sesuai dengan pernyataan sehingga kurang layak digunakan
Instrumen yang telah diberi penilaian kemudian diolah untuk memperoleh rerata skor. Hasil perolehan rerata penilaian dihitung dengan rumus 3.1.
Rumus 3.1. Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala Likert
Rerata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif berdasarkan acuan dari Widoyoko (2014: 144). Konversi tersebut disajikan pada tabel 3.22. Konversi berlaku untuk seluruh hasil validasi instrumen tes dan non tes.
Tabel 3.22 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Interval Skor Kategori
3,26 - X - 4,00 Sangat Baik
2,51 - X - 3,25 Baik
1,76 - X - 2,50 Kurang
1,00 - X - 1,75 Sangat Kurang
Dalam pengolahan data hasil kuesioner analisis kebutuhan, dilakukan perhitungan persentase jawaban responden pada kuesioner. Untuk memperoleh persentase jawaban kuesioner, jawaban kuesioner kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus dari Supraktiknya (2012:128). Rumus perhitungan persentase jawaban kuesioner adalah rumus 3.2.
56
� = ∑ �
∑ 100%
Rumus 3.2. Rumus perhitungan persentase jawaban pada kuesioner
Analisis berikutnya adalah analisis untuk soal pretest dan posttest. Penilaian menggunakan teknik penskoran dengan interval skor 1-3 untuk tes menulis kecuali menulis abjad. Tes menulis abjad menggunakan penskoran 1-0, dan interval skor 1-4 untuk tes membaca. Berikut adalah skala dan kriteria untuk penilaian tes disajikan dalam tabel 3.23.
Tabel 3.23 Skala dan Kriteria Penilaian Tes Jenis Tes Bentuk Tes Skor/
Skala Kriteria Tes Menulis Menulis Abjad
0 Siswa belum mampu menebalkan huruf dengan rapi 1 Siswa menebalkan huruf dengan jelas, rapi dan
sesuai garis
Tes isian
1 Siswa mengisi bagian rumpang dengan huruf dan penulisan yang belum benar.
2 Siswa mengisi bagian rumpang dengan huruf yang tepat tetapi penulisan belum benar.
3 Siswa mengisi bagian rumpang dengan huruf yang tepat dan dengan penulisan yang benar.
Menulis suku kata,
kata, dan kalimat
1 Siswa belum menuliskan kembali secara lengkap dan tanpa penulisan yang benar.
2 Siswa menuliskan kembali secara lengkap dan dengan penulisan benar.
3 Siswa menuliskan kembali secara lengkap dan dengan penulisan benar.
Tes Membaca Membaca suku kata, kata, dan kalimat
1 Siswa membaca dengan menguasai dua aspek 2 Siswa membaca dengan menguasai tiga aspek 3 Siswa membaca dengan menguasai empat aspek 4 Siswa membaca dengan menguasai lima aspek
(benar/sesuai dengan yang ditulis, lancar, intonasi jelas, nyaring, tanpa menujuk suku kata/kata/kalimat yang ditulis).
Penghitungan skor akhir dari tes menulis dan tes membaca dilakukan secara terpisah. Untuk tes menulis, skor yang diperoleh dari menulis abjad, tes isian, dan menulis suku kata/kata/kalimat ditotal dan diperoleh skor akhir dari tes
menulis. Sedangkan untuk tes membaca, skor yang diperoleh dari membaca suku kata/kata/kalimat ditotal dan diperoleh skor akhir dari tes membaca. Nilai akhir membaca dan menulis pada pretest dan posttest setiap siswa dihitung dengan rumus 3.3.
Rumus 3.3 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest