• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.4 Prosedur Penelitian

Berikut adalah kelima tahap penelitian disajikan secara rinci pada bagan 3.2.

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Pengembangan

TAHAP KETIGA

Pengembangan Bentuk Awal Produk

Disain album Disain Alat

Pengumpulan bahan Pembuatan alat Peraga dan album Alat peraga dan album siap divalidasi

TAHAP KELIMA Uji Coba Lapangan Terbatas

Pretest

Uji Coba Lapangan Terbatas

Prototipe Alat peraga membaca dan menulis permulaan berbasis metode

Montessori Tanggapan guru dan siswa Posttest Revisi Produk Revisi Instrumen Kuesioner

Data analisis kebutuhan

Konsep pembuatan alat peraga Disain alat peraga

Revisi

Instrumen siap digunakan Tes

Revisi

Uji keterbacaan soal oleh Siswa

Uji Empiris Disain album alat peraga

Validasi ahli Bahasa Indonesia dan guru

Validasi ahli bahasa dan guru

Kuesioner tanggapan Kuesioner validasi

Uji keterbacaan oleh guru

TAHAP KEDUA Penyusunan Rencana

Revisi Instrumen

Kuesioner

Data analisis kebutuhan

Konsep pembuatan alat peraga Disain alat peraga

Revisi

Instrumen siap digunakan Tes

Revisi

Uji keterbacaan soal oleh Siswa

Uji Empiris Disain album alat peraga

Validasi ahli Bahasa Indonesia dan guru

Validasi ahli bahasa dan guru

Kuesioner tanggapan Kuesioner validasi

Uji keterbacaan oleh guru

TAHAP KEEMPAT Validasi Produk

Alat peraga Validasi oleh ahli pembelajaran Montessori dan Bahasa Indonesia

Album dan alat peraga siap

untuk diujicoba Validasi oleh ahli pembelajaran Montessori dan ahli Bahasa

Album alat peraga

TAHAP PERTAMA Potensi Masalah Pedoman Observasi Identifikasi Permasalahan Pedoman Wawancara Analisis karakteristik alat peraga Montessori

Analisis karakteristik siswa

Pembuatan kuesioner dan wawancara

analisis kebutuhan Validasi ahli Bahasa Indonesia Revisi Uji keterbacaan guru Penyebaran Kuesioner Revisi Data analisis kebutuhan Validasi oleh ahli Bahasa Indonesia dan guru Observasi Wawancara Data ketersediaan dan penggunaan alat peraga serta

kesulitan belajar siswa

Wawancara dengan siswa

36

3.4.1 Potensi Masalah

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah potensi masalah. Peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran membaca dan menulis di kelas I. Dalam melakukan identifikasi masalah, peneliti melakukan observasi dan wawancara. Pedoman observasi dan pedoman wawancara divalidasi terlebih dahulu oleh ahli Bahasa Indonesia (merangkup sebagai ahli bahasa) dan guru. Setelah divalidasi, peneliti melakukan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di kelas I selama pembelajaran membaca dan menulis. Sedangkan wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru kelas I, dan siswa kelas I. Tujuan dari dilakukannya observasi dan wawancara ini adalah untuk memperoleh data terkait ketersediaan dan penggunaan alat peraga serta kesulitan belajar siswa dalam membaca dan menulis. Hasil analisis data yang terkait dengan karakteristik alat peraga Montessori dan karakteristik siswa digunakan sebagai bahan penyusunan kuesioner dan wawancara analisis kebutuhan. Wawancara ditujukan untuk mengambil data dengan siswa. Sedangkan kuesioner ditujukan untuk guru.

Langkah selanjutnya adalah menyusun instrumen analisis kebutuhan. Instrumen tersebut selanjutnya divalidasi oleh guru dari SD setara dan ahli Bahasa Indonesia yang merangkup sebagai ahli bahasa untuk mengetahui kelayakan instrumen. Instrumen yang sudah divalidasi kemudian direvisi oleh peneliti. Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan guru mengenai pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Hasil dari uji keterbacaan tersebut direvisi kembali sebelum akhirnya instrumen siap untuk digunakan.

3.4.2 Penyusunan Rencana

Tahap kedua adalah penyusunan rencana. Data analisis kebutuhan yang diperoleh digunakan sebagai bahan pembuatan konsep alat peraga. Konsep yang dibuat peneliti berupa disain alat peraga, disain album alat peraga, dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian berupa instrumen tes dan kuesioner validasi produk untuk guru dan siswa. Instrumen tes akan digunakan sebagai pretest dan posttest yang dibuat dalam bentuk tes membaca dan tes menulis. Tes menulis terdiri dari menulis abjad dan menulis suku kata/kata/kalimat. Sedangkan tes

membaca terdiri dari membaca suku kata, kata, dan kalimat. Instrumen tersebut divalidasi oleh ahli pembelajaran Bahasa Indonesia dan guru sebelum akhirnya direvisi dan melalui uji empiris. Uji empiris dilakukan di kelas I SD setara. Hasil uji empiris diolah dengan menggunakan Statistic Package for Social Studies 20 (SPSS 20) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes. Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan dengan siswa. Kemudian peneliti memperbaiki kelemahan yang ada sebelum instrumen siap digunakan.

Selain instrumen tes, peneliti juga menyusun kuesioner untuk validasi alat peraga oleh ahli dan kuesioner tanggapan mengenai produk alat peraga oleh guru dan siswa. Setelah penyusunan, kuesioner tersebut divalidasi oleh ahli bahasa dan guru untuk menguji kelayakan instrumen sebelum digunakan. Hasil validasi direvisi oleh peneliti sebelum kuesioner tersebut siap digunakan.

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Tahap ketiga adalah pengembangan bentuk awal produk. Berdasarkan disain alat peraga dan disain album, peneliti mengumpulkan bahan-bahan pembuatan alat peraga. Melalui bahan-bahan tersebut, peneliti membuat alat peraga. Selain alat peraga, peneliti membuat album alat peraga guna sebagai pedoman pemakaian alat peraga. Hasil akhir dari tahap ini adalah alat peraga dan album yang siap divalidasi.

3.4.4 Validasi Produk

Tahap keempat adalah validasi produk. Alat peraga divalidasi oleh ahli pembelajaran Montessori dan pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan supaya peneliti dapat mengetahui kesesuaian alat peraga dengan kedua pembelajaran tersebut. Sedangkan album alat peraga divalidasi oleh ahli pembelajaran Montessori dan ahli bahasa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian langkah-langkah penggunaan alat peraga dengan pembelajaran Montessori. Tahap ini menghasilkan album dan alat peraga yang siap untuk uji coba lapangan terbatas.

3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas

Tahap kelima adalah uji coba lapangan terbatas. Produk yang dibuat dujikan kepada lima siswa SD penelitian. Sebelum diujicobakan, kelima siswa