• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.2.3 Instrumen Tes dan Validasi Produk

Instrumen yang diperlukan sebagai persiapan dalam pengujian alat peraga adalah instrumen tes dan kuesioner validasi produk. Instrumen tes digunakan pada saat uji coba lapangan terbatas sedangkan kuesioner validasi produk digunakan untuk menguji kelayakan alat peraga. Instrumen tes dan validasi produk dijelaskan sebagai berikut.

4.1.2.3.1 Tes

Keberhasilan alat peraga membaca dan menulis permulaan dalam uji coba lapangan terbatas diukur dengan instrumen tes. Instrumen tes dikembangkan berdasarkan kisi-kisi soal tes yang dapat dilihat pada tabel 3.11 halaman 47. Instrumen tes melalui tahap uji validitas oleh ahli, uji empiris, dan uji keterbacaan sehingga instrument dapat digunakan pada saat uji coba lapangan terbatas.

Instrumen tes diuji validitasnya oleh ahli Bahasa Indonesia dan guru SD setara. Pedoman penilaian validasi instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.12 halaman 48. Hasil uji validitas instrumen tes dituangkan dalam tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Ahli No. Item Menebalkan

Huruf Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8

Bahasa Indonesia 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 3,67

Guru 3 4 3 4 4 4 3 3 4 32 3,56

Skor rerata yang diperoleh berdasarkan tabel 4.22 adalah 3,61. Skor rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar hasil validasi instrumen tes oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 3.1 halaman 151. Selain memberikan skor penilaian, para ahli juga memberikan komentar untuk perbaikan instrumen. Komentar mengenai instrumen tes disajikan dalam tabel 4.23.

Tabel 4.23 Komentar mengenai Instrumen Tes oleh Ahli No. Item Komentar Ahli

Bahasa Indonesia Komentar Guru

1 - Suku kata yang digunakan sebaiknya

sama konsonan atau sama vokal.

2 - Dikembangkan dengan menggunakan

suku kata akhir yang sama. 3 Dicari kata yang berasal dari dua

suku kata yang sama.

Kata yang digunakan sebaiknya kata bermakna.

4 - Kata sudah bermakna/punya arti

karena sudah berwujud kata.

5 - Kata yang digunakan yang penting

bermakna dan belum huruf mati.

6 - Dua kata yang digunakan

menggunakan huruf mati yang sama.

7 - Kalimat yang digunakan tidak

menggunakan huruf mati dahulu.

8 - Kalimat yang digunakan tidak

menggunakan huruf mati dahulu. Menebalkan

huruf

Arah menulis belum ada Bisa ditambahkan dengan

melengkapi huruf tertentu dalam kata.

Peneliti melakukan perbaikan berdasarkan saran dari para ahli. Peneliti memperbaiki item soal agar semakin sesuai dengan indikator. Hasil perbaikan instrumen tes setelah validasi oleh ahli disajikan dalam tabel 4.24.

Tabel 4.24 Hasil Perbaikan Instrumen Tes setelah Validasi oleh Ahli

Indikator Item Soal

Membaca

3.1.1 Membaca suku kata yang bentuknya hampir mirip. 1. ba da ma na 3.1.2 Membaca suku kata yang artikulasi bunyinya sama. 2. pa pa pa pa 3.1.3 Membaca kata dengan dua suku kata yang sama. 3. kuku mama 3.1.4 Membaca kata dengan dua suku kata yang berbeda. 4. ba ju ba yu

Indikator Item Soal 3.2.1 Membaca kalimat pendek yang terdiri dari 2-3 kata. 7. ini mama mina 8. bona beli sepatu Menulis

4.2.1 Menebalkan bentuk huruf a- z sesuai dengan arah menulis yang benar.

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z 4.3.1 Menulis kata dengan suku kata sama melalui dikte. 3. kuku mama

4.3.2 Menulis kata dengan suku kata berbeda melalui dikte. 4. ba ju ba yu 4.3.3 Menulis kata dengan tiga suku kata melalui dikte. 5. se pa tu se ko lah 4.3.4 Menulis kata yang terdapat huruf mati melalui dikte. 6. dan di man di 4.3.5 Menulis kembali sesuai garis kalimat pendek yang terdiri

dari 2-3 kata.

7. ini mama mina 8. bona beli sepatu

Setelah instrumen dinyatakan valid berdasarkan hasil validasi, selanjutnya instrumen melalui tahap uji empiris. Uji empiris dilakukan dengan 24 siswa kelas I SD N Caturtunggal I. SD N Caturtunggal 1 sebagai SD setara dengan SD N Karangwuni 1. Alasan pemilihan SD ini adalah letaknya yang berdekatan dengan SD N Karangwuni 1 sehingga diasumsikan bahwa siswa di SD N Caturtunggal 1 memiliki karakteristik yang sama dengan siswa di SD N Karangwuni 1. Uji empiris dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2015. Berdasarkan kisi-kisi soal tes pada tabel 3.11, peneliti menggolongkan instrumen menjadi tes membaca dan menulis. Tes membaca berupa membaca suku kata, kata, dan kalimat. Tes menulis berupa menulis abjad, menulis suku kata, kata, dan kalimat. Kedua tes disatukan dalam satu paket soal yang dikerjakan dalam satu kali kesempatan. Data yang diambil melalui uji empiris hanya data nilai hasil tes menulis saja. Hal ini dilakukan dengan alasan keterbatasan waktu dan banyaknya jumlah siswa (24 siswa). Sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk menilai kemampuan membaca masing-masing siswa. Lembar hasil pengerjaan soal tes oleh siswa dalam uji empiris dapat dilihat pada lampiran 3.2 halaman 154.

Uji empiris dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes sebelum digunakan sebagai pretest dan posttest. Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistis Package for Social Studies) 20.0 for Windows. Output SPSS untuk validasi tes menulis abjad dapat dilihat pada lampiran 3.3 halaman 158. Dalam perhitungan

dengan SPSS, item dinyatakan valid jika angka signifikansi hasil riset < 0,05 (Sarwono, 2010: 118). Hasil validasi dengan SPSS untuk tes membaca disajikan dalam tabel 4.25.

Tabel 4.25 Hasil Validitas Instrumen Tes Menulis Abjad dengan SPSS No. Item Sig. (2 tailed) Keputusan No. Item Sig. (2 tailed) Keputusan 1 0,006 Valid 14 0,001 Valid 2 0,033 Valid 15 0,005 Valid 3 0,000 Valid 16 0,001 Valid 4 0,002 Valid 17 0,001 Valid 5 0,000 Valid 18 0,001 Valid 6 0,000 Valid 19 0,000 Valid 7 0,000 Valid 20 0,001 Valid 8 0,000 Valid 21 0,000 Valid

9 0,075 Tidak Valid 22 0,112 Tidak Valid

10 0,000 Valid 23 0,013 Valid

11 0,000 Valid 24 0,000 Valid

12 0,010 Valid 25 0,000 Valid

13 0,000 Valid 26 0,008 Valid

Berdasarkan hasil uji validasi instrumen tes menulis abjad dengan SPSS, diperoleh 24 soal valid dan 2 soal tidak valid. Instrumen berikutnya yang divalidasi dengan SPSS adalah instrumen tes isian. Tes isian terdiri dari 6 soal melengkapi huruf. Hasil validasi instrumen tes isian dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.26. Output SPSS validasi tes isian dapat dilihat pada lampiran 3.3 halaman 158.

Tabel 4.26 Hasil Validitas Instrumen Tes Isian dengan SPSS No. Item Sig. (2 tailed) Keputusan 1 0,000 Valid 2 0,001 Valid 3 0,030 Valid 4 0,000 Valid 5 0,000 Valid 6 0,001 Valid

Hasil uji validasi instrumen tes isian dengan SPSS pada tabel 4.26, seluruh item tes isian (6 item soal) dinyatakan valid. Dengan demikian instrumen tes isian layak digunakan. Instrumen tes berikutnya yang divalidasi dengan SPSS adalah

instrumen tes menyimak dan menulis. Peneliti mengembangkan instrumen menjadi 6 item soal. Dalam tes ini, siswa menulis kembali suku kata dan kata yang didikte oleh peneliti. Hasil validasi instrumen tes menyimak dan menulis dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.27. Output SPSS validasi tes menyimak dan menulis dapat dilihat pada lampiran 3.3 halaman 158.

Tabel 4.27 Hasil Validasi Instrumen Tes Menulis Suku Kata, Kata, dan Kalimat dengan SPSS

No. Item Sig. (2 tailed) Keputusan 1 0,065 Tidak Valid 2 0,020 Valid 3 0,000 Valid 4 0,162 Tidak Valid 5 0,040 Valid 6 0,000 Valid 7 0,318 Tidak Valid 8 0,027 Valid

Dalam tabel 4.27, diperoleh hasil validasi lima item soal valid dan tiga item soal tidak valid. Item yang valid adalah item 2, 3, 5, 6, dan 8. Sedangkan item yang tidak valid adalah item nomor 1, 4, dan 7. Output SPSS validasi instrumen tes menulis suku kata, kata, dan kalimat dapat dilihat pada lampiran 3.3 halaman 158. Selain diuji validitasnya, instrumen tes juga diuji reliabilitasnya dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas menurut Sugiyono (2011:131) dapat dilihat pada tabel 3.14 halaman 49.

Uji reliabilitas yang pertama dilakukan untuk soal tes menulis abjad. Hasil uji reliabilitas instrumen tes menulis abjad disajikan dalam tabel 4.28.

Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Menulis Abjad dengan SPSS Cronbach's

Alpha

N of Items

Dari data pada tabel 4.28, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,941. Berdasarkan tabel 3.14 halaman 49, instrumen tes menulis abjad dinyatakan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Maka, instrumen tes menulis abjad dinyatakan reliabel dan dapat digunakan.

Uji reliabilitas selanjutnya dilakukan untuk instrumen tes isian. Koefisien Alpha yang diperoleh dari uji reliabilitas instrumen tes isian dengan SPSS sebesar 0,699. Maka, instrumen tes isian memiliki reliabilitas cukup. Hasil uji reliabilitas instrumen tes isian dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.29.

Tabel 4.29 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Isian dengan SPSS Cronbach's

Alpha

N of Items

,699 6

Selanjutnya, peneliti melakukan uji reliabilitas untuk instrumen tes menulis suku kata, kata, dan kalimat. Hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas adalah instrumen tes menulis suku kata, kata, dan kalimat memiliki nilai koefisien sebesar 0,719. Dengan demikian, instrumen tes menulis suku kata, kata, dan kalimat memiliki reliabilitas tinggi. Hasil uji reliabilitas disajikan dalam tabel 4.30.

Tabel 4.30 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Menulis Suku Kata, Kata, dan Kalimat dengan SPSS

Cronbach's

Alpha N of Items

,719 5

Setelah melalui tahap validasi dengan ahli dan program SPSS, instrumen kemudian melalui tahap uji keterbacaan. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada kalimat pernyataan pada soal. Uji keterbacaan dilakukan oleh guru dan dua siswa kelas I SD setara. Hasil uji keterbacaan dituangkan dalam tabel 4.31.

Tabel 4.31 Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes Sumber Tes Isian

Tes Menyimak dan Menulis

Tes Menulis

Kalimat Total Rerata 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8

Guru 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4

Siswa 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4

Siswa 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3,07

Rerata 51,67 3,69

Berdasarkan tabel 4.31, diperoleh rerata skor sebesar 3,69 untuk uji keterbacaan instrumen tes. Rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen tes dinyatakan layak digunakan. Lembar hasil uji keterbacaan instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 3.4 halaman 161.

4.1.2.3.2 Kuesioner Validasi Produk

Selain menyusun instrumen tes, peneliti menyusun kuesioner untuk validasi produk yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh ahli untuk mengetahui kelayakan produk sebelum digunakan dalam uji coba lapangan terbatas. Kuesioner validasi produk dikembangkan dari kisi-kisi kuesioner validasi produk pada tabel 3.7 halaman 43. Instrumen kuesioner validasi produk dikembangkan menjadi 11 pernyataan yang diberikan kepada ahli Bahasa Indonesia dan guru SD setara. Kuesioner validasi produk diuji reliabilitasnya terlebih dahulu agar instrumen layak digunakan. Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli disajikan dalam tabel 4.32. Lembar hasil validasi dapat dilihat pada lampiran 4.1 halaman 171.

Tabel 4.32 Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli Ahli No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bahasa 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43 3,9

Guru 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,9

Rerata 43 3,9

Berdasarkan tabel hasil validasi kuesioner validasi produk, diperoleh rerata skor sebesar 3,9. Rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Maka, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Dalam validasi kuesioner tersebut, ahli Bahasa memberikan komentar yang dapat dilihat pada tabel 4.33.

Komentar dari ahli Bahasa dijadikan sebagai bahan pertimbangan peneliti untuk melakukan perbaikan.

Tabel 4.33 Komentar mengenai Kuesioner Produk oleh Ahli Bahasa No.

Item Sebelum Perbaikan Komentar ahli Sesudah Perbaikan 5 Warna alat peraga membaca

dan menulis membuat siswa tertarik belajar.

Selipkan kata

„dapat‟ Warna alat peraga membaca dan menulis dapat membuat siswa tertarik belajar. 6 Bentuk alat peraga membaca

dan menulis membuat siswa tertarik belajar.

Selipkan kata

„dapat‟ Bentuk alat peraga membaca dan menulis dapat membuat siswa tertarik belajar. 7 Cara kerja alat peraga

membaca dan menulis membuat siswa tertarik belajar.

Selipkan kata

„dapat‟ Cara kerja alat peraga membaca dan menulis dapat membuat siswa tertarik belajar.

8 Alat peraga membaca dan menulis dapat digunakan dalam mempelajari kompetensi dasar lain.

Kata „dalam‟

diganti dengan

„untuk‟

Alat peraga membaca dan menulis dapat digunakan untuk mempelajari kompetensi dasar lain.

4.1.2.3.3 Kuesioner Tanggapan mengenai Alat Peraga

Tidak hanya kuesioner untuk validasi produk, peneliti menyusun kuesioner untuk tanggapan guru dan siswa mengenai alat peraga. Kuesioner ini diberikan setelah uji coba lapangan terbatas untuk mengetahui pendapat dari guru dan siswa mengenai penggunaan alat peraga yang dikembangkan. Peneliti mengembangkan kisi-kisi kuesioner tanggapan untuk guru pada tabel 3.9 halaman 44 menjadi 13 pernyataan. Sedangkan kuesioner tanggapan untuk siwa dikembangkan dari kisi-kisi kuesioner tanggapan untuk siswa pada tabel 3.10 halaman 45. Kuesioner dikembangkan menjadi 11 pernyataan untuk guru.

Kedua kuesioner tanggapan hanya melewati tahap uji keterbacaan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil uji keterbacaan kuesioner dituangkan dalam tabel 4.34. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan guru dapat dilihat pada lampiran 4.2 halaman 174 sedangkan lembar hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan untuk siswa dapat dilihat pada lampiran 4.3 halaman 177.

Tabel 4.34 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan mengenai Produk Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan untuk Guru

Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Guru 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,91

Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan untuk Siswa

Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Guru 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 52 4

Siswa 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3

Siswa 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4

Rerata 47,67 3,67

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan pada tabel 4.34, kuesioner untuk guru memperoleh skor rerata sebesar 3,91. Sedangkan kuesioner untuk siswa memperoleh skor rerata sebesar 3,67. Kedua rerata skor ini termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, instrumen kuesioner tanggapan mengenai alat peraga untuk guru dan siswa layak digunakan.

Dengan demikian, peneliti telah menyelesaikan disain alat peraga dan instrumen yang dibutuhkan. Disain alat peraga akan digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan bentuk awal produk. Produk yang dikembangkan divalidasi dengan menggunakan kuesioner validasi album dan alat peraga yang telah diuji validitasnya. Instrumen tes yang akan digunakan pada saat uji coba lapangan terbatas juga telah siap digunakan. Maka dari itu, peneliti dapat melanjutkan pada tahap yang ketiga.

4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Pada tahap ini, peneliti membuat alat peraga berdasarkan disain yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Peneliti memulai pengembangan bentuk awal produk dengan mengumpulkan bahan dan membuat alat peraga.