• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.10 Analisis Hasil Geometri Peledakan

Geometri peledakan sangat berpengaruh terhadap fragmentasi hasil kegiatan peledakan. Ukuran burden dan spasi yang berbeda secara aktual dengan rencana tentunya akan berpengaruh terhadap hasil fragmentasi.

Perbedaan ukuran spasi dan burden antara aktual dan rencana sering terjadi pada saat proses peledakan. Ukuran burden dan spasi pada saat ini yaitu 3 m

y = 6.9617x + 5.0335

Hubungan Banyak Boulder terhadap Digging Time

72 dan 3 m dilokasi penelitian belum dikatakan baik karena fragmentasi yang dihasilkan dari kegiatan peledakan masih lebih dari 15%.

Perubahan ukuran burden dan spasi akan mempengaruhi ukuran fragmentasi hasil peledakan. Apabila ukuran burden diperbesar maka gelombang tekan akan menempuh jarak yang lebih jauh dan waktu yang lebih lama untuk mencapai bidang bebas (free face). Setelah mencapai free face, gelombang tersebut dipantulkan sebagai gelombang tarik kemudian gelombang tarik ini akan berasosiasi dengan gelombang tekan berikutnya dalam waktu yang lama sehingga rekahan radial yang dihasilkan terlalu kecil.

Hal ini akan menyebabkan gas-gas bertekanan tinggi hasil peledakan sulit untuk membongkar rekahan radial tersebut ke arah bidang bebas sehingga fragmentasi yang dihasilkan berukuran besar. Sebaliknya, apabila jarak burden diperkecil maka gelombang tekan akan mnempuh jarak yang lebih dekat dan waktu yang lebih cepat untuk mencapai free face sehingga ukuran fragmentasi yang dihasilkan relatif kecil. Dengan demikian, penerapan ukuran burden dan spasi saat ini dilokasi penelitian belum dikatakan baik karena perambatan gelombang detonasi yang dihasilkan dari lubang ledak sampai ke free face menjadi lama dan membuat asosiasi antar gelombang menjadi tidak maksimal. Ukuran burden dan spasi di lokasi penelitian sebaiknya diperkecil sehingga fragmentasi yang dihasilkan berukuran lebih kecil tetapi akan meningkatkan penggunaan bahan peledak per lubang.

Keberadaan air pada lubang ledak tentunya juga akan mempengaruhi ukuran fragmentasi hasil peledakan. Apabila terdapat air pada lubang ledak, energi gelombang kejut yang dihasilkan dari bahan peledak dapat terbiaskan sehingga energi yang dihasilkan dalam bahan peledak untuk memberai material batuan berkurang atau tidak maksimal. Oleh karena itu ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan menjadi besar. Untuk itu perlu diperhatikan pada saat persiapan lubang ledak.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka didapatkanlah beberapa rekomendasi geometri peledakan berdasarkan teori R.L. Ash dan C.J. Konya yang dapat memperbaiki hasil fragmentasi peledakan seperti pada 4.14 berikut ini.

73

Tabel 4. 14 Analisis Geometri Peledakan

No. Parameter Satuan Geometri

Aktual

5 Fragmentasi Rata-rata (Split Desktop) cm 34.97 27.12 24.86 6 Fragmentasi boulder (Split Desktop) % 31% 14% 8%

Pada tabel diatas, dasar pemilihan geometri aktual untuk menjadi perbandingan adalah didasarkan pada asumsi perhitungan Kuz-Ram yaitu perbandingan komposisi AN dan FO masing-masing sebesar 94,5% dan 5,5% atau memiliki zero oxygen balance sehingga dipilih geometri pada kegiatan peledakan tanggal 21 Desember 2020 sebagai acuan karena pada kegiatan peledakan ini, komposisi pencampuran AN dan FO hampir mendekati ZOB.

Dari tabel 4.15 dapat dilihat geometri peledakan aktual dengan geometri burden 3 meter dan spasi 3 meter menghasilkan rata-rata fragmentasi batuan sebesar 34,97 cm dengan presentase fragmentasi batuan yang berukuran ≥50 cm sebesar 31%. Pada geometri R.L.Ash dengan burden 2,4 m dan spasi 2,8 m dapat menghasilkan fragmentasi rata-rata sebesar 27,12 cm dengan presentase fragmentasi batuan yang berukuran

≥50 cm sebesar 14%, jika dibandingkan dengan geometri aktual, geometri usulan dengan mengunakan teori R.L.Ash mengalami penurunan sebanyak 17% . Dan pada geometri C.J. Konya dengan burden 2 m dan spasi 2,9 m dapat menghasilkan fragmentasi rata-rata sebesar 24.86 cm dengan

74 presentase fragmentasi batuan yang berukuran ≥ 50 cm sebesar 8%, jika dibandingkan dengan geometri aktual, geometri usulan dengan mengunakan teori C.J. Konya dapat menurunkan presentase fragmentasi batuan yang berukuran sebesar 23%.

Gambar 4. 12 Distribusi Fragmentasi

Perbedaan distribusi fragmentasi dari ketiga geometri ini tidak terlalu jauh, namun perbedaan atau selisih ketiganya sangat mempengaruhi produktivitas excavator, dan dari distribusi fragmentasi ini dapat dilihat keberhasilan kegiatan peledakan, dimana menurut (Koesnaryo, 2001) perolehan fragmentasi berukuran merata dengan sedikit bongkah yaitu kurang dari 15% dari jumlah batuan yang terbongkar per peledakan dapat dinyatakan dengan baik.

1.J Analisis Biaya Drilling, Blasting dan Biaya Loading

Estimasi biaya peledakan dilakukan dengan menghitung biaya pemboran alat bor Furukuwa HCR910-DS dan penggunaan bahan peledak ANFO sedangkan untuk estimasi biaya loading dilakukan dengan menghitung biaya pemuatan menggunakan alat muat Excavator Kobelco SK330 yang memiliki kapasitas bucket sebesar 2,1 m3. Untuk rincian biaya pemboran, peledakan, dan pemuatan selengkapnya dapat dilihat pada

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

10 12.5 25 50 75 100

Presentase lolos kumulatif (%)

Fragmentasi (cm)

Distribusi Fragmentasi Split Desktop

Aktual R.L. Ash C.J. Konya

75 lampiran 23, 24 dan 25. Total biaya pemboran, peledakan, dan pemuatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 15 Estimasi biaya peledakan

Geometri Peledakan Boulder

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kegiatan peledakan aktual dengan ukuran burden 3 m dan spasi 3 m menghasilkan boulder sebesar 31%, membutuhkan biaya drilling, blasting, dan loading per bcm masing-masing sebesar Rp 1,525, Rp 1,498, Rp 2,475 , dengan total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 5,497 per bcm. Geometri usulan teori R.L.Ash dengan ukuran burden 2,4 m dan spasi 2,8 m menghasilkan boulder sebanyak 14%, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 6,087 per bcm, dengan rincian Rp 2,042 pada kegiatan pemboran, Rp 2,006 pada kegiatan peledakan, dan Rp 2,040 pada kegiatan pemuatan. Pada geometri usulan teori C.J.Konya dengan burden 2 m dan spasi 2.9 m menghasilkan boulder sebanyak 8%, membutuhkan biaya sebanyak Rp 2,366 pada kegiatan drilling, Rp 2,324 pada kegiatan blasting, dan Rp 1,902 pada kegiatan loading, sehingga total biaya yang dibutuhkan pada geometri usulan ini adalah sebesar Rp 6,591 per bcm.

Dari perhitungan biaya pemboran, peledakan dan pengangkutan didapatkan bahwa kegiatan peledakan dengan biaya paling tinggi ada pada peledakan menggunakan geometri usulan teori C.J. Konya dengan ukuran burden 2 dan spasi 2,9 dengan total biaya Rp 6,591 per bcm dan biaya paling rendah ada pada peledakan yang menggunakan geometri aktual perusahaan yaitu burden 3 m dan spasi 3 m dengan total biaya Rp 5,497 per bcm. Untuk

76 lebih mudahnya beikut grafik perbandingan biaya total pemboran, peledakan dan pemuatan pada masing-masing lokasi.

Gambar 4. 13 Grafik biaya pemboran, peledakan, dan pemuatan pada masing-masing kegiatan peledakan

Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin kecil presentase boulder yang dihasilkan maka biaya drilling dan biaya blasting semakin besar, hal ini dikarenakan untuk mendapatkan ukuran material dengan ukuran yang lebih kecil dibutuhkan geometri peledakan yang lebih kecil sehingga bahan peledak yang akan digunakan pun akan lebih banyak.

Dan semakin kecil presentase boulder yang dihasilkan maka semakin rendah biaya loading yang dibutuhkan, hal ini dikarenakan biaya loading dipengaruhi oleh kinerja alat muat ketika mengggali material. Sedangkan, semakin besar ukuran fragmentasi yang dihasilkan maka alat akan semakin membutuhkan waktu yang lama dalam menggali material.

Pada kegiatan peledakan dengan geometri aktual menghasilkan total biaya yang lebih rendah namun peledakan masih belum berhasil dengan baik karena presentase boulder yang dihasilkan masih cukup banyak yaitu lebih dari 15%. Oleh karena itu, dipilih geometri yang tepat untuk presentase boulder dan biaya yang optimal maka didapatkan titik temu antar garis, titik temu ini merupakan kondisi optimal, dimana jumlah presentase boulder yang dihasilkan sebesar 14% dan biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 6,087 per bcm. Maka dipilihlah usulan geometri peledakan rekomendasi menurut R.L. Ash.

77

Tabel 4. 16 Selisih biaya geometri usulan terhadap geometri aktual

Geometri

Peledakan Boulder Total Cost (Rp/bcm) geometri usulan menurut teori R.L.Ash dengan penambahan biaya sebesar Rp 590 per bcm, dapat menurunkan boulder sebanyak 17%. Sedangkan pada penerapan geometri peledakan usuan menurut C.J.Konya dengan penambahan biaya sebesar Rp 1,094 per bcm dapat menurunkan boulder sebanyak 23%. Berdasarkan data tersebut, maka dapat kita ketahui bahwa geometri peledakan yang paling optimal adalah geometri peledakan usulan menurut R.L.Ash karena pada geometri ini untuk menurunkan 1% boulder diperlukan biaya sebesar Rp 34,71 per bcmnya, biaya ini lebih murah dibandingkan geometri usulan C.J.Konya dengan penambahan biaya Rp 47,56 per bcmnya.

Berdasarkan hasil perhitungan biaya perbcm selanjutnya akan dilakukan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk menentukan perencanaan produksi dalam upaya memenuhi target produksi. Dengan target produksi sebesar 40.000 bcm/bulan, maka total biaya yang dibutuhkan pada masing-masing geometri peledakan adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 17 Total Biaya dengan Target Produksi 40.000 bcm/bulan

Aktual R.L. Ash C.J. Konya

78 Berdasarkan tabel 4.17 diatas dapat dilihat bahwa total biaya yang dihasilkan pada geometri aktual sebesar Rp 219,880,000 yang merupakan biaya paling kecil namun material yang dihasilkan belum memenuhi kriteria target perusahaan. Sedangkan biaya paling besar diperoleh pada geometri usulan menurut C.J. Konya dengan biaya sebesar Rp 263,640,000 dengan material hasil peledakan yang dihasilkan sudah memenuhi target perusahaan.

79 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa kegiatan peledakan yang dilakukan di Bench 8 Blok Tarisi PT. Lotus SG Lestari menggunakan pola pemboran staggered dan pola peledakan echelon dengan sistem inisiasi elektrik. Bahan peledak yang digunakan adalah ANFO dengan densitas sebesar 0,8 gr/cc. Geometri yang digunakan yaitu burden 3 m, spasi 3 m, tinggi jenjang 11,5 m.

Pada geometri peledakan aktual (3 x 3) meter dengan fragmentasi boulder sebanyak 31% membutuhkan waktu digging selama 7 detik dengan total biaya per bcm yang dibutuhkan sebesar Rp 5,497. Pada geometri usulan menurut teori R.L. Ash (2,4 x 2,8) meter dengan fragmentasi boulder sebanyak 14% dibutuhkan waktu digging selama 6 detik dan total biaya yang dibutuhkan per bcm adalah Rp 6,087. Pada geometri usulan menurut teori C.J. Konya (2 x 2,9) meter dengan fragmentasi boulder yang dihasilkan sebanyak 8% memerlukan waktu digging selama 5 detik dengan total biaya yang dikelaurkan setiap bcm adalah sebesar Rp 6,591. Perbandingan biaya ini dihitung dengan mengabaikan kemungkinan adanya secondary blasting.

Faktor yang mempengaruhi fragmentasi batuan hasil peledakan meliputi geometri peledakan khususnya spasi dan burden, isian bahan peledak, dan oxygen balance bahan peledak. Burden dan spasi yang terlalu besar, isian bahan peledak yang sedikit dan tidak terdapatnya keseimbangan oksigen pada bahan peledak dapat menyebabkan kekuatan bahan peledak dalam menghancurkan batuan akan berkurang dan menyebabkan fragmentasi yang dihasilkan oversize.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa geometri peledakan yang ideal untuk Bench 8 Blok Tarisi yaitu geometri peledakan rumusan R.L.Ash

80 dimana dapat menurunkan presentase fragentasi boulder sebesar 17% dari geometri yang diterapkan perusahaan dengan hanya menambah biaya sebesar Rp 590 per bcm.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada PT. Lotus SG Lestari agar geometri peledakan usulan menurut teori R.L.

Ash dapat digunakan sebagai pilihan dalam mendapatkan hasil frgamentasi boulder yang ideal dan meningkatkan pengawasan terhadap pencampuran bahan peledak dengan cara menambahkan waktu proses pencampuran bahan peledak agar pencampuran bahan peledak tepat dan homogen sehingga tercapainya zero oxygen balance dan energi peledakan yang optimal serta untuk mengatasi keberadaan air pada lubang ledak dapat digunakan air compressor atau plastik pelindung untuk ANFO.

81 DAFTAR PUSTAKA

Ash, R.L. 1990. Design of Blasting Round, Surface Mining. B.A. Kennedy Editor.

Society for Mining, Metallurgy, and Explotionn, Inc.

Cunningham, C.V.B. 2005. “The Kuz-Ram Fragmentation Model – 20 Years On.”

Brighton Conference Proceedings (4): 201–10.

Gokhale, B V. 2010. Rotary Drilling and Blasting in Large Surface Mines. CRC Press.

Hartman, CT Aimone and Charles H. Dowding. 1992. SME Mining Engineering Handbook. Chapter 9.2 – Rock Breakage: Explosive. Howard L. Hartman, Senior Editor, Professor Emiritus of Mining Engineering The University of Alabama, USA.

Horton, Robert C, Kenneth K Eltschlager, and Keltschlosmre Qov. 1987. “Surface Mine Blasting BUREAU OF MINES.”

Hustrulid, William. 1999. Blasting Principles For Open Pit Mining : Vol 1 – Generally Design Concepts. 1999. A.A Balkema : Rotterdam

Koesnaryo, S. 2001, Teori Peledakan. Bandung :PPTM

Konya, C J, and E J Walter. 1990. Surface Blast Design. Prentice Hall.

Kursus Juru Ledak Kelas II. Diktat Teknik Peledakan Pada Kegiatan Penambangan Bahan Galian. Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara : Bandung (2014)

Kuznetsov, V.M. 1973. The Mean diameter of the fragments formed by blasting rock. Soviet Mining Science 9(2):144-148.

Lilly, Peter. 1986. “Empirical Method of Assessing Rock Mass Blastability.”

Symposia Series – Australasian Institute of Mining and Metallurgy.

82 Napuri, Jukka. 1988. Sufrace Drilling and Blasting. Tamroc

Safarudin, Purwanto, Djamaludin. Analisis Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi dan Digging Time Material Blasting. Jurnal Penelitian Engineering, Fakultas Teknik, Universitas Haasanuddin, Vol.20 No. 2 (2016) Split Engineering,2001, Using Split Desktop Software. in Computer software Split

Desktop Version 2.0 Help file

83 Lampiran 1

Geometri Aktual Lokasi Peledakan

Geometri Peledakan Simbol Satuan 21-Des-20 22-Des-20 29-Des-20 30-Des-20 5-Jan-21 7-Jan-21 Plan Act Plan Act Plan Act Plan Act Plan Act Plan Act

Diameter Lubang De Inch 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Burden B mm 3 3 3 3 3 2.9 3 3.2 3 2.9 3 3

Spacing S m 3 3 3 3 3 3.2 3 3.5 3 3.4 3 3.1

Stemming T m 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5

Tinggi Jenjang H m 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5

Subdrilling J m 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Kedalaman Lubang L m 12 12 12 12 12 12

Panjang Kolom Isian PC m 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5

Banyak Lubang n lubang 15 15 20 9 12 17

Jumlah Bahan Peledak yang digunakan

Kg 527.46 536.28 803.16 288.36 416.24 629.95

Volume Material V bcm 1553 1553 2111 1156 1376 1804

Powder Factor PF kg/bcm 0.30 0.35 0.38 0.25 0.30 0.35

Charge Weight Kg 35.16 35.75 40.16 32.04 34.69 37.06

84 Lampiran 2

Hasil Perhitungan Kuz-Ram Pada Geometri Aktual Lokasi Peledakan

Parameter

21-Des-20 22-Des-20 29-Des-20 30-Des-20 5-Jan-21 7-Jan-21

Tertahan Lolos Tertahan Lolos Tertahan Lolos Tertahan Lolos Tertahan Lolos Tertahan Lolos

Fragmentasi Rata-Rata 34,89 35,11 34,61 43,04 43,23 37,02

Indeks Keseragaman Fraksi 1,8 1,8 1,85 1,83 1,88 1,80

Distribusi Ukuran Fragmentasi 42,79 43,06 42,19 52,62 52,57 45,41

Ukuran Saringan

(cm)

10 93% 7% 93% 7% 93% 7% 95% 5% 96% 4% 94% 6%

12.5 90% 10% 90% 10% 90% 10% 93% 7% 93% 7% 91% 9%

25 68% 32% 69% 31% 68% 32% 77% 23% 78% 22% 71% 29%

50 27% 73% 27% 73% 25% 75% 40% 60% 40% 60% 30% 70%

75 6% 94% 7% 93% 5% 95% 15% 85% 14% 86% 9% 91%

100 1% 99% 1% 99% 1% 99% 4% 96% 4% 96% 2% 98%

85 Lampiran 3

Hasil Analisis Split Desktop Kegiatan Peledakan Aktual

Foto

Batuan P20 P50 P80 Top Size n

Analisis Split Desktop % passing 10

86 Lampiran 4

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan 21 Desember 2020

Gambar 21a Gambar 21b

Gambar 21c Gambar 21d

Gambar 21e

87 Lampiran 5

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan 22 Desember 2020

Gambar 22a Gambar 22b

Gambar 22c

Gambar 22d

Gambar 22e

88 Lampiran 6

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan 29 Desember 2020

Gambar 29a Gambar 29b

Gambar 29c Gambar29d

Gambar 29e

89 Lampiran 7

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan 30 Desember 2020

Gambar 30a Gambar 30b

Gambar 30c Gambar 30d

Gambar 30e

90 Lampiran 8

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan 5 Januari 2021

Gambar 5a Gambar 5b

Gambar 5c Gambar 5d

Gambar 5e

91 Lampiran 9

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan 7 Januari 2021

Gambar 7a Gambar 7b

Gambar 7c Gambar 7d

Gambar 7e

92 Lampiran 10

Energi Peledakan dan Hasil Fragmentasi Batuan

Tanggal Peledakan

Beban Batuan per

lubang (m3)

Berat ANFO per Lubang

(Kg)

Komposisi

Handak Energi Peledakan per lubang

(kJ)

Fragmentasi (Split Desktop) AN

(%)

FO

(%) P20 P50 P80 Top Size n Boulder

21 Desember 2020 108.00 35.2 94.8 5.2 126,175.67 11.69 34.97 62.96 102.98 1.33 31%

22 Desember 2020 108.00 35.8 93.2 6.8 124,899.15 13.19 36.48 65.50 99.08 1.40 34%

29 Desember 2020 111.36 40.2 93.4 6.6 141,594.63 14.80 32.93 52.20 87.77 1.24 24%

30 Desember 2020 134.40 32.0 95.4 4.6 103,559.25 17.78 47.15 77.71 123.60 1.33 45%

5 Januari 2021 118.32 34.7 96.1 3.9 96,297.60 17.32 48.35 91.93 147.09 1.22 48%

7 Januari 2021 108.00 37.1 95.2 4.8 122,562.09 12.98 35.61 64.62 101.32 1.12 35%

93 Lampiran 11

Perhitungan Energi Peledakan 1. Kegiatan Peledakan Tanggal 21 Desember 2020

Pemakaian Handak = 35,16 kg/lubang = 35163,73 gr/lubang Berat AN = 33333,33 gr (94,8%)

• Positive Oxygen Balance

416,15 NH4NO3 + 130,74 CH2

2. Kegiatan Peledakan Tanggal 22 Desember 2020

Pemakaian Handak = 35,75 kg/lubang = 35751,68 gr/lubang Berat AN = 33333,33 gr (93,2%)

• Negative Oxygen Balance

94

3. Kegiatan Peledakan Tanggal 29 Desember 2020

Pemakaian Handak = 40,16 kg/lubang = 40158,24 gr/lubang Berat AN = 37500 gr (93,4%)

• Negative Oxygen Balance

468,16 NH4NO3 + 189,87 CH2

95

4. Kegiatan Peledakan Tanggal 30 Desember 2020

Pemakaian Handak = 32,04 kg/lubang = 32040,21 gr/lubang Berat AN = 30555,56 gr (95,4%)

• Positive Oxygen Balance

381,47 NH4NO3 + 106,05 CH2

5. Kegiatan Peledakan Tanggal 5 Januari 2021

Pemakaian Handak = 34,69 kg/lubang = 34686,72 gr/lubang

Berat AN = 33333,33 gr (96,1%) Berat FO = 1353,39 gr (3,9%)

96

• Positive Oxygen Balance

416,15 NH4NO3 + 96,67 CH2

6. Kegiatan Peledakan Tanggal 7 Januari 2021

Pemakaian Handak = 37,06 kg/lubang = 37056 gr/lubang Berat AN = 35294,12 gr (95,2%)

• Positive Oxygen Balance

440,63 NH4NO3 + 125,85 CH2

97 - 409,09 N2

• Energi

440,63 NH4NO3 + 125,85 CH2 125,85 CO2 + 1007,1 H2O + 63,08 NO + 409,09 N2

440,63 (-365,6) + 125,85 (-29,3) → 125,85 (-393,5) + 1007,1 (-241,8) + 63,08 (90,3) + 409,09 (0)

-164780,12 -287342,21

Qe = Qp –Qr

Qe = -287342,21– (-164780,12) Qe = -122562,09 kJ

98 Lampiran 12

Hasil Analisis Split Desktop Kegiatan Peledakan Usulan Foto

Batuan P20 P50 P80 Top

Size n Analisis Split Desktop % passing

10 cm 12,5 cm 25 cm 50 cm 75 cm 100 cm R.L. Ash

R1 18.75 32.44 47.91 74.58 2.11 6% 9% 33% 83% 100% 100%

R2 13.00 26.27 41.24 72.52 1.68 14% 19% 47% 89% 100% 100%

R3 14.94 30.81 48.49 87.75 1.66 11% 16% 39% 82% 96% 100%

R4 9.40 20.40 38.42 70.16 1.38 22% 29% 61% 89% 100% 100%

R5 12.50 25.69 42.07 71.74 1.65 14% 20% 49% 89% 100% 100%

Rata-Rata 13.72 27.12 43.63 75.35 1.70 13% 18% 46% 86% 99% 100%

C.J. Konya

C1 9.47 22.11 36.89 65.31 1.46 21% 28% 57% 94% 100% 100%

C2 8.78 23.61 39.95 62.30 1.31 23% 28% 53% 92% 100% 100%

C3 10.12 26.74 42.04 68.57 1.40 20% 25% 47% 91% 100% 100%

C4 9.77 27.42 42.39 61.78 1.34 20% 26% 46% 91% 100% 100%

C5 9.05 24.41 41.93 72.94 1.31 22% 28% 51% 90% 100% 100%

Rata-Rata 9.44 24.86 40.64 66.18 1.36 21% 27% 51% 92% 100% 100%

99 Lampiran 13

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan Usulan R.L. Ash

Gambar R1 Gambar R2

Gambar R3 Gambar R4

Gambar R5

100 Lampiran 14

Foto Fragmentasi Hasil Peledakan Usulan C.J. Konya

Gambar C1 Gambar C2

Gambar C3 Gambar C4

Gambar C5

101 Lampiran 15

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan 21 Desember 2020

No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

102

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

103

104 Lampiran 16

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan 22 Desember 2020 No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

105

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

106

107 Lampiran 17

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan 29 Desember 2020 No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

108

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

109

110 Lampiran 18

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan 30 Desember 2020 No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

111

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

112

113 Lampiran 19

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan 5 Januari 2021 No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

114

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

115

116 Lampiran 20

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan 7 Januari 2021 No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

117

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

118

119 Lampiran 21

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan Geometri Usulan R.L. Ash No. Digging Swing Isi Dumping Swing Kosong Cycle Time

120

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

121

122 Lampiran 22

Digging Time dan Produktivitas Hasil Peledakan Geometri Usulan C.J.Konya

123

• Perhitungan Digging Time Diketahui :

• Perhitungan Cycle Time Diketahui :

124 𝑘 = 1 + 3,3 log 30

𝑘 = 5,9 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑘 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 4,6

5,9 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 0,8 𝑀𝑒𝑎𝑛 =∑ 𝑋𝑖𝐹𝑖

𝑛 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 450,6

30 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 15,02

• Perhitungan Produktivitas

Cycle Time

Kelas Xi Fi Xi*Fi 12.8 - 13.6 13.2 2 26.4 13.6 - 14.4 14.0 8 111.8 14.4 - 15.1 14.8 5 73.8 15.1 - 15.9 15.5 10 155.4 15.9 - 16.7 16.3 3 49.0 16.7 - 17.5 17.1 2 34.2 Jumlah 30 450.6

𝑃𝑒 = 𝐾𝑏 × 𝑏𝑓𝑓 ×3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘/𝑗𝑎𝑚

𝐶𝑇 × 𝐸𝑘 × 𝑆𝑓

𝑃𝑒= 2,1 × 0,58 × 3600

15,02× 0,8 × 0,82

Keterangan

Pe = Produktivitas (m3/jam) Kb = Kapasitas Bucket (m3) Bff = Bucket fill factor Ek = Efisiensi kerja CT = Cycle time (s)

125 Lampiran 23

Biaya Drilling Owning Cost

Komponen Satuan Harga

- Price Rp Rp 1,977,640,000

Estimasi Pemakaian lt/hr 26.12

Cost of Fuel Oil hr Rp 188,064 hole Rp 60,369 Lubricant Rp/lt Rp 30,000

Estimasi Pemakaian lt/hr 0.07

Cost of Lubricant hr Rp 2,100

Estimasi Pemakaian m 3000

Cost of Batang Bor m Rp 911 hole Rp 10,931 Shank Rod pcs Rp 1,976,760

Estimasi Pemakaian m 9423

Cost of Shank Rod m Rp 210

126 Cost of drilling (Rp/bcm)

Geometri (m) 3 x 3 2.4 x 3.4 2 x 2.9

Volume batuan yang dihasilkan per lubang (bcm)

103.5 77.28 66.7

Total Cost Rp 1,525 Rp 2,042 Rp 2,366

127 Lampiran 24

Biaya Blasting Requirement

AN kg Rp 4,000

Estimasi pemakaian kg/hole 33.25 Cost of AN hole Rp 133,000

Fuel Oil lt Rp 7,200

Estimasi pemakaian lt/hole 1.6 Cost of fuel oil hole Rp 11,520

Dinamit kg Rp 20,000

Estimasi pemakaian kg/hole 0.60 Cost of Dinamit hole Rp 12,000

Detonator pcs Rp 10,000

Estimasi pemakaian pcs/hole 1 Cost of Detonator hole Rp 10,000 Connecting Wire m Rp 500 Estimasi pemakaian m/hole 9 Cost of Connecting wire hole Rp 4,500 Cost of Blasting hole Rp 155,000

Cost of Blasting (Rp/bcm)

Geometri (m) 3 x 3 2.4 x 2.8 2 x 2.9

Volume batuan yang dihasilkan per lubang (bcm)

103.5 77.28 66.7

Total cost Rp 1,498 Rp 2,006 Rp 2,324

128 Lampiran 25

Biaya Loading Owning Cost

Komponen Satuan Harga

Excavator Kobelco SK330

- Price Rp 3,190,000,000

- Operating Period hr/year 3,900 - Economic life year 5

hour 19,500

- Nilai sisa 10% Rp 319,000,000 Nilai Depresiasi hr Rp 147,231

Operating Cost

Fuel Oil liter Rp 7,200 Estimasi pemakaian lt/hr 25 Cost of fuel oil hr Rp 180,000 Lubricant liter Rp 30,000 Estimasi pemakaian lt/hr 0.50 Cost of lubricant hr Rp 15,000 Track Excavator track Rp 24,380,000

Estimatepemakaian hr 5,000 Cost of Track hr Rp 4,476 Operator Salary month Rp 3,500,000

hr 200 Rp/hr Rp 17,500 Total hr Rp 216,978 Cost of Loading hr Rp 364,207

Cost of loading (Rp/bcm)

Geometri (m) 3 x 3 2.4 x 2.8 2 x 2.9

Produktivitas (bcm/jam) 146.28 178.59 192.27 Total cost Rp 2,475 Rp 2,040 Rp 1,902