• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melalui Pendamaian Yesus Kristus, semua orang akan dibangkitkan. Tubuh kita dan roh kita akan dipersatukan dalam keadaan yang sempurna dan baka. Sebuah pemahaman dan kesaksian tentang kebangkitan dapat memberi kita harapan dan perspektif sewaktu kita mengalami tantangan dan keberhasilan dalam kehidupan.

Persiapkanlah diri Anda secara rohani

Tulisan suci atau sumber-sumber lain apa saja yang dapat Anda gunakan untuk mem-bantu mengajar para remaja putri tentang kebangkitan? Apa yang Anda merasa teril-hami untuk dibagikan?

Lukas 24 (Kebangkitan Yesus Kristus) 1 Korintus 15 (Karena Juruselamat mengatasi kematian, kita semua akan dibangkitkan)

Alma 11:41–45 (Ketika kita dibangkit-kan, roh dan tubuh kita dipersatudibangkit-kan, dan kita dihakimi)

Alma 40–41 (Alma menjelaskan ke-bangkitan kepada putranya Korianton)

Thomas S. Monson, “Dia Bangkit!”

Ensign atau Liahona, Mei 2010, 87–90

Thomas S. Monson, “Ibu Patton—Ki-sahnya Berlanjut,” Ensign atau

Lia-hona, November 2007, 21–24

Dallin H. Oaks, “Kebangkitan,”

En-sign, Mei 2000, 14–16; Liahona, Juli

2000, 16–19

Video: “He Is Risen”

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, ajaklah para remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi tentang pengalaman yang telah mereka miliki yang menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong keinsafan pribadi dan membantu para remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Apa yang Anda ketahui tentang kebangkitan? Pe-mahaman apa saja yang kita miliki tentang kebang-kitan dari tulisan suci za-man modern?

Apa yang para remaja putri pahami tentang ke-bangkitan? Bagaimana pe-mahaman yang lebih besar tentang kebangkitan me-mengaruhi bagaimana pe-rasaan mereka tentang tubuh jasmani mereka?

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Perlihatkan gambar Juruselamat yang telah dibangkitkan (misalnya,

Buku Seni Injil, 59–60). Tanyakan

ke-pada para remaja putri bagaimana mereka akan menjelaskan tentang ke-bangkitan kepada seseorang yang ti-dak mengetahuinya.

• Tanyakan kepada para remaja putri apa yang mereka rayakan pada hari Paskah. Apa saja simbol hari Paskah? Apa yang diajarkan simbol-simbol ini tentang kebangkitan?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah dapat membantu para remaja putri memahami kebangkitan. Sesuai dengan inspirasi dari Roh, pilih satu atau lebih yang akan bekerja paling baik untuk kelas Anda:

• Pilihlah beberapa bagian dari 1 Korintus 15 tentang kebangkitan. Ajaklah para remaja putri untuk membacakan bagian tersebut, dalam kelompok kecil atau secara pribadi, dan buatlah pernyataan ringkasan tentang apa yang mereka pelajari ten-tang kebangkitan (misalnya, ayat 1–8 dapat diringkas menjadi “Ada saksi-saksi kebangkitan”). Mengapa para remaja putri merasa penting bagi me-reka untuk mengetahui kebenaran ini tentang kebangkitan?

• Mintalah para remaja putri memba-yangkan bahwa seorang teman yang bukan seorang anggota Gereja telah kehilangan seorang yang terkasih. Ajaklah setengah dari para remaja putri untuk membaca Alma 40 dan sisanya untuk membaca Alma 41. Mintalah mereka untuk membuat

daftar ajaran tentang kebangkitan da-lam bab-bab ini yang mereka dapat bagikan dengan teman mereka. Ke-mudian mintalah mereka membagi-kan daftar mereka dengan seluruh anggota kelas.

• Ajaklah para remaja putri untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang kebang-kitan (atau persiapkan beberapa). Be-rikan kepada setiap remaja putri satu bagian dari ceramah Penatua Dallin H. Oaks Kebangkitan,” dan mintalah dia untuk mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Ajaklah para remaja putri untuk berbagi apa yang mereka pelajari, dan tanyakan kepada mereka bagaimana kehidupan mereka diberkati karena mereka tahu hal-hal tentang kebangkitan.

Kiat mengajar

“Ketika Anda mengguna-kan keragaman kegiatan belajar, murid cenderung untuk memahami asas-asas Injil lebih baik dan le-bih mempertahankannya. Metode yang dipilih de-ngan cermat dapat mem-buat sebuah asas lebih jelas, lebih menarik, dan le-bih patut diingat”

(Menga-jar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 89).

• Ajaklah para remaja putri untuk membaca kisah-kisah yang dicerita-kan oleh Presiden Thomas S. Monson dalam ceramahnya “Dia Bangkit!” dan “Ibu Patton—Kisahnya Berlan-jut.” Mintalah mereka untuk mering-kas kisah-kisah ini dengan

menggunakan kata-kata mereka sen-diri dan membagikan apa yang kisah-kisah ini ajarkan kepada mereka tentang kebangkitan. Apa lagi yang mengesankan mereka tentang kisah-kisah ini?

• Bagikan beberapa buku

Ajaran-Ajaran Presiden Gereja (atau buat

sa-linan dari beberapa bab pilihan), dan ajaklah para remaja putri untuk

menemukan ajaran-ajaran dari para nabi zaman akhir tentang kebang-kitan. Mintalah mereka untuk berbagi apa yang mereka temukan kepada anggota kelas.

• Ajaklah para remaja putri untuk menemukan nyanyian rohani tentang kebangkitan. Nyanyikan beberapa di-antaranya sebagai kelas. Doronglah para remaja putri untuk membaca tu-lisan suci di akhir setiap nyanyian, dan membahas apa yang mereka pel-ajari dari nyanyian dan tulisan suci tersebut. Ajaklah mereka untuk ber-bagi kesaksian dan perasaan mereka tentang kebangkitan.

Mintalah para remaja putri berbagi apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami kebangkitan dengan lebih baik? Perasaan atau kesan apa yang mereka mi-liki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan? Apakah akan bermanfaat untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada ajaran ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai dengan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Membagikan kesaksian mereka tentang kebangkitan. Kepada siapa mereka dapat membagikan kesaksian mereka dalam beberapa hari atau minggu ke depan? Bagaimana mereka

dapat mengajarkan apa yang telah mereka pelajari kepada orang lain? • Temukan jawaban atas pertanyaan yang masih mereka miliki tentang kebangkitan.

Bagikan kepada para remaja putri apa yang akan mereka pelajari minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, me-reka dapat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Yesus Kristus mengguna-kan tulisan suci untuk mengajarkan tentang misi-Nya. Dia mengajar para murid-Nya untuk berpikir tentang tulisan suci bagi diri mereka sendiri dan untuk menggunakannya untuk menjawab pertanya-an-pertanyaan mereka. Ba-gaimana Anda dapat membantu para remaja putri agar berpaling ke-pada tulisan suci untuk memahami rencana Allah dan berkat-berkat yang menanti mereka?

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari Thomas S. Monson, “Ibu Patton—Kisah-nya Berlanjut,” ensign atau Liahona November 2007, 21–24

Pertama-tama, izinkanlah saya menceritakan ke-pada Anda mengenai Arthur. Dia berambut pirang dan keriting serta memiliki senyuman lebar. Dia le-bih tinggi di antara anak-anak lelaki di kelas. Menu-rut saya itulah sebabnya, pada tahun 1940, ketika konflik besar yang kemudian menjadi Perang Dunia II melanda sebagian besar eropa, Arthur dapat me-ngelabui para petugas perekrutan dan bergabung dalam angkatan laut di usia yang masih belia, 15 ta-hun. Bagi Arthur dan kebanyakan anak lelaki, pe-rang merupakan petualangan besar. Saya ingat betapa tampannya dia dalam seragam angkatan lautnya. Betapa kami berharap berusia lebih tua, atau setidaknya lebih tinggi, sehingga kami juga da-pat bergabung.

Masa remaja adalah masa yang sangat istimewa da-lam kehidupan. Sebagaimana yang Longfellow tulis:

Betapa indah masa remaja! betapa cerianya, Dengan khayalan, harapan, impiannya! Masa Remaja adalah Kisah Tanpa Akhir, Setiap gadis adalah pahlawan, setiap pria ada-lah teman!

[“Morituri Salutamus,” dalam The Complete

Poetical Works of Henry Wadsworth Longfellow

(1883), 259].

Ibunya Arthur sangat bangga dengan bintang biru yang menghiasi jendela ruang tamunya. Itu menun-jukkan kepada setiap orang yang melintas di situ bahwa putranya mengenakan seragam negaranya dan melayani dengan aktif. Ketika saya melintasi rumah itu dia sering membuka pintu dan mengun-dang saya masuk untuk membaca surat terbaru dari Arthur. Matanya akan dipenuhi air mata; kemudian saya akan diminta untuk membacanya keras-keras. Arthur sangat berarti bagi ibunya yang janda ini. Saya masih dapat membayangkan tangan Ibu Patton yang kasar sewaktu dia dengan hati-hati me-masukkan kembali surat itu ke dalam amplopnya. Itu adalah tangan yang bekerja berat; Ibu Patton adalah petugas kebersihan di sebuah perkantoran di pusat kota. Setiap hari dalam kehidupannya, kecuali hari Minggu, dia dapat dilihat berjalan kaki di se-panjang trotoar, ember dan sikat di tangannya, ram-butnya yang beruban disanggul, bahunya lelah karena kerja dan bungkuk karena usia.

Pada bulan Maret tahun 1944, dengan perang yang sedang berkecamuk, Arthur dialihkan tugasnya dari USS Dorsey, kapal penghancur, ke USS White Plains, kapal pembawa pesawat terbang. Ketika di Saipan di Pasifik Selatan, kapal itu diserang. Arthur adalah salah seorang dari mereka yang ada di kapal yang hilang di lautan.

Bintang biru diambil dari tempat terhormatnya di jendela depan rumah keluarga Patton. Itu diganti-kan dengan bintang emas, yang menunjukdiganti-kan

Sumber-Sumber Pilihan

bahwa dia yang dianugerahi bintang itu telah tewas dalam peperangan. Sebuah cahaya sirna dari kehi-dupan Ibu Patton. Dia sangat berduka dan sedemi-kian merana.

Dengan doa dalam hati, saya menyusuri jalan yang telah saya kenal menuju ke rumah keluarga Patton, mempertanyakan kata-kata penghiburan apa yang dapat keluar dari mulut seorang pemuda.

Pintu dibuka dan Ibu Patton memeluk saya bagai-kan putranya sendiri. Rumah menjadi sebuah kapel ketika ibu yang amat berduka dan anak lelaki yang tidak cakap berlutut dalam doa.

Setelah berdiri, Ibu Patton menatap mata saya dan berkata, “Tommy, saya bukan anggota gereja mana pun, tetapi kamu adalah anggota gereja. Katakan kepada saya, akankah Arthur hidup lagi?” Dengan kemampuan terbaik saya, saya bersaksi kepadanya bahwa Arthur juga akan hidup lagi.

MAReT: PeNDAMAIAN YeSUS KRISTUS

Bagaimana Pendamaian dapat