• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengapa kita memiliki kemalangan?

Sebagai bagian dari rencana Bapa Surgawi, kita harus mengalami kemalangan selama kefanaan. Dalam beberapa kasus, kemalangan datang sebagai hasil dari pilihan yang kurang baik dari kita sendiri atau pilihan orang lain. Pencobaan lainnya hanyalah bagian alami dari pengalaman fana kita. Meskipun mereka sulit, tantangan kita dapat membantu kita tumbuh secara rohani dan menjadi lebih seperti Yesus Kristus.

Persiapkanlah diri Anda secara rohani

Sewaktu Anda mempersiapkan diri, pelajarilah dengan doa yang sungguh-sungguh tulisan suci dan sumber-sumber ini, serta lainnya yang telah membantu Anda belajar tentang kemalangan.

1 Samuel 1; 1 Raja-Raja 17; Rut 1; ester 4 (Teladan para wanita dalam tulisan suci yang menghadapi kemalangan)

2 Nefi 2:11 (Kemalangan adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bagi kita) Mosia 23:21 (Allah memberi kita ke-malangan untuk menguji iman kita) eter 12:27 (Allah memberi kita kele-mahan supaya kita menjadi rendah hati)

A&P 58:3–4 (Setelah kemalangan da-tanglah berkat)

A&P 121:7–8 (Jika kita menanggung kemalangan dengan baik, Allah akan meninggikan kita)

A&P 122:4–9 (Kemalangan memberi kita pengalaman dan adalah untuk kebaikan kita)

Henry B. eyring, “Gunung yang Ha-rus Didaki,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 23–26

Neil L. Andersen, “Pencobaan Imanmu,” Ensign atau Liahona, November 2012

“Kemalangan,” Teguh pada Iman (2004), 8–11

Video: “God Will Lift Us Up” Kemalangan apa saja yang

telah Anda alami? Apa yang Anda telah pelajari dari mereka? Apa yang te-lah membantu Anda mengatasi mereka? Apa-kah ada pengalaman se-suai yang dapat Anda bagikan dengan para re-maja putri?

Renungkanlah dan berdo-alah tentang para remaja putri dalam kelas Anda. Tantangan dan pencobaan apa saja yang sedang me-reka hadapi? Bagaimana mereka menangani kema-langan dalam kehidupan mereka?

Membagikan pengalaman

Di awal setiap kelas, ajaklah para remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi tentang pengalaman yang telah mereka miliki yang menerapkan apa yang me-reka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong keinsafan pri-badi dan membantu para remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Tuliskan pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan diskusikan sebagai kelas: Mengapa kita memiliki kemalangan? Apa saja penyebab pen-cobaan kita? Bagaimana kita belajar dari pencobaan kita? Buatlah gambar sebongkah batu bara dan sebongkah berlian di papan tulis. Tanyakan para remaja putri bagaimana berlian di-buat dari batu bara (melalui tekanan dan panas yang ekstrem yang

diberikan selama jangka waktu yang panjang). Apa yang hal ini ajarkan ke-pada kita tentang kemalangan? • Pengalaman apa yang telah dialami para remaja putri dengan kemalangan yang mereka dapat bagikan kepada anggota kelas? Bagaimana mereka te-lah bertumbuh dari pengalaman ini? Pertanyaan apa yang masih mereka miliki tentang pencobaan mereka?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu para remaja putri belajar tentang tujuan ke-malangan. Sesuai dengan inspirasi dari Roh, pilih satu atau lebih yang akan bekerja paling baik untuk kelas Anda:

• Bacalah bersama beberapa tulisan suci ketika Juruselamat mengalami kemalangan (seperti Matius 4:1–11; 26:38–39; Lukas 23:33–34). Apa yang para remaja putri dapat pelajari ten-tang kemalangan dari kehidupan Ju-ruselamat? Bagaimana Dia

menghadapi pencobaan-Nya?

Ajaklah setiap remaja putri untuk menuliskan sebuah pencobaan yang dia atau orang terkasihnya sedang hadapi. Doronglah para remaja putri untuk merenungkan apa yang me-reka dapat pelajari dari teladan Juru-selamat yang dapat membantu dengan pencobaan ini.

Kiat mengajar

“Aturlah setiap kursi di ruangan agar Anda dapat melihat wajah dari setiap orang dan agar setiap orang dapat melihat wajah Anda” (Mengajar, Tiada

Pe-manggilan yang Lebih Mulia[1999], 71).

• Ajaklah para remaja putri untuk memikirkan teladan para wanita da-lam tulisan suci yang menghadapi kemalangan (lihat teladan-teladan yang disarankan dalam garis besar ini). Mintalah mereka untuk mem-baca tentang para wanita ini dalam tulisan suci dan meringkas kisah ter-sebut untuk seluruh kelas. Apa yang mereka pelajari tentang kemalangan dari kisah-kisah ini yang dapat mem-bantu mereka mengatasi pencobaan mereka sendiri.

• Ajaklah para remaja putri untuk membaca tentang pengalaman mem-bangun fondasi rumah oleh Presiden Henry B. eyring (sebagaimana yang diceritakan dalam ceramahnya “Gu-nung yang Harus Didaki”). Apa yang mereka pelajari dari Presiden eyring tentang mempersiapkan diri secara rohani untuk menghadapi kema-langan? Apa yang para remaja putri lakukan sekarang untuk mempersi-apkan diri terhadap kemalangan yang mungkin mereka hadapi di masa depan?

• Bagilah kelas menjadi dua kelom-pok. Ajaklah satu kelompok untuk mencari teladan-teladan dalam Kitab Mormon tentang individu atau ke-lompok yang menghadapi tantangan yang sulit (lihat, misalnya, Mosia 24:8–17; 3 Nefi 1:4–21; Moroni 1). Ajaklah kelompok yang lain untuk mencari dalam nyanyian rohani

untuk menemukan sebuah nyanyian yang membantu mereka selama pen-cobaan mereka. Mintalah kedua ke-lompok tersebut untuk berbagi apa yang mereka pelajari yang dapat membantu mereka mengatasi kemalangan.

• Bacalah bersama dua paragraf per-tama dari “Kemalangan” dalam Teguh

pada Iman. Apa peran kemalangan

da-lam rencana Bapa Surgawi? Tugasi se-tiap remaja putri salah satu dari tiga bagian yang tersisa tentang kema-langan dalam Teguh pada Iman, dan mintalah setiap remaja putri untuk siap mengajarkan seluruh kelas apa yang dia pelajari. Doronglah para re-maja putri untuk berbagi kisah atau pengalaman pribadi yang berhu-bungan dengan apa yang mereka baca. • Mintalah para remaja putri untuk membaca empat paragraf dari cera-mah Penatua Neil L. Andersen “Trial of Your Faith,” dimulai dari “Penco-baan-pencobaan ini dirancang untuk menjadikan Anda lebih kuat,” atau perlihatkan video “God Will Lift Us Up.” Ajaklah para remaja putri untuk merenungkan pertanyaan “Mengapa kita memiliki kemalangan?” sewaktu mereka membaca atau menonton. Apa yang mereka pelajari dari cera-mah atau video ini yang membantu mereka tahu apa yang harus dilaku-kan ketika kemalangan datang?

Mintalah para remaja putri untuk berbagi apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami mengapa kita memiliki kemalangan? Perasaan atau kesan apa yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan? Apakah akan berman-faat untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada ajaran ini?

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat mengenal se-cara pribadi mereka yang Dia ajar—dan akan men-jadi siapa mereka kelak. Ketika mereka kesulitan, Dia tidak menyerah tetapi terus mengasihi mereka. Kesulitan apa yang dimi-liki para remaja putri? Ba-gaimana Anda dapat memperlihatkan bahwa Anda mengasihi dan men-dukung mereka?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Mintalah para remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan menja-lankan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Mencari cara untuk menghibur se-seorang yang dikasihi yang sedang mengalami sebuah pencobaan dengan berbagi apa yang mereka pelajari ten-tang kemalangan.

• Berbicara kepada keluarga mereka tentang para anggota keluarga yang telah mengatasi kemalangan.

Bagikan kepada para remaja putri apa yang akan mereka pelajari minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, me-reka dapat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari “Kemalangan,” Teguh pada Iman (2004), 8–11

Sebagai bagian dari rencana penebusan Bapa Sur-gawi, Anda mengalami kemalangan selama kefa-naan. Kesulitan, kekecewaan, kesedihan, penyakit, dan sakit hati adalah bagian sulit dari kehidupan, namun hal itu dapat menuntun pada pertumbuhan, pemurnian, serta kemajuan rohani bila Anda berpa-ling kepada Tuhan.

Kemalangan datang dari sumsumber yang ber-beda. Kadang-kadang Anda mungkin menghadapi tantangan sebagai akibat dari kesombongan dan ke-tidakpatuhan Anda sendiri. Tantangan-tantangan ini dapat dihindari melalui kehidupan yang bajik. Tantangan-tantangan lainnya hanyalah bagian alami dari kehidupan dan kadang-kadang mungkin timbul saat Anda hidup dengan bajik. Misalnya, Anda dapat mengalami kesulitan pada saat sakit atau ketidakpastian atau saat kematian orang-orang terkasih. Kemalangan kadang-kadang datang ka-rena pilihan-pilihan yang buruk dan kata-kata serta tindakan yang menyakitkan dari orang lain.

Kutipan dari Henry B. Eyring, “Gunung yang Harus Didaki,” ensign atau Liahona Mei 2012, 23–26

Sebagai pemuda saya bekerja dengan seorang kon-traktor membangun pijakan dan fondasi untuk ru-mah baru. Di panasnya musim panas adalah sulit untuk mempersiapkan tanah untuk kerangka ben-tukan yang ke dalamnya kami tuangkan semen un-tuk pijakannya. Tidak ada mesin. Kami

menggunakan beliung dan sekop. Membangun fon-dasi yang bertahan untuk bangunan merupakan kerja keras pada masa itu.

Itu juga menuntut kesabaran. Setelah kami menu-angkan pijakannya, kami menunggunya untuk me-ngering. Betapa pun kami ingin melanjutkan pekerjaannya, kami menunggu juga setelah menu-angkan fondasi sebelum kami melepaskan kerangka bentukannya.

Dan yang lebih mengesankan bagi seorang pemba-ngun yang masih baru adalah apa yang tampaknya merupakan proses yang membosankan dan meng-habiskan waktu untuk menempatkan batang-batang logam dengan hati-hati ke dalam kerangka ben-tukan tadi untuk memberi fondasi yang telah selesai itu kekuatan.

Dengan cara yang serupa, tanah harus dengan hati-hati disiapkan bagi landasan iman kita untuk meng-hadapi badai yang akan datang ke dalam setiap kehidupan. Dasar yang mantap itu bagi suatu lan-dasan iman adalah integritas pribadi.

Pilihan kita terhadap yang benar secara konsisten kapan pun pilihan di tempatkan di hadapan kita menciptakan dasar yang mantap di bawah iman kita. Itu dapat dimulai di masa kanak-kanak karena setiap jiwa dilahirkan dengan karunia cuma-cuma Roh Kristus. Dengan Roh itu kita dapat mengetahui kapan kita telah melakukan apa yang benar di ha-dapan Allah dan kapan kita telah melakukan apa yang keliru dalam pandangan-Nya.

Pilihan-pilihan tersebut, ratusan dalam hari-hari bi-asa, mempersiapkan tanah yang mantap yang di atasnya bangunan iman kita dibangun. Kerangka logamnya yang di sekitarnya materi iman kita ditu-angkan adalah Injil Yesus Kristus, dengan segala perjanjian, tata cara, dan asasnya.

Sumber-Sumber Pilihan

Salah satu kunci bagi iman yang bertahan adalah menghakimi dengan benar waktu pengeringan yang dibutuhkan. Itulah sebabnya saya tidak bijak-sana untuk berdoa terlalu awal dalam kehidupan saya memohon gunung yang lebih tinggi yang ha-rus didaki dan ujian yang lebih besar.

Pengeringan tersebut tidaklah terjadi secara otoma-tis melalui kurun waktu, melainkan membutuhkan waktu. Menjadi semakin tua saja tidaklah menja-minnya. Adalah melayani Allah dan sesama secara tekun dengan sepenuh hati dan jiwa yang mengu-bah kesaksian kebenaran menjadi kekuatan rohani yang tak terpatahkan.

FeBRUARI: ReNCANA KeSeLAMATAN