• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagai bagian dari pendamaian-Nya, Juruselamat menanggung sendiri rasa sakit dan penyakit kita. Karena Dia telah mengalami pencobaan kita, Dia tahu bagaimana cara membantu kita. Ketika kita menjalankan iman kepada Yesus Kristus, Dia akan memberi kita kekuatan dan meringankan beban kita.

Persiapkanlah diri Anda secara rohani

Sewaktu Anda mempersiapkan, pelajarilah dengan doa yang sungguh-sungguh tulisan suci dan sumber-sumber ini serta lainnya yang telah membantu Anda berpaling ke-pada Juruselamat di saat-saat membutuhkan.

Matius 11:28–30; Filipi 4:13; 1 Nefi 17:3; Helaman 5:12; A&P 68:6 (Yesus Kristus dapat memberi kita kekuatan dan meringankan beban kita)

Mosia 23:21–22; 24:8–17 (Tuhan me-nguatkan orang-orang Alma untuk membantu mereka menanggung be-ban mereka)

Alma 7:11–13 (Yesus Kristus mema-hami penderitaan kita karena Dia te-lah mengalaminya)

David A. Bednar, “Pendamaian dan Perjalanan Kefanaan,” Ensign, April 2012, 40–47

Shayne M. Bowen, “‘Sebab Aku Hi-dup, dan Kamu Pun Akan HiHi-dup,’”

Ensign atau Liahona, November 2012

“Kemalangan,” Teguh pada Iman (2004), 8–11

Video: “God Will Lift Us Up”

Membagikan pengalaman

Di awal setiap kelas, ajaklah para remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi tentang pengalaman yang telah mereka miliki yang menerapkan apa yang me-reka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong keinsafan pri-badi dan membantu para remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pikirkan tentang penco-baan yang telah Anda alami. Bagaimana Anda te-lah menerima kekuatan melalui Pendamaian? Pertimbangkan para re-maja putri di kelas Anda. Pencobaan apa yang se-dang mereka hadapi? Pengalaman pribadi, tu-lisan suci, dan kutipan apa saja yang ingin Anda bagi-kan dengan mereka? Apa-kah ada pengalaman pribadi yang dapat saling dibagikan oleh para re-maja putri?

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Pilih salah satu dari kisah Penatua David A. Bednar yang dibagikan da-lam artikelnya “Pendamaian dan Per-jalanan Kefanaan” (lihat bagian yang berjudul “Ilustrasi dan Implikasi”), dan bagikan itu dengan para remaja putri. Apa yang mereka pelajari dari kisah tersebut tentang bagaimana Pendamaian dapat membantu mereka selama pencobaan mereka? Teladan serupa apa saja yang dapat dibagikan para remaja putri?

• Berikankepada setiap remaja putri selembar kertas kecil dan mintalah dia untuk menuliskan pencobaan yang sedang dia alami. Mintalah para remaja putri untuk merenungkan ba-gaimana Yesus Kristus dapat mem-beri mereka kekuatan selama

pencobaan ini. Ajaklah mereka untuk berbagi pikiran dan perasaan mereka jika mereka merasa nyaman

melakukannya.

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah dapat membantu para remaja putri memahami bagaimana Pendamaian dapat membantu mereka selama pencobaan mereka. Sesuai dengan inspi-rasi dari Roh, pilih satu atau lebih yang akan bekerja paling baik untuk kelas Anda:

• Bagilah para remaja putri ke dalam kelompok-kelompok. Mintalah setiap kelompok membaca satu atau lebih tulisan suci dalam garis besar ini dan meringkas apa yang mereka baca. Ajaklah para remaja putri untuk nuliskan bagaimana hal-hal yang me-reka pelajari dari tulisan suci ini dapat membantu mereka mengatasi pencobaan mereka. Doronglah me-reka untuk berbagi apa yang meme-reka tulis, jika mereka merasa nyaman me-lakukannya. Pertimbangkan berbagi pengalaman Anda sendiri.

• Sebagai kelas, bacalah Mosia 24:8– 17. Ajaklah para remaja putri untuk berbagi apa yang mereka pelajari dari pengalaman Alma dan umatnya. De-ngan izin dari uskup, ajaklah bebe-rapa ibu mereka untuk datang ke kelas dan berbagi bagaimana Juruse-lamat telah memperkuat mereka da-lam pencobaan mereka.

• Perlihatkan video “God Will Lift Us Up.” Bagaimana para remaja putri akan menjawab pertanyaan yang dia-jukan oleh Penatua Robert D. Hales di

Kiat mengajar

“Pembahasan dalam ke-lompok kecil dapat segera melibatkan mereka yang tampaknya kehilangan mi-nat dan konsentrasi” (Mengajar, Tiada

Pemang-gilan yang Lebih Mulia

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat menggunakan tulisan suci untuk menga-jarkan tentang misi-Nya. Pelajaran ini berisi banyak tulisan suci yang kuat yang mengajar bagaimana Juruselamat akan mengu-atkan kita selama penco-baan kita. Sewaktu para remaja putri mempelajari dan membahas tulisan suci ini, Roh Kudus akan bersaksi atas

kebenarannya. awal video? Apa yang Brittany

laku-kan untuk menemulaku-kan kekuatan un-tuk mengatasi pencobaannya? Undanglah para remaja putri untuk merenungkan dan menuliskan cara-cara mereka dapat mengikuti teladan Brittany sewaktu mereka menghadapi pencobaan mereka sendiri.

• Ajaklah para remaja putri untuk membaca atau menonton cerita ten-tang bagaimana Penatua Shayne M. Bowen menangani kematian putranya

(dalam ceramah “‘Sebab Aku Hidup, dan Kamu Pun Akan Hidup’”). Min-talah mereka berpikir tentang perta-nyaan berikut sewaktu mereka membaca atau menonton: Bagaimana Pendamaian membantu Penatua Bowen selama pencobaannya? Ajak-lah mereka untuk berbagi pikiran me-reka. Mintalah para remaja putri berpikir tentang sebuah pencobaan yang sedang mereka alami. Bagai-mana mereka dapat menarik keku-atan dari Pendamaian?

Mintalah para remaja putri berbagi tentang apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami bagaimana Pendamaian dapat membantu mereka selama pencobaan mereka? Perasaan atau kesan apa yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki perta-nyaan tambahan? Apakah akan bermanfaat untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada ajaran ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Berikan kepada para remaja putri waktu untuk menuliskan apa yang dapat mereka la-kukan untuk menjalankan iman yang lebih besar kepada Yesus Kristus untuk mene-rima kekuatan dalam pencobaan mereka. Ajaklah mereka untuk berbagi pengalaman mereka di kelas berikutnya.

Bagikan kepada para remaja putri apa yang akan mereka pelajari minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, me-reka dapat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari David A. Bednar, “Pendamaian dan Perja-lanan Kefanaan,” ensign, April 2012, 40–47

Daniel W. Jones lahir pada tahun 1830 di Missouri, dan dia bergabung dengan Gereja di Kalifornia tahun 1851. Pada tahun 1856 dia ikut dalam penyelamatan rombongan kereta tarik yang terdampar di Wyoming karena badai salju yang hebat. Setelah rombongan pe-nyelamat menemukan Orang-Orang Suci yang men-derita, menyediakan penghiburan langsung yang dapat mereka berikan, dan membuat pengaturan bagi orang-orang sakit dan yang lemah untuk diangkut ke Salt Lake City, Daniel serta sejumlah pemuda lainnya secara sukarela tinggal di sana dan menjaga barang-barang milik rombongan itu. Makanan dan perbe-kalan yang ditinggalkan pada Daniel dan

rekan-rekannya sedikit sekali dan cepat habis. Ku-tipan berikut dari jurnal pribadi Daniel Jones mengu-raikan peristiwa-peristiwa yang mengikuti.

“Binatang buruan segera menjadi sangat langka se-hingga kami tidak dapat membunuh apa pun. Kami memakan semua daging kurang baik; seseorang akan lapar memakannya. Akhirnya semuanya ha-bis, tak ada yang tersisa kecuali kulit binatang. Kami harus memakannya. Banyak yang dimasak dan dimakan tanpa bumbu apa pun dan itu mem-buat seluruh rombongan sakit .…

Keadaan semakin buruk, karena tidak ada yang tersisa kecuali kulit binatang mentah yang jelek yang diambil dari ternak yang mati. Kami memo-hon kepada Tuhan untuk mengarahkan kami apa yang harus dilakukan. Para anggota pria tidak me-ngeluh, namun merasa harus memercayai Allah .… Akhirnya saya mendapat kesan bagaimana mengolah kulit binatang itu dan memberi rom-bongan nasihat, memberi tahu mereka bagaimana memasaknya; kulit itu harus dibakar dan dikerok

bulu-bulunya; ini cenderung menghilangkan dan memurnikan rasa tidak enak yang karena dimasak dengan air panas. Setelah pengerokan bulu, dire-bus satu jam dalam air yang banyak, dibuang air-nya yang menyerap semua lendir, lalu mencuci dan mengerok kulit itu secara saksama, mencuci-nya dengan air dingin, lalu memasakmencuci-nya menjadi agar-agar dan membiarkannya dingin, dan kemu-dian memakannya dengan sedikit gula ditaburkan di atasnya. Ini adalah masalah besar, tetapi kami memiliki sedikit hal lain untuk dilakukan dan itu lebih baik daripada kelaparan.

“Kami memohon kepada Tuhan untuk memberkati perut kami dan menyesuaikannya dengan makan ini .… Saat makan sekarang semuanya tampak menikmati pesta ini. Kami tiga hari tidak makan sebelum usaha kedua ini dibuat. Kami menikmati makanan lezat ini selama kira-kira enam minggu” [Daniel W. Jones,

Forty Years among the Indians (n.d.), 57–58].

Dalam keadaan itu saya mungkin akan berdoa me-mohon hal lain untuk dimakan, “Bapa Surgawi, mo-hon kirimkan burung-burung puyuh atau kerbau.” Tampaknya tidak terpikir bagi saya untuk berdoa agar perut saya akan diperkuat dan mau menerima makanan yang kami santap. Apa yang Daniel W. Jones ketahui? Dia tahu tentang kuasa yang me-mungkinkan dari Pendamaian Yesus Kristus. Dia ti-dak berdoa agar keadaannya akan diubah. Dia berdoa agar dia akan dikuatkan untuk mengatasi keadaannya. Sama seperti Alma dan orang-orang-nya, Amulek, serta Nefi dikuatkan, Daniel W. Jones memiliki wawasan rohani untuk mengetahui apa yang diminta dalam doa itu.

Kuasa yang memungkinkan dari Pendamaian Kristus memperkuat kita untuk melakukan hal-hal yang tidak pernah dapat kita lakukan sendiri.