• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apakah Pendamaian Yesus Kristus?

Pendamaian adalah pengurbanan yang Yesus Kristus buat untuk membantu kita mengatasi dosa, kemalangan, dan kematian. Pendamaian Yesus terjadi di Taman Getsemani dan di atas kayu salib di Kalvari. Dia membayar harga dosa kita, mengambil ke atas diri-Nya kematian, dan dibangkitkan. Pendamaian adalah ekspresi tertinggi dari kasih Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.

Persiapkanlah diri Anda secara rohani

Tulisan suci dan ceramah apa saja yang akan membantu para remaja putri merasakan pentingnya Pendamaian dan memahami pengurbanan yang telah Juruselamat buat bagi mereka?

Matius 26–27 (Di Getsemani dan di atas kayu salib, Yesus Kristus memba-yar harga dosa kita dan menanggung ke atas diri-Nya)

Matius 28:1–10 (Yesus Kristus menga-tasi kematian melalui

Kebangkitan-Nya)

2 Nefi 9:6–16 (Yesus Kristus menga-tasi dosa dan kematian melalui Pendamaian-Nya)

Alma 7:11–13 (Yesus Kristus menang-gung ke atas diri-Nya rasa sakit, pe-nyakit, kelemahan, dan dosa kita) “The Living Christ: The Testimony of the Apostles” Ensign, April 2000, 2–3 (lihat jugaTeguh pada Iman, 87–89;

Kemajuan Pribadi, 102)

Thomas S. Monson, “Dia Bangkit!”

Ensign atau Liahona, Mei 2010, 87–90

Linda K. Burton, “Apakah Iman pada Pendamaian Yesus Kristus Tertulis dalam Hati Kita?” Ensign atau

Lia-hona, November 2012

“Pendamaian Yesus Kristus,” Teguh

pada Iman (2004), 14–21

Video-video: Video-video Alkitab yang menggambarkan Pendamaian Video: “An Apostle’s easter Thoughts on Christ” (unduh tidak tersedia) Pendamaian adalah

peris-tiwa paling penting dalam sejarah umat manusia. Apakah pengurbanan Yesus Kristus yang men-damaikan? Apakah arti Pendamaian bagi Anda? Apa yang para remaja putri ketahui tentang apa yang terjadi di Taman Getsemani dan di atas kayu salib? Apa yang da-pat mereka temukan dari tulisan suci untuk mem-perdalam kesaksian me-reka tentang Pendamaian Yesus Kristus? Apa yang dapat mereka ajarkan ke-pada satu sama lain?

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, ajaklah para remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi tentang pengalaman yang telah mereka miliki yang menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong keinsafan pribadi dan membantu para remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Ajaklah para remaja putri untuk membayangkan bahwa seorang te-man dari kepercayaan lain datang ke Gereja dan mendengar seseorang me-nyebutkan Pendamaian Yesus Kristus. Bagaimana mereka akan menanggapi jika teman mereka bertanya, “Apakah Pendamaian Yesus Kristus?”

• Perlihatkan gambar yang meng-gambarkan salah satu peristiwa Pen-damaian (seperti penderitaan Juruselamat di Taman Getsemani, Pe-nyaliban-Nya, atau Kebangkitan-Nya), dan mintalah para remaja putri untuk berbagi apa yang mereka keta-hui tentang peristiwa tersebut. Perta-nyaan apa yang mereka miliki?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah dapat membantu para remaja putri belajar tentang Penda-maian Yesus Kristus. Sesuai dengan inspirasi dari Roh, pilih satu atau lebih yang akan bekerja paling baik untuk kelas Anda:

• Mintalah para remaja putri untuk mencocokkan sebuah peristiwa yang terjadi selama beberapa jam terakhir kehidupan Juruselamat dengan ru-jukan tulisan suci dalam Matius 26–28 (untuk penggambaran peristiwa ini, pergi ke biblevideos.lds.org atau Buku

Seni Injil). Apa yang para remaja putri

pelajari tentang Juruselamat dan Pen-damaian-Nya dari peristiwa-peristiwa

ini? Ajaklah beberapa anggota kelas untuk berbagi perasaan mereka ten-tang Juruselamat.

• Ajaklah para remaja putri untuk membaca tentang Pendamaian dari tulisan suci yang tercantum dalam garis besar ini atau ceramah Presi-den Thomas S. Monson “Dia Bang-kit!” (atau perlihatkan satu dari

Kiat mengajar

Anggota kelas cenderung untuk berpartisipasi secara bermakna ketika mereka diberi pertanyaan efektif dan diberi waktu untuk merenungkan sebelum mereka menjawab. Untuk memberi anggota kelas waktu ini, pertimbangkan menulis pertanyaan-perta-nyaan di papan tulisa atau meminta anggota kelas untuk menuliskan ja-waban mereka di atas ker-tas (lihat Mengajar, Tiada

Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 68−70).

video dalam garis besar ini). Minta-lah mereka untuk menuliskan defi-nisi singkat dari Pendamaian dan perasaan mereka tentang apa yang Juruselamat lakukan bagi mereka melalui Pendamaian-Nya. Ajaklah beberapa remaja putri untuk berbagi apa yang mereka tulis.

• Ajaklah setiap remaja putri untuk membaca salah satu prinsip Penda-maian dalam ceramah Linda K. Burton “Apakah Iman pada Penda-maian Yesus Kristus Tertulis dalam Hati Kita?” Mintalah dia untuk men-cari seseorang dalam kelas yang membaca tentang prinsip yang sama, dan ajaklah mereka untuk membahas apa yang mereka pelajari dan memba-gikan teladan dari kehidupan mereka sendiri atau kehidupan orang-orang yang mereka tahu yang menggambar-kan prinsip tersebut. Mintalah seseo-rang dari setiap pasangan untuk berbagi dengan seluruh anggota kelas apa yang mereka diskusikan.

• Mintalah para remaja putri apa yang mereka pelajari tentang Juruse-lamat dan Pendamaian dan perkataan terakhir-Nya di atas kayu salib (lihat Lukas 23:34, 39–43, 46; Yohanes 19:26–30).

• Ajaklah para remaja putri untuk membaca 2 Nefi 9:6–26 dan mencari

ayat-ayat yang mengajarkankepada mereka tentang pentingnya Penda-maian. Berikan waktu kepada bebe-rapa remaja putri untuk berbagi ayat-ayat yang mereka pilih dan apa yang mereka ajarkan. Doronglah me-reka untuk menulis sepucuk surat ke-pada seseorang yang tidak

memercayai Allah dan menggunakan ayat-ayat ini untuk menjelaskan ngapa Pendamaian penting dan me-ngapa kita memerlukan seorang Juruselamat. Mintalah mereka untuk saling berbagi surat.

• Mintalah para remaja putri untuk membuat daftar di papan tulis bebe-rapa pencobaan, tantangan, atau pe-nyakit yang orang-orang hadapi. Ajaklah mereka untuk membaca Alma 7:11–13 dan tiga paragraf tera-khir dari “Pendamaian Yesus Kristus” dalam Teguh pada Iman (halaman 20). Apa yang para remaja putri pelajari tentang Pendamaian dari sumber-sumber ini? Bagaimana kita mengak-ses kuasa Pendamaian untuk membantu kita selama saat penco-baan (lihat Mosia 24:12–14)? Mintalah para remaja putri untuk mempertim-bangkan cara-cara mereka dapat ber-bagi apa yang telah mereka pelajari tentang Pendamaian untuk mem-bantu dengan pencobaan yang me-reka tuliskan di papan tulis.

Mintalah para remaja putri untuk berbagi apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami Pendamaian dengan lebih baik? Perasaan atau kesan apa yang me-reka miliki? Apakah meme-reka memiliki pertanyaan tambahan? Apakah akan bermanfaat untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada ajaran ini?

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat menggunakan tulisan suci untuk menga-jar tentang misi-Nya. Dia mengajar orang-orang un-tuk berpikir tentang tu-lisan suci bagi diri mereka sendiri. Apa yang dapat Anda lakukan untuk mem-bantu para remaja putri menggunakan tulisan suci untuk memahami Penda-maian Yesus Kristus?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai dengan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Mencatat dalam jurnal mereka apa yang mereka ketahui dan bagaimana perasaan mereka tentang Penda-maian. Selama satu minggu, mereka dapat berpikir tentang bagaimana Pendamaian memberkati kehidupan

mereka dan mencatat pikiran mereka dalam jurnal mereka.

• Berbagi apa yang mereka pelajari dengan seorang anggota keluarga atau teman.

Membagikan kepada para remaja putri apa yang akan mereka pelajari minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka dapat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari Thomas S. Monson, “Dia Bangkit!”

en-sign atau Liahona Mei 2010, 87–90

Tidak ada kefanaan belaka yang dapat memahami besarnya kepentingan akan apa yang Kristus laku-kan bagi kita di Getsemani. Dia, Sendiri, kemudian menggambarkan pengalaman ini “Penderitaan itu menyebabkan Aku sendiri, yaitu Allah, yang paling Besar daripada segala-galanya, bergemetar karena rasa sakit dan, berdarah di setiap pori kulit dan menderita bai jasmani maupun rohani [A&P 19:28]. Melanjutkan penderitaan di Getsemani, sekarang setelah kehabisan tenaga, Dia ditangkap oleh ta-ngan-tangan yang kasar dan kejam serta dihadap-kan kepada Hanas, Kayafas, Pilatus, dan Herodes. Dia dituduh dan dikutuk. Pukulan-pukulan keji le-bih jauh melemahkan tubuhnyaa yang sakit dan ter-siksa. Darah mengalir di wajah-Nya ketika mahkota kejam dihiasi dengan duri tajam dipasangkan di ke-pala-Nya dengan paksa, menusuk kening-Nya. Ke-mudian, sekali lagi Dia dihadapkan kepada Pilatus, yang menyerah kepada teriakan dari gerombolan yang marah, “Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!” [Lukas 23:21].

Dia didera dengan cambuk yang pada ujungnya terikat besi tajam dan tulang. Bangkit dari keke-jaman deraan tersebut, dengan langkah gemetar Dia membawa salib-Nya sendiri sampai akhirnya Dia ti-dak dapat pergi lebih jauh dan orang lain memba-wakan salib itu bagi-Nya.

Akhirnya, di bukit yang disebut Kalvari, sementara para pengikutnya memandang dengan putus asa, tubuh-Nya yang terluka dipaku ke salib. Tanpa am-pun Dia diejek dan dikutuk dan dicemooh. Dan te-tap Dia berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” [Lukas 23:34] .…

Saat-saat penderitaan berlalu ketika hidup-Nya hampir berakhir. Dari bibir-Nya yang kering keluar kata-kata, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserah-kan nyawa-Ku: Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.”

Tidak ada kata-kata dalam tulisan suci Kristen yang lebih berarti bagi saya daripada yang dikatakan oleh malaikat kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain ketika, pada hari pertama minggu itu, me-reka tiba di makan untuk mengurus tubuh Tuhan mereka. Berkatalah malaikat,

“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?

“Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit” [Lukas 24:5–6].

Kutipan dari “Pendamaian Yesus Kristus,” Teguh pada

Iman (2004), 14–21

Selain menawarkan penebusan dari rasa sakit dosa, Juruselamat menawarkan kedamaian pada saat-saat sulit. Sebagai bagian dari Pendamaian-Nya, Yesus mengambil ke atas Diri-Nya Sendiri rasa sakit,

Sumber-Sumber Pilihan

penyakit, dan kelemahan semua orang (lihat Alma 7:11–12). Dia memahami penderitaan Anda karena Dia telah mengalaminya. Dengan pemahaman yang sempurna ini, Dia mengetahui cara menolong Anda. Anda dapat menyerahkan “segala kekuatiranmu ke-pada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7).

Melalui iman dan kebajikan Anda dan melalui Pen-damaian-Nya, semua ketidakadilan, luka, dan rasa sakit dalam kehidupan ini dapat sepenuhnya digan-tikan dan dibetulkan. Berkat-berkat yang tidak dite-rima dalam kehidupan ini akan diberikan dalam kekekalan. Dan meskipun Dia tidak meringankan semua penderitaan Anda sekarang, Dia akan mem-berkati Anda dengan penghiburan serta pema-haman dan kekuatan untuk “menanggung beban [kita] dengan mudah” (Mosia 24:15).

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan ber-beban berat, Aku akan memberi kelegaan kepa-damu” (Matius 11:28). Pada kesempatan lain Dia sekali lagi menjanjikan kedamaian-Nya, dengan me-ngatakan, “Dalam dunia kamu menderita pengania-yaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah

mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). Ini adalah janji-janji Pendamaian, dalam kehidupan ini dan se-panjang kekekalan.

MAReT: PeNDAMAIAN YeSUS KRISTUS

Apa artinya memiliki iman