• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SYURA DALAM SEJARAH

Dalam dokumen EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (Halaman 103-106)

Sebagaimana penjelasan sebelumnya di mana terdapat dua pendapat tentang penafsiran ayat-ayat syura yang berbeda. Satu pihak mengatakan hanya persoalan-persoalan umum saja yang bisa dimusyawarahkan, sedangkan pihak lain berpendapat boleh saja dimusyawarahkan persoalan-persoalan agama yang belum ada ketentuan pasti dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah. Pendapat-pendapat tersebut merujuk kepada beberapa peristiwa syura yang pernah ada dalam sejarah, di

1. Perjanjian perdamaian di Hudaibiyah bukanlah hasil musyawarah antara Rasulullah saw dengan para shahabat. Apa yang dilakukan Rasulullah saw waktu itu dari awal sampai akhir betul-betul berjalan menurut petunjuk wahyu. Ketika Umar menanyakan tentang kejadian itu kepada Rasulullah saw, baginda menjawab: “Saya adalah abdi dan utusan Allah. Saya tidak akan menentang perintah-Nya, dan Allah tidak akan meninggalkanku”.

2. Ketika Abu Bakar menjadi Khalifah dan memerintahkan pasukan Usamah berangkat ke medan perang, juga bukan semata-mata keputusannya sendiri. Abu Bakar hanya menjalankan perintah Rasulullah saw untuk mengatur dan mengawasi pasukan Usamah. Pengiriman pasukan itu ditangguhkan karena Rasulullah saw sakit. Bahkan Rasulullah telah memerintahkan pasukan itu berangkat meninggalkan Madinah sebelum beliau wafat. Namun demikian melihat keseriusan sakit Rasulullah, Usamah berkemah di luar kota sambil menunggu Rasulullah saw sembuh.

3. Di kalangan para shahabat, Abu Bakar dikenal yang pertama kali memerintahkan memerangi orang-orang Arab yang tidak mahu membayar zakat setelah wafatnya Rasulullah saw. Mula-mula para shahabat lain yang dipimpin Umar bin Khattab menentangnya dengan keras, namun kemudian Umar sendiri setuju dengan inisiatif Abu Bakar,

Konsep Syura...

96

melihat bahwa Allah telah membuka hati Abu Bakar untuk memerangi mereka yang ingkar, saya tahu bahwa itulah yang benar”.40

Jadi perjalanan musyawarah dalam sejarah Islam memang sudah cukup lumayan untuk ditauladani dan dijadikan rujukan oleh kaum muslim hari ini, mulai dari beberapa praktik Rasulullah saw sampai kepada perlakuan para shahabat yang langsung mengikat diri dengan Rasul dalam perkara tersebut. Apa yang patut diingat adalah; musyawarah yang dilakukan baik oleh Nabi maupun para shahabat-Nya bertujuan untuk mencari kebenaran bukan mencari dan mengambil suara terbanyak. Sebagaimana yang diangkat dalam sistem demokrasi hari ini. Contoh konkritnya adalah musyawarah Abu Bakar tentang penyerbuan terhadap orang-orang munafik, syirik dan murtad pasca wafatnya Rasulullah saw. Dalam kasus tersebut hanya Abu Bakar sendiri yang berkeras untuk memerangi mereka sedangkan para shahabat lain beranggapan tidak bisa diperangi orang-orang yang telah mengucap syahadatain. 1 Ibn Manzur, Lisan Arab, Cairo: Muassasah al-Misriyyah al-‘Ammah li al-Ta’lif wa al-Nashr, 1965, vol., 6, hal., 103

2 Ensiklopedi Islam, vol., 5, Jakarta: P.T. Ikhtiar Baru Van Hoeve, hal., 18.

3 Lukman Thaib, Political System of Islam, Kuala Lumpur: Amal, 1994, hal., 55.

4 Untuk penjelasan lebih lanjut tentang perkara ini lihat Dr. Lukman Thaib, Syura dan Aplikasinya dalam Sistem Pemerintahan Masa kini, Kuala Lumpur: Elman, 1995, hal., 24.

5 Abu Thana syihab al-Din al-Alusi, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir Al-Qur’an al-Karim wa sab’I al-Mathani, Cairo: Matba’ah al-Munirah, 1345, vol., 25, hal., 42.

6 Abu Bakr Muhammad bin Abd Allah al-‘Arabi, Ahkam

Al- Qur’an, Cairo: Matba’ah Mustafa al-babi al-Halabi, 1958, vol., 1, hal., 297.

7 Abd. Al-Rahman al-Duri, Al-Syura bain al-Nazariyyah wa al-Tatbiq, Baghdad: Matba’ah al-Ummah, 1974, hal., 14.

8 J.H.Burns, The Cambridge History of Medieval Political Thought, Cambridge: Cambridge University Press, 1988, hal., 545.

9 Dr. Lukman Thaib, Syura dan Aplikasinya dalam Sistem Pemerintahan Masa kini, hal., 29.

10 J.H.Burns, Ibid. 11 Ibid.

12 Lihat Ensiklopedi Islam, hal. 18. 13 Ibid. hal. 18-19.

14 Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, vol. 3, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2004, hal., 212.

15 Lukman Thaib, The Islamic Polity and Leadership, Petaling Jaya: Delta Publishing Sdn. Bhd, 1995, hal. 72. 16 Muhamed S. El-Awa, Sistem Politik Negara Islam, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1991, hal.96-97.

17 Lukman Thaib, The Islamic Polity and Leadership, hal. 71. 18 Lukman Thaib, The Islamic Polity and Leadership, hal. 79. 19 Ibid, hal. 73

20 Lukman Thaib, Syura dan Aplikasinya dalam Sistem Pemerintahan Masa kini, hal.,43-44.

21 Ibid, hal. 44. 22 Ibid, hal. 44-45. 23 Ensiklopedi Islam, hal. 19.

24 Tan Sri, Muhammad Abdurrauf, The Concept of Islamic State, Kuala Lumpur: Islamic Affair Division Prime Minister’s Departmen, hal. 23-24. lihat juga Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, Menuju Jama’atul Muslimin analisis Sistem Jama’ah Dalam Gerakan Islam, Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 1992, hal., 74.

25 Tan Sri, Muhammad Abdurrauf, Ibid.

26 Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, Op.Cit, hal., 77. 27 Ibid, hal., 77-78.

28 Ibid, hal., 78. 29 Ibid, hal., 79.

30 Berkenaan dengan kisah ini silakan baca Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, MA, ibid, hal., 80.

31 ibid, hal., 83. 32 ibid, hal., 60-61.

Konsep Syura...

hal., 480-482.

34 Hijrah yang dimaksudkan di sini adalah migrasi kedua ke Ethiopia sebanyak 119 mukmin leleki dan wanita atas perintah Rasulullah saw pada tahun 618. Hijrah ini dipimpin olehJaafar bin Abi Thalib dengan memanjat bukit baru Abu Kbais pada malam hari lalu memutar menuju pantai Laut Merah, seterusnya dari Bandar Janbuk berlayar menuju Ethiopia. Peristiwa ini terjadi empat tahun sebelum hijrah besar ke Yatsrib. (Untuk kelengkapan informasi ini lihat kembali Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, Jakarta: Al Husna Zikra, 1996, hal., 411-412.

35 Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, Jakarta: Al Husna Zikra, 1996, hal., 411.

36 Lihat Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, MA, Op.Cit, hal., 87.

37 Dr. Lukman Thaib, Syura dan Aplikasinya dalam Sistem Pemerintahan Masa kini, hal., 126.

38 Ibid, hal. 156-157. 39 Ibid, hal. 157-159.

40 Muhammad S.El_Awa, On The Political System of the Islamic State, Indiana Polis: American Trust Publication, 1980, hal 94-95.

Konsep Syura...

98

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Al-Rahman al-Duri, Al-Syura bain al-Nazariyyah wa al-Tatbiq, Baghdad: Matba’ah al-Ummah, 1974.

Abu Bakr Muhammad bin Abd Allah al-‘Arabi, Ahkam Al- Qur’an, Cairo: Matba’ah Mustafa al-babi al-Halabi, 1958, vol., 1.

Abu Thana syihab al-Din al-Alusi, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir Al-Qur’an al-Karim wa sab’I al-Mathani, Cairo: Matba’ah al-Munirah, 1345, vol., 25.

Ensiklopedi Islam, vol., 5, Jakarta: P.T. Ikhtiar Baru Van Hoeve, 2005.

Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, vol. 3, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2004. Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, MA, Menuju Jama’atul Muslimin analisis

Sistem Jama’ah Dalam Gerakan Islam, Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 1992. Ibn Manzur, Lisan al-Arab, Cairo: al-Muassasah al-Misriyyah al-‘Ammah li al-Ta’lif wa

al-Nashr, 1965, vol., 6.

J.H.Burns, The Cambridge History of Medieval Political Thought, Cambridge: Cambridge University Press, 1988.

Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, Jakarta: Al Husna Zikra, 1996. Lukman Thaib, Political System of Islam, Kuala Lumpur: Amal, 1994.

Lukman Thaib, Syura dan Aplikasinya dalam Sistem Pemerintahan Masa kini, Kuala Lumpur: Elman, 1995.

Lukman Thaib, The Islamic Polity and Leadership, Petaling Jaya: Delta Publishing Sdn. Bhd, 1995.

Muhamed S. El-Awa, Sistem Politik Negara Islam, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1991.

Muhammad S.El_Awa, On The Political System of the Islamic State, Indiana Polis: American Trust Publication, 1980.

Sirah Ibnu Hisyam. Tafsir Inu Kathir; 3/586.,

Tan Sri, Prof. Dr. Muhammad Abdurrauf, The Concept of Islamic State, Kuala Lumpur: Islamic Affair Division Prime Minister’s Departmen.

Dalam dokumen EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (Halaman 103-106)