• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi Misi Kedua

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 197-200)

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1. Kebijakan Umum

7.2.2. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi Misi Kedua

Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari misi kedua dirumuskan dua puluh (20) strategi, yaitu: (1) Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi komoditas pangan daerah; (2) Meningkatkan akses pangan bagi masyarakat; (3) Memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; (4) Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan; (5) Mengembangkan sentra komoditas unggulan; (6) Mengembangkan investasi sesuai dengan potensi sumber daya daerah; (7) Mengembangkan upaya reklamasi pasca tambang; (8) Meningkatkan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam; (9) Meningkatkan ketersediaan energi dan mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan; (10) Mengembangkan kawasan wisata andalan; (11) Meningkatkan pelayanan kepada wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara; (12) Mengembangkan tata kelola pertambangan yang berdaya saing; (13) Mengembangkan tata kelola pariwisata yang berdaya saing; (14) Mengembangkan tata kelola pertanian yang berdaya saing; (15) Memberdayakan industri kecil dan menengah; (16) Mengembangkan pasar dalam negeri dan luar negeri; (17) Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja; (18) Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja; (19) Memperluas kesempatan kerja; serta (20) Mendorong minat masyarakat untuk bertransmigrasi.

7.2.2.1. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (1): Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi komoditas pangan daerah

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi komoditas pangan daerah difokuskan pada dua hal yaitu: (1) Peningkatan ketersediaan pangan secara berkelanjutan melalui peningkatan produksi dan produktivitas dan keragaman pangan; (2) Peningkatan keragaman pangan melalui pengembangan komoditas pangan lokal.

Keberhasilan pencapaian strategi tersebut dicerminkan oleh indikator outcome, yaitu (1) Regulasi ketahanan pangan; (2) Ketersediaan Pangan Utama dan (3) Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lain. Untuk mendukung pencapaian arah kebijakan tersebut telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu (1)

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan; dan (2) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan pertanian sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan.

7.2.2.2. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (2): Meningkatkan akses pangan bagi masyarakat

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Meningkatkan akses pangan bagi masyarakat difokuskan pada Penataan jalur distribusi, cadangan dan pasokan pangan.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan ketehanan pangan sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Badan Ketahanan Pangan, Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 7.2.2.3. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (3): Memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah difokuskan pada tiga hal yaitu: (1) Peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat melalui peningkatan Koperasi dan UKM yang mandiri dan profesional; (2) Peningkatan daya saing koperasi, usaha kecil, usaha mikro dan menengah (UKM) yang berbasis IPTEK, sehingga menjadi bagian integral dari keseluruhan daerah; (3) Perkuatan kelembagaan dan usaha, kapasitas sumber daya manusia KUKM, pembiayaan dan pengembangan peluang pasar bagi produk KUKM.

Keberhasilan pencapaian strategi tersebut dicerminkan oleh indikator outcome, yaitu (1) Usaha Mikro dan Kecil; (2) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM; (3) Jumlah BPR/PDPK/LPK milik pemerintah; (4) Persentase koperasi aktif. Untuk mendukung pencapaian arah kebijakan tersebut telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu (1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; (2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; (3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; (4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag).

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOGOR

7.2.2.4. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (4): Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan.

Keberhasilan pencapaian strategi tersebut dicerminkan oleh indikator outcome, yaitu (1) Sentra agribisnis komoditas unggulan; (2) Sentra agribisnis peternakan; dan (3) Sentra agribisnis perikanan. Untuk mendukung pencapaian arah kebijakan tersebut telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu (1) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan; (2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan; dan (3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan pertanian, kehutanan serta kelautan dan perikanan, sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan serta Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

7.2.2.5. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (5): Mengembangkan sentra komoditas unggulan

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Mengembangkan sentra komoditas unggulan difokuskan pada Peningkatan daya saing komoditas unggulan.

Keberhasilan pencapaian strategi tersebut dicerminkan oleh indikator outcome, yaitu Sentra agribisnis komoditas unggulan Untuk mendukung pencapaian arah kebijakan tersebut telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan pertanian sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut).

7.2.2.6. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (6): Mengembangkan investasi sesuai dengan potensi sumber daya daerah

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Mengembangkan investasi sesuai dengan potensi sumber daya daerah difokuskan pada dua hal yaitu (1) menciptakan iklim investasi yang kondusif; (2) Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi.

Keberhasilan pencapaian strategi tersebut dicerminkan oleh indikator outcome, yaitu (1) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA); (2) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA); (3) Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah); (4) Pameran/expo. Untuk mendukung pencapaian arah kebijakan tersebut telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu (1) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; (2) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan penanaman modal sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Badan Perijinan Terpadu (BPT).

7.2.2.7. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (7): Mengembangkan upaya reklamasi pasca tambang

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Mengembangkan upaya reklamasi pasca tambang difokuskan pada Peningkatan pengendalian pemanfatan sumber daya alam, reklamasi/rehabilitasi lahan bekas tambang, sekaligus pemulihan pasca tambang sesuai dengan zona peruntukan yang telah ditetapkan.

Keberhasilan pencapaian strategi tersebut dicerminkan oleh indikator outcome, yaitu (1) Reklamasi luas lahan bekas tambang; (2) Pertambangan tanpa ijin. Untuk mendukung pencapaian arah kebijakan tersebut telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan.

Arah kebijakan dan strategi ini termasuk ke dalam urusan energi dan sumberdaya mineral sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan tersebut adalah Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (DESDM).

7.2.2.8. Arah Kebijakan Pelaksanaan Strategi (8): Meningkatkan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam

Arah kebijakan pelaksanaan strategi Meningkatkan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam difokuskan pada tiga hal yaitu (1) Pengembangan dan pembinaan usaha pertambangan skala kecil dengan tetap memperhatikan pembangunan yang berwawasan lingkungan; (2) Pengelolaan pertambangan mineral secara seimbang tanpa mengabaikan nilai konservasinya serta pengembangan kawasan pertambangan dengan mempertimbangkan potensi; (3) Peningkatan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan air bawah tanah sesuai dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 197-200)