Rencana Distribusi Kas
A. RENCANA DISTRIBUSI KAS
2. Asumsi Absorpsi Kerugian
Langkah kedua dalam membuat rencana distribusi kas adalah membuat skedul asumsi absorpsi kerugian. Langkah-langkah dalam pembuatan skedul asumsi absorpsi kerugian adalah:
a. mengidentifikasi jumlah saldo masing-masing sekutu sebelum dilakukannya distribusi
b. mengeliminasi saldo sekutu yang paling rentan mengalami kerugian c. membebankan saldo sekutu yang memiliki peringkat kerentanan
selanjutnya kepada sekutu yang lain
d. proses ketiga terus dilanjutkan hingga yang tersisa hanya saldo sekutu yang paling tidak rentan mengalami kerugian.
Ilustrasinya adalah sebagai berikut (dalam jutaan):
Tari (30%)
Arif (50%)
Pipit
(20%) Total Saldo sebelum likuidasi 1.800 1.700 800 4.300 Asumsi rugi untuk
mengabsorpsi modal Arif
(1.020) (1.700) (680) (3.400)
Saldo 780 - 120 900
Asumsi rugi untuk mengabsorpsi modal Arif (alokasi 60:40)
(180) (120) (300)
Saldo Rp600 - Rp600
Perhitungan pertama adalah kita mengalokasikan jumlah saldo modal sekutu yang memiliki peringkat yang paling rentan, yaitu Arif sebesar Rp1.700, ke sekutu yang lain berdasarkan rasio pembagian laba-rugi.
Kemudian kerugian persekutuan sebesar Rp300 juta (Rp120 juta modal Pipit
÷ rasio pembagian laba 40%) yang menyebabkan saldo modal Pipit menjadi nol. Saldo Tari akhir adalah sebesar Rp600 juta. Sejumlah ini akan dijadikan dasar distribusi kas yang pertama kepada Tari.
EKSI4311/MODUL 2 2.33
3. Rencana Distribusi Kas
Langkah ketiga adalah membuat rencana distribusi kas. Rencana distribusi kas dibuat berdasarkan skedul asumsi absorpsi kerugian. Rencana distribusi kasnya adalah sebagai berikut.
RENCANA DISTRIBUSI KAS PERSEKUTUAN ARIF, TARI, DAN PIPIT
Kewajiban Prioritas
Pinjaman dari Tari
Modal Tari (30%)
Modal Arif (50%)
Modal Pipit (20%) Rp2.500
pertama
100%
Rp100 100%
Rp500 100%
Rp300 60% 40%
Sisanya 30% 50% 20%
Pada saat proses likuidasi, distribusi kas yang pertama kali dilakukan adalah untuk melunasi kewajiban sebesar Rp2.500.000.000 kepada kreditor.
Distribusi selanjutnya dilakukan untuk melunasi kewajiban persekutuan sebesar Rp100.000.000 kepada Tari. Distribusi selanjutnya dilakukan kepada Tari sebesar Rp500.000.000 sesuai dengan perhitungan skedul asumsi absorpsi kerugian, yang jumlahnya sebesar Rp600.000.000 (sudah termasuk pinjaman kepada persekutuan). Sejumlah Rp300.000.000 didistribusikan kepada Tari dan Pipit masing-masing sebesar 60% dan 40%. Distribusi selanjutnya dilakukan berdasarkan rasio pembagian laba-rugi.
Aplikasi skedul distribusi kas adalah sebagai berikut. Diasumsikan bahwa likuidasi persekutuan Arif, Tari, dan Pipit akan dilakukan segera setelah pembuatan skedul distribusi kas, dan kas sebesar Rp4.000.000.000 akan segera didistribusikan. Skedul distribusi kasnya adalah sebagai berikut:
SKEDUL DISTRIBUSI KAS PERSEKUTUAN ARIF, TARI, DAN PIPIT
Alokasi kas pertama dilakukan untuk melunasi kewajiban kepada kreditor sebesar Rp2.500.000.000. selanjutnya dilakukan pelunasan terhadap pinjaman dari Tari sebesar Rp100 juta. Distribusi sebesar Rp500 juta selanjutnya dilakukan kepada Tari sesuai dengan rencana distribusi kas yang telah dibuat. Sejumlah Rp300.000.000 didistribusikan kepada Tari dan Pipit masing-masing sebesar 60% dan 40%. Distribusi selanjutnya dilakukan berdasarkan rasio pembagian laba-rugi.
1) Persekutuan Rama, Niska, Sasa, dan Arif telah disepakati untuk dilikuidasi karena tidak mampu berkembang. Persekutuan akan segera dilikuidasi pada awal tahun 2012. Berikut adalah neraca Persekutuan pada akhir tahun 2011 setelah seluruh aset non kas dikonversi menjadi kas.
Debit Kredit
Kas Rp1.000.000
Modal Sasa 850.000
Modal Arif 400.000
Utang usaha Rp2.000.000
Modal Rama 200.000
Modal Niska 50.000
LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
EKSI4311/MODUL 2 2.35
Aset dan kewajiban personal dari masing-masing sekutu pada akhir tahun 2011 adalah:
Aset Pribadi Kewajiban Pribadi
Rama Rp3.000.000 Rp1.500.000
Niska 500.000 750.000
Sasa 2.000.000 1.500.000
Arif 500.000 100.000
Keterangan:
a) Persentase pembagian laba rugi Rama, Niska, Sasa, dan Arif adalah 50%, 20%, 20%, dan 10%.
b) Rama membayarkan sejumlah kas kepada persekutuan sebesar Rp1.000.000 pada tanggal 2 Januari 2012.
c) Seluruh kewajiban persekutuan dibayarkan pada tanggal 2 Januari 2012.
d) Pada tanggal 10 Januari 2012, Sasa membayarkan sejumlah kas sebesar Rp500.000 ke persekutuan. Setelah itu tidak adal lagi kontribusi dari Sasa.
e) Pada tanggal 10 Januari 2012, Arif membayarkan sejumlah kas sebesar Rp400.000 ke persekutuan. Setelah itu tidak adal lagi kontribusi dari Arif.
f) Kerugian yang disebabkan oleh insolvensinya Sasa, dialokasikan kepada sekutu yang solven. Ini terjadi pada 20 Januari 2012.
g) Kas yang tersedia didistribusikan dan pembukuan persekutuan ditutup pada 31 Januari 2012.
Perintah:
Buatlah laporan likuidasi untuk periode Januari 2012.
2) Afri, Tamba, dan Andi memiliki persekutuan yang bergerak di bidang jasa transportasi. Karena usaha persekutuan ini perkembangannya sangat lambat, para sekutu memutuskan untuk melikuidasi persekutuan. Berikut disajikan neraca persekutuan pada 31 Desember 2011:
Aset Jumlah
Kas 600.000
Piutang usaha 1.200.000
Sediaan 1.500.000
Pinjaman kepada Afri 150.000
Aset lainnya 2.550.000
Total asset Rp6.000.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang usaha Rp900.000
Pinjaman dari Tamba 500.000
Modal Afri 950.000
Modal Tamba 1.600.000
Modal Andi 2.050.000
Total kewajiban dan ekuitas Rp6.000.000 Persekutuan akan dilikuidasi segera setelah 1 Januari 2012. Perjanjian pembagian laba-rugi persekutuan antara Afri, Tamba, dan Andi adalah 20:30:50. Kas segera didistribusikan bila kas tersedia.
Perintah:
Buatlah rencana distribusi kas untuk memperlihatkan bagaimana kas didistribusikan kepada masing-masing sekutu.
Petunjuk Jawaban Latihan
EKSI4311/MODUL 2 2.37
2) Rencana distribusi kas persekutuan Afri, Tamba, dan Andi
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung peringkat kerentanan sekutu
Sekutu Ekuitas Rasio Laba Rugi
Skedul Asumsi Absorpsi Kerugian
Afri Tamba Andi Total
Ekuitas 400.000 1.050.000 1.025.000 2.475.000
Rugi untuk mengabsorpsi
Kreditor
Pinjaman dari Tamba
Modal Afri
Modal Tamba
Modal Andi 450.000 pertama 100%
250.000 pertama 100%
185.000 ketiga 100%
40.000 keempat 3/8 5/8
Sisanya 20% 30% 50%
Rencana distribusi kas meliputi: memeringkatkan sekutu berdasarkan kerentanan mengalami kerugian, membuat skedul asumsi absorpsi kerugian dengan menggunakan peringkat kerentanan dan membuat rencana distribusi kas berdasarkan skedul absorpsi kerugian.
Pertanyaan No 1- 6
Udin, Atikah, dan Bening sepakat untuk melikuidasi persekutuan mereka. Berikut disajikan neraca persekutuan pada 31 Desember 2010.
Aset Jumlah
Kas Rp40.000
Sediaan 80.000
Aset tak berwujud 40.000
Piutang kepada Udin 15.000
Total aset 175.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang usaha Rp20.000
Pinjaman dari Atikah 20.000
Modal Udin (40%) 54.000
Modal Atikah (50%) 66.000
Modal Bening (10%) 15.000
Total kewajiban dan ekuitas Rp175.000 RA NG KUM AN
TES F ORM AT IF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
EKSI4311/MODUL 2 2.39
1) Penyesuaian apa saja yang harus dibuat untuk menyesuaikan saldo modal para sekutu sebelum dilakukannya pembagian kas?
A. Menghapus aset tak berwujud dan piutang kepada Udin.
B. Menghapus piutang kepada Udin.
C. Menghapus aset tak berwujud.
D. Tidak perlu dilakukan penyesuaian.
2) Berapakah saldo modal Udin setelah dilakukannya penyesuaian?
A. 20.000 B. 23.000 C. 26.000 D. 29.000
3) Berapakah saldo modal Atikah setelah dilakukannya penyesuaian?
A. 46.000 B. 64.000 C. 56.000 D. 65.000
4) Berapakah saldo modal Bening setelah dilakukannya penyesuaian?
A. 46.000 B. 15.000 C. 10.000 D. 11.000
5) Berapakah kas yang tersedia untuk pembayaran kewajiban persekutuan?
A. 10.000 B. 20.000 C. 40.000 D. 60.000
6) Berapakah kas yang tersedia untuk pembayaran kewajiban persekutuan?
A. 10.000 B. 20.000 C. 40.000 D. Tidak ada
Berikut disajikan neraca persekutuan Vogy, Udin, dan Endu pada 31 Desember 2010:
Aset Jumlah
Kas Rp500.000
Aset lainnya 2.500.000
Total aset Rp3.000.000
Kewajiban
Utang usaha Rp400.000
Modal Vogy (40%) 500.000
Modal Udin (40%) 1.250.000
Modal Endu (20%) 850.000
Total kewajiban Rp3.000.000
Pada tanggal 10 Januari 2011, para sekutu memutuskan untuk melikuidasi persekutuan. Keesokan harinya terjual sejumlah aset sebesar Rp850.000, dengan nilai buku Rp1.500.000. Setelah penjualan aset ini, akan segera dilakukan distribusi kas dengan skedul pembayaran aman.
Dana kontinjensi ditetapkan sebesar Rp50.000.
7) Berapakah besar kerugian yang dialami persekutuan dari penjualan asetnya?
A. 600.000 B. 750.000 C. 650.000 D. 550.000
8) Berapakah alokasi kerugian penjualan aset kepada Modal Vogy?
A. 260.000 B. 250.000 C. 360.000 D. 350.000
9) Berapakah alokasi kerugian penjualan aset kepada Modal Udin?
A. 260.000 B. 250.000 C. 360.000 D. 350.000
EKSI4311/MODUL 2 2.41
10) Berapakah alokasi kerugian penjualan aset kepada Modal Endu?
A. 100.000 B. 120.000 C. 130.000 D. 140.000
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Modul 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100%
Jumlah Soal
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1 1) B
2) B 3) A 4) B 5) D 6) A 7) B 8) A 9) A 10) C 11) A 12) C
Tes Formatif 2 1) A
2) C 3) A 4) D 5) C 6) D 7) C 8) A 9) A 10) C
EKSI4311/MODUL 2 2.43
Glosarium
Likuidasi berangsur
(installment liquidation) : Distribusi kas yang tersedia kepada sekutu selama periode likuidasi dan sebelum seluruh untung dan rugi likuidasi terealisasi.
Likuidasi persekutuan : Pengonversian, aset non kas menjadi kas, mengakui laba, rugi, dan biaya yang terjadi selama periode likuidasi, penyelesaian keseluruhan kewajiban, dan mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir akun saldonya.
Skedul pembayaran
Aman : Skedul untuk menghitung bagaimana kas didistribusikan kepada para sekutu sebelum adanya likuidasi aset.
Daftar Pustaka
Alfredson, Keith., Ken L., Ruth P., Janice L., Kerry C., Victoria W., dan Matt D. 2009. Applying International Financial Reporting Standards. 2th Edition. John Wiley & Sons Australia.
Beams. Floyd A., Joseph H. Anthony., Bruce Bettinghaus., dan Kenneth A.
Smith. 2012. Advanced Accounting. 11th Edition. Pearson Education.
New Jersey
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. IAI.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. PSAK 12: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. IAI.
International Accounting Standards Board. 2009. IAS 31: Interests in Joint Ventures. IASB.
Jeter, Debra C., dan Paul K.Chaney. 2011. Advanced Accounting. 4th Edition.
John Wiley & Sons. New York.
Kieso, D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2011. Intermediate Accounting. IFRS Edition. John Wiley & Sons. New York.
Mirza, A.A., Graham J.H., dan Magnus O. 2006. International Financial Reporting Standards “Workbook and Guide”. John Wiley & Sons. New Jersey.
Neo, Pearl T.H., dan Peter Lee Lip Nyean. 2009. Advanced Financial Accounting: An IAS and IFRS Approach. 1th Edition. McGraw Hill Education.
Suparwoto, L.1999. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi kesatu. BPFE Yogyakarta.