Ilustrasi Penerapan Penjabaran dan Pengukuran Kembali
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN PT VOGY DAN ANAK PERUSAHAAN-PENGUKURAN KEMBALI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011 (DALAM RIBUAN)
C. LINDUNG NILAI ATAS INVESTASI NETO DALAM KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI
Perusahaan Indonesia dengan kegiatan usaha luar negeri dapat melakukan transaksi kontrak forward atau transaksi dalam mata uang asing untuk menghapus dampak fluktuasi kurs terhadap investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri. Untung atau rugi yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing yang diperuntukkan untuk aktivitas lindung nilai diakui sebagai penyesuaian ekuitas akibat penjabaran. Klasifikasi sebagai penyesuaian ekuitas akibat penjabaran ini berarti bahwa untung atau rugi penjabaran tersebut dimasukkan sebagai komponen pendapatan komprehensif lain. Dengan demikian, penyesuaian ekuitas akibat penjabaran atas transaksi dalam mata uang asing dapat disaling hapuskan dengan penyesuaian ekuitas akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing.
Prosedur lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri tidak dapat diterapkan pada kegiatan usaha luar negeri yang mata uang fungsionalnya sama dengan mata uang fungsional perusahaan induknya.
Lindung nilai atas investasi neto semacam ini diperlakukan seperti perlakuan atas aktivitas spekulasi. Untung atau rugi atas aktivitas lindung nilai, seperti ini diakui dalam laporan laba rugi kegiatan usaha luar negeri dalam periode dilakukannya lindung nilai.
1) Pada 1 Januari 2011, PT Tocomo membentuk anak perusahaan di luar
negeri, Horray Inc. Pembelian sediaan hanya dilakukan pada tanggal 3 Januari 2011 dan 5 Agustus 2011. Sediaan yang dibeli senilai
200.000.000 UMUL (unit mata uang lokal) dan 92.000.000. UMUL.
Sediaan pada 31 Desember 2011 adalah sebesar 80.000.000 LCU. Mata uang fungsional Horray Inc adalah Rupiah (sama dengan PT Tocomo).
Kurs pada tanggal 3 Januari 2011, 5 Agustus 2011, dan 31 Desember 2010 adalah 1 UMUL = Rp220 ; 1 UMUL =Rp190 ; 1 UMUL = Rp225.
Berapakah jumlah pengukuran kembali dari Kos Barang Terjual.
2) PT Moo mengakuisisi seluruh saham Now Inc (Perusahaan Amerika) pada 1 Januari 2011 dengan membayar Rp90.900.000.000 ketika Now memiliki modal saham sebesar US$ 3.000.000 dan laba ditahan sebesar US$ 5.500.000. Aset dan Liabilitas sudah dinilai wajar kecuali mesin yang dinilai terlalu rendah sebesar US$ 600.000 dan masih memiliki umur ekonomis 10 tahun. Sisa selisih lebih dialokasikan kepada paten yang belum dicatat yang memilik umur ekonomis 10 tahun. Kurs tukar antara Rupiah dan Dolar Amerika adalah sebagai berikut.
1 Januari 2011 US$ 1 = Rp9000 Kurs rata-rata US$ 1 = Rp8550 Kurs 31 Desember 2011 = Rp9270
Tentukan berapa untung atau rugi penjabaran belum terealisasi atas paten dan undervaluation dari mesin?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Pengukuran kembali dari Kos Barang Terjual
UMUL Kurs Rupiah
Pembelian Januari 2011 Rp200.000.000 Rp220 Rp44.000.000.000 Pembelian Agustus 2011 92.000.000 190 17.480.000.000 292.000.000 61.480.000.000 LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan Soal Essay berikut!
EKSI4311/MODUL 4 4.45
Sediaan 31 Desember
2011 80.000.000 225 18.000.000.000
Kos Barang Terjual 212.000.000 43.480.000.000
2) Keuntungan atau kerugian penjabaran belum terealisasi atas paten dan undervaluation dari mesin
Kos Investasi Rp90.900.000.000
Nilai Aset Neto
Modal Saham (dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal akuisisi) 27.000.000.000
Laba Ditahan (dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal akuisisi) 49.500.000.000
Selisih Lebih Rp14.400.000.000
Alokasi ke:
Undevralued mesin (dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal akuisisi) 5.400.000.000
Paten 9.000.000.000
Dolar
Amerika Kurs Rupiah
Indonesia Hak Paten 1 Januari 2011 $1.000.000 Rp9.000 Rp9.000.000.000
(-) Amortisasi 8.550 855.000.000
100.000
900.000 8.145.000.000
Penyesuai ekuitas - 198.000.000
Hak Paten 31 Desember 2011 900.000 9.270 Rp8.343.000.000 Undervalued Mesin 1 Januari 2011 $600.000 Rp9.000 Rp5.400.000.000
(-) Depresiasi $60.000 8.550 513.000.000
540.000 4.887.000.000
Penyesuai ekuitas - 118.800.000
Undervalued Mesin 31 Desember
2011 540.000 9.270 Rp5.005.800.000
Ketika mata uang fungsional kegiatan usaha luar negeri sama dengan mata uang fungsional perusahaan induk, tetapi pembukuan kegiatan usaha luar negeri tersebut tetap menggunakan mata uang lokal, laporan keuangan kegiatan usaha luar negeri tersebut perlu diukur
RA NG KUM AN
kembali ke dalam mata uang fungsional perusahaan induk dengan menggunakan metode temporal.
Perusahaan Indonesia dengan kegiatan usaha luar negeri dapat melakukan transaksi kontrak forward atau transaksi dalam mata uang asing untuk menghapus dampak fluktuasi kurs terhadap investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.
1) Sebuah perusahaan Indonesia memiliki anak perusahaan di Australia, dan Rupiah melemah terhadap mata uang lokal (dolar Australia). Rupiah adalah mata uang fungsional dari anak perusahaan tersebut. Dengan dasar informasi itu, hal yang akan muncul dalam laporan konsolidasian adalah ...
A. untung penjabaran B. rugi Penjabaran C. kenaikan nilai ekuitas D. penurunan nilai ekuitas
2) Manakah dari pilihan berikut yang tidak akan mengakibatkan perubahan pada akun pendapatan komprehensif lain-penyesuaian dari penjabaran?
A. Lindung nilai investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.
B. Pinjaman jangka panjang dari perusahaan induk ke anak perusahaan.
C. Pengukuran kembali laporan keuangan anak perusahaan luar negeri.
D. Penjabaran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri.
3) Mata uang fungsional anak perusahaan asing adalah mata uang lokal.
Kurs yang tepat digunakan untuk menjabarkan depresiasi aset tetap adalah ...
A. kurs historis B. kurs penutup
C. kurs rata-rata tertimbang selama periode D. kurs aktual
4) Saldo akhir tahun piutang dalam laporan keuangan anak perusahaan luar negeri harus ditranslasikan oleh perusahaan induk untuk tujuan konsolidasi dengan menggunakan ...
A. kurs historis B. kurs aktual
TES F ORM AT IF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
EKSI4311/MODUL 4 4.47
C. kurs rata-rata D. kurs penutup
5) Sebuah perusahaan asing menjabarkan saldo akun dalam mata uang asing ke Rupiah untuk laporan keuangan tahun 2011. Kurs rata-rata selama tahun 2011 harus digunakan untuk menjabarkan ...
A. kas pada 31 Desember 2011 B. mesin yang dibeli pada tahun 2011 C. modal saham pada 1 Januari 2011 D. pendapatan untuk tahun 2011
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Modul 5. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100%
Jumlah Soal
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1 1) B
2) A 3) A 4) C 5) C
Tes Formatif 2 1) A
2) C 3) C 4) D 5) D
EKSI4311/MODUL 4 4.49
Glosarium
Kegiatan usaha
luar negeri : Suatu entitas yang merupakan perusahaan anak, perusahaan asosiasi, ventura bersama atau cabang dari perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara atau menggunakan mata uang selain dari mata uang perusahaan pelapor.
Kurs penutup : Kurs pada akhir periode pelaporan.
Mata uang
Pelaporan : Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Mata uang pelaporan untuk laporan keuangan konsolidasian perusahaan Indonesia yang mempunyai anak perusahaan di luar negeri adalah Rupiah.
Mata uang asing : Suatu mata uang selain mata uang fungsional suatu perusahaan.
Mata uang lokal : Mata uang dari negara tempat perusahaan asing beroperasi. Jadi dolar Amerika adalah mata uang lokal bagi anak perusahaan Indonesia yang beroperasi di Amerika.
Pos-pos moneter : Unit-unit mata uang yang dimiliki dan aset serta liabilitas yang akan diterima atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang pasti atau dapat ditentukan. Pos-Pos nonmoneter . Semua pos aset dan liabilitas yang bukan merupakan pos moneter.
Daftar Pustaka
Alfredson, Keith., Ken L., Ruth P., Janice L., Kerry C., Victoria W., dan Matt D. 2009. Applying International Financial Reporting Standards. 2th Edition. John Wiley & Sons Australia.
Beams. Floyd A., Joseph H. Anthony., Bruce Bettinghaus., dan Kenneth A.
Smith. 2012. Advanced Accounting. 11th Edition. Pearson Education.
New Jersey.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. PSAK 10: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing. IAI.
International Accounting Standards Board. 2010. IAS 21: The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates. IASB.
Jeter, Debra C., dan Paul K.Chaney. 2011. Advanced Accounting. 4th Edition.
John Wiley & Sons. New York.
Kieso, D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2011. Intermediate Accounting. IFRS Edition. John Wiley & Sons. New York.
Mirza, A.A., Graham J.H., dan Magnus O. 2006. International Financial Reporting Standards “Workbook and Guide”. John Wiley & Sons. New Jersey.
Neo, Pearl T.H., dan Peter Lee Lip Nyean. 2009. Advanced Financial Accounting: An IAS and IFRS Approach. 1th Edition. McGraw Hill Education.
Sugiri, S. dan Sumiyana. 2005. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi Revisian. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Suparwoto, L.1999. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi kesatu. BPFE Yogyakarta.