KAIDAH PELAKSANAAN
D. M ATRIKS P RIORITAS P ENINGKATAN A KSESIBILITAS DAN K UALITAS P ENDIDIKAN DAN K ESEHATAN
Arah Kebijakan Kegiatan Utama Program Sasaran Instansi Pelaksana
1. Meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan dan kesehatan
1. Penyelenggaraan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang bebas biaya bagi penduduk miskin yang didukung dengan upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan yang tidak melanjutkan ke dalam sistem pendidikan, serta pemberian perhatian pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, serta penambahan sarana dan prasarana pendidikan untuk
meningkatkan daya tampung dan daya jangkau pendidikan dasar;
2. Peningkatan intensitas
penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional terutama bagi penduduk usia 15 tahun keatas dimulai dengan daerah- daerah yang memiliki angka buta aksara tertinggi dan wilayah perdesaan;
3. Perluasan dan pemerataan
pendidikan menengah jalur formal dan non formal antara lain melalui penambahan sarana dan prasarana pendidikan untuk
meningkatkan daya tampung dan daya jangkau pendidikan menengah terutama di wilayah perdesaan dan daerah yang memiliki angka partisipasi lebih rendah dibanding rata-
1. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
2. Program Pendidikan Non
Formal
3. Program Pendidikan
Menengah
Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) jenjang
SD/MI/SDLB/Paket A menjadi 114,81 persen, APK jenjang SMP/MTs/Paket B menjadi 86,69 persen; dan
Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun menjadi 99,41 persen, APS penduduk usia 13-15 tahun menjadi 85,68 persen.
Menurunkan angka buta aksara menjadi 7,58 persen.
Meningkatnya APK jenjang pendidikan menengah
(SMA/SMK/MA/Paket C menjadi 57,20 persen;
Meningkatnya APS penduduk 16-18 persen menjadi 58,83 persen.
Departemen Pendidikan Nasional, dan
Arah Kebijakan Kegiatan Utama Program Sasaran Instansi Pelaksana
rata nasional dan meningkatkan relevansinya dengan kebutuhan dunia kerja;
4. Menurunkan kesenjangan
partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di wilayah perdesaan, terpencil dan kepulauan, masyarakat di daerah konflik, serta
masyarakat penyandang cacat, melalui (a)penyediaan biaya operasional sekolah (BOS) untuk SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB baik negeri maupun swasta serta pesantren salafiyah yang
menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan sekolah non-Islam setara SD dan SMP, yang dimaksudkan untuk dapat membebaskan anak-anak terutama dari keluarga miskin dari semua bentuk iuran; (b) penyediaan satuan pendidikan berasrama khususnya untuk wilayah kepulauan atau terpencil dan (c) penyediaan berbagai alternatif pelayanan pendidikan dasar untuk memberikan pelayanan pendidikan secara lebih variatif
4. Program Pendidikan
Anak Usia Dini
5. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 6. Program Pendidikan Menengah 7. Program Pendidikan Tinggi 8. Program Pendidikan Non Formal 9. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 10.Program Upaya Kesehatan Perorangan
Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan antar kelompok masyarakat termasuk antara wilayah maju dan tertinggal, antara perkotaan dan perdesaan, antara daerah maju dan daerah tertinggal, antara penduduk kaya dan penduduk miskin, serta antara penduduk laki-laki dan perempuan.
Terlaksananya pembangunan, perbaikan dan peningkatan Puskesmas dan jaringannya; dan Terlaksananya pengadaan peralatan
I.L – 34
Arah Kebijakan Kegiatan Utama Program Sasaran Instansi Pelaksana
termasuk bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan reguler;
5. Peningkatan jumlah dan
jaringan puskesmas melalui pembangunan, perbaikan, dan pengadaan peralatan medis dan non-medis Puskesmas dan jaringannya terutama di daerah bencana, perbatasan,
tertinggal, dan terpencil; dan
6. Pengembangan jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin dengan melanjutkan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan kelas III rumah sakit.
11.Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
12.Program Upaya
Kesehatan Perorangan
medis dan non-medis Puskesmas dan jaringannya;
Meningkatnya tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke Puskesmas; dan
Meningkatnya tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke rumah sakit. Departemen Kesehatan 2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan
1. Peningkatan kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan terutama untuk mengganti banyaknya pendidik yang pada tahun 2006
memasuki masa pensiun dan menambah jumlah pendidik sesuai dengan peningkatan jumlah peserta didik;
2. Peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan antara lain melalui pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota khususnya di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, dan bencana;
1. Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2. Program Sumber Daya
Kesehatan
Meningkatnya proporsi pendidik pada jalur pendidikan formal maupun non formal yang memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar;
1. Meningkatnya proporsi
puskesmas yang memiliki tenaga dokter;
2. Meningkatnya proporsi rumah
sakit kabupaten/kota yang memiliki tenaga dokter spesialis dasar; dan 3. Meningkatnya pemerataan tenaga kesehatan. Departemen Pendidikan Nasional, dan Departemen Agama Departemen Kesehatan
Arah Kebijakan Kegiatan Utama Program Sasaran Instansi Pelaksana
3. Penyediaan sarana dan
prasarana pendukung peningkatan kualitas pendidikan seperti
perpustakaan dan laboratorium;
4. Peningkatan kualitas dan
pemerataan fasilitas kesehatan dasar melalui peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang- kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; serta
5. Pengembangan kurikulum,
bahan ajar, dan model-model pembelajaran yang mengacu pada standar nasional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, seni dan kebutuhan pembangunan nasional, wilayah, kawasan dan daerah.
3. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 4. Program Pendidikan Menengah 5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 6. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
7. Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
8. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
9. Program Pendidikan
Menengah
10.Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Meningkatnya proporsi satuan pendidikan yang memiliki perpustakaan dan laboratorium
Meningkatnya cakupan imunisasi;
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, demam berdarah dengue (DBD), tuberkulosis paru, diare, dan HIV/AIDS; dan
Menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita.
Berkembangnya kurikulum untuk dapat meningkatnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan Departemen Kesehatan 3. Meningkatkan relevansi dengan kebutuhan pembangunan
1. Penyeimbangan dan penyerasian
jumlah dan jenis program studi pendidikan yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja;
2. Peningkatan intensitas
pendidikan non formal dalam rangka mendukung upaya
1. Program Pendidikan Menengah 2. Program Pendidikan Tinggi 3. Program Pendidikan Non Formal
Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan Meningkatnya akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan kecakapan hidup
Departemen Pendidikan Nasional, dan
I.L – 36
Arah Kebijakan Kegiatan Utama Program Sasaran Instansi Pelaksana
penurunan jumlah
pengangguran dan peningkatan produktivitas tenaga kerja;
3. Peningkatan intensitas
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna oleh perguruan tinggi terutama untuk mendukung pemanfaatan sumberdaya alam yang diikuti dengan upaya penerapannya pada masyarakat. 4. Program Pendidikan Tinggi 4. Memperkuat manajemen pelayanan pendidikan
1. Penyiapan sistem pembiayaan
pendidikan yang berbasis siswa (student-based financing) atau berbasis formula (formula-based financing) yang didukung dengan upaya meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam pembiayaan pendidikan;
2. Penguatan pelaksanaan otonomi
dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, transparan, bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif melalui penetapan secara tegas
tanggungjawab setiap tingkatan penyelenggara pendidikan dan memfasilitasi penyiapan standar pelayanan minimal oleh setiap provinsi dan kabupaten/kota;
3. Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pembangunan pendidikan termasuk dalam pembiayaan pendidikan, 1. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3. Program Pendidikan
Anak Usia Dini
4. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan yang antara lain diukur dengan:
1. Efektifnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah; 2. Meningkatnya anggaran
pendidikan baik yang bersumber dari APBN maupun APBD sebagai prioritas nasional yang tinggi didukung oleh terwujudnya sistem pembiayaan yang adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel;
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan;
4. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pendidikan termasuk otonomi keilmuan
Departemen Pendidikan Nasional, dan
Departemen Agama
Arah Kebijakan Kegiatan Utama Program Sasaran Instansi Pelaksana
penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
Sembilan Tahun 5. Program Pendidikan Menengah 6. Program Pendidikan Tinggi 7. Program Pendidikan Non Formal 8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 5. Meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
1. Peningkatan sosialisasi
kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat antara lain meliputi peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan perilaku hidup sehat, pengawasan kualitas lingkungan, dan pengembangan kesehatan sistem kewilayahan, dan
2. Peningkatan pendidikan
kesehatan pada masyarakat sejak usia dini antara lain meliputi pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), dan pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa dan usaha kesehatan sekolah. 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Program Lingkungan Sehat 3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 4. Program Lingkungan Sehat
1. Meningkatnya proporsi keluarga
yang berperilaku hidup bersih dan sehat;
2. Meningkatnya proporsi keluarga
yang memiliki akses terhadap sanitasi dasar; dan
3. Menurunnya faktor resiko
lingkungan penyebab penyakit dan gangguan kesehatan
I.L – 38