A. KONDISI UMUM
Budaya bangsa yang dilandasi nilai luhur berdasarkan Pancasila dan bercirikan Bhinneka Tunggal Ika diupayakan agar senantiasa menjiwai setiap aspek pembangunan. Kebudayaan nasional dikembangkan dengan mengangkat nilai budaya daerah yang luhur, serta menyaring dan menyerap nilai budaya dari luar yang positif. Pengembangan kebudayaan diarahkan menuju kemajuan adab dan mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Pada tahun 2004, pembangunan kebudayaan dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) mengacu pada satu program yaitu Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan. Pada tahun 2004 pembangunan kebudayaan yang dilaksanakan melalui Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan antara lain adalah: (1) penyelenggaraan temu budaya dan dialog budaya; (2) penyebarluasan informasi budaya; (3) penulisan sejarah Indonesia; (4) penyelenggaraan festival seni pertunjukan; (5) pengiriman misi kesenian ke luar negeri; (6) pemugaran dan pemeliharaan Benda Cagar Budaya; (7) penyelenggaraan film kompetitif dan penyelenggaraan kembali Festival Film Indonesia (FFI); (8) bantuan kepada organisasi/lembaga seni dan budaya; (9) pembinaan perfilman nasional; (10) preservasi dan alih media pustaka langka; dan (11) pengembangan minat baca masyarakat.
Pada tahun 2005, dalam Rencana Pembangunan Nasional Transisi, pembangunan kebudayaan dilaksanakan melalui 3 program, yaitu Program Pengembangan Nilai Budaya, Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dan Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Pencapaian kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2005 untuk Program Pengembangan Nilai Budaya antara lain: (1) pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisional yang bernilai luhur melalui pelaksanaan kajian untuk meningkatkan hubungan antar budaya; (2) penyelenggaraan sosialisasi dan reaktualisasi Etika Kehidupan Berbangsa; (3) pengembangan kegiatan budaya kritis dan kewirausahaan yang progresif dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) pengembangan industri budaya dengan merevitalisasi modal budaya untuk perkembangan ekonomi; (5) penyusunan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan perpustakaan; dan (6) pengembangan minat dan budaya baca masyarakat melalui pengadaan bahan pustaka baik tercetak dan terekam, penyusunan statistik penerbitan buku, dan pengembangan jaringan informasi perpustakaan.
Dalam tahun yang sama melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dilaksanakan kegiatan: (1) pembinaan dan sosialisasi untuk meningkatkan apresiasi dan komitmen pada pelestarian kekayaan budaya; (2) pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam operasionalisasi dan pemeliharaan kekayaan budaya; (3) pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan dan perpustakaan; (4)
peningkatan sumberdaya manusia pengelola kekayaan budaya; (5) peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga yang menangani pengelolaan kekayaan budaya; dan (6) pengembangan perfilman nasional yang berbasis budaya bangsa.
Sedangkan untuk Program Pengelolaan Keragaman Budaya pada tahun 2005 dilaksanakan antara lain melalui: (1) pelaksanaan promosi sikap toleransi dan kooperasi; (2) pengembangan interaksi yang harmonis antarunit budaya untuk memperkuat semangat ke-Indonesiaan; dan (3) pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan (keterikatan rasional dan emosional) melalui pelaksanaan kajian, dialog kebudayaan.
Permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan kebudayaan pada tahun 2006 adalah: (1) semakin lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya dan semakin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi sehingga menimbulkan berbagai ketegangan dan kerawanan sosial yang berpotensi merusak integrasi bangsa; (2) terjadinya krisis identitas nasional yang ditandai dengan semakin memudarnya nilai- nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, kebanggaan terhadap identitas kebangsaan, dan rasa cinta tanah air; (3) rendahnya kemampuan untuk menyeleksi derasnya arus budaya global sehingga penyerapan budaya global yang negatif lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan budaya global yang positif dan konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunan bangsa dan karakter bangsa; (4) lemahnya ketahanan budaya yang diakibatkan oleh tidak sebandingnya kecepatan pembangunan ekonomi dan pembangunan karakter bangsa; dan (5) menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya yang diakibatkan oleh kurangnya pemahaman, apresiasi, kesadaran, komitmen, dan kemampuan pemerintah daerah, baik kemampuan fiskal maupun kemampuan manajerial.
Perkembangan masyarakat yang sangat cepat sebagai akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku. Dalam suasana dinamis tersebut, pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Di samping itu pengembangan kebudayaan dimaksudkan untuk menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Pembangunan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur pada tahun 2006 diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:
1. Terwujudnya upaya menemukenali akar ketegangan/konflik, solusi dan antisipasinya;
2. Terlaksananya identifikasi nilai-nilai kebangsaan dan strategi perkuatannya untuk memperkokoh NKRI;
II.2 - 3
3. Terlaksananya kompilasi nilai-nilai positif dan produktif dalam rangka memantapkan kebudayaan nasional yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan pembangunan; dan
4. Terlaksananya pemetaan seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan sehingga dapat menyamakan persepsi terhadap permasalahan dan rekomendasi kebijakannya.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Untuk menjawab permasalahan dan tantangan yang masih akan muncul di tahun 2006, kebijakan pembangunan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai Luhur diarahkan pada upaya untuk:
1. Mengembangkan kreasi metodologis berbagai dialog kebudayaan;
2. Memperluas ragam pendekatan dalam memperkokoh ikatan kebangsaan baik secara emosional maupun rasional; dan
3. Mengupayakan mekanisme pengarusutamaan budaya pada berbagai aspek pembangunan.
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 No. Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
1. Program Pengembangan
Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Operasi intelijen dalam hal
deteksi dini untuk mening- katkan keamanan, ketertiban, dan menanggulangi
kriminalitas;
2. Koordinasi seluruh badan-
badan intelijen pusat dan daerah di seluruh wilayah NKRI dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan keamanan, ketertiban, dan menanggulangi kriminalitas; 3. Pengkajian, analisis intelijen
perkembangan lingkungan strategis, pengolahan dan penyusunan produk intelijen dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan keamanan, ketertiban, dan
menanggulangi krimintalitas;
4. Pengadaan sarana dan
prasarana operasional intelijen di pusat dan daerah.
Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara
Kegiatan-kegiatan pokok:
1. Operasi intelijen di luar negeri dan dalam negeri;
2. Pembangunan jaringan Pos
Intelijen Wilayah pada perwakilan RI di luar negeri, dan Pos Intelijen Wilayah propinsi, Kabupaten/Kota;
3. Koordinasi seluruh badan-badan
intelijen pusat dan daerah di seluruh wilayah NKRI dalam pelaksanaan operasi intelijen; 4. Pengkajian, analisis intelijen
perkembangan lingkungan strategis, pengolahan dan
penyusunan produk intelijen dalam hal deteksi dini;
5. Pengadaan intelijen device, peralatan komunikasi, kendaraan operasional dan pembangunan gedung Diklat dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana operasional intelijen di pusat dan daerah.
Terungkapnya jaringan kejahatan transnasional
Badan Intelijen Negara 350.000,0
2. Program Pengembangan
Pengamanan Rahasia Negara
1. Penyusunan piranti lunak
sistem pengamanan rahasia negara dan kerahasiaan dokumen atau arsip negara;
Program Pengembangan Pengamanan Rahasia Negara
1. Penyusunan piranti lunak sistem
pengamanan rahasia negara dan kerahasiaan dokumen atau arsip negara;
1. Terungkapnya jaringan kejahatan
transnasional;
2. Menurunnya kejadian konflik
komunal.
Lembaga Sandi Negara
II.3 - 5
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
2. Pengadaan alat laboratorium,
perekayasaan perangkat lunak persandian,
perekayasaan peralatan sandi, penelitian penguasaan teknologi, penelitian peralatan sandi;
3. Pembangunan gedung
pendidikan dan pelatihan serta sarana dan prasarana gedung perkantoran;
4. Pengadaan peralatan sandi
dalam rangka pembangunan jaringan komunikasi sandi;
5. Penyelenggaraan kegiatan
operasional persandian; 6. Pembinaan dan fasilitasi
terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang persandian;
7. Penyusunan kebijakan dan
peraturan perundangan persandian; 8. Pengaturan dan penyelenggaraan Sistem Persandian Negara (SISDINA) meliputi SDM, perangkat lunak, perangkat keras dan Jaring Komunikasi Sandi Nasional.
2. Pengadaan peralatan sandi dalam
rangka pembangunan jaringan komunikasi sandi;
3. Pembangunan gedung pendidikan
dan pelatihan SDM Persandian;
4. Perekayasaan peralatan sandi,
penelitian penguasaan teknologi, penelitian peralatan sandi;
5. Penyelenggaraan kegiatan
operasional persandian;
6. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang persandian;
7. Penyusunan kebijakan dan
peraturan perundangan di bidang persandian; dan
8. Pengaturan dan penyelenggaraan
Sistem Persandian Negara (SISDINA) meliputi SDM, perangkat lunak, perangkat keras dan Jaring Komunikasi Sandi Nasional.
3. Program Pengembangan SDM
Kepolisian
1. Pemeliharaan kesiapan
personil Polri, berupa perawatan kemampuan dan
Program Pengembangan SDM Kepolisian
1. (a) perawatan dan pembinaan
personil; (b) pemberian hak-hak personil berupa gaji dan tunjangan;
1. Menurunnya indeks kriminalitas.
2. Meningkatnya tingkat penyelesaian
kasus kriminalitas (clearence rate).
Kepolisian Negara Republik Indonesia
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
pembinaan personil;
2. Pengembangan kekuatan
personil melalui rekruitmen anggota Polri dan PNS;
3. Pengembangan kemampuan
Polri melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan kejuruan, dan spesialisasi fungsi kepolisian.
(c) peningkatan kesehatan anggota Polri; (d) pengamatan
penyimpangan perilaku anggota seleksi ijin pengguna senjata api oleh bidang-bidang psikologi; (e) pembinaan mental dan moral anggota Polri; (f) penyesuaian honor tenaga pendidik (Gadik); dan (g) penyusunan hak-hak tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna;
2. Rekruitmen anggota Polri dan PNS;
3. (a) penyelenggaraan pendidikan
pengembangan, kejuruan, spesialisasi fungsi kepolisian di SPN-SPN guna meningkatkan kemampuan personil Polres dan Polsek sehingga lebih profesional dalam melaksanakan tugas; (b) pendidikan pengembangan umum (Sespati, Sespim, PTIK, Selapa, Diklatpim dan Setukpa); (c) peningkatan kualitas Gadik (khusus dalam negeri dan luar negeri); (d) peningkatan status Tamtama menjadi Bintara dan Bintara menjadi Perwira; (e) Latprajabatan PNS; (f) pendidikan dan pelatihan penyusunan penerapan anggaran berbasis kinerja; dan (g) pelatihan, penyegaran ketrampilan kepolisian di Polres-Polres.
4. Program Pengembangan Sarana
dan Prasarana Kepolisian
1. Penataan kelembagaan Polri
serta pengembangan
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian
1. (a) penyusunan piranti lunak Kepolisian, (b) penyusunan sistem
1. Menurunnya indeks kriminalitas.
2. Meningkatnya tingkat penyelesaian
kasus kriminalitas (clearence rate).
3. Menurunnya gangguan keamanan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
II.3 - 7
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
organisasi Polri sesuai dengan pengembangan daerah;
2. Pembangunan materiil dan
fasilitas Polri melalui pembangunan fasilitas yang mendukung tugas
operasional;
2. Peningkatan fungsi prasarana
dan sarana Polri untuk mendukung tugas-tugas kepolisian;
3. Pemeliharaan prasarana dan
sarana Polri.
informasi; (c) penyempurnaan manajemen operasional Polri (MOP); (c) penyempurnaan Protap (SOP) Kepolisian; (d) penyusunan Sistem Pengawasan Internal; (e) penyempurnaan sistem Pembinaan dan Pendidikan Polri; (f)
penyempurnaan standarisasi peralatan Polri; (g) penyempurnaan sistem sandi; (h) penyusunan Sistem Standar Profesi Polri; (i) penyusunan sistem manajemen informasi Polri;
2. (a) pembangunan fasilitas yang
mendukung tugas operasional kepolisian disesuaikan dengan pengembangan pemerintah daerah (b) pembangunan pos-pos perbatasan di Polda-Polda yang berbatasan langsung dengan negara lain (Kalbar, Kaltim, Sulut, NTT dan Papua); (c) pembangunan Sekolah Polisi Negara berikut Alins/ Alonginsnya dalam rangka meningkatkan jumlah rekruitmen personil Polri; (d) pembangunan rumah dinas dan barak untuk meningkatkan kesejahteraan personil dan kesiapan dalam mengumpulkan dan menggerakkan personil pada waktu dibutuhkan; (e) pengadaan alat komunikasi dalam rangka meningkatkan operasional dilapangan; (f) pengadaan sarana transportasi untuk mendukung operasional
wilayah laut yurisdiksi Indonesia
4. Menurunnya kejahatan terhadap
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
kepolisian berupa sepeda motor patroli, sedan patroli, R-4 patroli, Rantis, Ranmor Labkrim, dan kendaraan angkut satwa; (g) pengadaan perlengkapan standar perorangan untuk titik pelayanan terdepan (Polres dan Polsek) berupa Senpi Revolver, amunisi berbagai jenis, tongkat polisi, dan borgol polisi; (h) pengadaan alat penjinak bahan peledak
(aljihandak); (i) pengadaan alsus kepolisian: alsus intel, alsus anti terror, alsus sandi, alkomlek, alat transprotasi laut dan udara;
3. Pemberdayaan prasarana dan
sarana Polri berupa markas komando (Polda, Polres, Polsek, Pos Polisi), rumah dinas,
persenjataan, peralatan komunikasi atau sandi, alutsista, ranmor, hanggar dan sarana penerbangan, pesawat, kapal dan alat apung, dermaga, alat kesehatan, alat identifikasi, laboratorium forensik, alat PHH, alat perkantoran, kapor rutin Polri, SPN/Lemdiklat, dan materiil lain untuk mendukung tugas-tugas kepolisian.
5. Program Pengembangan Strategi
Keamanan dan Ketertiban 1. Pengkajian potensi konflik;
2. Pengkajian sistem keamanan;
3. Penyusunan Grand Strategy
beserta cetak biru
Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban
1. Penyusunan tipologi potensi
konflik dan sistem penanggulangan konflik;
2. Penyusunan strategi indek kegiatan
1. Menurunnya indeks kriminalitas.
2. Meningkatnya tingkat penyelesaian
kasus kriminalitas (clearence rate).
3. Menurunnya gangguan keamanan
wilayah laut yurisdiksi Indonesia
Kepolisian Negara Republik Indonesia
II.3 - 9
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
pembangunan pengelolaan keamanan;
4. Penyusunan manajemen asset
peralatan khusus (alsus) keamanan;
5. Pengembangan sistem,
berupa pembinaan sistem dan metode dalam rangka mendukung tugas pokok organisasi/satuan serta pengembangan sistem informatika pengelolaan keamanan;
6. Penggiatan fungsi yang
meliputi dukungan kebutuhan sesuai fungsi organisasi, teknik, tata kerja, tenaga manusia dan peralatan.
kepolisian, penyusunan standar alutsista dan standar teknik pada fungsi kepolisian; pengkajian standar peralatan unit satuan operasional;
3. Pengkajian pokok-pokok
penyelenggaraan keamanan, penye- lenggaraan penyusunan sistem keamanan, pengkajian penampilan dan kinerja anggota Polri
pengemban Diskresi, pengkajian penampilan dan kinerja penyidik;
4. Penyusunan Grand Strategy beserta
cetak biru pembangunan pengelolaan keamanan;
5. (a) Pelayanan, Pendataan dan
Pengawasan orang asing, senjata api dan bahan peledak serta perijinan criminal record;
6. (a) Pengembangan sistem, berupa
pembinaan sistem dan metode dalam rangka mendukung tugas pokok organisasi/satuan serta pengembangan sistem informatika pengelolaan keamanan; (b) pengkajian pelaksanaan tugas Brimob; (c) penyusunan budaya organisasi; (d) pengkajian visi dan misi Polri;
7. (a) Pembuatan sistem manajemen
perencanaan dan keuangan, penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran, (b) pengkajian sistem pengelolaan dana pemeliharaan kesehatan (DPK), alternatif pengelola-annya dan
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
efektifitas pemanfaatannya bagi anggota Polri; (c) pengkajian jenis barang dan jasa yang dapat
didesentralisasikan; (d) penyusunan sistem prosedur pengadaan barang dan jasa;
8. (a) cipta kondisi keamanan dengan
membentuk dan pembinaan jaringan informasi; (b) penggalangan dan penyelenggarakan operasi keamanan pada daerah konflik seperti di NAD, Poso, Papua dan Maluku.
6. Program Pemberdayaan Potensi
Keamanan
1. Pemberdayaan masyarakat
melalui pembentukan kelompok masyarakat anti kejahatan;
2. Pemberdayaan anggota
masyarakat untuk pengamanan swakarsa;
3. Pemberian bimbingan dan
penyuluhan keamanan.
Program Pemberdayaan Potensi Keamanan
1. (a) pemberdayaan masyarakat
dengan membentuk kelompok peduli anti kejahatan, kelompok peduli keamanan lingkungan; (b) pengembangan kemitraan, kerjasama dengan lembaga pendidikan, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah; serta (c) pemberdayaan tokoh-tokoh masyarakat;
2. Pemberdayaan pengamanan
swakarsa melalui: bimbingan dan arahan kepada petugas pam swakarsa dalam bidang teknis kepolisian; koordinasi, bimbingan dan arahan serta pengawasan dan pengendalian kegiatan Pam Swakarsa; serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat di
1. Menurunnya kejadian konflik
komunal;
2. Menurunnya gangguan keamanan
wilayah laut yurisdiksi Indonesia
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara
II.3 - 11
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
bidang pengamanan swakarsa dalam rangka memperkuat keamanan di daerah permukiman;
3. (a) pembinaan pemantauan mantan
narapidana; (b) pembinaan terhadap warga yang terkena penyakit masyarakat; (c)
bimbingan dan penyuluhan untuk jaminan keamanan para
penyandang cacat dan kaum lemah; serta (d) konsultasi keamanan dengan warga pemukiman.
7. Program Pemeliharaan Kamtibmas 1. Peningkatan kualitas pelayanan kepolisian; 2. Pembimbingan, pengayoman, dan perlindungan masyarakat;
3. Pengaturan dan penertiban
kegiatan masyarakat/instansi;
4. Penyelamatan masyarakat
dengan memberikan bantuan/pertolongan dan evakuasi terhadap pengungsi serta korban;
5. Pemulihan keamanan melalui
pemulihan darurat polisionil, penyelenggaraan operasi kepolisian serta pemulihan daerah konflik vertikal maupun horizontal;
6. Pengamanan daerah
perbatasan Indonesia dengan mengupayakan keamanan
Program Pemeliharaan Kamtibmas
1. (a) penerimaan dan penanganan
laporan/pengaduan warga masyarakat; (b) peningkatan kecepatan merespon
laporan/pengaduan masyarakat; (c) pemberian surat-surat
ijin/keterangan SIM, surat keterangan rekord kriminal (SKRK); (d) penyelenggaraan pengamanan pada perayaan hari- hari besar agama; (e)
penyelenggaraan pengamanan pada bentuk-bentuk kegiatan
masyarakat; (f) penyelenggaraan pengamanan pengawalan obyek vital, VVIP, pejabat negara, serta mantan kepala negara dan mantan wakil kepala negara;
2. (a) peningkatan keselamatan
berlalu lintas; (b) pengembangan solusi masalah dengan lingkungan sekitar masyarakat; (c) tatap muka
Menurunnya indeks kriminalitas. Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Dep. Dalam Negeri
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
lintas batas di wilayah perbatasan negara, dan mengupayakan keamanan di wilayah pulau-pulau terluar perbatasan negara;
dengan tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama (Toga), LSM, para pakar, dan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa (polisi desa, polisi kampus, dan sebagainya) serta masyarakat pada umumnya; (d) pemberian bantuan/pertolongan pada wisatawan; (e) pencegahan dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat, (f) pembinaan masyarakat; dan (g) turut serta dalam melakukan pembinaan hukum masyarakat;
3. (a) pengaturan terhadap bentuk-
bentuk kegiatan masyarakat; (b) penerapan penegakan hukum peraturan lalu lintas; (c)
penyelenggaraan Dikmas lantas; (d) pengamanan wilayah daerah wisata; dan (e) penertiban tempat- tempat hiburan;
4. (a) pemberian bantuan/ pertolongan
dan evakuasi terhadap pengungsi serta korban bencana massal atau korban lainnya; (b) penyelamatan korban bencana alam; (c)
penjagaan terhadap jiwa dan harta benda masyarakat;
5. (a) pemulihan darurat polisionil; (b) penyelenggaraan operasi kepolisian di kewilayahan sesuai dengan karakteristik kerawanan daerah yaitu dengan menyelenggarakan penanggulangan kejahatan berimplikasi kontinjensi dan menyelenggarakan penanggulangan
II.3 - 13
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
kejahatan terhadap kekayaan negara; dan (c) pemulihan daerah konflik vertikal maupun horisontal;
6. Pengamanan daerah perbatasan
Indonesia dengan mengupayakan keamanan lintas batas di wilayah perbatasan negara, dan
mengupayakan keamanan di wilayah pulau-pulau terluar perbatasan negara;
8. Program Kerjasama Keamanan
dan Ketertiban
1. Penyelenggaraan kerjasama
bantuan TNI ke Polri;
2. Penyelenggaraan kerjasama dengan Pemda/instansi terkait; 3. Penyelenggaraan kerjasama bilateral/multilateral dalam pencegahan kejahatan maupun kerjasama teknik serta pendidikan dan pelatihan.
Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban
1. Penyelenggaraan kerjasama
bantuan TNI ke Polri melalui: (a) penyelenggaraan operasi pemulihan keamanan di daerah konflik; (b) penyelenggaraan operasi penyelamatan dan operasi pemulihan keamanan;
2. (a) bantuan penertiban kawasan
tertentu; (b) bantuan penertiban permukiman liar; dan (c) bantuan pengamanan sidang peradilan dan eksekusi;
3. (a) pelaksanaan kerjasama dengan
kepolisian internasional dalam rangka mencegah, penyelidikan dan penyidikan kejahatan transnasional, serta kejahatan terhadap kekayaan negara; (b) penyelenggaraan kerjasama pendidikan dan pelatihan anti terorisme, kejahatan terhadap kekayaan negara serta cyber crime; (c) penyelenggaraan kerjasama tentang Trans National Crime
Menurunnya indeks kriminalitas. Kepolisian Negara
Republik Indonesia
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
Center (TNCC); (d) pelaksanaan latihan bersama dengan kepolisian negara tetangga dalam
menanggulangi kejahatan transnasional, kejahatan
konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi.
9. Program Penyelidikan dan
Penyidikan Tindak Pidana 1. Intensifikasi penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana serta pelanggaran hukum secara non diskriminatif;
2. Penyelenggaraan
penanggulangan dan penanganan terhadap kejahatan transnasional;
3. Koordinasi dan pengawasan
teknis penyidik pegawai negeri sipil.
Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
1. Intensifikasi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana serta pelanggaran hukum secara non diskriminatif yang meliputi pengungkapan kasus yang tergolong street crims, korupsi dll, pemberian bantuan teknis kegiatan identifikasi Kepolisian, Kedokteran dan Laboratorium Forensik, serta Psikologi Kriminal.
2. Penyelenggaraan penanggulangan
dan penanganan terhadap kejahatan transnasional;
3. Koordinasi dan pengawasan teknis
penyidik pegawai negeri sipil melalui pendidikan dan latihan pengemban fungsi teknis
penyidikan, peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dengan PPNS serta pembinaan teknsi penyidikan PPNS.
Meningkatnya tingkat penyelesaian kasus kriminalitas (clearence rate).
Kepolisian Negara Republik Indonesia
II.3 - 15
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
10. Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
1. Peningkatan kualitas
penegakan hukum di bidang narkoba;
2. Peningkatan pendayagunaan
potensi dan kemampuan masyarakat;
3. Peningkatan pelayanan terapi
dan rehabilitasi kepada penyalahguna (korban) narkoba;
4. Peningkatan komunikasi,
informasi dan edukasi;
5. Upaya dukungan koordinasi,
kualitas kemampuan sumberdaya manusia, administrasi, anggaran, sarana dan prasarana;
6. Pembangunan sistem dan
model perencanaan dan pengembangan partisipasi pemuda dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Narkoba sebagai pedoman penanganan narkoba di seluruh Indonesia;
7. Penyelenggaraan kampanye
nasional dan sosialisasi anti narkoba;
8. Pengembangan penyidikan
dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan.
Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
1. (a) identifikasi permasalahan penegakan hukum; (b)
pemberantasan peredaran gelap narkoba; (c) Pengendalian dan pengawasan jalur resmi narkoba; (d) peningkatan sarana dan prasarana kegiatan bidang penegakan hukum; (e) penyitaan dan pemusnahan barang sitaan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba; (f) monitoring dan eavaluasi bidang penegakan hukum;
2. (a) identifikasi masyarakat yang rentan terhadap bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba; (b) pelaksanaan penyuluhan dibidang pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba; (c) pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan bidang pencegahan; (d) pembinaan potensi peranserta masyarakat dalam rangka mewujudkan suatu masyarakat yang bebas dari penyalahgunaan narkoba; (e) advokasi pendampingan peranserta masyarakat; (f) monitoring dan evaluasi bidang pencegahan; 3. (a) inventarisasi masalah bidang
terapi dan rehabilitasi narkoba; (b) penyusunan standardisasi
Menurunnya indeks kriminalitas Badan Narkotika
Nasional
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah)
pelayanan terapi dan rehabilitasi; (c) sosialisasi standardisasi pelayanan terapi dan rehabilitasi kepada instansi terkait dan masyarakat; (d) uji coba
standardisasi pelayanan terapi dan rehabilitasi; (e) pendidikan dan pelatihan SDM petugas di bidang terapi dan rehabilitasi baik di dalam maupun luar negeri; (f)
pelaksanaan terapi dan rehabilitasi terhadap korban narkoba; (g) melakukan supervisi terhadap balai dan pusat terapi dan rehabilitasi; (h) penilaian pelaksanaan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia; (i) pembangunan/ peningkatan sarana dan prasarana bidang terapi dan rehabilitasi; (j) pembinaan peranserta masyarakat dalam rangka pelayanan terapi dan