• Tidak ada hasil yang ditemukan

P ENINGKATAN A KSESIBILITAS DAN K UALITAS P ENDIDIKAN DAN

KESEHATAN

C.4.1 SASARAN

Sasaran pembangunan pendidikan dan kesehatan sampai akhir tahun 2006 diarahkan untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan dan taraf pendidikan masyarakat melalui peningkatan akses, terutama penduduk miskin, terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Secara lebih rinci sasaran pembangunan pendidikan dan kesehatan antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatnya Persentase Penduduk yang Dapat Mengakses Pelayanan Pendidikan yang Diukur antara lain dengan:

(1) Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) jenjang SD/MI/SDLB/Paket A menjadi 114,81 persen, APK jenjang SMP/MTs/Paket B menjadi 86,69 persen, APK jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA/Paket C menjadi 57,20 persen, dan APK jenjang pendidikan tinggi menjadi 15,56 persen.

(2) Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun menjadi 99,41 persen, APS penduduk usia 13-15 tahun menjadi 85,68 persen, dan APS penduduk 16-18 persen menjadi 58,83 persen.

b. Menurunkan Angka Buta Aksara menjadi 7,58 persen;

c. Meningkatnya Akses Masyarakat untuk Mendapatkan Pendidikan Kecakapan Hidup;

d. Meningkatnya Keadilan dan Kesetaraan Pendidikan antar Kelompok Masyarakat termasuk antara Wilayah Maju dan Tertinggal, antara Perkotaan dan Perdesaan, antara Daerah Maju dan Daerah Tertinggal, antara Penduduk Kaya dan Penduduk Miskin, serta antara Penduduk Laki- laki dan Perempuan.

e. Meningkatnya Kualitas dan Relevansi Pendidikan;

f. Meningkatnya Proporsi Keluarga yang Hidup secara Bersih dan Sehat; g. Meningkatnya Proporsi Masyarakat untuk Memperoleh Pelayanan

Kesehatan baik dari Puskesmas, Rumah Sakit, maupun Tenaga Kesehatan Terlatih;

h. Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Tuberkulosis Paru, Diare, dan HIV/AIDS; i. Menurunnya Prevalensi Kurang Gizi pada Balita; dan

j. Meningkatnya Ketersediaan Obat Esensial Nasional.

C.4.2 ARAH KEBIJAKAN

Sebagai salah satu pilar terpenting dalam upaya untuk mewujudkan SDM yang berkualitas, pembangunan pendidikan dan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan s erta kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.

I.2 - 31

Perhatian khusus diberikan pada pelayanan bagi masyarakat miskin dan penduduk di daerah tertinggal, perbatasan dan daerah bencana. Secara lebih rinci arah kebijakan pembangunan pendidikan dan kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan, yang dilaksanakan melalui:

(1) Penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang bebas biaya bagi penduduk miskin yang didukung dengan upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan yang tidak melanjutkan ke dalam sistem pendidikan, serta pemberian perhatian pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, serta penambahan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan daya tampung dan daya jangkau pendidikan dasar;

(2) Peningkatan intensitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional terutama bagi penduduk usia 15 tahun keatas dimulai dengan daerah-daerah yang memiliki angka buta aksara tertinggi dan wilayah perdesaan;

(3) Perluasan dan pemerataan pendidikan menengah jalur formal dan non formal antara lain melalui penambahan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan daya tampung dan daya jangkau pendidikan menengah terutama di wilayah perdesaan dan daerah yang memiliki angka partisipasi lebih rendah dibanding rata-rata nasional dan meningkatkan relevansinya dengan kebutuhan dunia kerja;

(4) Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di wilayah perdesaan, terpencil dan kepulauan, masyarakat di daerah konflik, serta masyarakat penyandang cacat;

(5) Peningkatan jumlah dan jaringan puskesmas melalui pembangunan, perbaikan, dan pengadaan peralatan medis dan non-medis Puskesmas dan jaringannya terutama di daerah bencana, perbatasan, tertinggal dan terpencil; serta

(6) Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin dengan melanjutkan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan kelas III rumah sakit.

b. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan, yang dilaksanakan melalui:

(1) Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan terutama untuk menggganti banyaknya pendidik yang pada tahun 2006 memasuki masa pensiun dan menambah jumlah pendidik sesuai dengan peningkatan jumlah peserta didik;

(2) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan antara lain melalui pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota khususnya di daerah terpencil dan tertinggal, perbatasan dan bencana;

(3) Penyediaan sarana dan prasarana pendukung peningkatan kualitas pendidikan seperti perpustakaan dan labolatorium;

(4) Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar melalui peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,

kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; dan

(5) Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model-model pembelajaran yang mengacu pada standar nasional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, seni, dan kebutuhan pembangunan nasional, wilayah, kawasan dan daerah.

c. Meningkatkan Relevansi dengan Kebutuhan Pembangunan melalui:

(1) Penyeimbangan dan penyerasian jumlah dan jenis program studi pendidikan yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja;

(2) Peningkatan intensitas pendidikan non formal dalam rangka mendukung upaya penurunan jumlah pengangguran dan peningkatan produktivitas tenaga kerja; dan (3) Peningkatan intensitas penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna oleh perguruan tinggi terutama untuk mendukung pemanfaatan sumberdaya alam yang diikuti dengan upaya penerapannya pada masyarakat;

d. Memperkuat Manajemen Pelayanan Pendidikan yang dilaksanakan melalui:

(1) Penyiapan sistem pembiayaan pendidikan yang berbasis siswa (student-based financing) atau berbasis formula (formula-based financing) yang didukung dengan upaya meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam pembiayaan pendidikan;

(2) Penguatan pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, transparan, bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif melalui penetapan secara tegas tanggungjawab setiap tingkatan penyelenggara pendidikan dan memfasilitasi penyiapan standar pelayanan minimal oleh setiap provinsi dan kabupaten/kota; dan

(3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan termasuk dalam pembiayaan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.

e. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang dilaksanakan melalui:

(1) Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat antara lain meliputi peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan perilaku hidup sehat, pengawasan kualitas lingkungan, dan pengembangan kesehatan sistem kewilayahan; dan

(2) Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini antara lain meliputi pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), dan pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa dan usaha kesehatan sekolah.

I.2 - 33