• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Terpadu 1.Pembelajaran Terpadu

3) Bahaya zat aditif

Jika mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti pada pada table 2.3.

Tabel 2.3:Zat aditif dan penyakit yang ditimbulkan

No Nama zat aditif Penyakit yang ditimbulkan

1 Formalin Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.

2 Borak Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati. 3 Kalium Asetat Kerusakan fungsi ginjal

4 Nitrit dan Nitrat Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

5 Kalsium Benzoat Memicu terjadinya serangan asma.

6 Tartrazin Meningkatkan kemungkinan hiperaktif pada masa kanak-kanak.

7 Sunset Yellow Menyebabkan kerusakan kromosom 8 Karmoisin

(merah)

Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi. 9 Quinoline Yellow Hipertropi, hiperplasia, karsinomas kelenjar tiroid 10 Siklamat Kanker (karsinogenik)

11 Aspartam Gangguan saraf dan tumor otak commit to user

f. Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas:

1) Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar sesuai dengan keinginan kita.

2) Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

Alat-alat pencernaan pada manusia terdiri atas:rongga mulut (cavum oris), tekak (faring), kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue) terdiri atas usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum), usus besar (intestinum crasum, colon), poros usus (rectum), dan anus.

1. Rongga Mulut

Alat-alat yang terdapat pada rongga mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah. a. Gigi

Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan menghaluskan makanan. Bila gigi dipotong memanjang, maka akan tampak bagian-bagian sebagai berikut: lapisan email yaitu bagian yang paling luar dan paling keras dari gigi, tulang gigi, yang tersusun atas zat dentin pulpa, merupakan rongga dalam gigi yang berisi serabut saraf dan pembuluh- pembuluh darah, akar gigi yang tertanam di dalam gusi.

b. Lidah

Selain sebagai alat pengecap, dalam pencernaan makanan lidah berfungsi untuk: membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut, membantu, membersihkan mulut, membantu bersuara dan bicara, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan .

c. Kelenjar ludah (glandula saliva)

Pada rongga mulut bermuara tiga pasang saluran dari kelenjar ludah.antara lain : glandula parotis,di dekat telinga menghasilkan ludah yang berbentuk cair, glandula submaksilaris atau kelenjar ludah bawah rahang atas, glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah.

Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan, pencernaan, serta sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam maupun basa.

Sumber: http://biologimediacentre.com

Gambar 2.5 Sistem Pencernaan

2. Kerongkongan (oesofagus)

Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Melalui kerongkongan makanan didorong masuk ke dalam lambung dengan gerak peristaltik.

3. Lambung (ventrikulus/gaster)

Dinding lambung terdiri atas lapisan-lapisan otot yang tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Akibat dari kontraksi otot tersebut makanan akan teraduk

dengan baik sehingga tercampur merata dengan getah lambung, dan menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur yang disebut kim.

Sumber: http://biologimediacentre.com

Gambar 2.6 Lambung

Getah lambung mengandung: lendir atau musin, asam klorida (HCl) , enzim renin dan pepsinogen, hormon gastrin yang berfungsi untuk merangsang sekresi getah lambung.

Fungsi HCl antara lain: menciptakan suasana asam, membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan, aktivator pepsinogen menjadi pepsin, dan merangsang sekresi getah usus.

4. Usus Halus (intestinum tenue)

Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang (± 8,5 meter). Terdiri atas tiga bagian, yaitu: doudenum atau usus duabelasjari, panjangnya ± 0,25 m , jejenum atau usus kosong, panjangnya ± 7 meter, ileum atau usus penyerapan, panjangnya 1 meter .

Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara enzimatis. Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena mengandung HCl. Akibatnya akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk mengeluarkan getah usus.

Getah pankreas mengandung antara lain:

1) tripsinogen, oleh enterokinase akan diaktifkan menjadi tripsin, yang selanjutnya berfungsi untuk memecah pepton menjadi peptida dan asam-asam amino;

2) amilase pankreas (diastase), memecah amilum menjadi disakarida;

3) lipase pankreas (steapsin), memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol;

4) natrium hidrokarbonat (NaHC03) untuk menciptakan lingkungan basa, sehingga ketiga enzim yang dihasilkan pankreas akan bekerja dengan baik.

5. Usus besar (intestinum crassum/ colon)

Makanan yang tidak berhasil dicerna, bersama-sama sel-sel epitel usus yang rusak, akan menuju ke usus besar atau kolon dan diubah menjadi feses. Di sini sisa-sisa makanan tersebut akan mengalami pembusukan dan pembentukan vitamin K dengan bantuan Escherichia coli.

6. Anus

Anus adalah lubang akhir dari saluran pencernaan sebagai jalan pembuangan. g. Proses Pencernaan Makanan

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat sebagai berikut:

1) Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu.

2) Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.

3) HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.

4) Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:

1)Amilase, yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa). commit to user

2)Lipase, yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

3)Tripsinogen, jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.

Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.

Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.

Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

h. Hubungan sistem pencernaan dengan sistem lain dalam tubuh

Sistem pencernaan adalah sistem pembentukan energi atauk menghasilkan sari makanan , sedangkan sistem pernapasan adalah sistem yang merombak sari maknan dengan oksigen, dan sistem peredaran darah adalah sistem dimana darah sebagai organ commit to user

tubuh menyediakan asupan O2 yang diikat oleh sel darah merah (oksihemoglobin) bagi pembentukan energi dan pembuangan sisa-sisa perombakan energi berupa CO2. Proses pertukaran gas CO2 dengan gas O2 terjadi di alveolus (bagian dari paru-paru) dengan aliran peredaran darah kecil pada jantung.

Tujuan pernafasan adalah untuk mendapatkan energi. Proses pernafasan atau pembakaran atau oksidasi:

C6HI2O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi Karbohidrat oksigen karbondioksida uap air

i. Penggunaan Energi Makanan

Energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk semua proses fisiologis untuk melangsungkan dan mempertahankan kehidupan berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Gizi yang kita peroleh dari makanan bisa dibagi paling tidak menjadi 5 golongan yaitu karbohidrat atau zat hidrat arang, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ada pula yang memasukkan air sebagai salah satu unsur nutrisi, karena memang tidak dapat dipungkiri air merupakan zat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Tidak semua zat makanan yang kita konsumsi memberikan energi bagi tubuh. Hanya karbohidrat, protein dan lemak yang memberikan energi. Lemak ada yang tidak memberikan energi seperti kolesterol. Kebanyakan lemak yang dikonsumsi dalam bentuk trigliserida yang secara kasat mata bisa kita lihat bentuknya misalnya pada lemak yang menempel pada daging. Trigliserida ini adalah merupakan cadangan makanan yang disimpan dibawah kulit dan sekitar organ dalam perut baik pada manusia maupun hewan yang akan dipecah saat tubuh memerlukan sumber energi tambahan apabila kadar glukosa darah menurun dan glikogen di hati telah menipis.

Karbohidrat memberikan 4 kcal/gram, protein memberikan 4 kcal/gram, dan lemak memberikan 9 kcal/gram. Di sini sudah terlihat jelas bahwa lemak memiliki kandungan kalori yang lebih banyak tiap satuan gramnya dibanding lemak dan protein. Hanya saja perlu diingat bahwa mayoritas makanan kita mengandung lebih dari satu nutrisi.

Energi yang dihasilkan digunakan untuk: 1) Kerja otot atau aktifitas; 2) Kerja alat - alat tubuh; 3) Memanaskan suhu badan.