• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MET ODOLOGI PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengolah data yang diperoleh setelah mengadakan penelitian, sehingga diperoleh suatu kesimpulan tentang obyek yang diteliti dalam keadaan yang nyata. Analisis data dalam penelitian ini meliputi data pada tahap-tahap sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Data kualitatif yang diperoleh pada saat analisis kebutuhan dianalisis secara kualitatif menghasilkan data yang mendukung dikembangkannya produk berupa modul IPA Terpadu berbasis SETS pada tema makanan sehat dan tubuhku.

2. Analisis Data Validasi Ahli

Analisis data mengenai pengembangan modul dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Sangat sesuai = 4

Sesuai = 3

Kurang sesuai = 2 Tidak sesuai = 1

Data penilaian ahli diukur dengan rumusan menurut Arikunto (2010)sebagai berikut:

K = ni

N x 100%

Keterangan:

K : Persentase skor yang diperoleh ∑Ni : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah skor maksimal

Hasil perhitungan dimasukkan dalam tabel persentase sesuai dengan kriteria penerapan adalah dengan menentukan persentase tertinggi dan persentase terendah terlebih dahulu menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase tertinggi = item X responden X skor nilai tertinggi

item X responden X skor nilai tertinggi x 100% Persentase terendah = item X responden X skor nilai terenda h

item X responden X skor nilai tertinggi x100%

Setelah memperoleh persentase tertinggi dan terendah, langkah selanjutnya menentukan interval kelas.

Interval kelas = % tertinggi−% terendah

kelas yang dikendaki

= 100 %−25 %

4

= 18,75

Hasil perhitungan dimasukkan dalam tabel persentase sesuai dengan kriteria penerapan seperti pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Ahli

Interval (%) Kriteria Keterangan

81,25 < skor ≤ 100 Sangat sesuai Layak tanpa revisi 62,50 < skor ≤ 81,25 Sesuai Layak dengan revisi 43,75 < skor ≤ 62,50 Kurang sesuai Kurang layak 25 < skor ≤ 43,75 Tidak sesuai Tidak Layak 3. Analisis Data Lapangan Awal, Utama, dan Operasional

Data angket tanggapan guru dan siswa pada uji coba lapangan awal dianalisis menggunakan rating scala dengan kriteria:

Sangat baik = 4

Baik = 3

Kurang baik = 2 Tidak baik = 1

Data yang telah diberi skor kemudian dikonversikan kedalam persentase sebagai

berikut: K = ni

N x 100%

Keterangan:

K : Persentase skor yang diperoleh ∑Ni : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah skor maksimal

Hasil perhitungan dimasukkan dalam tabel persentase sesuai dengan kriteria penerapan seperti padda tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Hasi Angket Guru dan Siswa

Interval (%) Kriteria Keterangan

81,25 < skor ≤ 100 Sangat baik Layak tanpa revisi 62,50 < skor ≤ 81,25 Baik Layak dengan revisi 43,75 < skor ≤ 62,50 Kurang Baik Kurang layak 25 < skor ≤ 43,75 Tidak Baik Tidak Layak

4. Analisis Data Uji Pelaksanaan Lapangan

Analisis data pada tahap pelaksanaan lapangan dalam seting eksperimen meliputi :

a. Uji Efektivitas Modul

Analisis untuk mengetahui keefektifan modul dalam pembelajaran menggunakan gain score dinormalisasikan untuk postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gain score dinormalisasikan (<g>) merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan keefektifan dalam pembembelajaran. Perhitungan N-gain score dinormalisasikan menurut Richard (1999) menggunakan persamaan sebagai berikut:

<Sf> - <Si> <g> =--- (maxs core- <Si>)

Dengan <Sf> adalah rerata score final (postes) dan <Si> rerata score initial (postest). Kriteria <g> dinormalisasika adalah:

(<g>) > 0,70 = gain score tinggi 0,70 > (<g>) > 0,30 = gain score sedang (<g>) < 0,30 = gain score rendah

Modul IPA Terpadu berbasis SETS dikatakan efektif jika hasil N gain score pretes-postes kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan katagori sedang atau tinggi.

b. Uji untuk Mengetahui Perbedaan Hasil Belajar

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan homogehitas data berupa nilai pretes dan nilai postes pada kelas penguna produk dan kelas kontrol. Pada uji ini, terdapat 2 hipotesis yaitu HO

(Hipotesis nol) dan Ha (Hipotesis alternatif) dengan:

Ho = Data terdistribusi normal Ha = Data tidak terdistribusi normal

HO diterima apabila taraf signifikasi ≥ 0,05

HO ditolak apabila taraf signifikasi < 0,05

Ho : kedua varian populasi homogen Ha : kedua varian populasi tidak homogen Kriteri pengambilan keputusannya yaitu:

HO diterima apabila taraf signifikasi ≥ 0,05

HO ditolak apabila taraf signifikasi < 0,05

Jika terpenuhi syarat normalitas dan homogenitas, maka yang dilakukan adalah melakukan uji t untuk mengetahui bahwa kedua kelas sama dari nilai pretes dan mengetahui perbedaan hasil belajar penggunaan modul IPA Terpadu berbasis SETS pada tema maknan sehat dan tubuhku untuk meningkatkan hasil belajar siswa digunakan uji beda 2 rerata yaitu statistik parametrik uji t. Jika data tidak normal maka digunakan uji statistik non-parametrik 2 sampel berhubungan (Wilcoxson). Analisis uji prasyarat menggunakan software analisis statistik SPSS 18.

Pada uji ini, terdapat 2 hipotesis yaitu HO (Hipotesis nol) dan Ha (Hipotesis

alternatif) dengan:

Ho = tidak ada perbedaan yang signifikan Ha = ada perbedaan yang signifikan

HO diterima atau Haditolak apabila taraf signifikasi ≥ 0,05

HO ditolak atau Ha diterima apabila taraf signifikasi < 0,05

c.Data nilai sikap

Data diperoleh dari hasil observasi pada kelas eksperimen selama penggunaaan modul pada kegiatan belajar I, II dan III. Pemberian skor 4, 3, 2, atau 1 pada lembar observasi dengan aspek peinilain kejujuran, ketelitian, tanggung jawab, dan kerja sama. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Skor akhir = � ℎ � ℎ �

� � � x 4

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

Kategori nilai sikap siswa didasarkan pada Permendikbud nomer 81A Tahun 2013 yaitu:

Sangat Baik (SB ): apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00 Baik (B: apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33

Cukup(C): apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33 Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33

d. Data Keterampilan Proses

Data diperoleh dari hasil observasi pada kelas eksperimen selama penggunaaan modul pada kegiatan belajar I, II dan III. Pemberian skor 4, 3, 2, atau 1 pada lembar observasi dengan aspek penilaian mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, menyimpulkan, dan menkomunikasikan.

Rumus Penghitungan Skor Akhir Skor akhir = � ℎ� ℎ �

� � � x 4

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

Kategori nilai sikap siswa didasarkan pada Permendikbud nomer 81A Tahun 2013 yaitu:

Sangat Baik (SB ): apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00 Baik (B: apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33

Cukup(C): apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33 Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33