• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Keempat

A. UJUB ATAU MEMBANGGAKAN DIRI (AL-I’JAB BI AL-NAFS)

2. Bahaya Kesombongan

Ketahuilah, bahwa bencana kesombongan itu sangat besar, orang­ orang istimewa binasa di dalamnya, dan jarang orang yang bebas darinya, baik para ulama, ahli ibadah, atau ahli zuhud, antara lain bahaya kesombongan itu sebagai berikut:

184

Tasawuf dan Kesehatan

a. Dosa Pertama yang Dengannya Allah SWT Dimaksiati

Kesombongan adalah dosa pertama yang dilakukan iblis laknatul­ lah dalam bermaksiat kepada Allah SWT Kesombongan itu menyeret iblis untuk menjadikan takdir sebagai alasan terus­menerus sombong. Allah SWT berfirman, yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami ber­

firman kepada para malaikat: ‘Sujudlah6 kamu kepada Adam!’ Maka,

sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur, dan adalah ia ter­ masuk golongan orang­orang yang kafir” (QS. al­Baqarah [2]: 34).

b. Kesombongan Merupakan Kawan Syirik dan Penyebabnya

Allah SWT menggabungkan antara kekafiran dan kesombong­ an di dalam Al­Qur’an: “Lalu seluruh malaikat­malaikat itu bersujud

semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia ter­ masuk orang­orang yang kafir” (QS. Shaad [38]: 73­74).

Allah SWT juga berfirman: “(Bukan demikian). Sebenarnya telah

datang keterangan­keterangan­Ku kepadamu lalu kamu mendusta­ kannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang­orang yang kafir” (QS. az­Zumar [39]: 59).

Karena barangsiapa takabur dari patuh kepada al­Haq (kebe nar­ an)——walaupun kebenaran itu datang kepadanya lewat tangan se­ orang anak kecil atau orang yang dia benci dan musuhi——, maka se­ sungguhnya takaburnya itu adalah kepada Allah SWT, karena Allah adalah al­Haq, perkataan­Nya adalah Haq, agama­Nya adalah Haq, al­Haq merupakan sifat­Nya, dan al­Haq adalah dari­Nya dan untuk­ Nya. Maka jika seorang hamba menolak al­Haq, takabur dari mene­ rima nya, maka sesungguhnya dia menolak Allah SWT dan takabbur terhadap­Nya. Dan barangsiapa takabur terhadap Allah, niscaya Allah SWT akan menghinakannya, merendahkannya, mengecilkannya, dan meremehkannya.

c. Orang-orang yang Sombong Tempat Kembalinya Adalah Neraka Allah SWT menjadikan neraka sebagai tempat kediaman di akhi­ rat kelak bagi orang­orang yang sombong, sebagaimana dikatakan di dalam Al­Qur’an Allah SWT berfirman, yang artinya: (Dikatakan ke­

6 Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata­mata kepada Allah.

pada mereka): “Masuklah kamu ke pintu­pintu neraka jahanam, se­ dang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk­buruk tempat bagi orang­orang yang sombong” (QS. al­Mu’min [40]: 76). “... Maka neraka jahanam itulah seburuk­buruk tempat bagi orang­orang yang me nyombongkan diri” (QS. az­Zumar [39]: 72).

Dari Haritsah bin Wahb r.a. berkata: “Saya mendengar Nabi Mu­ hammad SAW bersabda, “Maukah kamu sekalian aku beritahu tentang

ahli neraka? Yaitu setiap orang yang kejam, rakus, dan sombong” (HR.

Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya penduduk neraka ada­

lah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak me­ ngumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk surga adalah orang­orang yang lemah dan terkalahkan” (HR. Ahmad dan

Hakim).

Mereka yang sombong akan merasakan berbagai macam siksa an di dalam jahanam, akan diliputi kehinaan dari berbagai tempat, dan minumannya adalah nanah penduduk neraka. Nabi SAW bersabda:

“Pada hari kiamat orang­orang yang sombong akan digiring dan di­ kumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam jahanam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan)”

[HR. Bukhari, Tirmidzi, Ahmad, dan Nu’aim bin Hammad]. d. Kesombongan Merupakan Tirai Penghalang Masuk Surga

Allah SWT mengusir iblis dari surga, sebagaimana firman­Nya:

“Tu runlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya me­ nyom bongkan diri di dalamnya” (QS. al­A’raaf [7]: 13).

Kesombongan itu menjadi tirai penghalang masuk surga karena menghalangi seorang hamba dari akhlak orang­orang beriman. Orang sombong tidak menyukai untuk kaum mukminin kebaikan yang dia su­ kai untuk dirinya. Dia tidak mampu bersikap rendah hati dan mening­ galkan hasad, dendam, dan marah. Dia juga tidak mampu menahan murka, dia tidak menerima nasihat, dan tidak selamat dari sifat meren­ dahkan dan menggibah manusia. Tidak ada sifat yang tercela kecuali dia memilikinya.

186

Tasawuf dan Kesehatan

e. Allah SWT Tidak Mencintai Orang-orang Yang Sombong

Allah SWT berfirman: “Maka orang­orang yang tidak beriman ke­

pada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang­orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka raha­ siakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak me­ nyukai orang­orang yang sombong” (QS. an­Nahl [16]: 22­23).

f. Kesombongan Merupakan Sebab Su’ul Khatimah (Buruknya Akhir Kehidupan)

Allah SWT memberitakan bahwa orang yang sombong dan se­ wenang­wenang adalah orang­orang yang Allah tutup dan kunci hati mereka, sehingga mereka tidak beriman, sehingga akhir kehidupannya buruk. Allah SWT berfirman: “Demikianlah Allah mengunci mati hati

orang yang sombong dan sewenang­wenang” (QS. al­Mu’min [40]: 35).

g. Orang yang Sombong tidak Mampu Mengambil Pelajaran (I’tibar)

Seseorang yang sombong——karena keunggulan dan kelebihan­ nya daripada orang lain——disadari atau tidak kadang­kadang melebihi Tuhan sendiri. Sikap seperti ini mengakibatkan ketidakmampuan­ nya mengambil i’tibar sehingga ketika melihat ayat­ayat Allah yang begitu banyak pada dirinya dan alam sekitar, ia berpaling dari ayat­ ayat itu. Allah SWT berfirman: “Dan banyak sekali tanda di langit dan

bumi yang mereka lalui, sedangkan mereka berpaling darinya” (QS. Yusuf [12]: 105). Yang demikian itu karena orang yang sombong tidak

bisa melihat ayat­ayat Allah yang menjelaskan dan berbicara dengan dalil­dalil yang pasti. Juga karena kesombongan itu telah menutupi kedua matanya, sehingga dia tidak melihat kecuali dirinya. Allah SWT berfirman:“Aku akan memalingkan orang­orang yang menyombong­

kan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda­tanda kekuasaan­Ku ...” (QS. al­A’raaf [7]: 146).

Orang yang tidak dapat mengambil pelajaran akan merugi karena selamanya berada dan tenggelam dalam lumpur kekurangan dan ke­ salahannya sampai kehidupannya berakhir.