A. Overview Profil Industri Perbankan Nasional
6. Jaringan Kantor dan Kegiatan Perizinan Kelembagaan Perbankan
6.2 Bank Syariah
Pada triwulan II-2016 terdapat 98 permohonan perizinan yang sebagian besar terkait dengan pengembangan jaringan kantor (77,6% atau 76
permohonan), terutama permohonan penutupan kantor. Dari total 98 permohonan perizinan, sampai dengan triwulan II-2016, terdapat 36 permohonan yang masih dalam proses (Tabel A.6.2.1.1).
Tabel A.6.2.1.1
Perizinan Bank Umum Syariah
Sumber: OJK, Juni 2016
6.2.2 Jaringan Kantor
Perkembangan jaringan kantor BUS pada triwulan II-2016 dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami peningkatan sebanyak 449 jaringan kantor, yaitu dari 9.474 jaringan kantor menjadi 9.923 jaringan kantor.
Peningkatan terbesar terjadi pada layanan syariah/office channeling sebanyak 320 unit dan payment point sebanyak 208 unit. Sedangkan untuk KCP dalam negeri berkurang 100 kantor dan KK syariah berkurang 16 kantor (Tabel A.6.2.2.1).
Permohonan Perizinan Disetujui Ditolak Memenuhi SyaratDihentikan/Tidak Dalam Proses PermohonanTotal
Perizinan Produk Baru 1 - 1 1 3
Pengembangan Jaringan Kantor :
1. Pembukaan Kantor Baru 10 3 1 2 16 2. Penutupan Kantor 25 - 3 6 34 3. Pemindahan Alamat Kantor 13 - 2 11 26
Perizinan Lainnya :
1. Izin Prinsip - - - 2 2 2. Izin Usaha - - - 2 2 3. Izin Prinsip Disetujui namun belum
mengajukan Izin Usaha - - - 1 1 4. Konversi - - 2 4 6 5. Pemisahan Spin off - - - - -6. Kantor Bank Asing - - - - -7. Merger & Akuisisi - - - 5 5 8. Konsolidasi - - - - -9. Perubahan Nama - - - 2 2 10. Penutupan/Pencabutan Izin Usaha bank -1 - - 1 11. Kegiatan usaha dalam valas - - - -
6.1.3 Uji Kemampuan dan Kepatutan (New Entry)
Dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat, selain ditempuh dengan cara perbaikan kondisi keuangan perbankan, juga ditempuh dengan cara pemantapan sistem perbankan yang mengarahkan perbankan kepada praktek-praktek good corporate governance serta pemenuhan prinsip kehati-hatian.
Bank sebagai lembaga intermediasi setiap saat harus mempertahankan dan menjaga kepercayaan. Oleh karena itu, lembaga perbankan perlu dimiliki dan dikelola oleh pihak-pihak yang memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan, yang selain memiliki integritas juga memiliki komitmen dan kemampuan yang tinggi dalam mendukung pengembangan operasional bank yang sehat.
Selain itu, dalam pengelolaan bank diperlukan sumber daya manusia yang
memiliki integritas yang tinggi, berkualitas dan memiliki reputasi keuangan yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan proses uji kemampuan dan kepatutan terhadap calon pemilik dan calon pengelola bank melalui penelitian administratif yang lebih efektif dan proses wawancara yang lebih efisien, dengan tetap memperhatikan pemenuhan persyaratan yang ditetapkan (fit and proper test-new entry).
Pada triwulan II-2016, terdapat 43 pemohon FPT New Entry yang lulus mengikuti proses wawancara, terdiri dari empat PSP/Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT), 16 anggota Dewan Komisaris dan 23 anggota Direksi. Dari 43 yang lulus proses wawancara tersebut, 44 peserta mendapatkan Surat Keputusan Lulus termasuk carry over dari triwulan sebelumnya (Tabel A.6.1.3.1).
Tabel A.6.1.3.1
FPT Calon Pengurus dan Pemegang Saham Bank Umum
Lulus Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus
PSP/PSPT 4 0 6 0 0 10
Dewan Komisaris 16 4 17 2 3 42
Direksi 23 5 21 5 11 65
Total 43 9 44 7 14 117
New Entry Wawancara Surat Keputusan (SK) FPT ditindaklanjutiJumlah Tidak TW II - 2016
Sumber: OJK
6.2 Bank Syariah 6.2.1 Perizinan
Pada triwulan II-2016 terdapat 98 permohonan perizinan yang sebagian besar terkait dengan pengembangan jaringan kantor (77,6% atau 76
permohonan), terutama permohonan penutupan kantor. Dari total 98 permohonan perizinan, sampai dengan triwulan II-2016, terdapat 36 permohonan yang masih dalam proses (Tabel A.6.2.1.1).
Tabel A.6.2.1.1 Perizinan Bank Umum Syariah
Sumber: OJK, Juni 2016
6.2.2 Jaringan Kantor
Perkembangan jaringan kantor BUS pada triwulan II-2016 dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami peningkatan sebanyak 449 jaringan kantor, yaitu dari 9.474 jaringan kantor menjadi 9.923 jaringan kantor.
Peningkatan terbesar terjadi pada layanan syariah/office channeling sebanyak 320 unit dan payment point sebanyak 208 unit. Sedangkan untuk KCP dalam negeri berkurang 100 kantor dan KK syariah berkurang 16 kantor (Tabel A.6.2.2.1).
Permohonan Perizinan Disetujui Ditolak Memenuhi SyaratDihentikan/Tidak Dalam Proses PermohonanTotal
Perizinan Produk Baru 1 - 1 1 3
Pengembangan Jaringan Kantor :
1. Pembukaan Kantor Baru 10 3 1 2 16 2. Penutupan Kantor 25 - 3 6 34 3. Pemindahan Alamat Kantor 13 - 2 11 26
Perizinan Lainnya :
1. Izin Prinsip - - - 2 2 2. Izin Usaha - - - 2 2 3. Izin Prinsip Disetujui namun belum
mengajukan Izin Usaha - - - 1 1 4. Konversi - - 2 4 6 5. Pemisahan Spin off - - - - -6. Kantor Bank Asing - - - - -7. Merger & Akuisisi - - - 5 5 8. Konsolidasi - - - - -9. Perubahan Nama - - - 2 2 10. Penutupan/Pencabutan Izin Usaha bank -1 - - 1 11. Kegiatan usaha dalam valas - - - -
Tabel A.6.2.2.1
Jaringan Kantor Bank Umum Syariah
Kantor Pusat Bank Umum Syariah 12 12
Kantor Cabang (Dalam Negeri) Syariah 574 581
Kantor Cabang (Luar Negeri) -
-Kantor Cabang Pembantu (Dalam Negeri) Syariah 1407 1307
Kantor Cabang Pembantu (Luar Negeri) Syariah -
-Kantor Kas Syariah 244 228
Unit Usaha Syariah 22 22
Payment Point 1268 1476
Kas keliling/kas mobil/kas terapung Syariah 81 90
ATM/ADM Syariah 3712 3733
Layanan Syariah/Office Channeling (di KC/KCP Konvensional) 2154 2474
TOTAL 9.474 9.923
Sumber: Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU)
STATUS KANTOR TW I - 2016 TW II - 2016
Penyebaran jaringan kantor BUS, 59% berada di Jawa (5.856 jaringan kantor), diikuti Sumatera (22%, 2.192 jaringan kantor), Kalimantan (8%, 829 jaringan kantor), Sulampua (8%, 783 jaringan kantor), dan Bali-NTB-NTT (3%, 263 jaringan kantor).
Peningkatan jumlah jaringan kantor yang terbesar berlokasi di pulau Jawa (349 jaringan kantor), diikuti Sumatera (46 jaringan kantor), Sulampua (28 jaringan kantor), Kalimantan (24 jaringan kantor), dan Bali-NTB-NTT (2 jaringan kantor) (Tabel A.5.2.2.1 dan Grafik A.6.2.2.1).
Grafik A.6.2.2.1
Penyebaran Jaringan Kantor BUS di Lima Wilayah di Indonesia
Sumber: LKPBU, Juni 2016
6.2.3 Uji Kemampuan dan Kepatutan (New Entry)
Selama Triwulan II-2016, telah dilaksanakan fit and proper test terhadap 47 calon Pengurus Bank Syariah, lima calon Dewan Pengawas Syariah (DPS), dan dua calon PSP. Dari 54 calon yang mengikuti FPT, 33 calon masih dalam proses. Selanjutnya dari 21 calon yang telah mengikuti proses FPT, hanya 12 calon pengurus bank syariah dinyatakan memenuhi syarat (Lulus). Sedangkan sembilan calon lainnya belum memenuhi persyaratan/ketentuan yang berlaku.
Tabel A.6.3.1.1 Perizinan BPR
Sumber: OJK, Juni 2016
No FPT New Entry Disetujui
Ditolak/Belu m memenuhi syarat Dalam Proses Total Permohonan
1 Pemegang Saham Pengendali (PSP) - - 2 2 2 Pengurus Bank Syariah (Komisaris dan Direksi) 12 7 28 47 3 Dewan Pengawas Syariah - 2 3 5 Total Permohonan Proses FPT 12 9 33 54
6.3 BPR 6.3.1 Perizinan
Pada triwulan II-2016 terdapat 31 permohonan yang telah diproses, terdiri dari enam proses pendirian, dua proses merger BPR, 20 proses BPR dalam pengawasan khusus, dan tiga proses pencabutan izin usaha (Tabel A.6.3.1.1).
Tabel A.6.3.1.1 Perizinan BPR
Sumber: SIMWAS BPR, Juni 2016 6.3.2 Jaringan Kantor
Pada triwulan II-2016, jumlah BPR bertambah satu dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 1.636 BPR. Sedangkan untuk jaringan kantor bertambah 27 kantor dari triwulan sebelumnya menjadi 6.051 kantor. Penyebaran jaringan kantor pada lima wilayah di Indonesia masih belum merata, yaitu masih terpusat di pulau Jawa (74,75% atau 4.523 kantor), diikuti pulau Sumatera-Kepri-Babel (11,82% atau 715 kantor), pulau Bali-NTB-NTT (7,52% atau 455 kantor), pulau Sulampua (3,88% atau 235 kantor), dan pulau Kalimantan (2,03% atau 123 kantor).
Grafik A.6.3.2.1 Jaringan Kantor BPR
Sumber: Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU), Juni 2016
6.3.3 Uji Kemampuan dan Kepatutan (New Entry)
Pada triwulan II-2016, telah dilakukan Fit
and Proper Test New Entry kepada 325
calon pengurus dan PSP BPR dengan hasil terdapat 243 calon Pengurus/PSP BPR yang mendapatkan persetujuan untuk menjadi Direksi, Komisaris dan PSP (Tabel A.6.3.3.1). Jumlah calon pengurus dan PSP BPR yang mengikuti FPT meningkat relatif signifikan bila
dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang hanya berjumlah 98 calon pengurus dan PSP BPR.
Tabel A.6.3.3.1
Daftar Hasil Fit and Proper Test New Entry BPR Lulus Tidak Lulus Total
Direksi 107 47 154 Komisaris 117 35 152 PSP 19 0 19 Jumlah 243 82 325 New Entry TW II2016 Sumber: SIMWAS BPR TW I TW II Pendirian BPR 3 6 Merger BPR 3 2 Konsolidasi BPR 0 0
BPR dalam Pengawasan Khusus 17 20
Pencabutan Izin Usaha 2 3
Total 25 31
Tabel A.6.2.2.1
Jaringan Kantor Bank Umum Syariah
Kantor Pusat Bank Umum Syariah 12 12
Kantor Cabang (Dalam Negeri) Syariah 574 581
Kantor Cabang (Luar Negeri) -
-Kantor Cabang Pembantu (Dalam Negeri) Syariah 1407 1307
Kantor Cabang Pembantu (Luar Negeri) Syariah -
-Kantor Kas Syariah 244 228
Unit Usaha Syariah 22 22
Payment Point 1268 1476
Kas keliling/kas mobil/kas terapung Syariah 81 90
ATM/ADM Syariah 3712 3733
Layanan Syariah/Office Channeling (di KC/KCP Konvensional) 2154 2474
TOTAL 9.474 9.923
Sumber: Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU)
STATUS KANTOR TW I - 2016 TW II - 2016
Penyebaran jaringan kantor BUS, 59% berada di Jawa (5.856 jaringan kantor), diikuti Sumatera (22%, 2.192 jaringan kantor), Kalimantan (8%, 829 jaringan kantor), Sulampua (8%, 783 jaringan kantor), dan Bali-NTB-NTT (3%, 263 jaringan kantor).
Peningkatan jumlah jaringan kantor yang terbesar berlokasi di pulau Jawa (349 jaringan kantor), diikuti Sumatera (46 jaringan kantor), Sulampua (28 jaringan kantor), Kalimantan (24 jaringan kantor), dan Bali-NTB-NTT (2 jaringan kantor) (Tabel A.5.2.2.1 dan Grafik A.6.2.2.1).
Grafik A.6.2.2.1
Penyebaran Jaringan Kantor BUS di Lima Wilayah di Indonesia
Sumber: LKPBU, Juni 2016
6.2.3 Uji Kemampuan dan Kepatutan (New Entry)
Selama Triwulan II-2016, telah dilaksanakan fit and proper test terhadap 47 calon Pengurus Bank Syariah, lima calon Dewan Pengawas Syariah (DPS), dan dua calon PSP. Dari 54 calon yang mengikuti FPT, 33 calon masih dalam proses. Selanjutnya dari 21 calon yang telah mengikuti proses FPT, hanya 12 calon pengurus bank syariah dinyatakan memenuhi syarat (Lulus). Sedangkan sembilan calon lainnya belum memenuhi persyaratan/ketentuan yang berlaku.
Tabel A.6.3.1.1 Perizinan BPR
Sumber: OJK, Juni 2016
No FPT New Entry Disetujui
Ditolak/Belu m memenuhi syarat Dalam Proses Total Permohonan
1 Pemegang Saham Pengendali (PSP) - - 2 2 2 Pengurus Bank Syariah (Komisaris dan Direksi) 12 7 28 47 3 Dewan Pengawas Syariah - 2 3 5 Total Permohonan Proses FPT 12 9 33 54
6.3 BPR 6.3.1 Perizinan
Pada triwulan II-2016 terdapat 31 permohonan yang telah diproses, terdiri dari enam proses pendirian, dua proses merger BPR, 20 proses BPR dalam pengawasan khusus, dan tiga proses pencabutan izin usaha (Tabel A.6.3.1.1).
Tabel A.6.3.1.1 Perizinan BPR
Sumber: SIMWAS BPR, Juni 2016 6.3.2 Jaringan Kantor
Pada triwulan II-2016, jumlah BPR bertambah satu dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 1.636 BPR. Sedangkan untuk jaringan kantor bertambah 27 kantor dari triwulan sebelumnya menjadi 6.051 kantor. Penyebaran jaringan kantor pada lima wilayah di Indonesia masih belum merata, yaitu masih terpusat di pulau Jawa (74,75% atau 4.523 kantor), diikuti pulau Sumatera-Kepri-Babel (11,82% atau 715 kantor), pulau Bali-NTB-NTT (7,52% atau 455 kantor), pulau Sulampua (3,88% atau 235 kantor), dan pulau Kalimantan (2,03% atau 123 kantor).
Grafik A.6.3.2.1 Jaringan Kantor BPR
Sumber: Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU), Juni 2016
6.3.3 Uji Kemampuan dan Kepatutan (New Entry)
Pada triwulan II-2016, telah dilakukan Fit
and Proper Test New Entry kepada 325
calon pengurus dan PSP BPR dengan hasil terdapat 243 calon Pengurus/PSP BPR yang mendapatkan persetujuan untuk menjadi Direksi, Komisaris dan PSP (Tabel A.6.3.3.1). Jumlah calon pengurus dan PSP BPR yang mengikuti FPT meningkat relatif signifikan bila
dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang hanya berjumlah 98 calon pengurus dan PSP BPR.
Tabel A.6.3.3.1
Daftar Hasil Fit and Proper Test New Entry BPR Lulus Tidak Lulus Total
Direksi 107 47 154 Komisaris 117 35 152 PSP 19 0 19 Jumlah 243 82 325 New Entry TW II2016 Sumber: SIMWAS BPR TW I TW II Pendirian BPR 3 6 Merger BPR 3 2 Konsolidasi BPR 0 0
BPR dalam Pengawasan Khusus 17 20
Pencabutan Izin Usaha 2 3
Total 25 31
52 Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis| Otoritas Jasa Keuangan
Resume Kinerja Perbankan
Perbandingan Kinerja Perbankan Triwulan II-2016
BUMN BUSD BUSND BPD Campuran KCBA
Aset (Rp T) 2.2572.428 163 540 280 479 216 Kredit/Pembiayaan (Rp T) 1.4951.621 108 345 192 249 158 DPK (Rp T) 1.7101.786 125 429 147 200 177 CAR (%) 19,7321,20 22,64 19,67 21,27 46,97 14,72 ROA (%) 1,922,68 0,15 2,86 1,17 2,92 0,73 NIM/NOM (%) 5,306,28 3,58 7,04 3,59 3,90 0,78 LDR/LFR (%) 87,0790,77 79,77 80,37 125,64 124,46 89,32 NPL/NPF gross (%) 3,052,97 4,10 3,84 2,76 2,40 5,68 NPL/NPF net (%) 1,601,30 1,25 1,53 1,34 0,61 3,73 BOPO (%) 82,9378,86 98,47 75,61 91,96 88,07 95,61 BUK BUS Indikator
LAPORAN PROFIL INDUSTRI PERBANKAN - TRIWULAN II
[Pembatas]