• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Overview Profil Industri Perbankan Nasional

1. Kinerja Bank Umum Konvensional

1.5 Rentabilitas

1.5.2 Beban Operasional

Secara industri, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada triwulan II-2016 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 82,96% menjadi sebesar 82,23% (Grafik A.1.5.2.1). BOPO tertinggi terdapat pada kelompok BUSND (98,47%) diikuti oleh kelompok Bank

Campuran (91,96%). Sedangkan BOPO terendah terdapat pada kelompok BPD (75,61%) dan BUMN (78,86%). Rendahnya BOPO pada kelompok BUMN dan BPD dikarenakan nature kedua kelompok bank tersebut yang memiliki pangsa pasar yang besar selain juga karena didukung oleh pendanaan program pemerintah yang umumnya ditempatkan di BUMN dan BPD.

Tabel A.1.5.1.1

Proporsi Sumber Pendapatan Bunga Perbankan

PENDAPATAN BUNGA BUMN BUSD BUSND BPD Campuran KCBA Industri

Penempatan di BI 0,47% 0,91% 1,79% 0,88% 1,45% 2,87% 0,87%

Penempatan di bank lain 0,81% 0,46% 1,69% 3,54% 1,24% 2,62% 1,06%

Surat berharga 8,69% 6,48% 4,66% 5,07% 6,80% 20,71% 7,54%

Kredit 83,77% 61,55% 64,21% 61,54% 67,16% 71,48% 69,57%

Lainnya 6,27% 30,60% 27,64% 28,97% 23,35% 2,32% 20,95%

Sumber: Diolah dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016 Besarnya komponen pendapatan bunga

“Lainnya” didominasi oleh reverse repo dari kantor pusat/cabang di dalam negeri yaitu 95,76% dari total pendapatan bunga lainnya (Tabel A.1.5.1.2).

Tabel A.1.5.1.2

Komponen Pendapatan Bunga Lainnya

Nominal (Rp miliar) Porsi (%) - Dari Bank Indonesia 3.018 1,75 - Dari Bank Lain 0,29497 - Dari pihak ketiga bukan bank 3.253 1,89 - Kantor Pusat/cabang sendiri di luar Indonesia 0,31539 - Kantor Pusat/cabang sendiri di Indonesia 165.129 95,76

Komponen Pendapatan Bunga Lainnya

TW II 2016

Sumber: OJK, Juni 2016

Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, porsi pendapatan bunga meningkat dari 67,48% menjadi 72,42% seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kredit pada triwulan II-2016. Dilihat dari proporsi komponen pendapatan bunga, pendapatan bunga dari kredit (69,57%) masih mendominasi yang mencerminkan bahwa bank masih konsisten dalam pengelolaan kredit dan portofolio untuk optimalisasi keuntungan bank, baik melalui pasar uang, surat berharga, maupun melalui penempatan di Bank Indonesia.

Berdasarkan kelompok kepemilikan bank, proporsi pendapatan bunga tertinggi terdapat pada kelompok BPD yaitu sebesar 91,90%, sedangkan pendapatan bunga terendah berada pada kelompok KCBA sebesar 22,27%. Proporsi pendapatan bunga yang berasal dari kredit tertinggi terdapat pada kelompok BUMN (83,77%) dan terendah pada kelompok BPD (61,54%) dan BUSD (61,55%). Tingginya pendapatan bunga yang berasal dari kredit pada kelompok BUMN seiring dengan tingginya porsi kredit dalam aktiva produktif.

Sementara itu, untuk pendapatan bunga yang berasal dari surat berharga, tertinggi terdapat pada kelompok KCBA (20,71%) dan terendah pada kelompok BUSND (4,66%). Tingginya pendapatan bunga yang berasal dari surat berharga pada kelompok KCBA sejalan dengan peran KCBA sebagai primary dealer dan untuk memenuhi ketentuan CEMA (Tabel A.1.5.1.1).

Di sisi lain, komponen pendapatan non bunga terdiri dari kenaikan nilai surat berharga, kenaikan penjualan kredit yang

diberikan, kenaikan nilai aset keuangan lainnya, keuntungan transaksi valas, dividen/komisi/provisi/fee, dan lainnya. Pendapatan non bunga tertinggi yang berasal dari valas terdapat pada kelompok KCBA (68,74%) dan terendah pada kelompok BUSND (0,01%) (Tabel A.1.5.1.3).

Tingginya pendapatan non bunga yang berasal dari valas pada kelompok KCBA

sejalan dengan karakteristik KCBA yang lebih aktif dalam perdagangan di pasar valuta asing dibandingkan kelompok bank lainnya. Sementara rendahnya pendapatan non bunga-valas pada kelompok BUSND sejalan dengan izin usaha kelompok bank tersebut sebagai bank non devisa.

Tabel A.1.5.1.3

Proporsi Sumber Pendapatan Operasional Perbankan Kenaikan Nilai Surat Berharga Kenaikan Nilai Aset Keuangan Lainnya Keuntungan Transaksi Valas Deviden/ Komisi/ Provisi/Fe e Lainnya BUMN 75,62% 0,63% 0,00% 4,30% 9,46% 9,99% BUSD 81,14% 0,84% 0,00% 5,97% 6,02% 6,03% BUSND 87,04% 1,27% 0,00% 0,01% 2,31% 9,38% BPD 91,90% 0,90% 0,00% 0,35% 1,79% 5,05% Campuran 58,71% 1,74% 0,03% 32,03% 5,78% 1,71% KCBA 22,27% 2,39% 0,16% 68,74% 5,13% 1,32% Industri 72,42% 1,01% 0,02% 13,49% 6,55% 6,51%

Jenis Bank Pendapatan Bunga

Pendapatan Non Bunga

Sumber: Diolah dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016

1.5.2 Beban Operasional

Secara industri, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada triwulan II-2016 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 82,96% menjadi sebesar 82,23% (Grafik A.1.5.2.1). BOPO tertinggi terdapat pada kelompok BUSND (98,47%) diikuti oleh kelompok Bank

Campuran (91,96%). Sedangkan BOPO terendah terdapat pada kelompok BPD (75,61%) dan BUMN (78,86%). Rendahnya BOPO pada kelompok BUMN dan BPD dikarenakan nature kedua kelompok bank tersebut yang memiliki pangsa pasar yang besar selain juga karena didukung oleh pendanaan program pemerintah yang umumnya ditempatkan di BUMN dan BPD.

Grafik A.1.5.2.1

Struktur BOPO Berdasarkan Kepemilikan Bank (%)

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016

Beban operasional bank berupa beban bunga yang pangsanya cukup signifikan diberikan kepada Bank Indonesia, bank lain, pihak ketiga bukan bank (nasabah penyimpan), dan beban bunga yang terkait dengan surat berharga, pinjaman yang diterima, koreksi atas pendapatan bunga, dan lainnya. Beban bunga yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank mendominasi komposisi beban bunga industri yaitu sebesar 51,79%. Secara industri porsi beban bunga terhadap beban operasional pada triwulan II-2016 meningkat dari 40,46%

menjadi 43,18%. Peningkatan beban bunga terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga lainnya sebesar 219 bps, yaitu dari 38,30% menjadi 40,50%.

Sementara porsi beban non bunga

menurun menjadi 56,82% dari

sebelumnya 59,54%. Penurunan beban non bunga dikarenakan adanya penurunan kerugian transaksi spot dan derivatif sebesar 481 bps dan penurunan penyusutan/amortisasi sebesar 106 bps (Tabel A.1.5.2.1).

Tabel A.1.5.2.1

Porsi Komponen Beban Operasional Industri Perbankan (%)

TW I TW II

Beban Bunga 40,46 43,18

- Kepada Bank Indonesia 0,13 0,13 - Kewajiban pada Bank Lain 2,08 2,07 - Kepada Pihak Ketiga bukan Bank 52,46 51,79

- Surat Berharga 2,22 2,22

- Pinjaman yang diterima 1,75 1,99

- Lainnya 38,30 40,50

- Koreksi atas pendapatan bunga 3,06 1,30

Beban Non Bunga 59,54 56,82

- Penurunan Nilai/Kerugian Penjualan Surat Berharga 0,40 0,33 - Penurunan Nilai/Kerugian Penjualan Kredit 0,02 0,03 - Penurunan Nilai/Kerugian Penjualan Aset 0,01 0,01 - Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif 30,12 25,31 - Penyusutan/Amortisasi 31,25 30,20 - Kerugian Penyertaan Equity 0,68 0,70

- Lainnya 37,52 43,43

TOTAL 100 100

Komponen Beban Operasional 2016

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016 Dilihat dari beban bunga berdasarkan

kelompok bank, beban bunga tertinggi terdapat pada kelompok BUSD (53,74%), sedangkan terendah pada kelompok KCBA (1,90%) (Grafik A.1.5.2.2). Tingginya beban bunga pada kelompok BUSD sebagian besar disumbang oleh beban bunga kepada pihak ketiga bukan

bank dan beban bunga lainnya yaitu masing-masing sebesar 45,81% dan 50% (Tabel A.1.5.2.2). Hal tersebut sejalan dengan proporsi beban bunga DPK BUSD terhadap beban bunga DPK industri sebesar 47,54% yang juga tertinggi di antara kelompok bank lainnya.

Grafik A.1.5.2.2

Porsi Beban Bunga Berdasarkan Kepemilikan Bank

Grafik A.1.5.2.1

Struktur BOPO Berdasarkan Kepemilikan Bank (%)

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016

Beban operasional bank berupa beban bunga yang pangsanya cukup signifikan diberikan kepada Bank Indonesia, bank lain, pihak ketiga bukan bank (nasabah penyimpan), dan beban bunga yang terkait dengan surat berharga, pinjaman yang diterima, koreksi atas pendapatan bunga, dan lainnya. Beban bunga yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank mendominasi komposisi beban bunga industri yaitu sebesar 51,79%. Secara industri porsi beban bunga terhadap beban operasional pada triwulan II-2016 meningkat dari 40,46%

menjadi 43,18%. Peningkatan beban bunga terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga lainnya sebesar 219 bps, yaitu dari 38,30% menjadi 40,50%.

Sementara porsi beban non bunga

menurun menjadi 56,82% dari

sebelumnya 59,54%. Penurunan beban non bunga dikarenakan adanya penurunan kerugian transaksi spot dan derivatif sebesar 481 bps dan penurunan penyusutan/amortisasi sebesar 106 bps (Tabel A.1.5.2.1).

Tabel A.1.5.2.1

Porsi Komponen Beban Operasional Industri Perbankan (%)

TW I TW II

Beban Bunga 40,46 43,18

- Kepada Bank Indonesia 0,13 0,13 - Kewajiban pada Bank Lain 2,08 2,07 - Kepada Pihak Ketiga bukan Bank 52,46 51,79

- Surat Berharga 2,22 2,22

- Pinjaman yang diterima 1,75 1,99

- Lainnya 38,30 40,50

- Koreksi atas pendapatan bunga 3,06 1,30

Beban Non Bunga 59,54 56,82

- Penurunan Nilai/Kerugian Penjualan Surat Berharga 0,40 0,33 - Penurunan Nilai/Kerugian Penjualan Kredit 0,02 0,03 - Penurunan Nilai/Kerugian Penjualan Aset 0,01 0,01 - Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif 30,12 25,31 - Penyusutan/Amortisasi 31,25 30,20 - Kerugian Penyertaan Equity 0,68 0,70

- Lainnya 37,52 43,43

TOTAL 100 100

Komponen Beban Operasional 2016

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016 Dilihat dari beban bunga berdasarkan

kelompok bank, beban bunga tertinggi terdapat pada kelompok BUSD (53,74%), sedangkan terendah pada kelompok KCBA (1,90%) (Grafik A.1.5.2.2). Tingginya beban bunga pada kelompok BUSD sebagian besar disumbang oleh beban bunga kepada pihak ketiga bukan

bank dan beban bunga lainnya yaitu masing-masing sebesar 45,81% dan 50% (Tabel A.1.5.2.2). Hal tersebut sejalan dengan proporsi beban bunga DPK BUSD terhadap beban bunga DPK industri sebesar 47,54% yang juga tertinggi di antara kelompok bank lainnya.

Grafik A.1.5.2.2

Porsi Beban Bunga Berdasarkan Kepemilikan Bank

Tabel A.1.5.2.2

Proporsi Komponen Beban Bunga Per Kepemilikan Bank

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

Kepada Bank Indonesia 0,5% 0,5% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,1% 0,1%

Kewajiban pada Bank Lain 2,3% 2,7% 1,3% 1,2% 0,8% 1,9% 2,4% 2,1%

Kepada Pihak Ketiga bukan Bank 64,5% 68,1% 50,4% 45,8% 41,3% 56,6% 42,1% 42,8%

Surat Berharga 2,1% 2,3% 2,5% 2,3% 1,2% 1,0% 1,8% 1,8%

Pinjaman yang diterima 3,8% 5,1% 0,5% 0,6% 1,3% 0,1% 0,7% 0,6%

Lainnya 15,4% 16,3% 45,2% 50,0% 55,4% 40,3% 53,0% 52,7%

Koreksi atas pendapatan bunga 11,5% 5,0% 0,0% 0,1% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%

TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

Kepada Bank Indonesia 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,1% 0,1%

Kewajiban pada Bank Lain 3,9% 4,1% 15,3% 14,2% 2,1% 2,1%

Kepada Pihak Ketiga bukan Bank 44,5% 46,4% 66,7% 66,5% 52,5% 51,8%

Surat Berharga 1,6% 1,7% 5,5% 6,2% 2,2% 2,2%

Pinjaman yang diterima 6,9% 7,2% 0,3% 0,6% 1,7% 2,0%

Lainnya 43,1% 40,6% 12,2% 12,6% 38,3% 40,5%

Koreksi atas pendapatan bunga 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 3,1% 1,3%

TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100%

BPD

Campuran KCBA Industri

Komponen Beban Bunga

BUSD BUSND

Komponen Beban Bunga BUMN

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016 Dari 51,79% beban bunga kepada pihak

ketiga non bank, beban bunga tertinggi disumbang oleh deposito. Berdasarkan kelompok bank, beban bunga deposito tertinggi terdapat pada kelompok BUSD dan BUMN masing-masing sebesar 48,31% dan 32,17%. Kondisi ini didukung dengan tingginya jumlah nasabah dan luasnya jaringan kantor

pada kedua kelompok bank tersebut dibandingkan kelompok bank lainnya. Sementara, beban bunga deposito terendah terdapat pada kelompok KCBA sebesar 2,47% (Tabel A.1.5.2.3). Hal ini dikarenakan rendahnya penempatan dana nasabah KCBA dalam bentuk deposito.

Tabel A.1.5.2.3

Proporsi Beban Bunga DPK terhadap Beban Bunga DPK Industri (%)*)

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

DPK 32,57 32,99 45,25 47,54 6,38 3,35

- Giro 34,54 33,15 35,44 35,25 1,10 0,77

- Tabungan 39,77 37,93 48,65 51,10 1,93 1,10

- Deposito 31,18 32,17 45,70 48,31 7,66 4,00

Beban Bunga thd Industri 26,49 25,07 47,14 53,74 8,10 3,07

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

DPK 9,41 9,96 3,85 3,72 2,54 2,44

- Giro 20,92 23,10 2,81 2,74 5,20 4,99

- Tabungan 8,24 8,37 0,97 0,98 0,45 0,52

- Deposito 8,42 8,78 4,43 4,27 2,61 2,47

Beban Bunga thd Industri 11,74 12,06 4,53 4,15 2,00 1,90

Komponen BPD Campuran KCBA

Komponen BUMN BUSD BUSND

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016

*)perhitungan data didapat dengan membandingkan jumlah komponen DPK masing-masing kelompok bank terhadap komponen DPK industri perbankan.

Komponen beban bunga berupa kewajiban kepada Bank Indonesia, kewajiban kepada bank lain, pinjaman yang diterima, dan koreksi pendapatan bunga, masih didominasi oleh kelompok BUMN dengan porsi masing-masing sebesar 91,59%, 32,95%, 64,21%, dan

96,19%. Sementara, untuk komponen beban bunga kepada pihak ketiga bukan bank, surat berharga, dan lainnya terbesar disumbang oleh kelompok BUSD dengan porsi masing-masing sebesar 47,54%, 54,83%, dan 66,39% (Tabel A.1.5.2.4).

Tabel A.1.5.2.4

Komponen Beban Bunga Kepemilikan Bank Terhadap Beban Bunga Industri

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 Jumlah dlm Rp miliar 115 1.800229 3.567 45.352 89.311 1.915 3.834 1.509 3.440 33.112 69.839 2.647 2.237 Porsi Bank Berdasarkan Kepemilikan

- BUMN 91,4% 91,6% 29,5% 33,0% 32,6% 33,0% 25,1% 25,7% 57,0% 64,2% 10,6% 10,1% 99,5% 96,2% - BUSD 2,9% 3,1% 30,5% 31,0% 45,3% 47,5% 52,9% 54,8% 14,1% 16,3% 55,7% 66,4% 0,5% 3,8% - BUSND 0,0% 0,0% 3,2% 2,8% 6,4% 3,4% 4,3% 1,4% 6,0% 0,2% 11,7% 3,1% 0,0% 0,0% - BPD 5,5% 5,2% 13,5% 12,0% 9,4% 10,0% 9,5% 9,7% 4,6% 3,8% 16,2% 15,7% 0,0% 0,0% - Campuran 0,0% 0,1% 8,6% 8,2% 3,8% 3,7% 3,2% 3,1% 18,0% 14,9% 5,1% 4,2% 0,0% 0,0% - KCBA 0,1% 0,1% 14,7% 13,1% 2,5% 2,4% 4,9% 5,3% 0,4% 0,5% 0,6% 0,6% 0,0% 0,0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Komponen Beban Bunga

Kepada BI Kewajiban pd Bank Lain

Kepada Pihak

Ketiga Bukan Bank Surat Berharga

Pinjaman yg

diterima Lainnya

Koreksi atas Pendapatan Bunga

Tabel A.1.5.2.2

Proporsi Komponen Beban Bunga Per Kepemilikan Bank

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

Kepada Bank Indonesia 0,5% 0,5% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,1% 0,1%

Kewajiban pada Bank Lain 2,3% 2,7% 1,3% 1,2% 0,8% 1,9% 2,4% 2,1%

Kepada Pihak Ketiga bukan Bank 64,5% 68,1% 50,4% 45,8% 41,3% 56,6% 42,1% 42,8%

Surat Berharga 2,1% 2,3% 2,5% 2,3% 1,2% 1,0% 1,8% 1,8%

Pinjaman yang diterima 3,8% 5,1% 0,5% 0,6% 1,3% 0,1% 0,7% 0,6%

Lainnya 15,4% 16,3% 45,2% 50,0% 55,4% 40,3% 53,0% 52,7%

Koreksi atas pendapatan bunga 11,5% 5,0% 0,0% 0,1% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%

TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

Kepada Bank Indonesia 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,1% 0,1%

Kewajiban pada Bank Lain 3,9% 4,1% 15,3% 14,2% 2,1% 2,1%

Kepada Pihak Ketiga bukan Bank 44,5% 46,4% 66,7% 66,5% 52,5% 51,8%

Surat Berharga 1,6% 1,7% 5,5% 6,2% 2,2% 2,2%

Pinjaman yang diterima 6,9% 7,2% 0,3% 0,6% 1,7% 2,0%

Lainnya 43,1% 40,6% 12,2% 12,6% 38,3% 40,5%

Koreksi atas pendapatan bunga 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 3,1% 1,3%

TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100%

BPD

Campuran KCBA Industri

Komponen Beban Bunga

BUSD BUSND

Komponen Beban Bunga BUMN

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016 Dari 51,79% beban bunga kepada pihak

ketiga non bank, beban bunga tertinggi disumbang oleh deposito. Berdasarkan kelompok bank, beban bunga deposito tertinggi terdapat pada kelompok BUSD dan BUMN masing-masing sebesar 48,31% dan 32,17%. Kondisi ini didukung dengan tingginya jumlah nasabah dan luasnya jaringan kantor

pada kedua kelompok bank tersebut dibandingkan kelompok bank lainnya. Sementara, beban bunga deposito terendah terdapat pada kelompok KCBA sebesar 2,47% (Tabel A.1.5.2.3). Hal ini dikarenakan rendahnya penempatan dana nasabah KCBA dalam bentuk deposito.

Tabel A.1.5.2.3

Proporsi Beban Bunga DPK terhadap Beban Bunga DPK Industri (%)*)

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

DPK 32,57 32,99 45,25 47,54 6,38 3,35

- Giro 34,54 33,15 35,44 35,25 1,10 0,77

- Tabungan 39,77 37,93 48,65 51,10 1,93 1,10

- Deposito 31,18 32,17 45,70 48,31 7,66 4,00

Beban Bunga thd Industri 26,49 25,07 47,14 53,74 8,10 3,07

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16

DPK 9,41 9,96 3,85 3,72 2,54 2,44

- Giro 20,92 23,10 2,81 2,74 5,20 4,99

- Tabungan 8,24 8,37 0,97 0,98 0,45 0,52

- Deposito 8,42 8,78 4,43 4,27 2,61 2,47

Beban Bunga thd Industri 11,74 12,06 4,53 4,15 2,00 1,90

Komponen BPD Campuran KCBA

Komponen BUMN BUSD BUSND

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Juni 2016

*)perhitungan data didapat dengan membandingkan jumlah komponen DPK masing-masing kelompok bank terhadap komponen DPK industri perbankan.

Komponen beban bunga berupa kewajiban kepada Bank Indonesia, kewajiban kepada bank lain, pinjaman yang diterima, dan koreksi pendapatan bunga, masih didominasi oleh kelompok BUMN dengan porsi masing-masing sebesar 91,59%, 32,95%, 64,21%, dan

96,19%. Sementara, untuk komponen beban bunga kepada pihak ketiga bukan bank, surat berharga, dan lainnya terbesar disumbang oleh kelompok BUSD dengan porsi masing-masing sebesar 47,54%, 54,83%, dan 66,39% (Tabel A.1.5.2.4).

Tabel A.1.5.2.4

Komponen Beban Bunga Kepemilikan Bank Terhadap Beban Bunga Industri

TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 TW I '16 TW II '16 Jumlah dlm Rp miliar 115 1.800229 3.567 45.352 89.311 1.915 3.834 1.509 3.440 33.112 69.839 2.647 2.237 Porsi Bank Berdasarkan Kepemilikan

- BUMN 91,4% 91,6% 29,5% 33,0% 32,6% 33,0% 25,1% 25,7% 57,0% 64,2% 10,6% 10,1% 99,5% 96,2% - BUSD 2,9% 3,1% 30,5% 31,0% 45,3% 47,5% 52,9% 54,8% 14,1% 16,3% 55,7% 66,4% 0,5% 3,8% - BUSND 0,0% 0,0% 3,2% 2,8% 6,4% 3,4% 4,3% 1,4% 6,0% 0,2% 11,7% 3,1% 0,0% 0,0% - BPD 5,5% 5,2% 13,5% 12,0% 9,4% 10,0% 9,5% 9,7% 4,6% 3,8% 16,2% 15,7% 0,0% 0,0% - Campuran 0,0% 0,1% 8,6% 8,2% 3,8% 3,7% 3,2% 3,1% 18,0% 14,9% 5,1% 4,2% 0,0% 0,0% - KCBA 0,1% 0,1% 14,7% 13,1% 2,5% 2,4% 4,9% 5,3% 0,4% 0,5% 0,6% 0,6% 0,0% 0,0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Komponen Beban Bunga

Kepada BI Kewajiban pd Bank Lain

Kepada Pihak

Ketiga Bukan Bank Surat Berharga

Pinjaman yg

diterima Lainnya

Koreksi atas Pendapatan Bunga