• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE Beban pajak penghasilan Perusahaan dan Anak

Perusahaan terdiri dari:

Income tax expenses of the Company and its Subsidiaries consisted of the following:

38000000 2006 2005

Pajak kini Current tax

Perusahaan 1,384 - The Company

Anak Perusahaan 11,613 45,755 Subsidiary 12,997

45,755

Pajak tangguhan Deferred tax

Perusahaan 20,218 (858) The Company

Anak Perusahaan 25,989 21,412 Subsidiaries 46,207

20,554 59,204

66,309

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut

laporan laba rugi dengan laba fiskal adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows:

38000000 2006 2005

Laba sebelum pajak

penghasilan - Bank 655,312 724,260 Income before tax - Bank

Bagian laba bersih Anak Perusahaan (14,276) (56,163) Equity in net income of Subsidiaries Pendapatan yang dikenakan pajak final (2,557) (3,252) Income subject to final tax

Laba Perusahaan disesuaikan sebelum Adjusted income before

pajak penghasilan 638,479 664,845 tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Penyisihan penghapusan aktiva Provision for possible losses on earning

produktif dan tidak produktif 24,370 (104,688) assets and non earnings assets Penyisihan manfaat pensiun karyawan (81,854) 39,153 Provision for employee benefits Penyisihan bonus karyawan 21,389 (9,551) Provision for employee bonuses Penyisihan opsi saham karyawan 4,050 63,198 Provision for employee stock options

Lain-lain (23,160) 18,744 Others

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Asuransi kesehatan kepada karyawan 37,026 33,929 Health insurance for employees Beban yang tidak dikurangkan 24,761 2,133 Non deductible expenses

6,582

42,918

Laba fiskal 645,061 707,763 Estimated taxable income

Compensation of tax losses

Kompensasi kerugian fiskal: carried forward:

2001, 2003 dan 2005 (1,230,538) (1,404,978) 2001, 2003 and 2005

Rugi fiskal (585,477) (697,215) Tax losses carried forward

Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) untuk tahun 2006 ke Kantor Pelayanan Pajak.

Up to the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not filed its 2006 corporate income tax return with the tax office.

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued) Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia,

rugi fiskal dapat digunakan untuk mengurangi laba kena pajak di masa yang akan datang untuk periode lima tahun. Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada umumnya dikenakan tarif pajak progresif dengan tarif pajak maksimum 30%.

Under the Indonesian tax laws, tax losses may be carried forward for a period of five years.

Companies in Indonesia are generally subject to progressive tax rates up to a maximum of 30%.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aktiva pajak tangguhan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets of the Company and Subsidiaries are as follows:

38000000 2006 2005

Allowance for possible losses on

Penyisihan penghapusan aktiva earning assets and

produktif dan tidak produktif 65,660 58,348 non earning assets Penyisihan manfaat pensiun karyawan 52,105 76,661 Provision for employee benefits Penyisihan opsi saham karyawan 20,174 18,959 Provision for employee stock options Penyisihan bonus karyawan 19,917 13,500 Provision for employee bonus

Lain-lain 6,733 51,558 Others

Rugi fiskal 175,643 209,164 Tax losses carried forward

340,232

428,190

Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai (241,303) (271,167) Less: Valuation allowance Aktiva pajak tangguhan bersih - Perusahaan 98,929 157,023 Deferred tax assets - the Company Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan 4,693 5,139 Deferred tax assets - Subsidiary Total aktiva pajak tangguhan konsolidasi 103,622 162,162 Total consolidated deferred tax assets Kewajiban pajak tangguhan

-Anak Perusahaan (57,469) (31,480) Deferred tax liabilities - Subsidiary

Pemanfaatan aktiva pajak tangguhan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, manajemen berkeyakinan bahwa tidak seluruh aktiva pajak tangguhan dapat digunakan. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas aktiva pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp241.303 dan Rp271.167.

The utilization of deferred tax assets recognized by the Company and Subsidiaries is dependent upon future taxable profits. As of December 31, 2006 and 2005 management believes that a portion of deferred tax assets will not be recovered.

Accordingly, the Company as of December 31, 2006 and 2005 established a valuation allowance of Rp241,303 and Rp271,167, respectively.

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued) Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah

yang dihitung dengan mengaplikasikan tarif pajak efektif pada laba akuntansi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Reconciliation between the total income tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before corporate income tax per statements of income is as follows:

38000000 2006 2005

Laba sebelum pajak

penghasilan - Bank 655,312 724,260 Income before tax - Bank

Bagian laba bersih Anak Perusahaan (14,276) (56,163) Equity in net income of Subsidiaries

Pendapatan yang dikenakan pajak final Income subject to final tax

(pendapatan sewa) (2,557) (3,252) (rental income)

Laba Perusahaan disesuaikan Adjusted income before

sebelum pajak penghasilan 638,479 664,845 income tax of the Company

Taksiran pajak penghasilan

berdasarkan tarif pajak efektif 191,544 199,454 Tax expense at effective tax rates

Efek pajak atas perbedaan permanen: Tax effects of permanent differences:

Penurunan penyisihan nilai Decrease in valuation allowance

aktiva pajak tangguhan (29,865) (211,128) for deferred tax assets Penyesuaian dengan surat ketetapan pajak (159,997) - Adjustment of tax assessments

Lain-lain 18,536 10,816 Others

Perusahaan 20,218 (858) The Company

Anak Perusahaan 25,989 21,412 Subsidiaries

Beban Pajak Tangguhan 46,207 20,554 Deferred Tax Expenses

Pada tanggal 23 Maret 2006, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang mengharuskan Perusahaan untuk membayar kekurangan pajak final (pasal 4 ayat 2), pajak penghasilan (pasal 21, 23, dan 26) dan pajak pertambahan nilai sejumlah Rp12.980 yang dikompensasikan dengan kelebihan bayar pajak penghasilan sebesar Rp215 untuk tahun pajak 2004. Perusahaan telah menyetujui SKP tersebut dan telah membayar kurang bayar pajak setelah dikompensasikan dengan kelebihan bayar pajak di atas sebesar Rp12.765 pada tanggal 20 April 2006.

On March 23, 2006, the Company received Tax Assessment Letters which required the Company to pay for underpayment of final tax (article 4 point 2), withholding taxes (articles 23 and 26), employee income tax (article 21), and value added tax totaling Rp12,980, and partially offset by the overpayment of income tax of Rp215 for fiscal year 2004. The Company has accepted the Tax Assessment Letters and paid the net underpayment of Rp12,765 on April 20, 2006.

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued) Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00008/207/03/091/04 tanggal 29 November 2004 atas kekurangan pembayaran PPN sejumlah Rp1.136 yang antara lain berupa PPN atas jasa anjak piutang dari diskonto dalam pembelian piutang dari BPPN. Pada tanggal 24 Februari 2005 melalui surat No. S.2005.001/

CFO-Pajak, Perusahaan mengajukan keberatan terhadap SKPKB tersebut dengan alasan bahwa dalam pembelian piutang tidak terdapat diskonto.

Pada tanggal 23 Desember 2005, Dirjen Pajak menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-340/

WPJ.19/BD.05/2005 yang menolak alasan keberatan Perusahaan. Pada bulan Maret 2006, Perusahaan telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas sebagian dari kurang bayar PPN tersebut yaitu sebesar Rp526. Sedangkan atas sisanya sebesar Rp610 dapat diterima oleh Perusahaan. Pada bulan Mei 2006, Pengadilan Pajak telah mengeluarkan putusan yang menolak permohonan banding Perusahaan atas PPN sejumlah Rp526. Per 31 Desember 2006, Perusahaan tidak mengambil langkah lebih lanjut atas penolakan banding tersebut.

The Company received Tax Assessment Letter of Value Added Tax (VAT) No. 00008/207/03/091/04 dated November 29, 2004 relating to the underpayment of VAT of Rp1,136, which among others relates to VAT on factoring service of discounts on purchase of receivables from the Indonesian Bank Restructuring Agency. On February 24, 2005, through its letter No. S.2005.001/CFO-Pajak, the Company filed an objection against the assessment on the basis that there is no discount on the purchase of the receivables. On December 23, 2005, the Directorate General of Taxation issued its decision letter No. KEP-340/WPJ.19/BD.05/2005 rejecting the Company’s objection. In March 2006, the Company filed a tax appeal to the tax court of part of the VAT underpayment, which is Rp526. The Company agreed with the remaining balance of VAT underpayment of Rp610. In May 2006, the tax court issued a decision rejecting the tax appeal request for the VAT of Rp526. As of December 31, 2006, the Company did not take any further action in relation to the rejection from the tax office.

Pada tanggal 19 November 2003, kantor pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Badan atau SKPN No. 00004/

506/99/091/03 (untuk tahun 1999) terkait dengan kerugian penjualan asset Perusahaan kepada BPPN sejumlah Rp6.857.635. Pada tanggal 11 Desember 2003 melalui surat No. S.2003.158/

PRESDIR, Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPN tersebut. Pada tanggal 8 Juli 2004, Dirjen Pajak menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-299/WPJ.19/BD.05/2004 yang menolak alasan keberatan Perusahaan. Pada tanggal 4 Oktober 2004, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak terhadap Surat Keputusan tersebut. Pengadilan Pajak menolak alasan banding Perusahaan dan menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.06546/

PP/M.VI/15/2005 pada tanggal 18 November 2005.

Pada tanggal 17 Februari 2006 melalui surat No. S.2006.014/ DIRECTOR 5, Perusahaan telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Tidak ada kekurangan pembayaran pajak atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.

On November 19, 2003, the tax office issued Nil Tax Assessment Letter for 1999 corporate tax No. 00004/506/99/091/03 (for the year 1999) relating to losses from transfer of the Company’s assets to the Indonesian Bank Restructuring Agency of Rp6,857,635. On December 11, 2003, through its letter No. S.2003.158/PRESDIR, the Company filed an objection against the tax assessment. On July 8, 2004, the Directorate General of Taxation issued its decision letter No. KEP-299/WPJ.19/ BD.05/2004 rejecting the Company’s objection. On October 4, 2004, the Company filed a tax appeal to the tax court against the Directorate General of Taxation’s decision letter. The tax court rejected the Company’s appeal and issued a decision letter No. Put.06546/PP/M.VI/15/2005 dated November 18, 2005. On February 17, 2006, through its letter No. S.2006.014/ DIRECTOR 5, the Company has filed a judicial review to the Supreme Court. There was no additional tax underpayment arising from this tax court decision.

2006 2005 Laba Per Saham Dasar

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan

laba per saham dasar 633,710 725,118 basic earnings per share Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa untuk perhitungan shares for computation of

laba per saham dasar 48,065,161,015 47,821,084,067 basic earnings per share

Laba per saham dasar

(dalam Rupiah penuh) 13 15 (in full Rupiah) Number of shares Weighted average number of ordinary

Basic earnings per share 39000000

Basic Earnings Per Share

Net income Net income for computation of

Laba Per Saham Dilusian

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan

laba per saham dilusian 633,710 725,118 diluted earnings per share Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa untuk perhitungan laba per ordinary shares for computation of

saham dilusian 48,403,161,226 48,036,071,020 diluted earnings per share

Laba per saham dilusian

(dalam Rupiah penuh) 13 15 (in full Rupiah) Weighted average number of

Diluted earnings per share Diluted Earnings Per Share

Net income Net income for computation of

Number of shares