• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELANJA KONSOLIDASIAN

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 106-110)

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

5.3 BELANJA KONSOLIDASIAN

Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja Konsolidasian Sulbar tahun 2019 sebesar Rp11,24 triliun terdiri dari belanja pemda 70 persen dan sisanya belanja pemerintah pusat senilai Rp3,42 triliun. Dominasi pemda tampak pada semua jenis belanja, bahkan proporsi pemda mencapai 100 persen pada jenis belanja Pembayaran Bunga, Hibah, dan Belanja Lain-lain.

Dilihat dari perbandingan per jenis belanja, realisasi belanja konsolidasian paling besar pada jenis Belanja Pegawai senilai Rp3,7 triliun yang bersumber dari APBD Rp2,64 triliun dan APBN Rp1,06 triliun. Realisasi Belanja Modal sebesar Rp2,8 triliun setara dengan seperempat dari nilai total belanja konsolidasian, bersumber dari APBD Rp1,81 triliun dan APBN Rp1,04 triliun. Sementara untuk Belanja Transfer Konsolidasian tercatat Rp0,93 triliun merupakan belanja transfer pemda. Nilai belanja transfer yang bersumber dari pemerintah pusat sebesar Rp7,13 triliun dieliminasi seluruhnya karena dalam konteks laporan keuangan pemerintah konsolidasian, belanja transfer dari APBN akan dibelanjakan kembali oleh pemda dalam bentuk jenis belanja yang lain, salah satunya seperti belanja modal. Oleh sebab itu, belanja transfer pemerintah pusat seolah tidak ada karena memiliki akun resiprokal di sisi pemda.

Analisis Perubahan

Grafik 5.6 Perbandingan Jenis dan Proporsi Belanja Konsolidasian di Sulbar Tahun 2019

Sumber: LKPK tahun 2019 unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar, 2020

(diolah) Realisasi belanja konsolidasian Sulbar sebesar Rp11,24 triliun, didominasi oleh Belanja Pemerintah Daerah

Grafik 5.7 Perkembangan Belanja Konsolidasian Sulbar Tahun 2018-2019

Sumber: LKPK Tahun 2018 dan 2019 unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar, 2020 (diolah) Rp10,81 T Rp11,24 T 2018 2019 Total Belanja 4,02% 3 .5 7 0 3 .3 3 6 2 .6 8 2 18 385 42 4 771 3 .7 0 9 3 .3 1 5 2 .8 5 1 21 370 43 4 930

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

Per Jenis Belanja (Rp Miliar)

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019

84

Apabila dibandingkan dengan tahun 2018, maka ekspansi belanja konsolidasian Sulbar pada tahun 2019 tercatat 4,02 persen, naik sebesar Rp434,38 miliar. Pertumbuhan belanja yang bersumber dari APBD sebesar 6,47 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan belanja pada sisi APBN sebesar 5,17 persen.

Per jenis, pertumbuhan belanja paling tinggi terjadi pada jenis belanja Transfer sebesar 20 persen. Belanja modal tumbuh 6,31 persen, sedangkan belanja barang terkontraksi sebesar 0,64 persen. Kontraksi pada belanja barang didorong oleh turunnya realisasi belanja barang pemerintah pusat sebesar Rp114 miliar. Hal itu salah satunya berhubungan dengan kendala pembebasan lahan pada realisasi Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat yang berupa bantuan pengadaan rumah swadaya.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang yang saat ini tumbuh hingga 14 persen atau meningkat Rp2,64 miliar dibandingkan tahun 2018. Hal tersebut berarti bahwa jumlah utang pemerintah Sulbar dalam melaksanakan urusan pemerintahan kian bertambah. Pada tahun ini Rp21,14 miliar dibayarkan oleh pemerintah untuk membayar utang pinjaman.

Sumber pembiayaan pemda Sulbar selama tahun 2019 berasal dari Pinjaman Dalam Negeri dari Lembaga Keuangan Bukan Bank senilai Rp54,59 miliar dan pada periode yang sama membayar Pokok Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank senilai Rp46,22 miliar. Penyertaan modal pemda pada BUMD senilai Rp16,16 miliar, sedikit turun dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp16,75 miliar. Akan tetapi, yang cukup menggembirakan adalah pendapatan dari Dividen atas penyertaan modal di BUMD mengalami kenaikan Rp3,58 miliar.

Analisis Rasio Belanja Konsolidasian

Rasio Belanja Operasi dan Belanja Modal

Rasio belanja operasi terhadap Belanja Pemerintah Konsolidasian (di luar Belanja Lain-lan dan Belanja Transfer) tahun 2019 turun tipis 0,93 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan rasio belanja operasi menjadi indikasi positif terhadap naiknya rasio belanja modal, yang berarti terjadi sedikit penguatan pada sisi belanja produktif.

Kenaikan belanja modal konsolidasian sebesar Rp169,285 miliar terdiri dari peningkatan pada sisi APBN sebesar Rp18,61 miliar dan APBD Rp150,67 miliar. Secara nominal realisasi Belanja Modal konsolidasian Sulbar di tahun 2019 sebesar Rp2,85

Expansi belanja konsoidasian tahun 2019 sebesar Rp434,38 miliar dari tahun sebelumnya Penurunan rasio belanja operasi menjadi indikasi positif terhadap naiknya rasio belanja modal yang berarti terjadi sedikit penguatan pada belanja produktif

Grafik 5.8 Rasio Belanja Operasi dan Belanja Modal Konsolidasian Sulbar

Sumber: LKPK Tahun 2018 dan 2019 unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar, 2020 (diolah)

73,27% 72,34% 26,73% 27,66% 0% 50% 100% 2018 2019

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019

85

triliun bersumber dari realisasi APBN 36,51 persen dan APBD 63,49 persen. Artinya, anggaran daerah menjadi motor utama pelaksana berbagai proyek infrastruktur di Sulbar. Walaupun jika dikaji lebih lanjut, Belanja Modal pemda sebagian besar didanai oleh DAK Fisik yang merupakan dana transfer dari pemerintah pusat.

Rasio Belanja Konsolidasian per Kapita

Komparasi dengan jumlah penduduk menunjukkan rasio Belanja Konsolidasian Sulbar meningkat Rp172 ribu dari Rp7,97 juta menjadi Rp8,15 juta per jiwa. Artinya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pelaksanaan berbagai program pemerintah baik dalam APBN maupun APBD, selama tahun 2019 pemerintah Sulbar telah membelanjakan Rp8.146.006 untuk setiap penduduknya.

Apabila dilihat dari perbandingan antar kabupaten, maka rasio belanja konsolidasian per kapita yang paling tinggi ditunjukkan pada kabupaten Mamuju, yakni Rp11,43 juta per jiwa. Sebaliknya, rasio belanja konsolidasian per kapita terendah ditunjukkan pada Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp5,43 juta per jiwa. Walaupun belanja konsolidasian

Polewali Mandar

merupakan yang tertinggi kedua setelah Mamuju, sebesar Rp2,4 triliun, namun jumlah penduduknya yang besar menyebabkan angka rasio per kapitanya menjadi lebih kecil.

Rasio Belanja Pendidikan

Dari sisi Belanja Fungsi Pendidikan, perbandingan rasio per kapita antar kabupaten menunjukkan Kabupaten Majene merealisasikan belanja negara sebesar Rp3.362.621 untuk setiap jiwa penduduknya. Angka tersebut merupakan rasio tertinggi di antara kabupaten lainnya yang ada di Sulbar. Rasio terendah nampak pada Kabupaten Mamuju Tengah yang sebesar Rp1.226.816 per jiwa.

Rasio Belanja Pendidikan terhadap Belanja Konsolidasian tertinggi di Kabupaten Majene sebesar 32,96 persen Grafik 5.9 Rasio Belanja

Konsolidasian Sulbar per Kapita Tahun 2018-2019 (Rp Juta)

Sumber: LKPK Tahun 2018 dan 2019

unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar; BPS

Sulbar, 2020 (diolah) 2018 2019 7,97 8,15 Rasio belanja konsolidasian per kapita Sulbar tahun 2019 meningkat menjadi Rp8,15 juta per jiwa

Grafik 5.10 Perbandingan Rasio Belanja Konsolidasian per Kapita Antar Kabupaten Lingkup Sulbar Tahun 2019

Sumber: LKPK Tahun 2018 dan 2019 unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar; BPS Sulbar, 2020 (diolah)

Catatan: Seluruh belanja konsolidasian Pemda Provinsi Sulbar sebesar Rp2 triliun didistribusikan ke seluruh kabupaten dengan menggunakan perhitungan proporsi Majene Polewali Mandar Mamasa Mamuju Pasangkayu Mamuju Tengah 10,20 5,43 9,21 11,43 7,48 8,31 Rp Juta/Jiwa

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019

86

Sejalan dengan rasio per kapita, porsi belanja pendidikan terhadap total realisasi belanja konsolidasian yang tertinggi juga pada Kabupaten Majene. Tingginya realisasi belanja pendidikan di Kabupaten Majene sesuai dengan arah kebijakan Sulbar yang menunjuk Kabupaten Majene

sebagai pusat pendidikan Sulbar, salah satunya ditandai dengan keberadaan Universitas Sulawesi Barat di Majene. Selanjutnya Kabupaten Polewali Mandar mewujudkan komitmen-nya terhadap pening-katan kualitas pendidikan dengan

porsi belanja pendidikan sebesar 27,80 persen atau setara dengan Rp668,49 miliar dari total belanja konsolidasiannya sebesar Rp2,4 triliun. Komitmen Polman ini telah diwujudkan dalam dua tahun terakhir. Dengan upaya ini, diharapkan dapat berdampak terhadap peningkatan IPM yang hingga tahun 2019 masih tertinggal di belakang kabupaten lainnya.

Rasio Belanja Kesehatan

Kabupaten Mamuju Tengah tampak berupaya memacu capaian IPM-nya dari aspek kesehatan. Rasio Belanja Kesehatan per Kapita kabupaten ini paling tinggi di antara kabupaten lainnya, pun demikian dengan porsi belanja kesehatan dibandingkan total belanja konsolidasian yang direalisasikan selama tahun 2019. Belanja fungsi kesehatan kabupaten Mamuju Tengah di tahun ini sebesar Rp158,35 miliar. Jika dibandingkan dengan nominal belanja kesehatan di kabupaten lainnya, jumlah tersebut bukan yang terbesar. Realisasi belanja kesehatan paling tinggi terdapat di Mamuju Rp283,01 miliar dan disusul oleh Polman Rp223,06 miliar.

Grafik 5.11 Rasio Belanja Pendidikan per Kapita dan Porsi Belanja Pendidikan Antar Kabupaten Lingkup Sulbar Tahun 2019

Sumber: LKPK Tahun 2019 unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar; BPS, 2020

(diolah)

Catatan: Seluruh belanja Pemda Provinsi Sulbar didistribusikan ke seluruh kabupaten dengan menggunakan perhitungan proporsi

3,36 1,51 1,82 1,24 1,32 1,23 32,96% 27,80% 19,78% 10,88% 17,64% 14,76% Majene Polewali Mandar

Mamasa Mamuju Pasangkayu Mamuju Tengah Rp Ju ta /Jiw a

Rasio Belanja Pendidikan per Kapita

Porsi Belanja Pendidikan terhadap Total Belanja Konsolidasian

Grafik 5.12 Rasio Belanja Kesehatan per Kapita dan Porsi Belanja Kesehatan Antar Kabupaten Lingkup Sulbar Tahun 2019 (Rp Ribu)

Sumber: LKPK Tahun 2019 unaudited Kanwil DJPb Prov. Sulbar; BPS, 2020

(diolah)

Catatan: Seluruh belanja Pemda Provinsi Sulbar didistribusikan ke seluruh kabupaten dengan menggunakan perhitungan proporsi

767,51 504,01 761,97 964,84 693,43 1.181,49 7,52% 9,28% 8,27% 8,44% 9,28% 14,21% Majene Polewali Mandar

Mamasa Mamuju Pasangkayu Mamuju Tengah

Rasio Belanja Kesehatan per Kapita

Porsi Belanja Kesehatan terhadap Total Belanja Konsolidasian Rasio belanja kesehatan per kapita tertinggi di Kabupaten Mamuju Tengah sebesar Rp1,18 juta per jiwa

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019

87

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 106-110)