• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 141-149)

BAB VIII PENUTUP

8.9 REKOMENDASI

1. Guna mengoptimalkan potensi pendapatan daerah, perlu penerapan aturan yang mewajibkan perusahaan konstruksi nonlokal untuk membuka cabang usaha di Sulbar dan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak wilayah Sulbar.

2. Agenda pelaksanaan pesta demokrasi daerah menjadi tantangan yang harus dimitigasi pada tahun anggaran 2020 karena tidak hanya berpengaruh kepada stabilitas politik, pelaksanaan pilkada juga akan menyedot sumber daya keuangan. 3. Pemprov Sulbar bersama-sama dengan seluruh pemda kabupaten perlu menyusun grand design komprehensif pengembangan kawasan penyangga ibukota, dengan tetap memperhatikan keunggulan komparatif masing-masing

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 119

daerah. Isu infrastruktur dan konektivitas seperti kondisi jalan dan jembatan serta pengembangan kapasitas bandara perlu segera diantisipasi sebelum peluang ekonomi tersebut lebih dahulu ditangkap oleh daerah lain yang lebih siap.

4. Untuk memperoleh ruang fiskal yang lebih lega, pemda dapat melakukan optimalisasi realisasi pendapatan daerah dari komponen PAD. Selain dapat memperluas ruang fiskal, peningkatan PAD dapat meningkatkan kemandirian keuangan daerah sesuai dengan amanah otonomi daerah. Dukungan kebijakan yang ramah terhadap perkembangan sektor sekunder dan tersier seperti perdagangan dan pariwisata dapat meningkatkan potensi penerimaan daerah dari komponen retribusi dan pajak daerah (pajak reklame). Lebih lanjut, pemda di lingkup Sulbar perlu melakukan efisiensi belanja pegawai melalui rasionalisasi jumlah pegawai yang disertai dengan peningkatan kompetensi.

5. Pengelolaan keuangan pada beberapa instansi penyedia layanan dasar seperti rumah sakit perlu didorong untuk menerapkan pola tata kelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Walaupun tujuan utama dari penerapan BLUD adalah untuk peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, namun pengelolaan yang baik akan berdampak pada peningkatan pendapatan.

6. Penerapan manajemen pemerintahan berbasis informasi dan teknologi dapat diintensifkan dan diekstensifikasi oleh pemda. Selain meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi pemda, pemanfaatan e-government yang dibarengi dengan peningkatan literasi digital kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan efisiensi belanja pemerintah.

7. Perlu penguatan koordinasi dan sinergi antar pelaksana program konvergensi penanganan stunting di Sulbar.

8. Percepatan penyelesaian proyek peningkatan kapasitas Bandara Tampa Padang dan Pelabuhan Belang-Belang menjadi langkah vital untuk mewujudkan efisiensi rantai distribusi dan pemasaran produk ekspor. Infrastuktur perhubungan yang memadai menjadi instrumen untuk menekan tingginya ongkos logistik yang selama ini menjadi variabel beban yang harus ditanggung oleh produsen di Sulbar.

9. Percepatan penyelesaian kontrak kegiatan infrastruktur menjadi hal yang harus diupayakan oleh satker di Sulbar. Diharapkan kendala-kendala dalam proses konstruksi dapat diidentifikasi lebih dini, sehingga penanggung jawab kegiatan memiliki waktu yang memadai untuk merevisi atau memperbaiki permasalahan yang ada baik teknis maupun administratif.

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 120

10. Intervensi terhadap sektor pertanian perlu diarahkan pada upaya hilirisasi produk pertanian/perkebunan untuk memberi nilai tambah yang lebih besar. Selain kelapa sawit yang menjadi komoditas andalan, pemerintah Sulbar juga perlu memberi dukungan yang lebih besar terhadap produksi, distribusi, dan pengolahan gabah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan para petani. Penyertaan modal pemda pada BUMD perlu didorong dan diarahkan pada usaha pengolahan gabah, melalui peningkatan daya tampung dan kapasitas produksi pabrik penggilingan beras. 11. Untuk mengatasi kendala pembebasan lahan, diperlukan strategi negosiasi dan

pendekatan yang lebih humanis agar pemilik lahan yang bersengketa dapat merelakan lahannya demi kepentingan masyarakat Sulbar. Jika cara persuasif tidak berhasil, terdapat ruang solusi lain berupa penitipan ganti kerugian (konsinyasi) ke pengadilan.

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 121

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE

Badan Pusat Statistik. 2019. Provinsi Sulawesi Barat dalam Angka 2019. Mamuju: BPS Provinsi Sulawesi Barat.

Yusuf, Maulana. 1999. Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Sebagai Salah Satu Alat Analisis Alternatif dalam Perencanaan Wilayah dan Kota. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Volume XLVII, No.2

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 122

LAMPIRAN

LAMPIRAN I Hasil Analisis Overlay Sektor Unggulan di Sulbar Tahun 2019

Komponen PDRB Menurut Lapangan Usaha Analisis Keunggulan Komparatif (LQ) Model Rasio Pertumbuhan (RPs) Shift Share EM Keunggulan Kompetitif (rij - rin) Shift Share EM Keunggulan Spesialisasi (Eij-E'ij) Analisis Overlay

Syarat Overlay + Nilai > 1 Nilai > 1 Nilai > 0 Nilai > 0 (1 2 3 4 5 6) A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan

3,08 1,51 0,13 6.180,06 + + + +

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian

3,03 1,54 0,12 4.718,06 + + + +

a Tanaman Pangan 1,44 10,62 0,89 100,51 + + + +

b Tanaman Hortikultura 2,75 1,39 0,11 569,49 + + + +

c Tanaman Perkebunan 5,07 0,82 -0,05 3.828,28 + - - +

d Peternakan 1,24 1,22 0,08 88,41 + + + +

e Jasa Pertanian dan Perburuan 3,87 1,32 0,07 131,36 + + + +

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu

0,57 4,50 0,24 -74,87 - + + -

3 Perikanan 4,00 1,12 0,05 1.536,87 + + + +

B Pertambangan dan Penggalian 0,27 29,72 0,55 -1.733,10 - + + -

1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas

0,00 0,00 0,00 -875,67 - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit

0,00 0,00 0,00 -691,96 - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 -275,58 - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya

1,42 2,02 0,29 110,12 + + + +

C Industri Pengolahan 0,50 2,79 0,51 -2.985,12 - + + -

1 Industri Batubara dan Pengilangan

- 0,00 0,00 -618,89 - - - -

2 Industri Makanan dan Minuman 1,55 1,33 0,21 482,06 + + + +

3 Industri Pengolahan Tembakau - 0,00 0,00 -203,50 - - - -

4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,09 6,36 1,38 -303,41 - + + -

5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

- 0,00 0,00 -60,77 - - - -

6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

0,06 6,83 0,13 -152,58 - + + -

7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekaman

0,03 2,42 0,25 -186,18 - + + -

8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

0,00 2,39 0,45 -410,22 - + + -

9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

0,01 23,29 0,14 -199,57 - + + -

10 Industri Barang Galian Bukan Logam

0,52 6,39 0,83 -94,36 - + + -

11 Industri Logam Dasar - 0,00 0,00 -189,96 - - - -

12 Industri Barang dari Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik

0,15 -0,80 -0,32 -409,16 - - - -

13 Industri Mesin dan Perlengkapan - 0,00 0,00 -67,53 - - - -

14 Industri Alat Angkutan 0,00 2,07 0,17 -475,94 - + + -

15 Industri Furnitur 0,04 0,62 -0,10 -60,00 - - - -

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 123

Komponen PDRB Menurut Lapangan Usaha Analisis Keunggulan Komparatif (LQ) Model Rasio Pertumbuhan (RPs) Shift Share EM Keunggulan Kompetitif (rij - rin) Shift Share EM Keunggulan Spesialisasi (Eij-E'ij) Analisis Overlay

Syarat Overlay + Nilai > 1 Nilai > 1 Nilai > 0 Nilai > 0 (1 2 3 4 5 6) D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 3,40 0,61 -235,35 - + + -

1 Ketenagalistrikan 0,06 3,27 0,68 -199,40 - + + -

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es

0,07 88,76 0,37 -35,95 - + - -

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

2,10 1,65 0,24 18,56 + + + +

F Konstruksi 0,81 1,27 0,12 -448,45 - + + - G Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

0,74 1,37 0,11 -830,25 - + + -

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya

0,82 0,72 -0,07 -76,01 - - - -

2 Perdagangan Besar dan Eceran; Bukan Mobil dan Sepeda Motor

0,72 1,55 0,16 -754,24 - + + - H Transportasi dan Pergudangan 0,40 0,80 -0,10 -483,89 - - - - 1 Angkutan Laut - 0,00 0,00 -6,53 - - - + 2 Angkutan Darat 0,50 0,64 -0,20 -209,15 - - - + 3 Angkatan Laut 0,52 0,92 -0,03 -35,30 - + + -

4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan

1,05 1,50 0,15 1,68 + + + +

5 Angkutan Udara 0,18 3,09 0,87 -121,07 - + + -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan

0,15 0,85 -0,09 -113,52 - - - -

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0,08 1,27 0,10 -625,50 - + + -

1 Penyediaan Akomodasi 0,08 1,74 0,25 -122,13 - + + -

2 Penyediaan Makan Minum 0,08 1,16 0,06 -503,37 - + + -

J Informasi dan Komunikasi 0,95 1,07 0,05 -7,09 - - - + K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,53 1,08 0,04 -392,37 - + + -

1 Jasa Perantara Keuangan 0,67 1,26 0,10 -179,03 - + + -

2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,01 0,72 -0,15 -178,33 - - - -

3 Jasa Keuangan Lainnya 0,79 0,74 -0,17 -14,58 - - - -

4 Jasa Penunjang Keuangan 0,01 0,36 -0,17 -20,43 - - - -

L L. Real Estat 0,95 1,29 0,08 -22,76 - + + - M,N Jasa Perusahaan 0,05 0,54 -0,30 -329,92 - - - - O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

2,56 2,05 0,28 1.070,15 + + + +

P Jasa Pendidikan 1,75 1,28 0,10 532,52 + + + + Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial

1,87 0,98 -0,01 218,91 + + + + R R,S,T,U. Jasa Lainnya 1,15 0,91 -0,06 73,61 + - - +

LAMPIRAN II TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI SULBAR TAHUN 2016* Kode Sektor Daya Penyebaran Backward Linkage (BL) Derajat Kepekaan Forward Linkage (FL) Indeks Daya Penyebaran Indeks Derajat Kepekaan PLOT 1 Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Jasa Pertanian, Perburuan, 1,1188 1,8968 0,8933 1,5145 4 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 1,1521 1,0205 0,9199 0,8148 3 3 Perikanan 1,0988 1,1706 0,8773 0,9346 3 4 Pertambangan dan Penggalian 1,1022 1,1903 0,8801 0,9504 3 5 Industri Pengolahan 1,8622 1,5443 1,4869 1,2330 1 6 Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,2657 1,3003 1,0106 1,0382 1

7 Konstruksi 1,2683 1,1813 1,0126 0,9432 2

8 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,1903 1,2983 0,9504 1,0366 4 9 Transportasi dan Pergudangan 1,1511 1,1601 0,9190 0,9262 3 10 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,4703 1,0253 1,1739 0,8186 2 11 Informasi dan Komunikasi 1,3037 1,4128 1,0409 1,1280 1

12 Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1,1395 1,3283 0,9098 1,0606 4 13 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,2539 1,0968 1,0011 0,8757 2 14 Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,2616 1,0617 1,0073 0,8477 2 15 Jasa Lainnya 1,1485 1,0994 0,9170 0,8778 3 Jumlah input antara 18,7869 18,7869 15,0000 15,0000

Sumber: BPS Provinsi Sulbar, 2020 (diolah)

Keterangan: *) Tabel Input Output Sulbar Tahun 2016 ini masih digunakan oleh BPS pada tahun 2019 mengingat struktur ekonomi Sulbar pada tahun masih belum berubah secara signifikan dibandingkan dengan struktur pada tahun 2016.

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3, JALAN SOEKARNO-HATTA, MAMUJU 91512; TELEPON (0426) 2325034; FAKSIMILE (0426) 2325033; SUREL KANWILDJPBNSULBAR@GMAIL.COM; LAMAN

WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KANWIL/SULBAR

NOTA DINAS

NOMOR ND-118/WPB.26/2020

Yth : Direktur Pelaksanaan Anggaran

Dari : Plh. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat

Sifat : Segera

Lampiran : 1 (satu) berkas

Hal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Tahun 2019 Tanggal : 28 Februari 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/2017 tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dan Nota Dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran Nomor ND-54/PB.2/2020 tanggal 22 Januari 2020 tentang Penyusunan dan Tema Analisis Tematik Kajian Fiskal Regional Tahun 2019, dengan ini disampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Tahun 2019. Adapun softcopy laporan dalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email lo.ditpa@gmail.com.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Ditandatangani secara elektronik

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 141-149)