• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 55-64)

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN TINGKAT

3.3 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

pendapatan tersebut sebesar Rp55,43 miliar, sedangkan sisanya sebesar Rp2,68 miliar tersebar di Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, dan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan denda, Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan Usaha, Pendapatan Kesehatan dan pendapatan lain-lain. Realisasi PNBP Fungsional terbesar terdapat pada PNBP Pendidikan yaitu sebesar Rp27,59 miliar naik 12,54 persen dibandingkan tahun 2018. Kenaikan tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan kapasitas pendidikan berupa penambahan jumlah mahasiswa baru di Unsulbar tahun ajaran 2019-2020. Total PNBP yang diperoleh sebesar Rp23,32 miliar. Naik sebesar 12,54 persen dari tahun 2018. Sedangkan total realisiasi PNBP Poltekes Mamuju sebesar Rp2,11 miliar turun sebesar 24,60 persen dibanding tahun 2018. Penurunan PNBP Poltekes Mamuju diakibatkan karena terdapat penurunan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di Poltekkes Mamuju. Hal ini karena banyaknya jurusan yang ditawarkan kampus swasta di Sulbar, seperti kebidanan dan keperawatan. Sementara itu PNBP Layanan Kepolisian dan Pendapatan Jasa Transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 7,73 persen dan 0,58 persen dibanding tahun 2018. PNBP Kejaksaan dan Peradilan juga mengalami kenaikan sebesar 42,41 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Penyumbang kenaikan dari pendapatan denda pelanggaran lalu lintas dan denda hasil tindak pidana lainnya.

Tabel 3.4 Pendapatan Empat PNBP Fungsional Terbesar Pemerintah Pusat di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018-2019 (dalam Rp miliar)

Penerimaan PNBP Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

PNBP Polri 0,24 18,60 7894% 0,54 20,04 3655% PNBP Pendidikan 22,35 24,52 110% 25,88 27,59 106% PNBP Perhubungan 5,53 6,64 120% 5,79 6,68 115% PNBP Kejaksaan dan Peradilan 0,25 1,22 492% 0,41 1,74 424%

Sumber: OMSPAN, 2020 (diolah)

Penerimaan Hibah

Pada tahun 2019 tidak terdapat pendapatan negara yang berasal dari penerimaan Hibah baik dalam negeri maupun luar negeri.

3.3 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Organisasi

APBN Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2019 berdasarkan organisasi terbagi menjadi 42 (empat puluh dua) Bagian Anggaran/Kementerian Negara/Lembaga yang terdiri dari 41 (empat puluh satu) Kementerian Negara/Lembaga dan satu Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN).

PNBP Universitas Sulawesi Barat naik 12,54 persen menjadi Rp23,32 miliar di tahun 2019.

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 33

Tabel 3.5 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Bagian Anggaran di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018-2019 (Rp miliar)

Kementerian/Lembaga

Tahun 2018 Tahun 2019

Pagu

Realisasi % Pagu Realisasi %

Bendahara Umum Negara 1.313,47 1.298,36 98,85% 1.646,94 1.590,23 96,56% Kementerian Pekerjaan Umum

PR 929,79 879,34 94,57% 1.352,55 1.011,67 74,80%

Kementerian Agama 538,65 489,83 90,94% 551,95 536,54 97,21%

Kepolisian Negara Republik

Indonesia 376,96 397,92 105,56% 368,74 400,90 108,72%

Kementerian Pertahanan 0 0 0,00% 271,29 263,36 97,08%

Sumber: OMSPAN (diakses tanggal 5 Februari 2020)

Berdasarkan organisasi dalam APBN di Provinsi Sulawesi Barat tersebut terdapat empat K/L yang mempunyai pagu terbesar dan satu bagian anggaran yaitu Bendahara Umum Negara (BA-BUN). Kementerian PUPR memperoleh total pagu sebesar Rp1,35 triliun dengan total realisasi sebesar Rp1,01 triliun. Hal ini selaras dengan program pemerintah dimana prioritas anggaran tahun 2019 salah satunya untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur.

Grafik 3.2 Kementerian dengan Alokasi Pagu Terbesar di Sulbar Tahun 2019 (Rp miliar)

Sumber: OM SPAN; Aplikasi Monev PA, 2020 (diolah)

Urutan berikutnya untuk K/L dengan pagu terbesar adalah Kementerian Agama dengan pagu sebesar Rp536,54 miliar, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebesar Rp368,74 miliar dan Kementerian Pertahanan sebesar Rp271,29 miliar. Periode tahun 2019 terdapat satker dibawah Kementerian Pertahanan yang mulai beroperasi di wilayah Provinsi Sulbar. Satker tersebut adalah Korem 142/Taroada Tarogau Dam IVX/Hasanudin dengan alokasi pagu sebesar Rp271,29 miliar. Total Rp237,88 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai dan Rp33,40 miliar untuk belanja barang. Total realisasi tahun 2019 sebesar Rp263,36 miliar atau sebesar 97,08 persen. Sementara itu, pagu BA-BUN sebesar Rp1.646,94 miliar dengan realisasi sebesar Rp1.590,23 miliar atau 96,56 persen. Pagu dan realisasi BA-BUN yang merupakan alokasi anggaran untuk DAK Fisik dan Dana Desa mengalami peningkatan masing-masing sebesar Rp333,47 milar untuk pagu dan Rp297,87 miliar untuk realisasi apabila dibandingkan tahun 2018.

Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Fungsi

Anggaran dan Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi menggambarkan fokus pemerintah dalam melaksanakan berbagai prioritas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Pengklasifikasian belanja menurut fungsi dibagi

1.646,94 1.352,55 551,95 368,74 271,29 1.590,23 1.011,67 536,54 400,90 263,36 0,00 2.000,00 Bendahara Umum Negara

Kementerian PUPR Kementerian Agama Kepolisian Negara RI Kementerian Pertahanan

Pagu Realsisasi Alokasi Pagu terbesar berada di Kementerian PUPR sebesar Rp1,35T. Sedangkan Alokasi pagu terkecil di PN Pasangkayu 61,57 juta. Fungsi Pelayanan Umum memperoleh alokasi sebesar Rp2.013,40 miliar dengan realisasi sebesar Rp1.919,62 miliar

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 34

menjadi 11 (sebelas) fungsi yang menyangkut beberapa aspek dalam pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Sulbar.

Grafik 3.3 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi Tahun 2019 (Rp miliar)

Sumber: OMSPAN, 2020 (diolah)

Pagu belanja menurut fungsi tahun 2019 secara agregat meningkat sebesar Rp533,96 miliar atau 10,79 persen dibandingkan dengan tahun 2018. Realisasi belanja menurut fungsi naik Rp256,96 miliar atau sebesar 5,27 persen. Belanja fungsi pelayanan umum memperoleh pagu terbesar yaitu Rp2.013,40 miliar dengan total realisasi Rp1.919,62 miliar. Belanja fungsi ekonomi menempati posisi terbesar kedua yaitu sebesar Rp1.284,57 miliar dengan realisasi sebesar Rp1.100,26 miliar. Alokasi belanja fungsi pariwisata dan budaya menempati posisi terendah yaitu sebesar Rp1,74 miliar dengan realisasi sebesar Rp1,71 miliar.

Tabel 3.6 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Fungsi di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018-2019 (Rp miliar)

Nama Fungsi 2018 2019

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

Pelayanan Umum 1.675,37 1.640,57 97,92% 2.013,40 1.919,62 95,34% Pertahanan 291,29 300,83 103,28% 271,29 263,28 97,05% Ketertiban dan Keamanan 524,55 545,39 103,97% 483,26 511,59 105,86% Ekonomi 1.199,57 1.129,01 94,12% 1.284,57 1.100,26 85,65% Lingkungan Hidup 87,92 74,37 84,59% 132,41 121,16 91,50% Perumahan dan Fasilitas

Umum 334,9 330,44 98,67% 305,43 299,20 97,96% Kesehatan 140,91 116,4 82,61% 93,52 89,04 95,20% Pariwisata dan Budaya 2,51 2,36 94,02% 1,74 1,71 98,76% Agama 147,4 143,98 97,68% 187,79 175,30 93,35% Pendidikan 526,47 466,54 88,62% 693,81 522,11 75,25% Perlindungan Sosial 16,67 16,05 96,28% 14,31 13,62 95,20%

Total 4.947,56 4.765,94 5.481,52 5.016,90

Sumber: OMSPAN (diakses tanggal 9 Februari 2020); Keterangan: (*) dalam proses revisi pagu.

Realisasi belanja pada fungsi ekonomi sebesar Rp1.100,26 miliar dengan tujuan agar belanja pemerintah pusat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Barat. Pada belanja fungsi ekonomi terdapat belanja sub fungsi ekonomi terbesar yaitu pengairan dan transportasi. Pagu Sub Fungsi Pengairan sebesar Rp625,22 miliar dengan realisasi sebesar Rp477 miliar. Pagu Sub Fungsi Transportasi

2.013,40 271,29 483,26 1.284,57 132,41 305,43 93,52 1,74 187,79 693,81 14,31 1.919,62 263,28 511,59 1.100,26 121,16 299,20 89,04 1,71 175,30 522,11 13,62 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 Pelayanan Umum Pertahanan Ketertiban dan Keamanan Ekonomi Lingkungan Hidup Perumahan dan Fasilitas…

Kesehatan Pariwisata dan Budaya Agama Pendidikan Perlindungan Sosial

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 35

sebesar Rp345,03 miliar dengan realisasi sebesar Rp318,74 miliar. Pagu Sub Fungsi terendah adalah Industri dan konstruksi sebesar Rp1,05 miliar dengan realisasi sebesar Rp1,05 miliar.

Analisis Belanja Fungsi Pendidikan

Rasio belanja fungsi pendidikan merupakan perbandingan antara belanja fungsi pendidikan terhadap total alokasi belanja negara. Pagu dan Realisasi belanja fungsi pendidikan tahun 2019 mengalami peningkatan. Rasio belanja fungsi pendidikan di wilayah Sulbar tahun 2019 sebesar 15,24 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang hanya 13,45 persen.

Tabel 3.7 Rasio Belanja Fungsi Pendidikan Prov. Sulawesi Barat Tahun 2018-2019 (Rp miliar)

Uraian TA. 2018 TA. 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Belanja Fungsi Pendidikan 526,47 466,54 693,81 522,11 Belanja APBN 3.634,11 3.467,58 3.840,67 3.426,66 Rasio Belanja Fungsi Pendidikan 14,49% 13,45% 18,06% 15,24%

Sumber: Aplikasi Monev PA, 2020 (diolah)

Pagu belanja fungsi pendidikan sebesar Rp693,81miliar dengan realisasi sebesar Rp522,11 miliar atau 75,25 persen dari total pagu. Pada Fungsi Pendidikan, alokasi pagu dan realisasi terbesar berada pada sub fungsi Pendidikan dan Kebudayaan Lainnya yaitu sebesar Rp378,62 miliar dengan realisasi sebesar Rp221,16 miliar atau 58,41 persen. Pada sub fungsi ini, penyerapan belanja barang tidak maksimal.

Analisis Belanja Fungsi Kesehatan

Pagu dan realisasi belanja fungsi kesehatan tahun 2019 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pagu belanja fungsi kesehatan sebesar Rp93,52 miliar, turun Rp47,39 miliar atau sekitar 33,63 persen dari tahun sebelumnya. Realisasi sebesar Rp89,04 miliar turun sebesar Rp27,36 miliar. Sejalan dengan turunnya pagu dan realisasi, rasio belanja fungsi kesehatan turun menjadi 2,60 persen di tahun 2019.

Tabel 3.8 Rasio Belanja Fungsi Kesehatan Prov. Sulawesi Barat Tahun 2018-2019 (Rp miliar)

Uraian TA. 2018 TA. 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Belanja Fungsi Kesehatan 140,91 116,4 93,52 89,04

Belanja APBN 3.634,11 3.467,58 3.840,67 3.426,66

Rasio Belanja Fungsi Kesehatan 3,88% 3,36% 2,44% 2,60%

Sumber: Aplikasi Monev PA 2020 (diolah)

Penurunan pagu dan realisasi belanja fungsi kesehatan tahun 2019 disebabkan oleh turunnya pagu dan realisasi belanja pada satuan kerja Politeknik Kesehatan Mamuju, Balai Pengawas Obat dan Makanan Mamuju dan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat. Pada tahun 2018 ketiga satker tersebut terdapat pagu dan realisasi

Rasio belanja fungsi pendidikan di Sulbar tahun 2019 seebsar 15,24 persen lebih tinggi di banding tahun sebelumnya Rasio belanja fungsi kesehatan di Sulbar tahun 2019 seebsar 2,60 persen lebih rendah di banding tahun sebelumnya.

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 36

belanja fungsi kesehatan yang cukup besar berupa pembangunan fisik gedung dan bangunan. Pagu dan realisasi terbesar sub fungsi pada fungsi kesehatan dialokasikan untuk sub fungsi Kependudukan dan Keluarga Berencana yaitu dengan pagu sebesar Rp43,39 miliar dengan realisasi sebesar Rp41,53 miliar atau 95,71 persen. Kemudian disusul oleh sub fungsi Kesehatan Lainnya dengan alokasi pagu sebesar Rp20,39 miliar dengan realisasi sebesar Rp19,03 miliar atau 93,33 persen.

Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Jenis Belanja

Berdasarkan klasifikasi jenis belanja pemerintah, Belanja barang memperoleh alokasi pagu terbesar yaitu Rp1,498,57 miliar. Kemudian diikuti belanja modal sebesar Rp1.276,91 miliar, belanja pegawai sebesar Rp1.059,40 miliar dan belanja bantuan sosial sebesar Rp5,78 miliar. Transfer ke Daerah berupa DAK Fisik dan Dana Desa masing-masing sebesar Rp1.086,71 miliar dan Rp560,23 miliar. Total realisasi belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanja pegawai, barang, modal dan bantuan sosial selama periode tahun 2019 sebesar Rp3.426,66 miliar turun sebesar Rp40,91 miliar.

Penurunan realisasi hanya terjadi pada belanja barang sebesar Rp114,40 miliar dibanding realisasi tahun 2018. Realisasi belanja barang sebesar 87,49 persen dari pagu di tahun 2019. Penurunan terjadi karena tidak maksimalnya penyerapan di belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda, dimana penyerapan hanya sebesar 25,59 persen dari pagu. Sedangkan realisai belanja pegawai sebesar Rp1.068,87 miliar atau 100,89 persen dari pagu, belanja modal sebesar Rp1.040,98

Grafik 3.4 Pagu dan Realisasi Per Jenis Belanja Tahun 2019 (Rp miliar)

Sumber: Aplikasi Monev PA, 2109 (diolah)

1.059,41 1.498,57 1.276,91 5,78 1.086,71 560,23 1.068,87 1.311,06 1.040,98 5,74 1.030,01 560,23 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1.000,00 1.200,00 1.400,00 1.600,00 Belanja Pegawai Belanja Barang

Belanja Modal Belanja Bansos

DAK Fisik Dana Desa

Pagu Realisasi

Grafik 3.5 Perkembangan Persentase Realisasi Belanja Per Jenis Belanja APBN di Sulbar Tahun 2018-2019

Sumber: OMSPAN, 2020 (diolah)

96,91%100,89%95,36%87,49%94,04% 99,71% 98,21% 100,00% 81,52% 99,40% 95,32% 100,00% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Belanja Pegawai

Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos DAK Fisik Dana Desa

2018 2019 Pagu Belanja barang sebesar Rp1.498,57 miliar namun realisasi hanya sebesar 87,49 persen selama tahun 2019.

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 37

miliar atau 81,58 persen dari pagu, dan belanja bantuan sosial sebesar Rp5,74 miliar atau 99,40 persen dari pagu.

Tabel 3.9 Perkembangan Pagu dan Realisasi Per Jenis Belanja Sulbar Tahun 2018-2019 (Rp miliar)

Jenis Belanja Tahun 2018 Tahun 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Belanja Pegawai 1.044,29 1.012,00 1.059,41 1.068,87 Belanja Barang 1.494,89 1.425,47 1.498,57 1.311,06 Belanja Modal 1.087,18 1.022,37 1.276,91 1.040,98 Belanja Bansos 7,75 7,73 5,78 5,74 DAK Fisik 841,59 826,49 1.086,71 1.030,01 Dana Desa 471,88 471,88 560,23 560,23 Total 4.947,58 4.765,94 5.487,60 5.016,90 Sumber: Aplikasi OM SPAN, Monev PA, 2020 (diolah)

Analisis Belanja Pemerintah Pusat

Perbandingan Belanja Produktif - Konsumtif

Belanja sektor produktif merupakan pengeluaran pemerintah atau investasi yang digunakan untuk mendanai kegiatan dalam rangka memperoleh aset di masa depan. Sedangkan Belanja Sektor konsumtif merupakan belanja pemerintah yang dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan operasional pemerintah yang sifatnya rutin dan habis pakai yang pengaruhnya bersifat jangka pendek.

Sumber: Aplikasi Monev PA, 2020 (diolah)

Realisasi belanja modal untuk sektor produktif di Provinsi Sulawesi Barat selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren fluktuatif dibandingkan dengan alokasi belanja pegawai yang mempunyai tren selalu meningkat. Tahun 2019 total belanja modal untuk sektor produktif sebesar Rp1,040,98 miliar atau 81,53 persen dari pagu. Dibanding dengan tahun sebelumnya realisasi ini meningkat sebesar Rp18,70 miliar. Belanja pegawai tahun 2019 terealisasi sebesar Rp1.068,07 miliar. Rasio belanja sektor konsumtif di wilayah Sulbar sebesar 50,66 persen sedangkan belanja produktif sebesar 49,34 persen pada tahun 2019. Belanja sektor produktif perlu di akselerasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulbar. Rasio Belanja Modal Sektor Produktif Provinsi Sulawesi Barat dalam 3 tahun terakhir cenderung turun.

Grafik 3.7 Perbandingan Pagu Belanja Sektor Produktif dan Konsumtif Tahun 2019

Sumber: Aplikasi Monev PA, 2020 (diolah)

50,66% 49,34%

Belanja Konsumtif Belanja Produktif

Grafik 3.6 Rasio Belanja Modal dan Rasio Belanja Pegawai di Sulbar Tahun 2017-2019

1.165,11 1.022,37 1.040,98 3.093,13 3.467,58 3.426,66 37,67% 29,48% 30,38% 2017 2018 2019 Rp mil iar

Realisasi Belanja Modal Total Belanja PemPus Rasio 897,88 1.012,00 1.068,87 3.093,13 3.467,58 3.426,66 29,03% 29,18% 31,19% 2017 2018 2019 Rp miliar

Realisasi Belanja Pegawai Total Belanja PemPus Rasio

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 38

Rasio Belanja Pemerintah Pusat terhadap Populasi

Rasio belanja pemerintah pusat terhadap populasi adalah perbandingan belanja pemerintah pusat dibagi dengan jumlah penduduk suatu wilayah. Selama periode tahun 2017-2019 tren rasio belanja pemerintah terhadap populasi cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Memperhatikan realisasi belanja pemerintah pusat di Sulbar tahun 2019 sebesar Rp3.426,66 miliar dibagi dengan jumlah penduduk sebanyak 1.380.256 jiwa maka diperoleh angka rasio sebesar 2,48.

Hal ini berarti, pemerintah pusat telah membelanjakan Rp2,48 juta untuk setiap satu orang penduduk di wilayah Sulbar pada tahun 2019. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar Rp2,56 juta. Hal ini terjadi karena realisasi belanja pemerintah pusat tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sedangkan jumlah penduduk Sulbar meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Sensitivitas Belanja Pemerintah Pusat terhadap PDRB

Dikaitkan dengan nilai PDRB ADHK dari sisi pengeluaran pemerintah, hubungan antara belanja pemerintah pusat dengan PDRB bersifat linear. Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp3.426,66 miliar merupakan keseluruhan belanja yang ada di Sulawesi Barat. Meskipun agregat Belanja Pemerintah Pusat sedikit menurun pada tahun ini namun mampu meningkatkan angka PDRB Sulbar menjadi Rp32,87 miliar dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp31,11miliar. Tren pertumbuhan PDRB Sulbar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terlihat meningkat. Hal ini cukup menggembirakan, karena dengan adanya kenaikan PDRB berarti ada pertumbuhan ekonomi di Sulbar meskipun melambat di tahun 2019. Angka Gini ratio atau tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat di Sulbar turun 0,001 menjadi 0,365 dibanding tahun 2018 sebesar 0,366 . Belanja Pemerintah Pusat di wilayah Sulbar agar difokuskan untuk terus memperbaiki sektor-sektor

Grafik 3.8 Tren Rasio Belanja APBN terhadap Populasi di Sulbar Tahun 2017-2019 (Rp juta/jiwa)

Sumber : Aplikasi Monev PA, 2020 (diolah)

3.093,13 3.467,58 3.426,66 1.330,96 2,32 1.355,55 1.380,26 2,56 2,48 2017 2018 2019

Total Belanja Pemerintah Pusat Jumlah Penduduk

Rasio

(Rp miliar) (Ribu orang)

Grafik 3.9 Belanja Pemerintah Pusat dan PDRB di Sulbar Tahun 2017-2019 (Rp miliar)

Sumber: BPS, Aplikasi Monev PA, 2020 (diolah)

29,28 31,11 32,87 3,10 3,47 3,43 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 2017 2018 2019

PDRB ADHK Belanja Pemerintah Pusat

Rasio Belanja Pemerintah Pusat Terhadap Populasi 2019 sebesar 2,48 persen turun dibanding tahun 2018 PDRB Sulbar tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 32,87 dari 31,11 pada tahun 2018

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 39

pembangunan yang di anggap masih kurang, antara lain kemiskinan, IPM, dll. Sinkronisasi program dengan pihak pemda pun mutlak dilakukan, agar efek kebijakan pemerintah lebnih optimal dan tidak tumpang tindih.

Analisis Belanja Pemerintah Pusat berdasarakan Sasaran/Objek (Lokasi Penyedia Barang dan Jasa)

Belanja Pemerintah Pusat merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang sangat strategis untuk mencapai sasaran-sasaran pokok pembangunan nasional. Melalui Belanja Pemerintah Pusat, pemerintah dapat secara langsung melakukan intervensi anggaran (direct budget intervention) untuk mencapai sasaran dan program pembangunan yang telah ditetapkan. Total belanja pemerintah pusat sebesar Rp3.426 miliar terbagi ke dalam beberapa jenis belanja yaitu belanja belanja pegawai sebesar Rp1.068,87 miliar, belanja barang sebesar Rp1.311,06 miliar, belanja modal sebesar Rp1.040,98 miliar dan belanja bantuan sosial Rp5,78 miliar. Dari jenis belanja pemerintah pusat tersebut terdapat tiga jenis belanja yang teralokasi kepada para penyedia barang dan jasa yaitu belanja barang, modal dan sebagian belanja bantuan sosial. Ketiga jenis belanja tersebut dialokasikan untuk belanja pengadaan barang dan jasa serta infrastruktur di wilayah Sulbar yang dilaksanakan oleh satuan kerja ke Penyedia Barang dan Jasa.

Tabel 3.10 Realsiasi Belanja Pemerintah Pusat ke Penyedia Barang dan Jasa Prov. Sulawesi Barat Tahun 2019 (Rp miliar)

Belanja Pemerintah Pusat Realisasi Realisasi ke Penyedia

Barang dan Jasa Persentase

Belanja Barang 1.311,06 192,76 14,70%

Belanja Modal 1.040,98 676,92 65,03%

Belanja Bantuan Sosial 5,74 1,33 23,23%

Total 2.357,79 871,02

Sumber: Aplikasi OMSPAN, 2020 (diolah)

Selama tahun 2019 realisasi ke penyedia barang dan jasa tersebut sebesar Rp871,02 miliar dengan rincian belanja barang sebesar Rp192,76 miliar atau 14,70 persen dari total realsisasi belanja barang, belanja modal sebesar Rp676,92 miliar atau 65,03 persen dari total realisasi belanja modal ,dan belanja bantuan sosial sebesar Rp1,33 miliar atau 23,23 persen dari total realisasi bantuan sosial. Total belanja tersebut teralokasi kepada para penyedia barang dan jasa baik yang berasal dari wilayah Sulbar maupun dari luar wilayah Sulbar. Dengan alokasi belanja pemerintah pusat tersebut diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulbar ke arah yang lebih baik.

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat 2019 yang teralokasi ke penyedia barang dan jasa sebesar Rp871,02 miilar

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 40

3.3.4.4.1 Belanja Pemerintah Pusat yang Ditujukan kepada Penyedia Barang/Jasa

Domestik

Belanja pemerintah pusat terutama belanja barang dan belanja modal hampir sebagian besar dilaksanakan melalui proses pengadaan barang/jasa di daerah. Dari total realisasi belanja pemerintah pusat berupa belanja barang, modal, dan bantuan sosial sebesar Rp2,357 miliar selama tahun 2019, sebesar Rp871,02 miliar dilaksanakan dengan mekanisme perikatan atau perjanjian kontrak pekerjaan dengan penyedia barang dan jasa. Namun sayang tidak semua nya dinikmati oleh penyedia barang dan jasa yang berasal dari wilayah Sulbar.

Tabel 3.11 Realisasi Belanja Pemerintah Pusat ke Penyedia Barang dan Jasa Prov. Sulawesi Barat Tahun 2019 (Rp miliar)

Uraian Jumlah

Penyedia Barang dan Jasa Sulbar 45,26

Penyedia Barang dan Jasa Luar Sulbar 825,76

Total 871,02

Sumber: Aplikasi OMSPAN, 2020 (diolah)

Dilihat dari tabel diatas penyedia barang dan jasa yang berasal dari sulbar hanya memperoleh alokasi sebesar Rp45,26 miliar. Sangat rendah apabila dibandingkan dengan alokasi yang diperoleh penyedia barang dan jasa dari luar Sulbar yang sebesar Rp825,76 miliar. Hal ini kemungkinan terjadi karena keterbatasan penyedia barang dan jasa yang ada di Sulbar , kompleksitas paket pekerjaan, dan mekanisme lelang/tender pekerjaan yang dilakukan secara terbuka atau online melalui web pengadaan barang dan jasa.

3.3.4.4.2 Belanja Pemerintah Pusat yang Ditujukan kepada Penyedia Barang/Jasa

yang Berasal dari Luar Daerah

Tabel 3.12 Penyedia Barang dan Jasa Yang Memperoleh Paket Pakerjaan di atas Rp25 M Di Prov. Sulawesi Barat Tahun 2019 (Rp miliar)

Satker Satker Kode Nama Penyedia Barang dan Jasa Pekerjaan Lokasi Paket Nilai

SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS

Kaluku-Karama, WS Palu-Lariang Prov Sulbar 498329 Basuki-Adi Jaya, KSO Mamuju 61,10 SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS

Kaluku-Karama, WS Palu-Lariang Prov Sulbar 498329

PT. Jaya Konstruksi

Manggala Pratama, TBK Mamuju 56,66 SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS

Kaluku-Karama, WS Palu-Lariang Prov Sulbar 498327

PT. Munandar Jagad

Raya Mamuju 39,98 Pelaksanaan JalanNasional Wilayah I Prov. Sulbar 498666 PT.Aphasko Utamajaya Mamuju 39,65 Pelaksanaan JalanNasional Wilayah I Prov. Sulbar 498666 PT. Bangun Persada Mamuju 28,23

Sumber: Aplikasi OMSPAN, 2020 (diolah)

Tata cara pengadaan barang dan jasa secara terbuka atau online melalui web pengadaan barang dan jasa, sangat memungkinkan apabila penyedia barang dan jasa dari luar daerah Sulbar ikut serta dalam proses tender/lelang paket pekerjaan yang ada di Sulbar dan pada akhirnya memenangkan tender/lelang tersebut. Alokasi yang diperoleh penyedia barang dan jasa dari luar Sulbar tahun 2019 sebesar Rp825,76

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat 2019 yang teralokasi ke penyedia barang dan jasa domestik Rp45,26 miliar. Tata cara pengadaan barang dan jasa secara terbuka dan online memungkin penyedia barang dan jasa dari luar Sulbar memperoleh paket pekerjaan di Sulbar

Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 41

miliar. Tabel 3.12 menyajikan lima paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang dan jasa dari luar Sulbar dengan nilai paket diatas Rp25 miliar

Dari total Belanja Pemerintah Pusat di Sulbar yang teralokasi kepada penyedia barang dan jasa sebesar Rp871,02 miliar, sebesar Rp45,26 miliar atau 5,20 persen ke penyedia barang dan jasa Sulbar sedangkan sebesar Rp825,76 miliar atau 94,80 persen ke penyedia dari luar sulbar.

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 55-64)