• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap blowing

Dalam dokumen Analisis Tingkat Resiko Keselamatan Kerja (Halaman 165-171)

METODE PENELITIAN

6.3 Pembahasan Hasil Analisis Risiko Pada Setiap Tahapan Pekerjaan Proses Pemintalan/ Spinning di Departemen Spinning Bagian Produksi PT Unitex Tbk

6.3.1 Tahap blowing

a. Membuka gumpalan serat padat

1. Tertimpa gumpalan serat padat

Pada tahap awal membuka gumpalan serat, pekerja berisiko jari kakinya terluka atau lebam akibat tertimpa gumpalan serat padat yang memiliki berat kurang lebih 50 kg dari satu gulung berat serat tersebut. Namun, serat tersebut memiliki permukaan yang rata dan sedikit licin, sehingga jika gulungan tersebut menimpa pekerja maka hanya dapat meyebabkan luka lebam tanpa perdarahan. Oleh karena itu tahap ini termasuk dalam konsekuensi dengan kategori Noticeable, karena

pada risiko tersebut terjadi luka ringan, memar atau penyakit ringan dan kerugian setempat yang sangat kecil dengan efek yang juga setempat. Tingkat pemaparan pada kegiatan ini termasuk dalam kategori Frequently karena hanya dilakukan sekali dalam sehari, karena dalam satu hari waktu produksi, penguraian dilakukan sekali sehari sesuai dengan target harian produksi. Sedangkan untuk kemungkinan terjadinya risiko ini, termasuk dalam kategori unusuall yaitu mungkin terjadi tapi jarang, hal tersebut karena pekerja yang sudah cukup terlatih untuk melakukan kegiatan penguraian dan mampu mengatur kapasitas berat gumpalan serat yang akan diurai , dan jika hal tersebut masih terjadi umumnya disebabkan karena kelalaian pekerja atau tidak konsentrasi. Dari ketiga analisis tersebut, maka tingkat risikonya termasuk dalam kategori Acceptable yaitu intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin agar risiko tidak timbul atau terjadi lagi.

Dari pembahasan diatas, faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko adalah handling material kapas dan penyimpanannya yang mungkin kurang tepat, apalagi bentuk material yang licin dan cukup berat.

Menurut Mangkunegara (2002), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi: Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya, ruang kerja yang terlalu padat dan sesak dan pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. Meskipun hanya dilakukan sekali dalam sehari, namun hal tersebut akan menimbulkan dampak serius jika perkerja telah melakukan pekerjaan tersebut bertahun-tahun

b. Membersihkan serat di mesin blowing

1. Jari tangan terjepit mesin blowing

Pada tahap kedua proses blowing, yaitu pada saat membersihkan serat di mesin

blowing, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah jari tangan terjepit

atau jari memar akibat terjepit antara roller pencampur di mesin blowing yang sedang berputar paralel, sehingga risiko ini termasuk dalam kategori konsekuensi

Noticeable, karena pada risiko tersebut terjadi luka ringan, memar atau penyakit

ringan dan kerugian setempat yang sangat kecil dengan efek yang juga setempat. Tingkat pemaparan dari risiko tersebut terjadi secara terus - menerus setiap hari sehingga termasuk dalam kategori continuously, sedangkan untuk tingkat kemungkinannya, risiko tersebut mungkin saja terjadi jika pekerja tidak mengikuti standar kerja atau SOP yang ditetapkan setiap proses kerja yang sedang dikerjakanya, sehingga termasuk dalam kategori unusual. Dari ketiga analisis tersebut, maka tingkat risikonya termasuk dalam kategory Priority 3, yaitu risiko atau penyebabnya perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan agar risiko atau hal-hal yang menyebabkan risiko tersebut bisa terjadi dapat di kendalikan sesuai dengan prosedur kerja dan standar keamanan bagi pekerjanya.

Menurut Suardi (2005), dalam melakukan langkah-langkah untuk mengatasi risiko saat membersihkan serat di mesin blowing, dibutuhkan suatu skala prioritas yang dapat membantu dalam pemilihan pengendalian salah satu pengendalian yang mungkin dapat di lakukan diantaranya adalah pengendalian administrasi, dalam tahap ini menggunakan prosedur, standar operasi kerja, atau panduan sebagai langkah untuk mengurangi risiko. Akan tetapi banyak kasus yang ada, pengendalian administrasi tetap membutuhkan sarana pengendalian risiko lainnya. Oleh karena itu, dari tingkat risiko

pengendalian administratif dinilai mampu menanggulangi risiko dalam tahap ini.

c. Memindahkan serat kapas yang telah digulung/sliver ke mesin carding

1. Kaki terlindas roli

Pada proses ketiga dalam tahap Blowing, yaitu pada saat memindahkan serat kapas yang telah digulung menjadi bentuk sliver ke mesin carding dengan menggunakan roli dengan maksimal kapasitas 250 kg, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah kaki luka atau remuk terlindas roli yang digolongkan dalam kategori important, karena pada risiko tersebut terjadi luka yang butuh penanganan medis dan efeknya tidak terlalu merugikan, namun harus tetap diperhatikan karena jika keterpaparanya terus meningkat dari waktu ke waktu, hal itu bisa menjadi masalah serius atau bahkan bisa meningkat ke kategori yang lebih serius.

Tingkat pemaparan pada proses ini terjadi sekali dalam sehari sehingga termasuk dalam kategori Frequently,hal tersebut terjadi karena sliver yang dihasilkan perharinya di sesuaikan dengan kapasitas produksi dalam satu hari. Sedangkan untuk tingkat kemungkinannya, hal tersebut mungkin saja terjadi jika pekerja tidak mengikuti standar kerja yang aman atau komunikasi dengan pekerja lain kurang optimal, sehingga kegiatan pemindahan sliver hanya dilakukan sendiri yang kemudian berdampak pada ketidakmampuan dalam melakukan pekerjaan secara baik dan benar. Dalam hal ini, risiko tersebut termasuk dalam kategori

unusual. Dari ketiga analisis tersebut, maka tingkat risikonya yang mungkin

adanya perbaikan secara teknis untuk mengurangi potensi terjadinya risiko yang bisa menyebabkan kerugian baik bagi perusahaan dan pekerja pada khususnya.

Selain itu, peningkatan komunikasi antar pekerja sehingga tercipta hubungan kerja yang baik memungkinkan untuk menciptakan suasana kerja yang produktif sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko kejadian kecelakaan dimana pekerjaan dapat dilakukan secara bersama-sama dengan pekerja lain atau bekerja dalam tim, terutama pekerjaan memindahkan sliver yang relatif cukup berat. Menurut Agustina(2009) hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja akan menentukan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja di setiap jenis pekerjaan.

d. Menyalakan dan mematikan mesin ketika beroperasi

1.Terkena aliran listrik

Proses ke empat dalam tahap blowing ini adalah pada saat menyalakan dan mematikan mesin ketika beroperasi, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah tekena aliran listrik/ kesetrum karena tangan basah oleh keringan/air yang masuk dalam kategori important, karena pada risiko tersebut terjadi luka yang butuh penanganan medis dan efeknya tidak terlalu merugikan, hal itu terjadi karena aliran listrik yang digunakan untuk mesin ini cukup besar. Tingkat pemaparan pada proses ini terjadi sekali dalam sehari dan termasuk dalam kategori Frequently , dimana mesin akan dinyalakan pada saat pekerjaan dimulai, yaitu pukul 08.00 pagi dan dimatikan pada shift terakhir sesuai dengan jadwal

shift setiap operator mesin. Sedangkan untuk tingkat kemungkinannya, hal

saja terjadi jika pekerja tidak mematuhi peraturan dan standar kerja yang ada, sehingga termasuk dalam kategori Conceivable. Maka tingkat risikonya tergolong dalam kategori Acceptable intensitas yang menimbulkan risiko tersebut dikurangi seminimal mungkin, apalagi jika pekerja aware dan care terhadap kondisi lingkungan dan fisiknya sendiri, sehinga hal tersebut dapat dihindari.

Dari pembahasan di atas, risiko yang mungkin dan berpotensi terjadi pada keempat tahap dalam proses blowing yang pertama adalah jari kaki terluka atau lebam karena kelalaian pekerja dan tidak konsentrasi. Menurut menurut Lucas & Wilson (1989) tidak konsentrasi dan lalai dalam bekerja merupakan gejala dari stress kerja yang tergolong dalam gejala intelektual diantaranya susah konsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun, produktivitas atau prestasi kerja menurun, dan mutu kerja rendah. Oleh karena itu, tidak adanya konsentrasi kerja dapat memicu terjadinya risiko yang berakibat pada kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja yang berdampak pada produktifitas kerja itu sendiri.

Risiko yang berpotensi terjadi pada tahap blowing yaitu jari tangan terjepit atau jari memar akibat terjepit antara roller , hal itu bisa terjadi jika pekerja tidak mengikuti standar kerja (SOP) yang ada karena merasa sudah biasa melakukan sehingga dapat meningkatkan potensi terjadinya risiko dalam proses tersebut. Tidak mengikuti SOP ini umumnya juga terjadi pada saat memindahkan sliver. Menurut Miner(1994) hal tersebut tergolong dalam unsafe behavior dimana hal tersebut merupakan tipe prilaku yang mengarah pada kecelakaan. Demikian pula dengan hasil wawancara dengan pekerja pada tahap blowing umumnya pekerja

berpendapat bahwa ia sudah merasa ahli dan terbiasa melakukan pekerjaan tersebut dan belum pernah mengalami kecelakaan. Pekerja berpendapat bahwa selama ini bekerja dengan caranya sendiri(unsafe) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus berubah. Pertanyaan tersebut mungkin benar namun tentu saja hal ini merupakan potensi besar untuk terjadinya kecelakaan kerja. Peningkatan disiplin dan komunikasi kerja di rasa cocok untuk mengendalikan hal tersebut di atas supaya dapat mengurangi potensi risiko yang ada diproses blowing dengan kedua masalah yang dominan tersebut.

6.3.2 Tahap Carding

Dalam dokumen Analisis Tingkat Resiko Keselamatan Kerja (Halaman 165-171)