• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Carding a. Merangkap sliver

Dalam dokumen Analisis Tingkat Resiko Keselamatan Kerja (Halaman 171-176)

METODE PENELITIAN

6.3 Pembahasan Hasil Analisis Risiko Pada Setiap Tahapan Pekerjaan Proses Pemintalan/ Spinning di Departemen Spinning Bagian Produksi PT Unitex Tbk

6.3.2 Tahap Carding a. Merangkap sliver

1. Jari tangan terjepit mesin Carding

Proses pertama pada tahap Carding yaitu pada saat merangkap sliver di mesin

Carding, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah luka jari atau remuk

akibat terjepit mesin Carding dengan konsekuensi important, karena pada saat membetulkan kerataan serat yang akan di bentuk sliver menggunakan tangan tanpa pelindung dan mesin masih berjalan, jadi jika risiko tersebut terjadi membutuhkan penanganan medis. Untuk tingkat pemaparan terjadi sekali dalam sehari karena umumnya memeperbaiki kerataan benang tersebut dilakukan ketika

sliver baru masuk ke dalam mesin, dan dalam proses ini sliver hanya sekali

diganti, dengan demikian maka tingkat pemaparanya termasuk dalam kategori

Frequently. Sedangkan untuk tingkat kemungkinannya, hal tersebut mungkin saja

terjadi jika pekerja tidak mematuhi peraturan dan standar kerja yang ada, sehingga termasuk dalam kategori unusual. Dengan demikian, tingkat risiko dalam tahap

ini termasuk dalam kategori Substansial yaitu mengharuskan adanya perbaikan secara teknis untuk mengendalikan potensi terjadinya risiko yang lebih tinggi.

Potensi risiko pertama yang muncul pada saat merangkap sliver di proses carding adalah luka jari atau remuk akibat terjepit mesin carding karena saat menggunakan tangan tanpa pelindung. Menurut Miner(1994) hal ini termasuk dalam unsafe behavior dimana pekerja melakukan pekerjaan namun dengan menyingkirkan alat-alat keselamatan yang pada proses ini memerlukan sarung tangan atau gloves untuk mencegah timbulnya risiko terjepit.

b. Memisahkan dan membersihkan serat

1. Jari tangan tergores

Proses kedua pada tahap Carding adalah pada proses memisahkan dan membersihkan serat di mesin Carding, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah jari tangan tergores karena gesekan silinder mesin Carding, karena biasanya saat menarik serat pendek yang tersangkut, mesin Carding tidak dimatikan, jika pekerja tidak konsentrasi atau hati-hati jari tangan bisa tergesek putaran silinder ,sehingga konsekuensi dalam proses ini termasuk dalam kategori

Noticeable, karena pada risiko dari proses tersebut hanya terjadi luka ringan,

memar atau penyakit ringan dan kerugian setempat yang sangat kecil dengan efek yang juga setempat karena silindernya berukuran kecil dengan diameter kurang lebih 5 sampai 10 cm. Tingkat pemaparan pada proses ini terjadi secara terus - menerus setiap hari, karena selama sliver belum habis pekerjaan pemisahan ini dilakukan terus menerus sampai sliver habis, dengan demikian paparan termasuk dalam kategori continuously, sedangkan untuk tingkat kemungkinannya, hal tersebut mungkin saja terjadi jika pekerja tidak mematuhi peraturan dan standar

kerja yang ada, sehingga termasuk dalam kategori unusual. Dari analisa tersebut maka tingkat risikonya termasuk dalam kategori Priority 3 yaitu perlunya pengawasan dan diperhatikan secara berkesinambungan agar risiko tersebut dapat dikendalikan dan di cegah sedemikian mungkin agar tidak terjadi.

Dalam proses kerja ini, risiko yang berpotensi terjadi disebabkan karena kondisi pekerja yag berkerja pada mesin yang berpitar sentral dan tidak dapat dimatikan ketika ada proses perbaikan serat, namun juga tidak memakai alat pelindung saat bekerja.

Menurut Miner(1994) hal ini termasuk dalam unsafe behavior dimana pekerja

melakukan pekerjaan namun dengan menyingkirkan alat-alat keselamatan yang pada proses ini memerlukan sarung tangan atau gloves untuk mencegah timbulnya risiko terjepit.

c. Mengirim sliver ke mesin pre drawing

1. Kaki terlindas roli

Proses ketiga dalam tahap Carding adalah mengirim sliver ke mesin pre drawing dengan menggunakan roli, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah kaki luka/remuk terlindas roli dengan kapasitas maksimum 250 kg, yang memiliki konsekuensi dengan kategori important, karena pada risiko tersebut terjadi luka yang butuh penanganan medis dan efeknya tidak terlalu merugikan, hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya komunikasi antar pekerja sehingga pemindahan sliver dengan roli yang cukup berat dilakukan sendiri. Tingkat pemaparan pada proses ini terjadi sekali dalam sehari, karena pemindahan sliver hanya dilakukan sekali dalam sehari, maka proses tersebut termasuk dalam kategori Frequently. Untuk tingkat kemungkinannya, hal tersebut mungkin saja terjadi jika pekerja tidak mematuhi peraturan dan menjalin komunikasi yang baik

dengan pekerja lain serta memantuhi standar kerja, sehingga termasuk dalam kategori unusual. Dengan demikian, tingkat risiko dalam proses tersebut termasuk dalam kategori Substansial yaitu mengharuskan adanya perbaikan secara teknis untuk mengatur penggunaan roli baik mengatur jarak aman atau memperbaiki jalur kuning khusus untuk lintasan roli.

Pada tahap ini. Pada proses ini, potensi risiko yang muncul sama dengan pada tahap sebelumnya ketika proses pengangkutan dengan rol, seperti yang terdapat pada tahap Blowing yang disebabkan karena kurangnya komunikasi antar pekerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

d. Menyalakan dan mematikan mesin ketika beroperasi

1.Terkena aliran listrik

Proses selanjutnya dalam tahap Carding adalah saat menyalakan dan mematikan mesin Carding ketika beroperasi, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah terkena aliran listrik atau kesetrum karena tangan basah oleh keringat atau air yang konsekuensinya termasuk dalam kategori important, karena pada risiko tersebut terjadi luka yang butuh penanganan medis dan efeknya akibat terkena aliran listrik yang memiliki voltase cukup tinggi. Tingkat pemaparan terjadi sekali dalam sehari yaitu pada saat mesin dinyalakan ketika pekerjaan akan dimulai dan mematikan mesin ketika pekerjaan berakhir sesuai dengan shift masing-masing pekerja, sehingga hal tersebut termasuk dalam kategori

Frequently. Untuk tingkat kemungkinannya, pekerjaan pada proses ini

(mematikan dan menyalakan mesin Carding) tidak pernah terjadi meskipun terpapar bertahun-tahun namun mungkin saja terjadi jika pekerja tidak mematuhi

peraturan dan standar kerja yang ada, sehingga termasuk dalam kategori

Conceivable. Dengan demikin, maka tingkat risikonya termasuk dalam kategori Acceptable yaitu intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal

mungkin agar risiko tersebut tidak akan pernah terjadi pada pekerja.

Dari urutan pembahasan di atas, potensi risiko pertama yang muncul pada saat merangkap sliver di proses carding adalah luka jari atau remuk akibat terjepit mesin carding karena saat menggunakan tangan tanpa pelindung. Hal ini tentunya dapat menimbulkan masalah terhadap keselamatan pekerja itu sendiri yang berakibat pada kegagalan proses kerja.

Di tambah dengan hasil wawancara dengan pekerja pada proses ini, masalah yang dapat menimbulkan ririko adalah pekerja merasa tidak perlu menggunakan alat keselamatan karena hanya memperlambat proses kerja mereka, tapi pekerja mau memakai ketika pekerjaanya sudah berjalan normal. Sedangkan menurut manual dalam accident prevention for shop teacher (1993) sebaiknya ketika melakukan pekerjaan seperti pembersihan mesin carding atau pekerjaan apapun yang bersentuhan dengan baja atau logam, pekerja harus menggunakan sarung tangan panjang sampai siku yang terbuat dari kulit untuk melindungi tangan dari lembaran-lembaran logam atau baja yang tajam dan runcing. Pengendalian ini di rasa cukup efektif untuk mencegah munculnya potensi risiko terjepit atau luka pada saat mengerjakan proses carding.

Tahap selanjutnya, potensi risiko yang bisa terjadi lebih di akibatkan karena pekerja tidak konsentrasi dan kurangnya komunikasi antar pekerja, dimana komunikasi yang jelas dengan melibatkan pemberian dan penerimaan informasi

juga membutuhkan konsentrasi yang tinggi sehingga komunikasi dan interaksi antara pekerja berjalan baik dan memungkinkan komunikasi yang terbuka tentang keselamatan dan masalah-masalah lain yang terkait dengan pekerjaan. Jadi kedua hal tersebut berkaitan satu sama lainya, jika salah satu atau kedua hal tersebut tidak berjalan dengan baik, tentunya proses kerja yang di lakukan oleh si pekerja juga tidak berjalan mulus atau dalam arti dapat menimbulkan salah komunikasi yang memicu timbulnya risiko kerja karena kesalahan dalam komunikasi antara pekerja satu dengan lainya.

Selain itu, pada tahap akhir proses ini terdapat potensi risiko kesetrum atau terkena aliran listrik. Meskipun kemungkinan untuk terjadinya risiko ini sangat kecil, hal ini tetap harus di perhatikan agar proses kerja dapat berjalan dengan aman. Untuk menanggulangi risiko ini, pekerja dapat menggunakan sarung tangan karet dan di sesuaikan dengan voltase yang di gunakan pada mesin yang akan di operasikan.

Dalam dokumen Analisis Tingkat Resiko Keselamatan Kerja (Halaman 171-176)