Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM :
Program Studi : Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU
Pekerjaan :
Alamat :
menyatakan, bersedia bermukim di kota Medan sejak semester I s.d. III. Hal ini saya lakukan agar dapat mengikuti perkuliahan secara efektif.
Demikian pernyataan ini saya perbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, Agustus 201...
Hormat saya,
Tanda tangan
Nama NIM
5.2.2 Jelaskan persyaratan penguasaan bahasa Inggris. Untuk penguasaan bahasa Inggris digunakan standar TOEFL.
Dalam rangka memperkuat daya saing di tataran global, sesuai dengan misi Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ilmu Budaya USU, serta Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni itu sendiri, maka syarat untuk menjadi magister seni di prodi ini, minimal mencapai nilai TOEFL (Test of English for Foreigner Language), yakni 500 sejak 2017 ini, yang sebelumnya adalah minimal 450 skor TOEFL.
5.2.3 Jelaskan persyaratan perkuliahan dan ujian mata kuliah yang isinya berupa perkembangan ilmu mutakhir dalam bidangnya. Berikan pula penjelasan tentang pelaksanaan dan kendala yang dihadapi.
Persyaratan perkuliahan pada Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU, adalah melalui tahapan-tahapan berikut. Pertama kali pada saat pengumuman pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) setiap mahasiswa mengisi mata-mata kuliah yang diambil pada semester yang akan dilalui secara online pada htpp://www.sps.usu.ac.id. Kemudian KHS ini diprint dan ditandatangani oleh Kaprodi, dan distempel, sebagai bukti legalisasi pengisian KHS. Untuk dapat mengisi KHS ini, mahasiswa terlebih dahulu membayar SPP pada Bank Nasional Indonesia sebagai syarat aktif di kuliah semester yang akan dilalui. SPP dibayar secara online dan kemudian bukti pembayaran diprint dan dilampirkan ke Prodi MPPSn serta FIB USU.
Sebelum dilakukan kuliah, Prodi MPPSn FIB USU terlebih dahulu menyusun jadwal kuliah, dan merapatkannya dengan semua dosen yang terlibat di dalam pelaksanaan kuliah nantinya. Prodi juga menyiapkan kontrak kuliah untuk para dosen yang akan bertugas mengajar di Prodi MPPSn FIB USU pada semester yang akan dijalani. Isi kontrak kuliah ini adalah berupa kesediaan dosen mengasuh mata kuliah, bertanggung jawab penuh jalannya perkualiahan (teori dan praktik), menyusun RPP dan SAP, kehadiran tatap muka (teori dan praktik) untuk 2 SKS sebanyak 16 kali pertemuan dalam satu semester, dengan waktu selama 100 menit, dan wajib 100 persen menyelenggarakan pertemuan sebanyak 16 kali untuk 2 SKS ini. Bila dosen yang bersangkutan berhalangan, maka wajib menggantikannya pada waktu yang disepakati bersama dengan mahasiswanya, dengan diketahui oleh Prodi MPPSn.
Demikian pula dosen wajib mengupdate materi perkuliahan berdasarkan perkembangan bidang ilmu terkini, terutama yang menyangkut materi mata kuliah yang diasuhnya. Prodi juga membuat surat pernyataan setiap mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan sepenuhnya yakni 16 kali pertemuan untuk 2 SKS, satu pertemuan 100 menit, ditambah dengan beberapa beban tugas lainnya dari dosen berupa latihan mandiri, berkelompok (untuk penciptaan seni), atau diskusi kelompok dalam tugas pembuatan makalah untuk kuliah, membuat videografi, membuat ulasan buku (resensi), dan lain-lainnya.
Untuk memutuskan nilai akhir, maka sudah menjadi kesepakatan bersama segenap warga sivitas akademika MPPSn FIB USU, bahwa kuis bernilai 20 %, tugas 30%, ujian tengah semester 25 %, dan ujian akhir semester 25 %. Mahasiswa magister PPSn dinyatakan lulus apabila sekurang=kurangnya mendapat nilai B. Pengumuman
kelulusan diupload dan sekali gus sebagai KHS (Kartu Hasil Studi) oleh tenaga pendidik MPPSn FIB USU, pada http://www.sps.usu.ac.id, dengan dilegalisasi oleh Prodi MPPSn FIB USU.
Masih dalam kerangka memperkuat daya saing magister lulusan Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU, maka setiap mahasiswa diwajibkan untuk membaca buku-buku tentang seni, baik itu yang mencakup teori, metode, ikhtisar, survei, dan sejenisnya, terutama artikel-artikel dalam jurna-jurnal ilmu seni baik dalam bahasa Inggris (asing) dan juga nasional Indonesia. Setiap mata kuliah yang diikutinya mewajibkan mahasiswa menguasai artikel atau bahan bacaan terkini. Bahkan dalam menyusun tesis ada sub bab khusus mengnenai kajian terdahulu dan kini yang berkaitan dengan topik penelitian dalam konteks menulis tesis maupun dalam membuat karya seni berdasar pada penelitian seni.
Dalam rangka pelaksanaan ujian, baik itu ujian tengah semester atau ujian akhir semester mahasiswa diberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas yang berkaitan perkembangan mutakhir ilmu-ilmu seni dalam konteks ilmu pengetahuan secara umum. Pemutakhiran ilmu itu salah satu indikatornya adalah pada jurnal-jurnal ilmiah baik di tingkat nasional maupun global. Oleh karena itu, ujian yang dilaksanakan sangat mempertimbangkan kemutakhiran ilmu itu dalam soal-soal yang diberikan.
Kendala yang dihadapi selama berdirinya Prodi MPPSn FIB USU, dari tahun 2009 sampai 2017 ini, dalam penyelenggaraan mata-mata kuliah, dihadapkan kepada masih belum disiplinnya sivitas akademika (baik mahasiswa maupun dosen) dalam memanfaatkan waktu kuliah yang telah ditetapkan, biasanya agak mundur dari jadwal kuliah. Kendala lainnya adalah masih terbatasnya kemampuan bahasa sumber (terutama Inggris) para mahasiswa dalam memahami buku-buku teks berbahasa Inggris dan asing. Kendala lain yang dihadapi oleh Prodi MPPSn adalah masih terbatasnya jurnal-jurnal seni yang terindeks scopus yang dilanggan oleh Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara. Masukan Prodi ke pihak USU adalah perlu ditingkatkannya langganan jurnal seni berperingkat internasional, dan dapat dimanfaatkan oleh segenap sivitas akademika Prodi MPPSn FIB USU dan juga USU secara keseluruhan.
5.2.4 Jelaskan cara penyajian dan penilaian rencana penelitian tesis.
Cara penyajian penelitian tesis dimulai dari kelas/ mata kuliah Kolokium. Kelas ini tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa bagaimana cara melakukan penelitian seni secara ilmiah dan memandu mahasiswa untuk menulis proposal tesis. Penelitian seni secara ilmiah ini mencakup penggunaan metode dan teori dalam disiplin ilmu-ilmu seni, seperti: penentuan topik penelitian, metode kualitatif atau kuantitatif, penelitian lapangan, kerja-kerja lapangan seperti:
wawancara (bebas, berfokus, mendalam, sambil lalu, dan lainnya), perekaman data (audio, visual, dan audiovisual dalam berbagai format teknologis), penentuan informan kunci dan pangkal, responden (untuk kuantitatif), penarikan sampling, dan hal-hal sejenis. Kemudian dilanjutkan ke tahap kerja laboratorium (khas ilmu-ilmu seni), seperti transkripsi dan analisis musik, transkripsi dan analisis tari, insert lukisan dan analisis seni rupa, transkrip wawancara dan pengeditan dalam tesis, analisis upacara atau pertunjukan budaya, dan aspek-aspek sejenis.
Panduan yang menjadi dasar penulisan tesis secara ilmiah pada Prodi MPPSn FIB USU adalah: (1) Tim Pascasarjana USU, 2012. Pedoman Penulisan Tesis Pascasarjana Univeritas Sumatera Utara, Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
(2) Muhammad Takari, Torang Naiborhu, dkk., 2016. Pedoman Penulisan Tesis dan Karya Ilmiah pada Program Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU.
Medan: Bartongjaya. (3) Muhammad Takari, Torang Naiborhu, dkk., 2017. Pedoman Penciptaan Karya Seni dan Laporan Analisisnya pada Program Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU, Medan: Bartong Jaya; (4) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), Jakarta:
Depdikbud.
Setelah memperoleh materi ajar pada mata kuliah Kolokium, maka tahap berikutnya adalah para mahasiswa mengambil mata kuliah Seminar. Secara umum, intinya adalah membicarakan secara ilmiah apa yang hendak diteliti atau dikaryakan.
Kelas seminar ini, diusahakan dilakukan secara profesional, mandiri, dan sebisanya di peringkat Asia Tenggara, dalam hal ini bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Malaysia seperti Fakulti Sastera dan Sains Sosial dan Akademi Pengajian melayu Univerity of Malaya, atau juga Kajian Drama dan Muzik di Universiti Sains Malaya. Selain itu juga seminar dilakukan di dalam negeri seperti di Medan bekerjasama dengan Unimed, UHN, juga di ISI Padangpanjang, ISBI Aceh dan lainnya. Mata kuliah ini berbobot dua SKS.
Selanjutnya masing-masing mahasiswa yang telah lulus ujian Kolokium dan Seminar melakukan penelitian lapangan, dan kemudian mengolah penelitian tersebut di laboratorium seni Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, dengan bimbingan dua dosen pembimbing. Hasilnya kemudian diajukan ke prodi dalam satu sidang (ujian) hasil penelitian tesis. Setelah itu barulah mahasiswa tersebut melaksanakan ujian tertutup tesis dengan bimbingan dua pembimbing yang memiliki kepakaran di bidang yang sedang dikaji, dengan Pembimbing I minimal berpendidikan doktor atau S-3. Waktu penulisan tesis, sampai tahap ujian seminar hasil, dan ujian tertutup tesis, tidak lebih dari enam bulan. Jika melebihi waktu tersebut, maka Prodi MPPSn FIB USU, memberikan sanksi kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk mengajukan judul penelitian tesis yang baru. Bobot tesis ini adalah 5 SKS.
Penilaian Usulan Penelitian Tesis mencakup: (a) logika penulisan, dengan rentang nilai 2,50 sampai 5,00 dan bobot 2,00. Kemudian (b) Teori, rentang nilai 2,50 sampai 4,00 bobot 2,0; (c) Metode Penelitian, rentang nilai 5,00 sampai 8,00 bobot 2,0; (d) Teknik Notasi Ilmiah, rentang nilai 1,25 sampai 2,00 dan bobot 0,5; dan (e) Penampilan dan Penguasaan Bahasa, dengan rentang nilai 2,50 sampai 4,00 dan bobot 1,0.
Selengkapnya cara penyajian dan penilaian rencaana penelitian tesis pada Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Univcersitas Sumatera Utara Medan, dapat dilihat pada lembaran penilaian tersebut di bawah ini.