• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nurtjahja K dan R.Widhiastut

CARA KERJA

Koleksi Sampel Cendawan

Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Sibolangit dan Sicikeh-cikeh Sumatera Utara. semua spesies cendawan dikoleksi dengan menjelajah area survey (tracking) menurut Miller (1979); Singer (1986); Phillips (1991); Ruch et al. (2001; ). Setiap spesies cendawan yang dijumpai dicatat dan diambil fotonya dan dilabel sesuai dengan nomor koleksi. Koleksi dilakukan menurut Smith (1980); Horn et al. (1993) dengan menggunakan keranjang, setiap spesies dipisahkan antara cendawan dengan tekstur lunak dengan yang bertekstur keras Jelajah survey terus dilakukan setiap dua kali seminggu selama 3 bulan (April - Juli 2009) hingga seluruh spesies yang terdapat di kedua hutan hujan tersebut dapat diungkap. Pengambilan gambar/foto dilakukan saat sampling, sampel hasil koleksi segera diidentifikasi di lapangan dan di laboratorium FMIPA Biologi USU dengan buku kunci menurut Largent (1973), Largent & Thiers (1977); Bessette et al. (1997), Pacioni (1981), dan Arora (1986).

Identifikasi Secara Makroskopis

Ciri-ciri yang diamati pada saat identifikasi adalah ciri-ciri makroskopik seperti bentuk tubuh buah, warna, tekstur, ukuran, adanya annulus/ring, lapisan himenium. Tudung seperti bentuk tudung, ada/tidaknya sisik pada permukaan tudung. Lapisan bawah tudung seperti berbilah, seperti pori-pori, Tangkai/stipe seperti ukuran tangkai, warna tangkai, ada/tidaknya cawan/volva, ada/tidaknya ring/annulus. Habitat seperti terestrial, lignicolous, humus, parasit.

!",'"!"

Identifikasi Secara Mikroskopis

Ciri-ciri yang diamati adalah bentuk dan ukuran spora, warna spora, reaksi spora terhadap meltzer atau yodium.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi dan koleksi jenis-jenis cendawan di Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit dan TWA Sicikeh-cikeh yang dilakukan pada Bulan Mei hingga Oktober 2009, diperoleh bahwa keanekaragaman spesies yang terdapat di TWA Sibolangit sebanyak 47 spesies dan sebanyak 56 spesies di TWA Sicikeh-cikeh. Keanekaragaman spesies cendawan dari kedua taman wisata alam tersebut sebanyak 89 spesies.

Keanekaragaman Cendawan

Data hasil koleksi dan identifikasi cendawan pada TWA Sibolangit dan Sicikeh-cikeh dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1.

Jenis-Jenis Cendawan yang Terdapat di Kawasan Wisata Alam (TWA), Sibolangit dan Sicikeh-cikeh

Spesies/Lokasi Habitat

No. TWA Sibolangit TWA Sicikeh-cikeh

1. Auricularia polytricha Agaricus rhoadsii Lignicolous/humus 2. Boletus chrysenteroides Albatrellus ellisii Terestrial/Lignicolous 3. Boletus sp. Auricularia auricular Terestrial/Lignicolous 4. Bulgaria inquinans* Chlorophyllum molibdites Lignicolous/Terestrial 5. Calocera cornea* Clathrus rubber Lignicolous

6. Calvatia fumosa Clavicorona pyxidata Terestrial 7. Coprinus atramentarius Clitocybe nebularis Humus/Terestrial 8. Coprinus comatus Clitocybe trulaeformis Lignicolous/Terestrial 9. Coprinus disseminatus Collybia dryophyla Lignicolous/humus 10. Coprinus lagopus Coltricia cinnamomea Humus/Lignicolous 11. Coprinus micaceus Coltricia perennis Humus/Lignicolous 12. Coprinus radians Coprinus silvaticus Humus/Lignicolous 13. Hygrocybe coccinea Coprinus atramentarius Lignicolous/Humus 14. Fomes annosus Coprinus comatus Lignicolous/Humus 15. Fomes fomentarius Coprinus disseminatus Lignicolous/Humus 16. Ganoderma applanatum Coprinus lagopus Lignicolous/Humus 17. Ganoderma tsugae Cortinarius praestans Lignicolous/Terestrial 18. Hygrocybe conica Crepidotus mollis Humus/Lignicolous 19. Hygrocybe miniata Crepidotus herbarum Humus/Lignicolous 20. Hypholoma elongatum Fomes annosus Humus/Lignicolous 21. Lepiota cristata Fomes fomentarius Humus/Lignicolous 22. Lepiota flammatica Ganoderma applanatum Humus/Lignicolous 23. Lepiota naucinoides Ganoderma tsugae Humus/Lignicolous 24. Leucocoprinus

fragilissimus

Geastrum saccatum Humus/Lignicolous 25. Lycoperdon foetidum Helvella macropus Humus/Lignicolous 26. Lycoperdon pyriforme Lepiota cristata Humus

!",("!"

Spesies/Lokasi Habitat

No. TWA Sibolangit TWA Sicikeh-cikeh

28. Marasmius oreades Lepiota naucinoides Humus 29. Marasmius

pyrrocephalus

Marasmius androsaceus Lignicolous 30. Marasmius sp. Marasmius candidus Lignicolous 33. Microstoma floccose* Naematoloma aurantiaca Humus 34. Mycena rorida Neobulgaria pura Lignicolous 35. Pleurocybella porrigens Paxillus involutrus Lignicolous/humus 36. Polyphorus admirabilis Phallus impudicus Humus

37. Psathyrella longipes Pholiota spumosa Humus 38 Psathyrella longistriata Pholiota flammans Humus 39 Psathyrella

septentrionalis

Pithya vulgaris Lignicolous 40. Phallus impudicus Pleurotus ostreatus Lignicolous 41 Pholiota spumosa Resinomycena

rhododendri

Humus

42 Trametes conchifer Russula albidula Lignicolous/Terestrial 43 Trametes versicolor Russula mairei Lignicolous/Terestrial 44 Tremella mesenterica Russula sardonia Lignicol/Terestrial 45. Xylaria hypoxylon* Rutstromea echinophila Lignicolous 46. Xylaria longipes* Schizophyllum commune Lignicolous 47. Xylaria polymorpha* Scleroderma cepa Humus 48. - Steccherinum ochraceum Lignicolous 49. - Termitomyces arrhizus Terestrial 50. - Tricholoma columbetta Lignicolous 51. - Tricholoma sulphureum Lignicolous 52. - Tricholomopsis rutilan Lignicolous

53. - Tyromyces amarus Lignicolous

54. - Xylaria hypoxylon* Terestrial/humus 55. - Xylaria longipes* Terestrial/humus 56. - Xylaria polymorpha* Terestrial/humus Keterangan: * = Ascomycetes

Keanekaragaman atau jumlah spesies cendawan pada TWA Sicikeh-cikeh lebih tinggi dari pada keanekaragaman cendawan di TWA Sibolangit. Area Sicikeh-cikeh yang lebih luas dan ketinggian yang lebih tinggi dari pada TWA Sibolangit menjadi sebab tingginya jumlah spesies di TWA Sicikeh-cikeh. Pada Tabel 1 menunjukkan beberapa spesies cendawan terdapat pada Sibolangit seperti Boletus sp, Calvatia tetapi dak terdapat pada TWA Sicikeh-cikeh. Beberapa contoh spesies cendawan yang terdapat pada kedua TWA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :

!",)"!"

Gambar 1. Beberapa contoh spesies cendawan yang terdapat di Sicikeh- cikeh dan Sibolangit seperti di bawah ini:

Geastrum Saccatum Termitomyces arrhizus

Lepiota flammatica Microstoma floccosa

!",*"!"

Tricholomopsis rutilans Leucocoprinus fragilissimus

Hygrocybe conica Coprinus disseminatus

Tricholoma sulphureum Ganoderma applanatum

Berikut adalah deskripsi beberapa contoh spesies cendawan makroskopis yang terdapat pada taman wisata alam Sibolangit dan Sicikeh-cikeh:

!",+"!"

Geastrum saccatum

Tubuh buah bulat ketika masih muda, pada saat dewasa lapisan luarnya terpecah menjadi 8 yang setiap pecahan membengkok ke belakang. Pada bagian tengahnya terdapat kantung spora yang berukuran 2 hingga 5 cm. Tubuh buah elastis seperti karet ketika masih segar, berwarna coklat muda. Kantung spora berbentuk bulat, licin, tanpa tangkai, berwarna coklat muda dan pada bagian ujungnya terdapat lubang berupa pori tempat keluarnya spora. Spora berwarna coklat berukuran 3,5 hingga 5 mikron, berbentuk bulat dan dindingnya berbintil-bintil. Edibilitas : tidak dapat dikonsumsi. Habitat soliter atau bergerombol pada humus, batang kayu pada daerah terbuka.

Termitomyces arrhizus

Diameter tudung 5 hingga 12 cm, berwarna putih kekuningan, kadang retak pada bagian tepinya, bagian tengah tudung sedikut cembung. Lpisan himenium (gills) berwarna putih. Tangkai kadang bersisik dan membesar pada bagian pangkalnya. Pangkal tangkai meruncing dengan rhizoid yang panjang. Spora berwarna putih, ellip, licin, berukuran 6 hingga 9 x 3 hingga 5 mikron. Edibilitas : dapat dikonsumsi. Habitat : berasosiasi pada sarang rayap di dalam tanah.

Lepiota flammaticnta

Diameter tudng 1,5 hingga 5 cm, cembung ketika masih muda kemudian mendatar. Pada bagian tepi tudung sedikit terangkat ke atas. Bagian atas tudung cembung dan pada bagian tengahnya berwarna merah kecoklatan. Lapisan himenium berwarna putih. Tangkai (stipe) berwarna merah, tinggi 3 hingga 10 cm dengan ukuran sama dari pangkal hingga ke ujung. Spora berwarna putih, ellip, licin, berukuran 6 hingga 8 x 4 hingga 5 mikron. Edibilitas: tidak diketahui. Habitat: soliter atau berkelompok pada kayu lapuk.

Microstroma floccosa

Disebut juga dengan shaggy scarlet cup. Tubuh buah berukuran tinggi 1 hingga 4,5 cm dengan diameter cawan 3 hingga 10 mm. Cawan berwarna merah, memiliki rambur-rambut berwarna putih dengan tangkai berwarna putih. Spora hialin berukuran 20 hingga 35 mikron, berbentuk elp, licin. Edibilitas tidak diketahui. Habitat: kayu lapuk, hidup soliter atau tersebar.

Trametes versicolor

Disebut juga dengan Polyporus versicolor atau Coriolus versicolor. Diameter tubuh buah 3 hingga 8 cm, datar atau agak melengkung, tipis, kadang berkoloni seperti bunga mawar, tidak

!",,"!"

bertangkai (sessil), permukaan atas tubuh buahnya licin kadang velvety denga zone variasi warna, tekstur tubuh buah seperti kulit. Spora berwarna putih, licin, berukuran 4 hingga 5 x 1,5 hingga 3 mikron. Edibilitas: tidak dapat dikonsumsi karena tekstur yang liat.Habitat: pada kayu lapuk atau parasit pada pohon yang masih hidup. Hidup sepanjang tahun.

Calocera cornea

Tubuh buah berukuran kurang lebih 1 cm, berbentuk silindris pada waktu masih muda dan pipih pada bagian ujungnya saat dewasa. Tubuh buah berwarna kuning dan elastis. Spora berwarna kuning kecoklatan, berbentuk ellip, licin deng ukuran 7 hingga 9 x 4 hingga 4,5 mikron. Edibilitas: tidak bernilai karena ukuran yang kecil. Habitat: kayu lapuk.

Tricholomopsis rutilans

Diameter tudung (cap) 5 hingga 10 cm, permukaan tudung berwarna kuning dengan sisik-sisik kecil, berbentuk lonceng saat masih muda, kemudian datar dan sedikit cembung di tengah tudung setelah dewasa. Gill berwarna kekuningan. Tangkai (stipe) agak sedikit membesar pada bagian pangkalnya, tangkai berwarna kuning dan ditutu[i oleh sisik-sisik kecil berwarna kemerahan. Spora berwarna putih, oval, licin, berukuran 5 hingga 8 x 4,5 hingga 6 mikron. Edibilitas: daapt dikonsumsi. Habitat: humus, kayu lapuk, soliter atau berkelompok.

Leucocoprinus fragilissimus

Tudung berdiameter 1 hingga 4,5 cm, berbentuk lonceng ketika masih muda dan menjadi cembung setelah dewasa. Tudung transparan, bergaris-garis berwarna coklat muda dengan bagian tengah berwarna kuning terang. Tinggi tangkai 4 hingga 15 cm agak membesar pada bagian pangkalnya, mudah patah dengan sisik-sisik, terdapat annulus (cincin). Spora berwarna putih, berukuran 9-13 x 7 - 8 mikron. Edibilitas: tidak diketahui. Habitat:humus, soliter dan tersebar.

Hygrocybe conica

Cap berdiameter 2 hingga 9 cm, berbentuk corong atau bel dengan agak sedikit cempung pada bagian tengahnya, lengket pada bagian atasnya, berwarna merah atau kecoklatan. Gill berwarna kekuningan. Tangkai 2 - 10 cm dengan panjang 3 - 10 cm berdiameter sama dari ujung hingga ke pangkal, licin, mudah patah. Spora berwarna putih, berukuran 8 - 14 x 5 - 7 mikron, ellip, licin, hialin. Edibilitas: beracun. Habitat: soliter atau bergerombol pada kayu lapuk ayau humus hutan berdaun jarum.

!",-"!"

Coprinus disseminatus

Tudung (cap) berwarna putih berukuran 1 - 2 cm, himenium berwarna putih kemudian menjadi hitam saat cendawan berukuran dewasa. Tinggi tangkai 2,5 - 6 cm, berwarna putih, mudah patah. Spora berwarna hitam, berbentuk ellip, dinding spora licin, ukuran spora 9 - 10 x 5 - 6 mikron. Edibilitas:tidak menarik untuk dikonsumsi karena ukuran yang kecil dan lunak. Habitat: kayu lapuk, humus biasanya hidup bergerombol dengan berbagai ukuran.

Tricholoma sulphureum

Diameter cap 3 hingga 9 cm, berwarna kuning belerang dengan bagian tengah tudung sedikit cekung dan berwarna kecoklatan, permukaan tudung kering. Lpiasan himenium berwarna kuning demikian juga stipe berwarna kuning dan agak sedikit membesar pada bagian pangkalnya. Spora berwarna putih, berbentuk ellip, licin, berukuran 8 - 10 x 5 - 6 mikron. Edibilitas : beracun. Habitat: humus atau kayu lapuk.

Ganoderma applanatum

Tubuh buah berukuran 10 hingga 40 cm, sessil. Tubuh buah bertekstur seperti kayu, berwarna coklat karat dan berwarna putih pada bagian tepinya. Pada bagian bawah tubuh buah berwarna putih atau abu- abu dan berubah menjadi coklat jika disentuh. Spora berwarna coklat karat, berbentuk ellip, permukaan spora berbintil-bintil, ukuran spora 9 - 13 x 6 - 9 mikron. Edibilitas: tidak dapat dikonsumsi karena tekstur yang keras berkayu. Habitat: padasit pada batang pohon atau saprofit pada kayu lapuk, kadang hidup bergerombol.

Sebagian besar cendawan dengan tubuh buah makroskopik termasuk ke dalam kelas Basidiomycetes. Hidupnya bersifat saprofit pada kayu lapuk (lignicolous) dan humus. Bebeberapa bersifat parasit hidup pada tumbuhan yang masih hidup seperti Ganoderma dan Fomes. Spesies cendawan yang hidup terestrial atau pada humus seperti Boletus,

Lycoperdon, dan Phallus bersifat mikorhiza sehingga keberadan spesies

cendawan ini selalu berasosiasi dengan tumbuhan tinggi berdaun lebar. Cendawan kelas Ascomycetes umumnya memiliki ukuran tubuh buah mikroskopik, tetapi beberapa spesies berukuran makroskopik dijumpai seperti Bulgaria, Microstoma, Calocera, dan Xylaria, kebanyakan dari spesies bersifat saprofit.

Dalam dokumen Beberapa Metode Uji Biologis Untuk Menil (Halaman 89-96)