• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Data Gen rbcL dari NCB

Dalam dokumen Beberapa Metode Uji Biologis Untuk Menil (Halaman 141-148)

Pindi Patana 1 , Onrizal 2 , dan Nina Tika Sari 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Data Gen rbcL dari NCB

Gen rbcL yang didapatkan pada NCBI dari spesies Clitoria

ternatea adalah dengan nomor asesi EU717286.1 dan U74237.1, tetapi

hanya satu gen yang diambil untuk direkonstruksi menjadi pohon filogenetik yakni gen dengan nomor asesi U74237.1. Penentuan ini hanya dilihat dari panjang basepare yang disediakan oleh masing-masing nomor asesi. Hasil grafik ringkasan blast (gambar 2) dari gen rbcl

Clitoria ternatea memperlihatkan bahwa hampir seluruh gen berada pada

kesamaan yang tinggi dengan gen rbcL dari Clitoria ternatea dengan panjang basa diatas 1250bp. Penjelasan dari masing-masing garis warna merah dapat dilihat pada gambar 3 deskripsi hasil blast.

Gambar 2: Grafik rangkuman hasil blast NCBI dari gen rbcL tanaman

Clitoria ternatea

Pembuatan pohon filogenetik dengan uruatn gen DNA diperlukan adanya pensejajaran atau yang dikenal dengan multiple alignemnt dari semua urutan DNA yang akan dimasukan sebagai anggota atau

Operational Taxonomyc Unit (OTUs) pohon filogenetik. Hasil multiple

aligntment (tidak ditampilkan) yang dibuat dengan bantuan program bioedit selanjutnya digunakan dalam pembuatan pohon fileogentik.

Analisis rekostruksi pohon filogenetik dengan metode statistik

Maksimum Pasrimony menggunakan program MEGA 5 beta, dengan uji

kekokohan pohon filogenetik melalui metode bootstrap 1000 kali replikasi dan alur pembacaan awal (open reading frame) dari codon 1, 2, dan 3, menghasilkan gambar pohon filogenetik yang dapat menjelaskan kedudukan tanaman Clitoria ternatea dari tanaman Leguminose lainnya

!"&')"!"

(gambar 4). Clitoria ternatea berada dalam satu klada dengan tanaman

Centrosema virginianum yang juga anggota kelompok subtribe

Clitoriinae dari Tribe Phaseoleae. Beberapa spesies tanaman dalam

pohon fileogentik berasal dari cabang utama langsung yakni Pericopsis mooniana, Andira inermis, Ormosia emarginata, Cordyla africana,

Ateleia herbert-smithii, Xantocercis zambesiaca.

Gambar 3: Deskripsi hasil blast NCBI gen rbcl tanaman Clitoria ternatea

Rekonstruksi pohon filogenetik dengan metode Maksimum Parsimony (MP) 1000x bootstrap.

Tiga sepesies tanaman dari subfamilia Caesalpinioideae yang dijadikan outgrup dalam rekonstruksi pohon filogenetik ini merupakan pembeda yang sangat baik, karena secara langsung berada di luar grup

!"&'*"!"

utama. Beberapa spesies yang digunakan merupakan endemik yang berada di luar Indonesia, seperti Xanthocercis zambesiaca yang merupakan tanaman asli Mozambik dengan penyebaran di sekitar Mozambik, Zimbabwe, dan Afrika selatan (Hyde, et al, 2011),

Dalbergiella sp. adalah tanaman Zimbabwe, tanaman Phylloxylon

perrieri merupakan asli Madagskar, Cordyla africana (Africa) yang

dikenal dengan nama mangga africa, juga genus Holocalyx yang tersebar di wilayah Amerika Selatan (Mansano & Filho, 2010). Ketiadaan beberapa tanaman tersebut di Indonesia sehingga tidak ditemukan padanan nama tanaman tersebut dalam bahas Indonesia ataupun bahasa Melayu.

Gambar 4. Pohon Filogenetik Subfamilia Papilionoideae Berdasarkan Gen rbcl.

Subfamilia Papilionoideae dari familia Fabaceae berdasarkan urutan gen rbcl membentuk pohon filogenetik yang monofiletik yakni berasal dari common ancestor atau nenek moyang yang sama. Hal ini

sesuai dengan penelitian Doyle [12], yang mengelompokan

Papilionoideae dalam satu kelompok besar yang berasal dari nenek

moyang yang sama, pengelompokan oleh Doyle juga menggambarkan

A B C D F G Indigofereae Millettieae Phaseoleae Swartzieae Sophoreae Sophoreae Dalbergieae Sophoreae Swartzieae Sophoreae Swartzieae Abreae Millettieae Outgrup 100 100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 90 100 100 100

!"&'+"!"

posisi genus clitoria secara umum dalam subfamilia Papilionoideae,

namun secara khusus tidak menyebutkan spesies tanaman yang digunakan dari genus tersebut. Hasil menelitian menjelaskan penelitian sebelumnya oleh (Doyle, et al, 1997, 2000), akan posisi tanaman Clitoria

ternatea dalam subtribe Clitoriinae. Tanaman Clitoria ternatea berada

satu clada dengan Centrosema virginianum yang sama-sama dari tribe Phaseoleae subtribe Clitoriinae. Kedua tanaman ini walaupun berbeda genus, namun secara morfolgi memiliki kemiripan baik dari warna bunga maupun bentuk bunga dan cara hidup. Universal Biological Indexer Organizer (Ubio, 2009) mempublikasikan beberapa penamaan lokal dengan nama yang sama untuk dua jenis tanaman yang berbeda ini dengan nama butterfly pea. Bahkan tidak ditemukannya nama lokal melayu/Indonesia untuk tanaman Centrosema virginianum ini dikarenkan kemiripan dengan Clitoria ternatea, sehingga secara umum orang juga menyebutnya dengan nama Kembang Telang, sama dengan nama C.

ternatea. Beberapa tanaman lain dalam pohon filogenetik tersebut

berhasil ditemukan nama lokalnya, hal ini mengindikasikan tanaman tersebut tersebar secara luas di Indonesia, seperti Abrus precatorius,

pohon Saga merah ( Van stein, et al, 1975), tanaman yang memiliki biji berwarna merah ini biasa digunakan masyarakat sebagai obat penykit sariawan. Abrus precatorius ini lebih dekat kekerabatannya secara filogenetik dengan clitoria ternatea jika dibandingkan dengan tanaman

Pericopsis mooniana, tanaman yang secara umum dikenal dengan nama

lokal Kayu Kuku ini merupakan tanaman yang tersebar di wilayah Sulawesi Tenggara dan Maluku (Aqsa, 2010).

Kedekatan secara filogenetik antara Clitoria ternatea dengan tanaman Centrosema virginianum dapat menunjukan kedekatan pada pola genetik, sehingga ada kemungkinan kemiripan kandungan senyawa antara kedua tanaman tersebut, hal ini mengikuti pola yang berasal dari tanaman katuk dan meniran (Hidayat, et al. 2008). Hasil ini dapat berimplikasi pada pola pemanfatan kedua tanaman tersebut, sehingga ada kemungkinan tanaman ini dapat saling menggantikan, bahkan dapat dilakukan persilangan antara kedua genus tanaman ini untuk menghasilkan tanaman baru baik variatas baru dari kedua jenis maupun spesies baru. Beberapa kandungan biokimia yang telah diteliti pada C.

ternatea seperti antioksidan, anti inflammatory, analgesic, epilepsi,

meningkatkan daya ingat, anti diabetes, anti mikroba, anti asma, anti piretik, dan anti depresant dari C. ternatea dengan berbagai percobaan yang berbeda (Kumar Gufta, et al,. 2010), kemunginan besar juga terdapat dalam tanaman Centrosema virginianum. Model pemanfaatan inilah yang dapat dilakukan oleh para peneliti bidang farmasi, sehingga bisa menjadikan suatu tanaman sebagai pengganti (subtitusi) dengan tanaman lainnya. Adanya kedekatan secara filogentik pada suatu

!"&',"!"

tanaman dapat dimanfaatkan oleh banyak bidang ilmu selain taksonomi, hal ini dengan berpedoman bahwa tanaman yang dekat kekerabatannya secara filogentik menunjukan pola genetik dan sifat biokimia keduanya sama.

Tribe Phaseoleae yang memiliki anggota Clitoria ternatea berada pada satu clada dengan tribe Millettieae dari nenek moyang bersama pada C, bahkan Autrosteensia blackii yang merupakan anggota Millettieae menjadi sister grup dari tribe Phaseoleae, yakni jenis yang paling dekat kekerabatannya. Tribe Indifofereae merupakan tribe yang monofiletik selain Phaseoleae, sementara tribe lainya memiliki anggota yang tidak monofiletik. Beberapa tribe Sophoreae dan swartzieae merupakan tribe yang membentuk polytomi dibandingkan dengan tribe lainnya, sementara tribe Millettieae memiliki anggota yang tersebar pada beberapa cabang namun tetap berasal dari nenek moyang yang sama yakni pada cabang C. Hasil penelitian berdasarkan marker molekuler gen rbcL menunjukan tanaman Clitoria ternatea yang berkerabat dekat dengan tanaman Centrosema virginianum, hal ini terbukti dengan posisi kedua tanaman tersebut yang berada dalam satu klada. Dekatnya kekerabatan ini dapat memprediksikan kemiripan pola genetik dan biokimia dari kedua tanaman tersebut. Sementara tanaman Austrosteensia balckii berfungsi sebagai sister grup dari tribe Phaseoleae. Pohon filogenetik memperlihatkan sifat monofiletik subfamilia Papilionoideae, hal ini membuktikan bahwa subfamilia tersebut berasal dari nenek moyang yang sama.

Analisis lanjutan dengan perpaduan beberapa marker molekuler dan memperbanyak sampel dari anggota genus Clitoria dan subtribe Clitoriinae akan memperlihatkan posisi lebih rinci dari tanaman Clitoria

ternatea dalam Familia Fabaceae. Analisis biokimia dari kedua tanaman

Clitoria ternatea dan Centrosema virginianum dapat dilakukan secara

bersamaan karena adanya kemiripan tersebut.

REFERENSI

Anonim. 2010. The useful plant of the island of Guam; with an introductory account of the physcal features and natural history of the island, of the character and history of its peaople, and of

their agriculture, <http:/www.archive.org/stream/usefulplant>,

tanggal akses : 2 Januari 2011.

Aqsa, Mohammad. 2010. Pertahankan Kayu Kuku (Pericopsis mooniana

THW) dari Kepunahan. <http:/mimpi22.wordpress.com/ tanggal

!"&'-"!"

Asahina, Haruka, et al. 2010. Identification of Medicinal Dendrobium

Species by Phylogentic Analyses Using matK and rbcL Sequences. The Japanese Society of Pharmacognosy and

Springer, J Nat Med 64: 133-138.

CBOL. 2009. CBOL approves matK and rbcL as the BARCODE Regionfor Lant Plants Statement by Executive Commitee, Concortium for the Barcode of Life. <http:/www.barcoding.si. edu/plant_working_group.html>, tanggal akses: 2 Desember 2010.

Doyle, et al. 1997. A Phylogeny of Cloroplast Gene rbcl in the Leguminose : Taxonomic Correlation and Insight into the Eevolution of Nodulation, American journal of botany 84(4): 541-554

Doyle, et al. 2000. Toward Comprehensive Phylogeny of Leguminose : Evidance from rbcl sequence and non moleculer data, Afvanve in leguminose systematics, pp 1-20, Royal Botanic Garden Kew. Gomez, S. Michael, & Kalamani, A. 2003. Butterfly Pea (Clitoria

ternatea): A Nutritive Mulptipurfose Forage Legume for the

Tropical – An Overview, Pakistan Journal of Nutritien 2(6): 374- 379.

Hidayat, et al. 2008. Analisis Filogenetik Molekuler pada Phylantus niruri L (Euphorbiaceae). Jurnal Matematika dan Sains Vol. 13 No 1.

Hyde, MA. & Wursten, B. 2011. Flora of Mozambique : Species

information: Xanthocercis zambesiaca. <http:/mozambiqueflora.

com> tanggal akses 1-4 januari 2011.

Kumar Gufta, et al,. 2010. Clitoria ternatea (L.) : Old and new aspestct.

Journal of farmacy research, 3(11), 2610-2614.

Mansano & Filho. 2010. The New york Botanical garden Press; 62(2), pp.110-115, Brox. NY.

Morris J.B. 2009. Characterization of butterfly pea (Clitoria ternatea L.) accesions for morfhology, phenology, reproduction, and potential nutraceutical, pharmaceutical trait utilization. Genet Resour Crop

Evol 56: 421-427.

NCBI. 2010. <http:/www.ncbi.nlm.nih.org> tanggal akses: 3-7 Desember 2010, 1-4 Januari 2011.

!"&'."!"

Ubio. 2009. Clitoria ternatea Kembang Tlang. <http:/www.ubio.org/ browser/details.php?conceptID=&namebankID> tanggal akses: 3 januari 2011.

Van stein, C. G. G. J, Hoed, D. Den, Bloembergn, S. .1975. Flora Untuk

Sekolah di Indonesia, Pradnya Paramita, Jakarta.

Zipecodezoo.com. 2010. <htt://zipcodezoo.com/Plants/C/Clitoria ternatea>, tanggal akses: 2 Januari 2011.

!"&(/"!"

D*,'*D,",(,+,')5*'%$)(;-+,)!,&%)$,W,L)&%)

&*$,)",+.,L).,";)D*S,+,E,')",+.,L)$,+#)

D,.;!,E*')"#D,')L;-;)

Syafrinal Soelin, Zuhri Syam, dan Muhammad Daud

Dalam dokumen Beberapa Metode Uji Biologis Untuk Menil (Halaman 141-148)