LEMBAR OBSERVAS
CATATAN LAPANGAN
Berikut adalah hasil wawancara dengan:
Nama : M. Nur Setiawan, S.Pd
Jabatan : Guru PKn
Tempat : Ruang guru SMK Gajah Mada Purwodadi
Hari/tanggal : Senin, 9 Juni 2014
========================================================== Kegiatan penelitian diawali dengan izin peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian. Pihak SMK Gajah Mada Purwodadi memberikan izin untuk melakukan penelitian dan peneliti dipersilahkan untuk melakukan wawancara dengan kepala sekolah SMK Gajah Mada Purwodadi . Peneliti hanya bertanya
seputar pembelajaran PKn dengan pendekatan Contekstual Teaching and
Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi meliputi perencanaan, pelaksanaan, hambatan dan pendukung serta evaluasi. Kegiatan wawancara peneliti lakukan dengan santai sehingga kepala sekolah, guru tidak merasa terintimidasi. Penelitia melakukan kegiatan wawancara di ruang guru. Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru PKn SMK Gajah Mada Purwodadi
Perencanaan Pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Bagaimana perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di
SMK Gajah Mada Purwodadi?
MNS : Saya menyusun perencanaan pembelajaran PKn pada saat awal tahun ajaran baru pembelajaran. Hal ini biasa saya lakukan semenjak saya menjadi guru. Namun kali ini lebih menyenangkan karena pengembangan
RPP saat ini lebih leluasa daripada beberapa tahun yang silam, pada RPP pembelajaran kali ini kami menggunakan pendekatan kontekstual.
P : Apakah RPP yang disiapkan sudah sesuai dengan materi yang digunakan
? dan apakagh media yang digunakan dalam pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL ?
MNS : Tentu. Saya berusaha mempersiapkan prota, promes, silabus, rpp dan
media pembelajaran PKn pada materi “Sistem Hukum dan Peradilan
Internasional ”secara lengkap dengan memadukan pola bermain dalam
belajar. Media yang dijadikan permainan berupa card dan gambar yang
berkaitan dengan Sistem Hukum dan Peradilan Internasional”
P : Apakah persiapan pembelajarn tersebut disusun sendiri :
MNS : Ya benar. Awalnya saya mempersiapkan sendiri, namun kemudian
persiapan itu saya diskusikan (sharing) dengan teman yang juga memiliki
keahlian di bidang yang sama dalam MGMP PKn. Saya juga sharing pada kepala sekolah jika ada sesuatu yang saya rasa kurang, seperti media maupun fasilitas pembelajaran yang belum tersedia. Saya meminta saran
dan bimbingan kepala sekolah untuk mencari solusinya.”
P : Apakah ada fungsinya jika menyusun RPP dan silabus dengan
pendekatan CTL yang jelas disitu dan media yang digunakan ?
MNS : Agar saya merasa mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dan mengelola kelas, bisa lebih efektif dan efisien. Saya berharap siswa mampu memahami materi yang saya sampaikan secara maksimal. Selain
itu, secara formal karena adanya tuntutan administrasi bagi guru.”
P : Apakah ada kesulitan dalam mengembangkan RPP dari tahun ke tahun ?
supaya tidak monoton ?
MNS : Pada prinsipnya tidak, karena sekarang guru lebih leluasa dalam mengembangkan silabus dan RPP. Guru hanya berpatokan pada standart commit to user
kompetensi yang telah ditentukan dari pusat sebagai kurikulum induk. Selanjutnya guru bebas mengembangkan metode apa yang tepat untuk diterapkan yang terpenting adalah materi yang disampaikan oleh guru benar-benar dapat dipahami, dimengerti dan diingat oleh siswa. Dan belajarpun tidak harus dilakukan di dalam kelas yang bersifat monoton
tetapi dapat dikemas dengan pola permainan atau belajar sambil bermain.”
P : Apakah acuan bapak dalam menyusun RPP dan silabus sebelum
memulai pembelajaran PKn ?
MNS : Saya mengacu pada kurikulum dari pusat, namun saya berusaha mengembangkan secara mandiri, menyesuaikan kondisi yang ada di
wilayah SMK Gajah Mada Purwodadi.”
P : Apakah ada target khusu dalam pencapaian perencanaan pembelajaran
PKn dengan penekatan CTL ?
MNS : tentunya layaknya guru yang lain juga, pada tahap perencanaan ini saya mentarget persiapannya secara lengkap baik silabus, RPP dan media yang tepat. Harapan saya dengan persiapan yang matang dan lengkap ini, pelaksanaan pembelajaran nanti berlangsung secara maksimal, sehingga
hasil belajar PKn siswa juga maksimal.”
P : Siapakah partner bapak dalam disukusi perencanaan pembelajaran Pkn
ini ?
MNS : Patner sharing saya dalam perencanaan pembelajaran PKn ini antara lain: teman se MGMP PKn, guru di SMK Gajah Mada Purwodadi, dan juga Kepala Sekolah, sehingga bisa mengetahui fasilitas dari para pemilik
tempat magang dan untuk memudahkan schedule pelaksanaan
pembelajaran”.
P : Kapan bapak menyusun RPP dna silabusnya?
MNS : Biasanya saya menyusun dua kali, yaitu pada awal tahun semester 1 dan awal semester 2. Namun saya tetap melengkapi jika ditemui
kekurangannya pada saat pembelajaran sudah berlangsung.”
Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah bapak pada saat memulai pembelajaran sering bertanya tentang
materi pembelajaran yang diajarkan kemarin ?
MNS : Ya benar. saya memulai pembelajaran PKn ini dengan pendahuluan sebagai appersepsi. Bertanya kepada para siswa mengenai materi yang lalu. Dan selanjutnya menanyai siswa beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan saya sampaikan yaitu tentang “Sistem Hukum
dan Peradilan Internasional”.
P : Bagaimana konsep pembelahjaran dengan model CTL pada awal
pembelajaran Pkn ?
MNS : Saya memulai dengan menyampaikan materi tentang “Sistem Hukum
dan Peradilan Internasional”, dan selanjutnya saya meminta siswa untuk
mempraktekkan secara langsung dengan tugas mencari data sambil bermain di luar kelas dengan saya beri batas waktu, kemudian setelah data di dapat siswa menyampaikan laporannya di hadapan siswa lainnya yang
selanjutnya didiskusikan bersama.”
P : Bagaimana respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung ?
MNS : Siswa nampak semangat dan terlihat aktif dalam aktivitas proses pembelajaran dengan metode CTL ini. Semua siswa terlihat berfikir mengenai tugas yang saya berikan . Siswa aktif dalam menemukan jawaban, aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami, aktif commit to user
dalam berdiskusi, saling membantu dan aktif dalam menyelesaikan masalah.
P : Bagaimana situasi kelas saat pembelahjaran berlangsung ?
MNS : Kondisi kelas terasa menyenangkan dan hidup, terbukti dengan adanya beberapa indikasi; kelas yang terkondisi artinya siswa saling mengajukan
pertanyaan, jawaban dan argument sambil sesekali diwarnai humor karena
jawaban atau pertanyaan atau argument siswa yang terkesan lucu namun
siswa tidak merasa malu untuk menyampaikannya, siswa mempunyai keberanian atas jawaban yang disampaikan dengan mengemukakan argument-argument, tidak ada siswa yang mengantuk, tidak adanya siswa yang bercerita sendiri, semua siswa terlibat dalam diskusi dan
pembelajaran yang menyenangkan.”
P : Apakah ada kesulitan dalam pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL
?
MNS : Saya cermati tidak ada yang terlihat menyulitkan pada saat proses pembelajaran, karena siswa menurut dan terlihat sangat senang serta antusias terhadap tugas-tugas yang saya berikan. Siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar tugas yang telah mereka kerjakan di luar kelas, sebaliknya siswa yang lain juga sangat berkeinginan untuk menjawab pertanyaan dari teman lain yang diajukkan, yang pada akhirnya terjadi perdebatan atau diskusi yang mengalir begitu saja tanpa harus disetting, namun masih dalam kendali saya sehingga kelas tidak justru terlihat gaduh. Kemudian setelah itu baru saya memberikan jawaban
atau memberikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan dengan mengemukakan dasar teoritisnya dengan memberikan contoh yang mudah dipahami dan dimengerti dengan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari yang dekat dengan kehidupan siswa
kesehariannya, terutama yang berkaitan dengan materi Sistem Hukum dan Peradilan Internasional.
P : Bagaimana menurut bapak tentang respon siswa pada pelaksanaan
pembelajaran Pkn dengan menggunakan pendekatan CTL ?
MNS : Menurut pengamatan saya, siswa tertarik karena dengan metode CTL ini siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja, melainkan siswa langsung bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti siswa langsung mengetahui secara kongkrit mengenai media dan kegunaan alat serta kesulitan dalam penggunaannya.
P : Apakah tujuan pendekatan CTL pada pembelajaran PKn ?
MNS : Pada prinsipnya tujuan metode pembelajaran itu sama, yaitu ingin menjadikan siswa itu lebih pandai dan memahami materi pelajaran dengan baik. Namun, antara materi yang satu dengan lainnya terkadang saling melengkapi. Selain itu, satu materi belum tentu sesuai dengan salah satu metode melainkan akan lebih cocok dengan metode yang lain.
P : Apakah kelebihan pembelajaran dengan pendekatan CTL ?
MNS : Kelebihan metode CTL dibandingkan dengan metode kooperatif adalah bahwa dalam meode CTL ini, siswa secara langsung bisa terjun kelapangan(luar kelas), siswa mengaitkan materi pelajaran dengan kondisi nyata (riil) yang ada di lingkungan sekitar.
P : Media apa yang digunakan dalam pembelajran PKn dengan pendekatan
CTL ?
MNS : Media yang saya butuhkan pada pembelajaran kompetensi Sistem Hukum dan Peradilan Internasional antara lain: slide, gambar dan video mengenai proses pada materi Sistem Hukum dan Peradilan Internasional.
Media ini untuk memudahkan siswa memahami materi yang tentunya saya
kaitkan dengan berita-berita Hukum dan Peradilan yang terkini.”
P : Bagaiaman menutup pembelajaran dengan pendekatan CTL ?
MNS : Saya mengakhiri pembelajaran ini dengan menanyakan kepada siswa beberapa pertanyaan, antara lain: apakah semua siswa sudah paham dan mampu semua, jika ada yang belum paham silahkan ditanyakan. Kemudian saya juga memberikan tugas pada siswa sebagai tahap evaluasi, dan agar siswa selalu mempelajari materi yang sudah saya sampaikan, agar siswa tidak mudah lupa.
Faktor yang menghambat dan mendukung pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi Purwodadi.
P : Apakah ada hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran
PKn dengan pendekatan CTL ?
MNS : Hambatan yang terkadang muncul adalah masih ada beberapa fasilitas yang belum tersedia di SMK Gajah Mada Purwodadi. Adanya siswa yang kurang terbiasa belajar secara aktif seperti pendekatan kontekstual ini, ada sebagian siswa yang cenderung pasif, terima materi apa adanya dari guru. Tentunya ini akan menghambat pembelajaran.
P : Apakah bapak pernah mengikuti seminar dalam rangka untuk
meningkatkan serta mendukung proses pembelajaran PKn ?
MNS : Saya pernah mengikuti seminar tentang pembelajaran denggan pendekatan kooperatif, seminar ini dilakukan hanya 1 hari. Saat itu jam MGMP jadi kepala sekolah meminta saya untuk mengikuti seminar tersebut. Setelah selesai mengikutinya maka saya memahami arti pentingnya menghidupkan suasana kelas dan menciptakan sistem belajar yang menarik yaitu dengan pembelajaran kooperatif/ CTL.
Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah bapak selalu memberikan evaluasi pada proses dan pembelajaran
berlangsung ?
MNS : Saya selalu mengadakan evaluasi pada siswa di akhir pembelajaran. Dan juga melakukan evaluasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi yang saya maksudkan adalah ada 2 jenis, yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil akhir belajar. apalagi pada strategi CTL ini, siswa sangat dikedepankan mampu dalam tahapan proses
pembelajaran, tidak semata-mata pada akhir belajar.”
P : Apa fungsi evaluasi pada pembelajaran ini ?
MNS : Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa terhadap materi yang sudah saya sampaikan dengan metode CTL ini. Dan sebagai bahan
perbaikan pada pembelajaran selanjutnya agar lebih baik dan sempurna.”
P : Bagaimana bentuk evaluasi ?
MNS : Saya menggunakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan praktek, evaluasi kelompok dan individu.
P : Bagaimana pelaksanakan evaluasinya ?
MNS : Setiap SK saya adakan 1 kali evaluasi, namun pada saat proses pembelajaran berlangsung, biasanya saya juga memberikan pertanyaan kepada siswa, tujuannya juga untuk sejauh mana kemampuan siswa, namun evaluasi ini sifatnya masih part evaluation saja, belum secara
keseluruhan (komprehenshif).”
P : Apakah evaluasi formatif dan sumatif sudah cukup ?
MNS : Menurut hemat saya evaluasi formatif dan sumatif juga sudah cukup, adapun bentuknya, selain evaluasi tertulis, evaluasi dalam bentuk praktek juga sangat baik karena untuk mengukur skill siswa sehingga lebih muda commit to user
diterapkan. Namun evaluasi tertulis juga pentin untuk mengukur kemampuan secara kognitif siswa. evaluasi tertulis ini juga karena adanya tuntutan secara akademik.
P : Aspek apa saja yang dievaluasi ?
MNS : Secara umum, saya melakukan penilaian pembelajaran PKn ini dari ketiga aspek, baik aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
P : Bagaimana evaluasi dikatakan berhasil ?
MNS : Menurut hemat saya, siswa yang berhasil yaitu siswa yang bisa memahami materi pelajaran serta mempraktekkan secara riil, sehingga skill lebih menonjol daripada pemahaman teori saja. Secara akademik memperoleh nilai minimal 75 sebagaimana KKM yang telah ditentukan. Adapun secara keterampilan (skill) kriterian minimal adalah nilai 80.
CATATAN LAPANGAN 2
Berikut adalah hasil wawancara dengan :
Nama : G. Wahyu Hendarto, ST, MM
Jabatan : Kepala SMK Gajah Mada Purwodadi
Tempat : Ruang kepala SMK Gajah Mada Purwodadi
Hari/tanggal : Selasa, 10 Juni 2014
==========================================================
Perencanaan pengelolaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah benar Bapak memberikan tugas kepada semua guru di SMK Gajah Mada Purwodadi tanpa terkecuali ?
KS : Benar, saya memang memberikan tugas kepada semua guru di SMK Gajah Mada Purwodadi tanpa terkecuali, agar bisa mempersiapkan perencanaan pembelajaran di awal tahun. Hal ini dimaksudkan agar
secara administratif guru memiliki ancang-ancang persiapan yang cukup matang pada proses pembelajaran 1 tahun ke depan, minimal 1
P : Apakah respect Bapak kepada Bapak M. Nur Setiawan selaku guru PKn
?
KS : Saya sangat respect pada Bp. M. Nur Setiawan, S.Pd selaku guru PKn.
Beliau termasuk salah satu guru yang aktif di SMK Gajah Mada ini. Jika menyusun program merasa ada kesulitan,beliau langsung menemui saya, termasuk dalam penyusunan RPP PKn sehingga bisa dikatakan bentuk susunan RPP PKn mendekatai kesempurnaan.
P : Menurut Bapak adakah kesulitan Bapak M. Nur Setiawan dalam
mempersiapkan RPP ?
mempersiapkan silabus dan RPP. Toh beliau merupakan guru senior
dan juga segudang pengalaman telah dikantonginya.
P : Apa benar Bapak sangat menghimbau para guru untuk mengikuti
berbagai macam kegiatan ?
KS : Benar. saya sangat menghimbau para guru untuk mengikuti berbagai
macam kegiatan baik dalam lingkup rayon, kabupaten maupun nasional dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Kegiatan tersebut bisa berupa MGMP, OJT, Diklat, seminar maupun lokakarya.
Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Adakah perubahan yang Bapak lihat dalam pembelajaran PKn saat ini ?
KS : Beberapa minggu terakhir ini saya melihat, pada saat pembelajaran PKn
ini berbeda dengan biasanya. Jika biasanya suara di kelas terdengar dan terlihat ramai dan gaduh tanpa arah. Namun, beberapa waktu ini nampak hidup dengan adanya diskusi-diskusi, jawaban-jawaban, pertanyaan-
pertanyaan dan argument-argument yang disampaikan siswa. Siswa
terlihat respect pada apa yang disampaikan oleh guru. Bahkan banyak kegiatan pembelajaran yang terlihat diterapkan langsung di luar kelas, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh, justru siswa terlihat sangat antusias dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi.
P : Apakah dalam proses pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL ada
hambantan dan dukungan dalam pelaksanaan tersebut ?
KS : “Pelaksanaan pembelajaran biasanya ada kendala yang membuatnya tidak lancar, begitu pula sebaliknya terkadang guru juga dimudahkan commit to user
untuk melaksanakan pembelajaran tersebut”
P : Apakah dalam proses pembelajaran sudah menggunakan alat media
seperti LCD ?
KS : “ Sekolah kami memang belum semua kelas mempunyai LCD, biasanya guru yang ingin mengajar terkadang pinjam kelas lain yang sedang praktek, tapi kalau saat semuanya pembelajaran dikelas, itulah yang menghalangi proses pembelajaran berjalan baik.
CATATAN LAPANGAN 3
Berikut adalah hasil wawancara dengan:
Nama : Wulan April Liyani
Jabatan : Siswa
Tempat : Ruang kelas XI SMK Gajah Mada Purwodadi
Hari/tanggal : Rabu, 11 Juni 2014
==========================================================
Perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
-
Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah benar Murid-murid semangat dan antusias mengikuti pelajaran
dengan model pembelajaran PKn yang saat ini ?
AN : “Memang begitu Pak, sekarang saya jadi tambah semangat kalau cara
mengajarnya kaya begini. Saya dan teman-teman merasa senang, semangat, antusias dalam mengikuti pelajarannya Pak Setiawan. Buktinya saya dan teman-teman tidak merasa ngantuk dan jenuh atau
ramai sendiri. Justru kami mengikuti instruksi Pak Setiawan.”
Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah Pak Setiawan setiap akhir proses pembelajaran memberikan
evaluasi secara lisan atau tertulis dan juga pada akhir semester ? commit to user
AN : “ Ya Pak, Setiap proses pembelajaran Bp. Setiawan selalum memberikan soal secara lisan ataupun tertulis untuk dikerjakan siswa siswa sebagai ulangan harian dan juga memberikan penugasan di rumah serta pada akhir
pembelajaran juga dilakukan ulangan akhir semester”.
CATATAN LAPANGAN 4
Berikut adalah hasil wawancara dengan :
Nama : Sudarsono
Jabatan : Siswa
Tempat : Ruang kelas XI SMK Gajah Mada Purwodadi
Hari/tanggal : Rabu, 11 Juni 2014
==========================================================
Perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
-
Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah benar Murid-murid menyukai model pembelajaran PKn yang
saat ini ?
AN : Betul Pak, saya sekarang lebih mudah memahami pelajaran yang
disampaikan Bp. Setiawan. Jadi saya sekarang makin senang dan semangat lagi untuk mengikuti pelajarannya PKn karena cara mengajarnya sangat menyenangkan. Saya langsung mengerti materi yang disampaikan dengan kondisi lingkungan sekitar tentang Sistem Hukum dan Peradilan Internasional. Apalagi saat ditampilkan tayangan tentang Sistem Hukum dan Peradilan Internasional di slide.
Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi
P : Apakah Pak Setiawan setiap proses pembelajaran memberikan
evaluasi secara tertulis atau praktek ? commit to user
AN : Betul Pak, Pak Setiawan selalu memberikan beberapa soal untuk melakukan evaluasi secara tertulis dan praktek pada saat pembelajaran PKn berlangsung.