• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wayne Melville dan Bevis Yaxley (2009) dalam jurnal yang

berjudul Contextual Opportunities for Teacher Professional Learning: The

Experience of One Science Department. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada tiga poin penting yang timbul dari data analisis. Yang pertama adalah dampak diabaikan oleh salah satu kebijakan sekolah pada karya para guru di departemen. Yang kedua adalah kemauan guru untuk memanfaatkan keahlian yang tepat, terlepas dari sumber keahlian itu. Yang ketiga adalah cara dimana guru telah mengembangkan sebuah komunitas di mana pengajaran praktek, baik individu maupun perusahaan,

dapat dibahas dan dikritik. Implikasi yang jelas dari poin ini adalah bahwa guru, bekerja dalam departemen dan masyarakat pendidikan ilmu pengetahuan yang lebih luas, yang membuat perubahan konseptual dari pengembangan profesional untuk belajar profesional.

Persamaan dengan penelitian ini adalah peran guru diperlukan dalam menyukseskan pencapaian belajar siswa yaitu dengan pendekatan kontekstual sedangkan perbedaannya adalah lingkup yang diteliti bahwa di penelitian ini tentang sekolah dan hasil belajar siswanya tetapi dalam penelitian Wayne Melville dan Bevis Yaxley yaitu guru disebuah departemen ilmu pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Misbachun Nisya’ dan Muchlis.

2013. Berjudul Penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Untuk Meningkatkan Karakter Menghargai Bagi Siswa Kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter menghargai dan hasil belajar siswa setelah penerapan pendekatan Contxtual Teaching and Learning (CTL) pada materi pokok hidrolisis garam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan empat siklus yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Hasil penelitianmenunjukkan karakter menghargai siswa pada putaran I sebesar 62,5% dengan kategori baik,pada putaran II sebesar 70,8% dengan kategori baik, dan pada putaran III sebesar

81,2%dengan kategori sangat baik. Ketuntasan hasil belajar siswa pada putaran I sebesar 62,5%,pada putaran II sebesar 87,5%, pada putaran III sebesar 87,5%. Berdasarkan data tersebut selama penerapan pendekatan CTL karakter menghargai siswa mengalami peningkatan dan ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan klasikal pada putaran II dan III..

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahu ini dengan penelitian ini yaitu persamaannya menggunakan sebuah metode CTL dalam mengukur hasil belajar siswa, Sedangkan perbedaannya pada penelitian terdahulu ini menggunakan metode CTL untuk mengetahui karakter menghargai dan hasil belajar siswa setelah penerapan , dan menggunakan bebrapa siklus untuk mengetahuinya sedangkan pada penelitian ini dengan deskriptif kualitatif tentang pelaksanaan hingga evaluasi serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Penelitian yang dilakukan oleh I Pt. Agus Putra Adnyana1, Ni Kt. Suarni2, I Wyn. Koyan. 2014. Berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Diskusi Kelompok Debat Terhadap Kemampuan Berpikir Analitik Mata Pelajaran PPKn Ditinjau dari Sikap Sosial Siswa X MM SMK PGRI 2 Badung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual berbasis debat terhadap kemampuan berpikir analitik PKn ditinjau dari sikap sosial

Only Control Group Design. Sampel penelitian ini berjumlah 54 siswa dengan sistem random sampling terhadap kelas. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioner dan tes. Data diolah dengan Anakova satu jalur. Hasil penelitiannya adalah: (1) kemampuan berpikir analitik PKn siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis debat lebih baik dari siswa yang belajar dengan model konvensional sebelum kovariabel sikap sosial dikendalikan (Fhitung=15,696;P<0,05); (2) setelah kovariabel sikap sosial dikendalikan, siswa yang belajar dengan model pembelajaran kontekstual berbasis debat memiliki kemampuan berpikir analitik PKn yang lebih baik dari siswa yang belajar model konvensional (Fhitung=9,748;P<0,05); (3) sikap sosial memberikan kontribusi positif terhadap kemampuan berpikir analitik PKn, dengan kontribusi sebesar 16,4%. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual berbasis debat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitik PKn ditinjau dari sikap sosial siswa

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan sebuah metode kooperatif CTL dalam mengukur keberhasilan anak dalam pembelajaran PKn, salah satunya dengan menggunakan metode debat pada pembelajaran ini. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian terdahulu ini mengukur tentang besarnya pengaruh pembelajaran CTL pada tingkat pemahaman commit to user

anak sedangkan penelitian ini tidak ada sebuah pengukuran tetapi deskriptif tentang pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan CTL hingga sebuah evaluasinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Ifraj Shamsid-Deen and Bettye P.

Smith. (2006). yang berjudul “Contextual Teaching And Learning

Practices in The Family and Consumer Sciences curriculum”. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa para guru yang berada di daerah pedesaan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam melakukan kegiatan pembelajaran kontekstual bila dibandingkan dengan sekolah didaerah perkotaan.

Meurut penelitian yang dilakukan oleh ISfraj bahwa bahwa para guru yang berada di daerah pedesaan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam melakukan kegiatan pembelajaran kontekstual bila dibandingkan dengan sekolah didaerah perkotaan. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian ini karena lokasi penelitian ini dikota dan menghasilkan prestasi belajar anak yang lebih baik dibandingkan dengan yang dipelosok. Persamaannya adalah metode yang digunakan dengan deskriptif kualitatif dengan survey lapangan, dokumen dan diperkuat adanya wawancara.

Agung Yulianto dan Arief Yulianto. (2007). dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA

Negeri 11 Semarang. Hasil penelitian adalah mencoba menerapkan konsep belajar yang mendorong guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas, dalam hal ini konsep-konsep ekonomi yang secara realitas terjadi di dunia ekonomi dan memberikan rangsangan kepada siswa untuk mengembangan kemampuan kritisnya untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Persamaan antara penelitian Agung Yulianto dengan penelitian kali ini adalah sama-sama mengkaitkan proses pembelajaran dengan dunia nyata yang ada dilingkungan sekitar. Perbedaannya bahwa jenis penelitian Agung Yulianto penggunaan pendekatan kontekstual dilakukan secara eksperimen, sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Dian Ismail. 2013. Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi di kelas V SDN 6 Tibawa kabupaten Gorontalo. Hasil pelaksanaan siklus I kemampuan siswa kelas V SDN 6 Tibawa dalam menulis puisi masih rendah. Hal ini berdasarkan hasil penilaian pada siklus I bahwa dari 25 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau 60% yang mampu menulis puisi. Dan dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu dari 25 orang siswa terdapat 20 orang atau 80% tuntas secara klasikal 80%. Dengan demikian pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan data hasil penilaian dari siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa kemampuan

siswa dalam menulis puisi melalui penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkat.

Persamaan antara penelitian Dian Ismail dengan penelitian kali ini adalah bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru menggunakan

pendekatan kontekstual. Perbedaanya, penelitian Dian Ismail

menggunakan pendekatan PTK sementara penelitian kali ini berjenis deskriptif kualitatif.