• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi data hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja, Kusnaka & Hikmat, Harry. 2003. Participatory Research Appraisal, Dalam Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat. Humaniora. Bandung. Asngari, Pang S. 2001. Peranan Agen Pembaharuan/Penyuluhan dalam Usaha

Memberdayakan (empowerment) Sumberdaya Manusia Pengelola Agribisnis. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Sosial Ekonomi. Bogor. Fakultas Peternakan IPB.

Astuti, Sri. 2004. Menumbuhkan Perekonomian Desa sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas Perumahan Kota. Jurnal Permukiman Vol. 20. No. 1.

Arifin, Erin. Pola Kampung Kota pada Lahan Berkontur. Jurnal Arsitektur Tatanan. Bandung. Vol. 2. No. 3 Januari 2000.

Azwar, Azrul. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Mutiara. Jakarta.

Azwar, Saifuddin. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Budihardjo, Eko. 1998. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. PT. Alumni. Bandung. Budihardjo, Eko & Hardjohubojo, Sudanti. 1993.Kota Berwawasan Lingkungan.

Penerbit Alumni. Bandung

Fukuyama, Francis. 2000. The Great Disruption: Human Nature and The Reconstitution of Social Order. Simon & Scuster: New York.

Handayani, Sri. 2006. Sikap dan Perilaku Masyarakat Kawasan Kumuh Permukiman Kampung Kota di Bandung. Laporan Penelitian Hibah Fundamental Dikti. 2006.

____________, 2007. Transformasi penanganan kawasan kumuh: upaya perbaikan kualitas hidup dan lingkungan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Dikti. 2007. ____________, 2007. Desain gang kampung kota yang mengakomodasi aktivitas

sosial kultural masyarakatnya. Laporan Penelitian Hibah Fundamental Dikti. 2006.

Haryadi. Setiawan. B 1996. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku Suatu Pengantar ke Teori, Metodologi dan Aplikasi. Dirjen Dikti Dep. Pendidikan dan Kebudayaan.

Hikmat, Harry. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit Humaniora Utama. Bandung.

Heriputri, Arimbi dan Santoso, Mas Achmad, 1993. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan, WALHI, Jakarta.

Ife, Jim. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives,Vision, Analysis and Practice, Longman, Australia,

Keman, Soedjajadi. 2005. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Permukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol 2, No. 1.

Khudori, Darwis. 2002. Menuju Kampung Pemerdekaan. Membangun Masyarakat Sipil dari Akar-akarnya Belajar dari Romo Mangun di Pinggir Kali Code. Yayasan Pondok Rakyat. Yogyakarta.

Komaruddin, (1997), Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman, Penerbit Yayasan REI – PT Rakasindo.

Korten, David. 1998. Community Management, Asian Experience and Perspectives, Kumarian Press, USA.

Mayo, M. 1994, Community Work, dalam Hanvey and Philpot (eds), Practising Social Work, London: Routhledge.

Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta Payne, M. 1995. Social Work and Community Care, London: McMillan

Pranarka dan Vidhyandika M. 1996. “Pemberdayaan”dalam Onny SP. dan AMW Pranarka (ed). Jakarta: CSIS.

Rapoport, Amos. 1982. The Meaning of the Built Environment. Beverly Hills, California: Sage Publications.

Rapoport, Amos, 1977. Human Aspect of Urban Form, Towards A Man-Environment Approach to Urban Form and Design. Pergamon Press Ltd. England.

Roesmidi & Risyanti, Riza. 2006. Pemberdayaan Masyarakat. Al Qaprint. Jatinangor Santoso, Jo., dkk. 2002. Sistem Perumahan Sosial di Indonesia. Center for Urban

Studies dan IAP. Jakarta

Sastra, M. Suparno & Marlina Endy. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Sebuah Konsep, Pedoman dan Strategi Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Penerbit Andi . Jogjakarta

Sastropoetro, Santoso. 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Penerbit Alumni. Bandung.

Singarimbun, M., Sofian Effendi (ed.). 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Slamet, Margono. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. IPB. Press. Bogor.

Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Sumardjo, 1999. Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani: Kasus di Propinsi Jawa Barat. Disertasi Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Sugandhy, Aca. Penataan Ruang Wilayah, Daerah dan Kota. PRISMA, LP3ES. Jakarta, No. 6 1984

Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Gramedia. Jakarta.

Sugiyono, 2004. Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Surbakti, A. Ramlan. Kemiskinan di Kota dan Program Perbaikan Kampung. PRISMA, LP3ES. Jakarta, No. 6 1984

Suparlan, Parsudi. 1993. Kemiskinan di Perkotaan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Tjitropranoto, Prabowo. 2005. Metode dan Desain Penelitian Penyuluhan. Tidak

dipublikasikan. Bogor: Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan IPB. Vitayala, Aida., T. Prabowo., Ruwiyanto (1995). Penyuluhan Pembangunan

Indonesia: Menyongsong Abad XXI. Jakarta: PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Wiryomartono., A. Bagoes P. 1995. Seni Bangunan dan Seni Bina Kota di Indonesia. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

GLOSSARY

Kampung kota : Permukiman rakyat yang berupa kantung-kantung perumahan yang padat di kota-kota besar, biasanya terletak di belakang pertokoan atau perumahan elit di pinggiran ataupun di pusat kota dengan akses pencapaian dari luar berupa jalan kecil. Jalan kecil yang termasuk dalam kategori jalan lingkungan ini menghubungkan kampung dengan lingkungan sekitarnya Kebutuhan akan rumah : Kebutuhan pokok yang terkait dengan masalah pemenuhan

kebutuhan pokok manusia terhadap rumah sebagai tempat tinggal

Kualitas lingkungan : Suatu lingkungan yang memenuhi preferensi imajinasi ideal seseorang atau sekelompok orang

Masyarakat kampung kota : Kesatuan sekelompok orang (keluarga) sebagai suatu kelompok sosial yang menetap/tinggal di permukiman kampung kota yang membentuk suatu komunitas tertentu

Motivasi meningkatkan kualitas lingkungan

: Faktor pendorong seseorang untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan peningkatan kualitas lingkungan Pendorong itu bisa berupa kebutuhan dan kepentingan sendiri dan dapat pula berupa rasa tanggung jawab sebagai warga masyarakat

Partisipasi meningkatkan kualitas lingkungan

: Ikut sertanya masyarakat dalam kegiatan yang menyangkut upaya memelihara, mengelola dan meningkatkan kualitas lingkungan

Pembangunan berwawasan lingkungan

: Upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang

Pemberdayaan (empowerment)

: Upaya yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki atas dasar prakarsa dan keratifitas.

Pendekatan Partisipatif (participatory approach)

: Suatu pendekatan yang menggunakan satu atau beberapa metode yang melibatkan pihak terkait secara aktif dalam proses pemberdayaan, untuk:

a. mengekspresikan pengetahuan, gagasan dan menentukan pilihan

b. mengambil inisiatif dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah, pengambilan keputusan serta pelaksanaan pekerjaan secara bersama-sama

Penyehatan lingkungan : Upaya pencegahan terjangkitnya dan penularan penyakit melalui penyediaan sarana sanitasi dasar (jamban), pengelolaan air limbah rumah tangga, drainase dan sampah

Peran aktif masyarakat : Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap upaya peningkatan kualitas lingkungan. Namun dengan mengingat keterbatasan ruang dan waktu maka keterlibatan tersebut dapat melalui mekanisme yang demokratis serta mencerminkan dan merepresentasikan keinginan dan kebutuhan mayoritas masyarakat

Lingkungan permukiman kumuh

: Bagian yang terabaikan dari lingkungan perkotaan dimana kondisi kehidupan dan penghidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan, yang diantaranya ditunjukkan dengan kondisi lingkungan hunian yang tidak layak huni, tingkat kepadatan penduduk tinggi, sarana dan prasarana lingkungan tidak memenuhi syarat, tidak tersedianya fasilitas pendidikan, kesehatan maupun sarana dan prasarana sosial budaya kemasyarakatan yang memadai

Persepsi lingkungan : Interpretasi tentang suatu setting/ruang oleh individu, didasarkan latar belakang budaya, nalar, dan pengalaman individu tersebut. Setiap individu akan mempunyai persepsi lingkungan yang berbeda karena latar belakang budaya, nalar dan pengalaman yang berbeda, meski dimungkinkan beberapa kelompok individu memiliki kecenderungan persepsi lingkungan yang sama atau mirip karena kemiripan latar belakang budaya, nalar dan pengalamannya

Permukimam sehat : Kondisi fisik, kimia,biologic di dalam rumah dan permukiman sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal

Persyaratan kesehatan perumahan/permmukiman

: Ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah,masyarakat yang bermukim dipermukiman dan atau masyarakat di sekitarnyadari bahaya gangguan kesehatan

Permukiman : Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Perumahan Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

Penyehatan lingkungan (environmental sanitation)

: Upaya pencegahan terjangkitnya penyakit melalui penyediaan sarana sanitasi dasar (jamban), pengelolaan air limbah rumah tangga, drainase dan sampah

Prasarana lingkungan : Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya Rumah : Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian

dan sarana pembinaan keluarga

Rumah sehat : Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan sehingga memungkinkan penghuni memperoleh derajat kesehatan yang optimal

Sarana lingkungan : Fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya

xvi