• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdulsyani. 2007. Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian

Kualitatif: Suatu Pendekatan Fenomenologis terhadap Ilmu-Ilmu Sosial (diterjemahkan oleh Arief Furchan dari Introduction to Qualitative Research Methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences). Surabaya: Usaha Nasional

Budiman, Kris. 1994. Wacana Sastra dan Ideologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Perkasa.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Chourmain, Imam. 2006. Acuan Normatif Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Al-Haramain Publishing House.

Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.

Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya. Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress. Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra (diterjemahkan oleh Ida Sundari Husein dari

Sociologie da la Litterature). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra: Dari Strukturalisme Genetik sampai Postmodernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Goldmann, Lucien. 1981. Method in the Sociology of Literature. Oxford: Basil Blackwell Publisher Limited.

Hermawan, Sainul. 2009. Ragam Aplikasi Kritik Cerpen dan Novel. Banjarmasin: Tahura Media.

Hall, Calvin S. dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Terjemahan Yustinus. Yogyakarta: Kanisius.

Hoerip, Satyagraha. 1996. Berpihak Kepada Rakyat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Junus, Umar. 1986. Sosiologi Sastra: Persoalan, Teori, dan Metode. Kuala Lumpur:

Kleden, Ignas. 2004. Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan: Esai-Esai Sastra dan Budaya. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Landri, Joseph. 2006. Mimpi Anak Jadi Naga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mahayana, Maman S. 2005. 9 Jawaban Sastra Indonesia: Sebuah Orientasi Kritik.

Jakarta: Bening.

Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa.

McRobbie, Angela. 2011. Posmodernisme dan Budaya Pop (diterjemahkan oleh Nurhadi dari Postmodernism and Popular Culture). Bantul: Kreasi Wacana. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Noor, Junaidi T. 2007. Mencari Jejak Sangkala. Jambi: Jambi Heritage.

Norma, Siti. 2007. “Proses Sosial”, dalam J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.). Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Osborn, Reuben. 2005. Marxisme dan Psikoanalisis (diterjemahkan oleh Tim Alenia dari Marxism and Psychoanalysis). Bandung: Alenia.

Pradopo, Rahmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media.

Pradotokusumo, Partini Sardjono. 2002. Pengkajian Sastra. Bandung: Wacana. Prasetyo, Arif Bagus. 2005. Epifenomenon: Telaah Sastra Terpilih. Jakarta: Grasindo. Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Metode dan Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka

Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Postkolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern, Edisi Ke-6 (diterjemahkan oleh Alimandan dari Modern Sociological Theory, 6th Edition). Jakarta: Kencana.

Roucek, Joseph S. dan Roland L. Warren. 1963. Sociology An Introduction. New Jersey: Littlefield, Adams & Co.

Salmon, Claudine. 2010. Sastra Indonesia Awal: Kontribusi Orang Tionghoa. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Selden, Raman. 1993. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini (diterjemahkan oleh Rachmat Djoko Pradopo dari A Reader Guide To Contemporary Literary Theory). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Segers, Rien T. 2000. Evaluasi Teks Sastra (diterjemahkan oleh Suminto A. Sayuti dari The Evaluation of Literary Texts). Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Sikana, Mana. 2009. Teori Sastera Kontemporari. Selangor: Pustaka Karya. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grafindo.

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton (diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Iryad dari An Introduction to Fiction). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumardjo, Jakob. 1999. Konteks Sosial Novel Indonesia 1920—1977. Bandung: Alumni.

Susetya, Wawan. 2010. Cina Menuju Super Power: Dalam Cakrawala Pemikiran Islam, Barat, dan Jawa. Bantul: Media Insani.

Suyanto, Bagong dan Septi Ariadi. 2007. “Interaksi dan Tindakan Sosial”, dalam J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.). Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tim Penyusun. 2010. Buku Pedoman Tata Cara Penulisan Tesis dan Disertasi. Medan: Prodi Linguistik SPs USU.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta dari Theory of Literature). Jakarta: Gramedia.

Widati, Sri. 2001. ”Latar Belakang Masalah dan Tujuan Penelitian dalam Penelitian Sastra” dalam Jabrohim (ed.). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.

Sumber makalah/ media cetak

Lindayanti dkk. 2010. ”Harmoni Kehidupan Di Propinsi Multietnis: Studi Kasus Integrasi Antara Penduduk Pendatang dan Penduduk Asli di Jambi”. Laporan Penelitian.

Mahayana, Maman S. 1994. ”Analisis Struktural terhadap Cerpen Gerson Poyk”. Horison, Februari 1994.

Waluyo, Herman J. 1996. “Meningkatkan Perasaan Cinta Kepada Sastra Indonesia”. Makalah pada Seminar Nasional Sastra Indonesia IX tanggal 18—19 November 1996 di Solo.

Wawancara Meiliana K. Tansri dengan Tribun Jambi, 31 Mei 2011.

Sumber internet

Pramono, Dedi. “Menelaah Pola Interaksi dalam Sastra Melayu Tionghoa”.

www.forum-sastra-lamongan.blogspot.com. Diakses tanggal 24 Desember 2010.

home.candimuarojambi.com. ”Kompleks Percandian Muarojambi”. Diakses tanggal 27 Mei 2011.

Sihombing, W.R. ”Tiba-Tiba Malam Karya Putu Wijaya: Analisis Sosiologi Sastra”. htttp://docs.google.com. Diakses tanggal 24 Desember 2010.

www.jambi-independen.co.id. ”Wanita-Wanita Penulis Aktif Milik Jambi (2)”. Diakses tanggal 28 Februari 2011.

www.kompas.com. “Hentikan Penimbunan Batu Bara”. Diakses tanggal 12 Mei 2011.

www.kotajambi.go.id. ”Candi Muarojambi”. Diakses tanggal 13 Juli 2010.

www.metrojambi.go.id. ”Melihat Perkampungan Cina yang Dikenal Kampung Pecinan (1)”. Diakses tanggal 9 Februari 2010.

www.muarojambi.go.id. ”Situs Purbakala Candi Muarojambi”. Diakses tanggal 7 Maret 2011.

Lampiran 1

Foto dan Biografi Meiliana K. Tansri

Meiliana Kristianti Tansri (lebih populer dengan nama Meiliana K. Tansri) dilahirkan di Jambi, tanggal 14 Mei 1974. Terlahir dari pasangan Tionghoa asli, Jusuf Tansri dan Kurniati (alm), perempuan yang akrab disapa Mei ini merupakan salah seorang novelis kebanggaan Jambi.

Ibu dari Abigail (8), Benjamin (5), dan Nathaniel (3) ini sudah lama menggeluti penulisan novel. Tepatnya ketika masih duduk di bangku SMP. Baru pada 1996, Mei memutuskan untuk serius menulis novel. Novel pertama yang dirancangnya waktu itu bertajuk Konser, mengisahkan kehidupan seorang pianis. Konser baru terbit pada Agustus 2009. Dan itu adalah buku keempat perempuan berdarah Tionghoa yang suka bermain piano tersebut. Sebelumnya Mei telah melahirkan tiga buku: Kupu-Kupu (2002), Belajar Terbang (2002), dan Layang-Layang Biru (2006). Pada 2010, Mei

dan Sembrani. Ketiga novel ini terangkum dalam trilogi Darah Emas yang menceritakan tentang orang-orang keturunan naga yang menyelamatkan warisan budaya Jambi.

Di samping menerbitkan novel, Mei juga pernah beberapa kali menjadi pemenang dalam Sayembara Penulisan Cerber yang diadakan oleh Majalah Femina, Jakarta. Tahun 1997, dia menjadi Pemenang I melalui karyanya ”Perahu Kertas” dan menjadi Pemenang II melalui cerber ”Bunga Jambu” tahun 1999. Cerpennya yang berjudul ”Suami Pilihan Ayahku” juga pernah dimuat di majalah yang sama pada 28 Juni 2000. Mei pun kerap menulis sejumlah artikel nonfiksi, seperti esai populer, resensi buku, opini, dan catatan sastra, di harian lokal Jambi.

Kesibukannya sebagai ibu rumah tangga ternyata tidak mempengaruhinya menyalurkan ide-ide untuk buku terbarunya. Berbekal kertas dan pena, Mei memulai aktivitasnya sedari pagi. Sambil mencuci pakaian, memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak, dia terus mengembangkan ide-idenya di sela-sela pekerjaan. Jika inspirasi datang, buru-buru dia mencatatkan ide itu ke dalam buku saku. Biasanya pekerjaan selesai pada siang hari. Saat itulah, kalau sempat, ide-ide yang sudah dicatat disalin ke laptop. Jika tidak sempat, dia akan terus menyempurnakan ide-ide ke dalam tulisan di kertas.

Meiliana menempuh pendidikan formalnya di Jambi, mulai dari TK sampai SMA. Pernah pula bekerja di tiga bank swasta nasional dalam kurun waktu sembilan tahun. Dia memutuskan berhenti bekerja setelah menikah dengan Bungaran Abraham Tambun, seorang pria beretnis Batak, pada tanggal 18 Mei 2002. Di samping tercatat sebagai salah seorang PNS di salah satu instansi pemerintahan Provinsi Jambi, suaminya juga dikenal sebagai salah seorang penggiat budaya di Jambi. Bersama suami dan ketiga buah hatinya, penggemar musik klasik dan pengagum karya-karya Mochtar Lubis, Stephen King, dan Neil Gaiman ini tinggal di sebuah perumahan sederhana di daerah Talangbakung, Jambi.

Lampiran 2

Sampul Depan Trilogi Darah Emas

Mempelai Naga

Lampiran 3

Sampul Belakang Trilogi Darah Emas

Mempelai Naga

Lampiran 4

Sinopsis Trilogi Darah Emas

Buku 1: Mempelai Naga

Jambi, tahun 1987, sudah beberapa tahun dibelit pro-kontra pendirian sebuah pabrik kayu lapis, yang diduga dibangun di atas sebuah situs purbakala di Kemingking. Rigel, seorang wartawati, berusaha membongkar konspirasi di baliknya, tetapi usahanya digagalkan secara tragis.

Sementara itu, Hartanto, pemilik pabrik, mendengar kabar buruk bahwa keluarganya akan dihabisi oleh Naga, roh yang menjaga alam. Bersama Datuk Itam, dukun sakti komplotannya, dia memburu gadis yang menurut ramalan dipilih oleh Naga, untuk melahirkan anaknya, yang akan bertugas menghancurkan mereka semua.

Cen Cu, gadis yang dipilih oleh Naga, diselamatkan oleh seorang pemulung tua. Tetapi Hartanto dan komplotannya berhasil menemukannya dan berusaha membunuhnya ketika dia sedang berjuang melahirkan anak sang Naga.

Buku 2: Gadis Buta dan Tiga Ekor Tikus

Leng Cu, putri Cen Cu, ternyata selamat, walaupun buta. Hartanto mengetahuinya dan berusaha membunuhnya pula. Dia diselamatkan oleh tiga ekor tikus yang sebenarnya merupakan anggota keluarga Kerajaan kemingking yang berhasil melarikan diri —saat kerajaan diserang. Ketiga tikus itu berharap mustika Naga dapat mengubah mereka menjadi manusia kembali.

Tetapi Leng Cu, yang harus menemukan mustika Naga, tercemar oleh kekuatan jahat Datuk Itam dan berubah menjadi manusia haus kekuasaan. Dari bawah situs yang digali oleh Rigel, gadis buta yang jelita itu mengambil mahkota kuno, yang seharusnya dikenakan oleh raja yang akan dinobatkan, kemudian menghilang.

Buku 3: Sembrani

Tiga tikus jadi-jadian berusaha menolong Leng Cu, sang Putri Naga, yang kehilangan kendali atas dirinya akibat mengenakan mahkota rampasan dan juga tercemar oleh kekuatan jahat Datuk Itam. Dalam usaha pencariannya, mereka membajak Sembrani, seekor kuda penarik sado yang bermimpi punya sayap dan bisa terbang.

Reuben Moore, arkeolog yang membantu Rigel mengungkapkan keberadaan situs Kemingking, ternyata sama sekali tidak seperti pengakuannya. Dia justru memiliki rencana jahat yang sudah tersusun baik, dan Hartanto, Rigel, dan Leng Cu, menjadi penentu keberhasilan misinya.

Lampiran 5

Berita tentang Situs Kemingking

SITUS MUARO JAMBI