• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Yang Ditimbulkan Perilaku Sosial Oleh Endong-endong Dalam penelitian ini dampak yang ditimbulkan dari perilaku sosial

METODE PENELITIAN

B. Data Hasil Penelitian

4. Dampak Yang Ditimbulkan Perilaku Sosial Oleh Endong-endong Dalam penelitian ini dampak yang ditimbulkan dari perilaku sosial

“konfliknya ya masalah gendongan sama masalah upah mbak, seperti saya pernah dimarah-marahi karena salah meletakkan barang dagangan, dan pas saya minta ditambahi uang upah gendongan mbak karena barang yang saya gendong kan banyak dan berat-berat mbak. Dulu juga saya pernah dimarahi karena pas gendong hujan jadi saya gak bisa cepet jalannya. ya kalau dimarahi saya kadang diam saja mbak,kadang ya adu mulut tapi sudah ya sudah nanti balik lagi gak ada apa-apa, saya gak suka berlarut-larut nanti kalau berlarut-larut ndak saya gak dapat gedongan”

4. Dampak Yang Ditimbulkan Perilaku Sosial Oleh Endong-endong Dalam penelitian ini dampak yang ditimbulkan dari perilaku sosial buruh gendong di pasar Giwangan Yogyakarta pada sektor sosial, ekonomi, fisik dan nilai religius.

a. Dampak Terhadap Sektor Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada endong-endong dampak terhadap ekonomi adalah endong-endong yang

pelayanannya memuaskan seperti kerja cepat, cekatan, hati-hati, jujur, murah senyum, ramah, tanggung jawab, tidak pilih-pilih barang gendongan, mau dibayar berapapun dan timbul adanya rasa kepercayaan akan mendapatkan lebih banyak konsumen sehingga akan menambah income nya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu “TMR” sebagai berikut:

“Alhamdulillah mbak saya di sini sudah punya pelanggan, jadi saya kerjanya ya harus ramah, cekatan, cepat, dan hati-hati dalam gendong. Kalau teman-teman yang gak punya pelanggan ya mereka lebih banyak menunggu dan lebih santai kerjanya mbak jadi saya bisa mendapatkan pelanggan banyak mbak, kalau pelangganya banyak kan upahnya semakin banyak” (Ibu TMR, 17/04/13)

116   

“ ya Alhamdulillah mbak, kalau kita kerjanya bagus dan memuaskan konsumen itu jadi banyak yang menyuruh buat gendong. Kalau banyak barang yang digendongkan upah yang saya dapat banyak to mbak.”( Ibu JMN, 15/04/13)

Namun, dampak secara ekonomi yang ditimbukan dari adanya persaingan dalam mendapatkan barang gendongan apabila terjadi secara menyeluruh dan terus menerus, maka endong-endong akan semakin kehilangan kesempatan dan rejeki.

b. Dampak Terhadap Sektor Sosial

Secara umum hubungan endong-endong berlangsung dalam pola komunitas, dengan adanya hubungan komunitas ini membuat pertemanan diantara mereka sangat baik, toleransi yang tinggi, solidaritas tinggi dan pemakluman diantara mereka juga tinggi. Sehingga tercipta hubungan yang harmonis, tanang, damai, selaras, guyup, saling memahami, mengalah dan memahami.Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ibu “JMN” sebagai berikut :

“ ya karena kita kan kebanyakan dari asal yang sama mbak jadi ya harus bisa menjaga hubungan tetap baik biar harmonis mbak dan enak saat bekerja.” (JMN, 15/04/13)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “TMR” sebagai berikut : “kebanyakan yang kerja gendong disini kan berasal dari satu daerah yang sama dan kebanyakan juga bisa masuk mburuh gendong ka karena bawaan dari orangtua dan saudara mbak, jadi ya hubungan sosialnya harus bisa dijaga gak enak kalau sama dari satu daerah asal kok ndak menjalin silaturahmi apalagi dengan yang masih ada hubungan persaudaraan mbak harus bisa baik dan selaras.”(TMR, 10/04/13)

117   

adalah karena kebanyakan dari para endong-endong memandang hidup bermasyarakat atau rukun sanak juga penting. Sehingga seorang endong-endong akan dengan sukarela meninggalkan kerjanya demi kelangsungan

jalinan sosialnya dengan masyarakat. Selain itu yang juga terdapat sanksi sosial yang berat harus ditanggung jika mereka tidak bersosial. Hal demikian seperti yang diungkapkan oleh ibu “JMN” sebagai berikut :

“Kalau ada yang punya gawe tidak mungkin untuk tidak datang, apalagi di kampung mbak. Kalau tidak datang, bagaimana kalau kita juga punya gawe nanti ndak ada yang mau membantu.” (JMN, 15/04/13)

Hal serupa juga di ungkapkan oleh Ibu “SMR” sebagai berikut : “kalau dimasyarakat saya juga mengikuti acara-acara kegiatan yang diadakan di kampung mbak, nek gak ikut juga gak enak ya meskipun saya kadang-kadang berangkatnya tapi kadang saya juga cuman nitip mbak kalau ada hajatan-hajatan itu. Sanksi dimasyarakat kan kuat mbak nanti bisa dikucilkan, dan kita juga gak bisa hidup sendiri.” (SMR, 17/04/13)

c. Dampak terhadap Nilai Religius

Sikap yang dipegang teguh buruh gendong dalam pengalaman keagamaan yang hubungannya dengan sesama adalah perilaku jujur dan menerima upah dengan rasa keikhlasan. Karena tanpa kejujuran dan keikhlasan tidak ada rasa tanggung jawab dan kepercayaan. Kejujuran endong-endong ini dapat dilihat ketika menawarkan jasanya dan sesama

118   

Hal demikian seperti yang diungkapkan oleh Ibu “JMN” sebagai berikut:

“Saya selalu berusaha jujur ketika menawarkan jasa kepada konsumen, saat menerima upah pun saya juga harus jujur kalau tadi saya sudah gendong berapa kali. Kan kita disuruh harus berperilaku yang jujur mbak dan ikhlas mbak menerima upah berapapun” (Ibu JMN, 15/04/13)

Hal serupa juga diungkapkn oleh Ibu “TMR” sebagai berikut : “kalau saya kan kerjanya kan kadang berkelompok ya mbak, kalau dapat orderan ngeses buah itu, dan hasil upahnya kan seringnya dikasihnya jadi satu sama juragan. Ketika pembagian upah tadi ya harus jujur harus dibagi sama rata.” (Ibu TMR, 10/04/13)

Dari pernyataan di atas membuktikan bahwa kegiatan keagamaan yang endong-endong ikuti dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai dampak yang sangat positif terhadap nilai religiusnya. d. Dampak Terhadap Fisik

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut pekerjaan endong-endong yang menuntut kuatnya otot-otot tubuh sering kali membawa dampak pada kesehatan badan. Keluhan pegal linu, ngethok-ngethok. Napas tersenggal-senggal akibat beban berat yang diangkat, otot terkilir karena tergesa-gesa. Sebagai seorang perempuan mereka banyak mengangkat beban dengan tumpuan otot perut maka kandungan (peh) turun posisinya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ibu “JMN” sebagai berikut :

119   

mbak”. (Ibu JMN, 15/04/13)

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu “SMR” sebagai berikut : “Saya sering ngerasain pegel di daerah punggung, ngethok-ngethok, dan yang paling sering peh nya turun mbak karena kan ngangkat beban yang sangat berat.” (Ibu SMR, 17/04/13)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan menggendong sangat berisiko dan mempunyai dampak yang tidak baik buat kesehatan tubuh endong-endong.

C. Pembahasan

1. Perilaku Sosial Buruh Gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta