• Tidak ada hasil yang ditemukan

darurat setelah penatalaksanaan syok

Dalam dokumen PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT (Halaman 42-46)

Pada anak dengan dehidrasi berat tanpa syok, lihat rencana terapi C tentang penata- laksanaan diare, halaman 137.

Jika anak mengalami syok, pertama-tama ikuti instruksi yang terdapat dalam bagan 7 dan 8 (halaman 14 dan 15). Lanjutkan dengan bagan di bawah ini jika ada perbaikan (denyut nadi anak melambat atau capillary refill membaik).

Berikan 70 ml/kgBB Larutan Ringer Laktat/Garam Normal selama 5 jam pada bayi (umur < 12 bulan) dan selama 2 ½ jam pada anak (umur 12 bulan hingga 5 tahun).

Total Volume Cairan Infus (volume per jam) Berat Badan Umur < 12 bulan Umur 12 bulan hingga 5 tahun

berikan selama 5 Jam berikan selama 2 1/2 jam < 4 kg 200 ml (40 ml/jam) -

4 – 6 kg 350 ml (70 ml/jam) -

6 – 10 kg 550 ml (110 ml/jam) 550 ml (220 ml/jam) 10 – 14 kg 850 ml (170 ml/jam) 850 ml (340 ml/jam)

14 - 19 kg - 1200 ml (480 ml/jam)

Nilai kembali anak setiap 1–2 jam; jika status hidrasi tidak mengalami perbaikan, berikan tetesan infus lebih cepat.

Berikan juga larutan oralit (sekitar 5 ml/kgBB/jam) segera setelah anak dapat minum; pemberian ini umumnya dilakukan setelah 3–4 jam (pada bayi) atau 1–2 jam (pada anak).

Berat Badan Volume Larutan Oralit per jam

< 4 kg 15 ml

4 – 6 Kg 25 ml

6 – 10 kg 40 ml

10 – 14 kg 60 ml

14 – 19 kg 85 ml

Lakukan penilaian kembali setelah 6 jam (bayi) dan setelah 3 jam (anak). Klasifikasikan derajat dehidrasinya, kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C, halaman 145, 141, 137) untuk melanjutkan pengobatan.

Jika memungkinkan, observasi anak sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan ibunya dapat meneruskan hidrasi dengan memberikan anak larutan oralit melalui mulut

19

1. PGD

1. 2.Catatan untuk penilaian tanda Kegaw atdaruratan dan

Prioritas

Menilai jalan napas (airway = A) dan pernapasan (breathing = B) Apakah pernapasan anak kelihatan tersumbat? Lihat dan dengar apakah ada aliran udara napas yang tidak adekuat selama bernapas.

Apakah ada gangguan pernapasan yang berat? Pernapasan anak sangat berat, anak menggunakan otot bantu pernapasan (kepala yang mengangguk- angguk), apakah pernapasan terlihat cepat, dan anak kelihatan mudah lelah? Anak tidak bisa makan karena gangguan pernapasan.

Apakah ada sianosis sentral? Terdapat perubahan warna kebiruan/keunguan pada lidah dan mukosa mulut.

Menilai sirkulasi (circulation = C) (untuk syok)

Periksa apakah tangan anak teraba dingin? Jika ya:

Periksa apakah capillary refill lebih dari 3 detik. Tekan pada kuku ibu jari tangan atau ibu jari kaki selama 3 detik sehingga nampak berwarna putih. Tentukan waktu dari saat pelepasan tekanan hingga kembali ke warna semula (warna merah jambu).

Jika capillary refill lebih dari 3 detik, periksa denyut nadi anak. Apakah denyut nadi anak tersebut lemah dan cepat? Jika denyut nadi pergelangan tangan (radius) kuat dan tidak terlalu cepat, anak tidak mengalami syok. Jika tidak dapat dirasakan adanya denyut nadi radius pada bayi (kurang dari 1 tahun), rasakan denyut nadi leher, atau jika bayi berbaring rasakan denyut nadi femoral. Jika tidak dapat dirasakan denyut nadi radius, cari karotis. Jika ruangan terlalu dingin, gunakan denyut nadi untuk menentukan apakah anak dalam keadaan syok.

Menilai koma (coma = C) atau kejang (convulsion = C) atau kelainan status mental lainnya

Apakah anak koma? Periksa tingkat kesadaran dengan skala AVPU:

A: sadar (alert)

V: memberikan reaksi pada suara (voice)

P: memberikan reaksi pada rasa sakit (pain)

U: tidak sadar (unconscious)

20

1. PGD Jika anak tidak sadar, coba untuk membangunkan anak dengan berbicara atau

mengguncangkan lengan anak. Jika anak tidak sadar, tetapi memberikan reaksi terhadap suara, anak mengalami letargis. Jika tidak ada reaksi, tanyakan kepada ibunya apakah anak mempunyai kelainan tidur atau susah untuk dibangunkan. Lihat apakah anak memberikan reaksi terhadap rasa sakit atau tidak. Jika demikian keadaannya berarti anak berada dalam keadaan koma (tidak sadar) dan memerlukan pengobatan gawat darurat.

Apakah anak kejang? Apakah ada kejang berulang pada anak yang tidak memberikan reaksi?

Menilai dehidrasi (dehydration = D) berat pada anak diare

Apakah mata anak cekung? Tanyakan kepada ibunya apakah mata anak terlihat lebih cekung daripada biasanya.

Apakah cubitan kulit perut (turgor) kembali sangat lambat (lebih lama dari 2 detik)? Cubit kulit dinding perut anak pertengahan antara umbilikus dan dinding perut lateral selama 1 detik, kemudian lepaskan dan amati.

Menilai tanda Prioritas

Pada saat melakukan penilaian tanda kegawatdaruratan, catat beberapa tanda prioritas yang ada:

Apakah ada gangguan pernapasan (tidak berat)?

Apakah anak tampak lemah(letargi) atau rewel atau gelisah? Keadaan ini tercatat pada saat menilai koma.

Catat juga tanda prioritas lain (lihat halaman 3)

1.3. Catatan pada saat memberikan penanganan gaw at-darurat

pada anak dengan gizi buruk

Selama proses triase, semua anak dengan gizi buruk akan diidentifikasi sebagai anak dengan tanda prioritas, artinya mereka memerlukan pemerik- saan dan penanganan segera.

Pada saat penilaian triase, akan ditemukan sebagian kecil anak gizi buruk dengan tanda kegawatdaruratan.

• Anak dengan tanda kegawatdaruratan Jalan Napas, Pernapasan dan

Koma atau Kejang harus mendapat penanganan gawat-darurat yang sama dengan yang tanpa gizi buruk (lihat bagan pada halaman 4 - 18) PENANGANAN GAWAT-DARURAT PADA ANAK DENGAN GIZI BURUK

21

1. PGD

• Anak dengan tanda dehidrasi berat tetapi tidak mengalami syok tidak boleh

dilakukan rehidrasi dengan infus. Hal ini karena diagnosis dehidrasi berat pada anak dengan gizi buruk sulit dilakukan dan sering terjadi salah diagnosis. Bila diinfus berarti menempatkan anak ini dalam risiko over-hidrasi dan kematian karena gagal jantung. Dengan demikian, anak ini harus diberi perawatan rehidrasi secara oral (melalui mulut) dengan larutan rehidrasi khusus untuk gizi buruk (ReSoMal). Lihat Bab Gizi Buruk

• Anak dengan tanda syok dinilai untuk tanda lainnya (letargis atau tidak

sadar). Pada gizi buruk, tanda gawat darurat umum yang biasa terjadi pada anak syok mungkin timbul walaupun anak tidak mengalami syok. ~ Jika anak letargisatau tidak sadar, jaga agar tetap hangat dan berikan cairan

infus (lihat Bagan 8, halaman 15, dan catatan di bawah ini) dan glukosa 10% 5 ml/kgBB iv (Lihat Bagan 10, halaman 17).

~ Jika anak sadar (tidak syok), jaga agar tetap hangat dan berikan

glukosa 10% 10 ml/kgBB lewat mulut atau pipa nasogastrik dan laku-

kan segera penilaian menyeluruh dan pengobatan lebih lanjut (untuk jelasnya Lihat Gizi Buruk).

Catatan: Ketika memberikan cairan infus untuk anak syok, pemberian cairan infus tersebut berbeda dengan anak yang dalam kondisi gizi baik. Syok yang terjadi karena dehidrasi dan sepsis mungkin dapat terjadi secara bersamaan dan hal ini sulit untuk dibedakan dengan tampilan klinis semata. Anak dengan dehidrasi memberikan reaksi yang baik pada pemberian cairan infus (napas dan denyut nadi lebih lambat, capillary refill lebih cepat). Anak yang mengalami syok sepsis dan tidak dehidrasi, tidak akan memberikan reaksi. Jumlah cairan yang diberikan harus melihat reaksi anak. Hindari ter- jadi over-hidrasi. Pantau denyut nadi dan pernapasan pada saat infus dimulai dan tiap 5–10 menit untuk melihat kondisi anak mengalami perbaikan atau tidak. Ingat bahwa jumlah dan kecepatan aliran cairan infus berbeda pada gizi buruk.

Semua anak dengan gizi buruk membutuhkan penilaian dan pengobatan segera untuk mengatasi masalah serius seperti hipoglikemi, hipotermi, infeksi berat, anemia berat dan kemungkinan besar kebutaan pada mata. Penting juga melakukan pencegahan timbulnya masalah tersebut bila belum terjadi pada saat anak dibawa ke rumah sakit.

22

1. PGD

1.4.Beberapa pertimbangan dalam menentukan diagnosis pada

Dalam dokumen PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT (Halaman 42-46)