• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIARE PERSISTEN (TIDAK BERAT)

Dalam dokumen PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT (Halaman 175-182)

Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan dengan Oralit Beri oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.

DIARE PERSISTEN (TIDAK BERAT)

152

5. DIARE

- Jika pengganti susu formula tidak memungkinkan, batasi pemberian susu formula hingga 50 ml/kg/hari. Campur susu dengan bubur nasi ditambah tempe, tetapi jangan diencerkan.

- Beri makanan lain yang sesuai dengan umur anak untuk memastikan asupan kalori yang cukup bagi anak. Pada bayi umur ≥ 6 bulan yang makanannya hanya susu formula harus mulai diberi makanan padat. - Berikan makanan sedikit-sedikit namun sering, setidaknya 6 kali

sehari.

Supplemen zat gizi mikro, termasuk zinc, lihat halaman 150 Tindak lanjut

Mintalah ibu untuk membawa anaknya kembali untuk pemeriksaan ulang setelah lima hari, atau lebih awal jika diare memburuk atau timbul masalah lain.

Lakukan penilaian menyeluruh pada anak yang tidak bertambah berat badannya atau yang tidak mengalami perbaikan untuk mengenali masalah yang ada, seperti dehidrasi atau infeksi, yang perlu perhatian segera atau perawatan di rumah sakit.

Anak yang bertambah berat dan BAB kurang dari 3 kali sehari dapat menerus- kan diet normal sesuai dengan umur mereka.

5.4

Disenteri

Disenteri adalah diare yang disertai darah. Sebagian besar episode disebab- kan oleh Shigella dan hampir semuanya memerlukan pengobatan antibiotik. Dia gnosis

Tanda untuk diagnosis disenteri adalah BAB cair, sering dan disertai dengan darah yang dapat dilihat dengan jelas.

Di rumah sakit diharuskan pemeriksaan feses untuk mengidentifikasi trofozoit amuba dan Giardia.

Shigellosis menimbulkan tanda radang akut meliputi: Nyeri perut Demam Kejang Letargis Prolaps rektum DISENTERI

153

5. DIARE

Di samping itu sebagai diare akut bisa juga menimbulkan dehidrasi, gang- guan percernaan dan kekurangan zat gizi.

Pikirkan juga kemungkinan invaginasi dengan gejala dan tanda: dominan lendir dan darah, kesakitan dan gelisah, massa intra-abdominal dan muntah. Tatalaksana

Anak dengan gizi buruk dan disenteri dan bayi muda (umur < 2 bulan) yang menderita disenteri harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, anak yang menderita keracunan, letargis, mengalami perut kembung dan nyeri tekan atau kejang, mempunyai risiko tinggi terhadap sepsis dan harus dirawat di rumah sakit. Yang lainnya dapat dirawat di rumah

Di tingkat pelayanan primer semua diare berdarah selama ini dianjurkan untuk diobati sebagai shigellosis dan diberi antibiotik kotrimoksazol. Jika dalam 2 hari tidak ada perbaikan, dianjurkan untuk kunjungan ulang untuk kemungkinan mengganti antibiotiknya

Penanganan dehidrasi dan pemberian makan sama dengan diare akut. Yang paling baik adalah pengobatan yang didasarkan pada hasil pemerik-

saan tinja rutin, apakah terdapat amuba vegetatif. Jika positif maka berikan metronidazol dengan dosis 50 mg/kg/BB dibagi tiga dosis selama 5 hari. Jika tidak ada amuba, maka dapat diberikan pengobatan untuk Shigella. Beri pengobatan antibiotik oral (selama 5 hari), yang sensitif terhadap

sebagian besar strain shigella. Contoh antibiotik yang sensitif terhadap strain shigella di Indonesia adalah siprofloxasin, sefiksim dan asam nalidiksat

Beri tablet zinc sebagaimana pada anak dengan diare cair tanpa dehidrasi. Pada bayi muda (umur < 2 bulan), jika ada penyebab lain seperti

invaginasi (lihat bab 9), rujuk anak ke spesialis bedah. Tindak lanjut

Anak yang datang untuk kunjungan ulang setelah dua hari, perlu dilihat tanda perbaikan seperti: tidak adanya demam, berkurangnya BAB, nafsu makan meningkat.

• jika tidak terjadi perbaikan setelah dua hari,

Ulangi periksa feses untuk melihat apakah ada amuba, giardia atau peningkatan jumlah lekosit lebih dari 10 per lapangan pandang untuk mendukung adanya diare bakteri invasif

154

5. DIARE

Jika memungkinkan, lakukan kultur feses dan tes sensitivitas Periksa apakah ada kondisi lain seperti alergi susu sapi, atau

infeksi mikroba lain, termasuk resistensi terhadap antibiotik yang sudah dipakai.

Hentikan pemberian antibiotik pertama, dan

Beri antibiotik lini kedua yang diketahui efektif melawan shigella. Untuk anak dengan gizi buruk lihat tatalaksana pada bab 7

• jika kedua antibiotik, yang biasanya efektif melawan shigella, telah diberi- kan masing-masing selama 2 hari namun tidak menunjukkan adanya perbaikan klinis:

Telusuri dengan lebih mendalam ke standar pelayanan medis pediatri Rawat anak jika terdapat kondisi lain yang memerlukan pengobatan di

rumah sakit.

Perawatan penunjang

Perawatan penunjang meliputi pencegahan atau penanganan dehidrasi dan meneruskan pemberian makan. Untuk panduan perawatan penunjang pada anak dengan gizi buruk dengan diare berdarah, lihat juga bab 7 (halaman 193).

Jangan pernah memberi obat untuk menghilangkan gejala simtomatis dari nyeri pada perut dan anus, atau untuk mengurangi frekuensi BAB, karena obat-obatan ini dapat menambah parah penyakit yang ada.

Penanganan Dehidrasi

Nilai anak untuk tanda dehidrasi dan beri cairan sesuai dengan Rencana Terapi A, B atau C (lihat halaman 147, 141, dan 137), yang sesuai.

Tatalaksana penanganan gizi

Diet yang tepat sangat penting karena disenteri memberi efek samping pada status gizi. Namun demikian, pemberian makan seringkali sulit, karena anak biasanya tidak punya nafsu makan. Kembalinya nafsu makan anak merupa- kan suatu tanda perbaikan yang penting.

Pemberian ASI harus terus dilanjutkan selama anak sakit, lebih sering dari biasanya, jika memungkinkan, karena bayi mungkin tidak minum sebanyak biasanya.

155

5. DIARE

Anak-anak berumur 6 bulan atau lebih harus menerima makanan mereka yang biasa. Bujuk anak untuk makan dan biarkan anak untuk memilih makanan yang disukainya.

Komplikasi

• Kekurangan Kalium, demam tinggi, prolaps rekti, kejang, dan sindroma hemolitik-uremik dikelola sesuai standard pengelolaan yang berlaku.

156

5. DIARE

157

6. DEMAM

BAB 6

Demam

6.1. Anak dengan demam 157 6.1.1. Demam yang

berlangsung lebih

dari 7 hari 161

6.2. Infeksi virus dengue 162 6.2.1. Demam Dengue 162 6.2.2. Demam Berdarah Dengue 163 6.3. Demam Tifoid 167 6.4. Malaria 168 6.4.1. Malaria tanpa komplikasi 168 6.4.2. Malaria dengan komplikasi (malaria berat) 170 6.5. Meningitis 175 6.6. Sepsis 179 6.7. Campak 180 6.7.1. Campak tanpa komplikasi 181 6.7.2. Campak dengan komplikasi 181

6.8. Infeksi Saluran Kemih 183 6.9. Infeksi Telinga 185 6.9.1. Otitis Media Akut 185 6.9.2. Otitis Media Supuratif

Kronik 186

6.9.3. Otitis Media Efusi 188 6.9.4. Mastoiditis Akut 188 6.10. Demam Rematik Akut 189

Bab ini memberikan panduan pengobatan untuk tatalaksana kondisi yang sangat penting pada anak dengan demam umur 2 bulan hingga 5 tahun. Tata laksana kondisi penyakit sangat berat pada bayi muda (< 2 bulan) dijelaskan dalam Bab 3, halaman 49. Khusus mengenai Flu Burung (Avian Influenza) yang juga memberi gejala demam, telah dibahas di Bab 4.

6.1. Anak dengan Demam

Perhatian khusus harus diberikan terhadap anak dengan demam:

Anamnesis

lama dan sifat demam ruam kemerahan pada kulit kaku kuduk atau nyeri leher nyeri kepala (hebat)

nyeri saat buang air kecil atau gangguan berkemih lainnya (frekuensi lebih sering)

158

6. DEMAM

nyeri telinga

tempat tinggal atau riwayat bepergian dalam 2 minggu terakhir ke daerah endemis malaria.

Pemeriksaan fisis

keadaan umum dan tanda vital napas cepat

kuduk kaku

ruam kulit: makulopapular

o manifestasi perdarahan pada kulit: purpura, petekie selulitis atau pustul kulit

cairan keluar dari telinga atau gendang telinga merah pada pemeriksaan otoskopi

pucat pada telapak tangan, bibir, konjungtiva nyeri sendi atau anggota gerak

nyeri tekan lokal

Pemeriksaan la boratorium

• pemeriksaan darah tepi lengkap: Hb, Ht, jumlah dan hitung jenis leukosit, trombosit

• apus darah tepi

• analisis (pemeriksaan) urin rutin, khususnya mikroskopis • pemeriksaan foto dada (sesuai indikasi)

• pemeriksaan pungsi lumbal jika menunjukkan tanda meningitis

Dia gnosis banding

Terdapat empat kategori utama bagi anak demam:

• Demam karena infeksi tanpa tanda lokal (lihat tabel 21 halaman 159) • Demam karena infeksi disertai tanda lokal (tabel 22 halaman 160) • Demam disertai ruam (lihat Tabel 23, halaman 161)

• Demam lebih dari tujuh hari

Beberapa penyebab demam hanya ditemukan di beberapa daerah endemis (misalnya malaria).

Dalam dokumen PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT (Halaman 175-182)