HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1.2 Analisis Kebutuhan
4.1.1.2.3 Data Analisis Kebutuhan
4.1.1.2.3.1 Data Analisis Kebutuhan oleh Guru
Peneliti melakukan analisis kebutuhan alat peraga terhadap guru kelas II A SD N Brosot. Peneliti melakukan analisis kebutuhan terhadap guru tersebut sebagai bekal untuk mengetahui kebutuhan guru terhadap alat peraga matematika dalam proses pembelajaran. Sehingga pengembangan alat peraga didasari oleh
kebutuhan guru tersebut. Rekapitulasi hasil analisis kebutuhan oleh guru disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.23 Data Analisis Kebutuhan oleh Guru
No. Pertanyaan Hasil
1.
Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?
a. Pernah 10%
b. Tidak Pernah 90%
2.
Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep Matematika?
a. Ya 100%
b. Tidak 0%
3.
Apakah Bapak/ Ibu berniat untuk membuat alat peraga Matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar?
a. Ya 100%
b. Tidak 0%
4.
Manakah bahan pembuatan alat peraga yang Bapak/ Ibu suka? a. Kayu 50% b. Besi 0% c. Kertas 0% d. Plastik 30% e. Lainnya 20% 5.
Menurut Bapak/ Ibu apakah pemberian warna pada alat peraga membuat alat peraga tersebut lebih menarik?
a. Ya 100%
b. Tidak 0%
6.
Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk alat peraga?
a. Gelap 0%
b. Cerah 100%
7.
Menurut Bapak/ Ibu bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya?
a. 1 alat peraga hanya untuk 1 materi 0% b. 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi 100%
8.
Menurut Bapak/ Ibu , jika dilihat dari beratnya, manakah alat peraga Matematika yang ideal untuk siswa kelas II gunakan?
a. Ringan (<1,5 kg) 70%
b. Sedang (1,5-3kg) 30%
c. Berat (>3kg) 0%
9.
Bagaimana salah satu kriteria alat peraga Matematika yang berkualitas menurut Bapak/ Ibu?
a. Dapat membantu siswa menyadari kesalahannya
No. Pertanyaan Hasil b. Tidak dapat membantu siswa menyadari
kesalahannya sendiri. 0%
10.
Apakah penggunaan alat peraga Matematika dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar?
a. Ya 100%
b. Tidak 0%
Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis kebutuhan terhadap 12 guru, akan dideskripsikan sebagai berikut. Sebanyak 10% guru kelas SD N Brosot pernah menggunakan alat peraga. Diantaranya berupa jam dinding manian untuk mengajarkan konsep waktu kepada siswa. Sebanyak 90% guru tidak menggunakan alat peraga karena persiapannya memakan waktu yang cukup lama. Seluruh guru menyetujui bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Menurut beberapa guru, siswa memiliki minat belajar yang lebih tinggi ketika beliau menggunakan alat peraga pada saat menyampaikan materi pembelajaran. Pemilihan bahan pembuatan alat peraga juga menjadi bagian penting. Sebanyak 50% guru memilih bahan berupa katu, 30% berupa plastik dan 20% memilih bahan lain seperti fiber untuk membuat alat peraga. Warna cerah seperti merah, kuning, hijau dan biru menjadi pilihan seluruh guru. Alat peraga yang baik juga dapat digunakan untuk lebih dari 1 materi. Alasan beberapa guru adalah lebih menghemat waktu serta efisien dalam hal biaya. Keduabelas guru juga memaparkan bahwa alat peraga yang baik itu harus multifungsi agar dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai konsep. Bagi siswa usia SD, berat alat peraga yang sesuai adalah kurang dari 1,5kg atau masuk kedalam kategori ringan. Alat peraga juga dapat membantu siswa dalam menemukan konsep dan kesalahan pada saat mengerjakan latihan. Selain
mengetahui kesalahan, alat peraga juga dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar.
Hasil analisis kebutuhan terhadap 12 guru tersebut dijadikan bekal oleh peneliti untuk membuat desain alat peraga yang hendak peneliti kembangkan. 4.1.1.2.3.1 Data Analisis Kebutuhan oleh Siswa
Kuesioner analisis kebutuhan siswa yang telah diuji keterbacaan dan diperbaiki dibagikan kepada 29 siswa kelas II A SD N Brosot sebagai subjek penelitian. Tujuannya adalah mendapatkan informasi mengenai kebutuha alat peraga matematika di SD tersebut. Sehingga pengembangan alat peraga yang peneliti lakukan berdasarkan kebutuhan subjek. Rekapitulasi hasil analisis kebutuhan oleh guru disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.24 Rekapitulasi Data Analisis Kebutuhan Siswa
No. Pertanyaan Persentase
1.
Apakah Bapak/ Ibu gurumu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?
a. Pernah 100%
b. Tidak pernah 0%
2.
Seperti apa belajar Matematika yang kamu suka?
a. Belajar Matematika menggunakan alat peraga 100% b. Belajar Matematika tidak menggunakan alat
peraga 0%
3.
Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitarmu untuk belajar Matematika?
a. Pernah 88%
b. Tidak pernah 12%
4.
Manakah bahan pembuatan alat peraga yang kamu suka? a. Kayu 59% b. Besi 13,79% c. Kertas 13,79% d. Plastik 13,79% e. Lainnya, 13,79%
5. Menurutmu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuatnya lebih menarik?
No. Pertanyaan Persentase
a. Ya 100%
b. Tidak 0%
6.
Warna apa yang kamu suka untuk alat peraga Matematika?
a. Gelap 7%
b. Cerah 93%
7.
Apakah kamu lebih suka jika alat peraga yang sama dapat digunakan untuk berbagai materi pembelajaran yang berbeda?
a. Ya 86%
b. Tidak 14%
8.
Jika dilihat dari beratnya, alat peraga Matematika manakah yang sesuai untuk kamu gunakan?
a. Ringan ( kurang dari 1,5 kg) 84% b. Sedang ( antara 1,5 sampai 3kg) 16% c. Berat ( lebih dari 3kg)
9.
Manakah yang lebih kamu suka ketika belajar Matematika?
a. Saat belajar Matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu sendiri melalui alat peraga yang kamu gunakan.
96% b. Saat belajar Matematika menggunakan alat
peraga, kamu mengetahui kesalahanmu karena
diberitahu guru atau temanmu. 4%
10.
Apakah penggunaan alat peraga dapat membantumu untuk menemukan jawaban yang benar?
a. Ya 96%
b. Tidak 4%
Pembahasan hasil analisis kebutuhan siswa akan dipaparkan sebagai berikut. Sejumlah 100% siswa mengatakan bahwa guru kelas mereka pernah menggunakan alat peraga berupa jam mainan untuk menyampaikan konsep tentang waktu. Tipe belajar yang disukai oleh siswa kelas II A SD N Brosot adalah belajar matematika dengan menggunakan alat peraga. Hal ini ditunjukkan dengan 100% siswa memilih menyukai pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga. Alasannya adalah materi yang dipelajari menjadi lebih mudah. Selain itu, sebanyak 88% siswa pernah menggunakan benda-benda
disekitar mereka untuk belajar matematika meskipun 12% siswa yang lain tidak pernah mencoba menggunakan benda-benda disekitar untuk belajar matematika. Sebanyak 59% siswa menyukai alat peraga yang terbuat dari kayu, 13,79% siswa menyukai alat peraga yang terbuat dari besi. Sejumlah 13,79% lainnya menyukai alat peraga yang terbuat dari kertas. Dan sebanyak 13,79% siswa menyukai alat peraga yang terbuat dari plastik. Sedangkan 13,79% lainnya memilih alat peraga yang terbuat dari bahan-bahan selain tersebut diatas.
Seluruh siswa kelas II A setuju bahwa alat peraga harus diberi warna agar menarik. Sejumlah 7% siswa memilih warna gelap seperti hitam sedangkan 93% siswa memilih warna cerah seperti merah, kuning, hijau, biru, dan merah muda. Sebanyak 84% siswa setuju jika alat peraga dapat digunakan untuk materi yang berbeda-beda. Sedangkan 16% siswa tidak menyetujui hal tersebut tanpa memberikan alasan yang jelas. Berat alat peraga kurang dari 1,5kg menjadi pilihan 84% siswa, 16% lainnya memilih antara 1,5 sampai 3kg. Alat peraga dapat memberitahu kesalahan maupun konsep yang benar menjadi pilihan lebih dari 96% siswa dan kurang dari 4% siswa kurang menyetujui hal tersebut tanpa memberikan alasan yang jelas.
Data-data hasil analisis kebutuhan di kelas II A menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk membuat desain alat peraga. Pembuatan desain alat peraga yang akan dikembangkan menggunakan karakteristik alat peraga Montessori sebagai landasan.
4.1.2 Perencanaan
Subbab ini menguraikan tentang instrumen yang peneliti buat dalam penelitian. Beberapa instrumen yang dipersiapkan adalah (1) tes, dan (2) kuesioner. Instrumen tersebut akan diuraikan dalam penjelasan berikut.
4.1.2.1 Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur keberhasilan uji coba terbatas terkait dengan alat peraga papan pembagian. Instrumen tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Sebelum diuji secara empiris, instrumen tes divalidasi terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen sebelum digunakan dalam penelitian.