• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. STRUKTUR PEREKONOMIAN PROPINSI TERKAIT

6.2. Struktur Perekonomian Propinsi Bali 1. Analisis Permintaan dan Penawaran

6.2.5. Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan antar Sektor di Bali

Seperti halnya analisis keterkaitan yang dilakukan di propinsi Jawa Timur, analisis keterkaitan anatar sektor produksi di Propinsi Bali dapat dilihat dari dua sisi, yaitu daya mengait ke sektor hulu (backward linkage) atau disebut juga daya

penyebaran, dan keterkaitan atau daya dorong ke sektor hilir (backward linkage)

atau biasa disebut derajat kepekaan. Dari daya penyebaran dan derajat kepekaan ini diperoleh indeks daya penyebaran dan indeks derajat kepekaan. Kedua analisis di atas dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis dan menentukan sektor-sektor kunci (key sector) yang akan dikembangkan dalam pembangunan ekonomi di propinsi Bali.

Sektor yang memiliki daya penyebaran yang tinggi mengidikasikan sektor tersebut memiliki keterkaitan kedepan atau daya dorong yang cukup kuat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Sebaliknya sektor yang memiliki derajat kepekaan tinggi berarti sektor tersebut memiliki ketergantungan (kepekaan) yang tinggi terhadap sektor lain. Pada Lampiran 8 disajikan secara

lengkap indeks daya penyebaran dan derajat kepekaan sektor produksi di propinsi Bali.

Adapun indeks daya penyebaran memberikan indikasi bahwa, bahwa sektor-sektor yang memiliki indeks daya penyebaran lebih dari satu, berarti daya penyebaran sektor tersebut diatas rata-rata daya penyebaran secara keseluruhan. Pengertian yang sama juga berlaku untuk indeks derajat kepekaan, dimana yang mempunyai indeks derajat kepekaan lebih dari satu, berarti derajat kepekaan sektor tersebut di atas derajat kepekaan rata-rata secara keseluruhan.

Berdasarkan Tabel 26. dapat dilihat sektor-sektor produksi mana saja di Bali yang memiliki daya penyebaran tinggi. Di Bali ada 11 sektor produksi yang memiliki daya penyebaran diatas rata-rata ( nilai indeks daya penyebaran di atas satu), dengan indeks daya penyebaran berkisar antara 1.0050 sampai dengan 1.3814. Indeks daya penyebaran yang tertinggi di propinsi Bali adalah sektor industri makanan, minuman dan tembakau dengan nilai 1.3814. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan 1(satu) unit output sektor tersebut akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain (termasuk sektornya sendiri) secara keseluruhan sebesar 1.3814 unit. Selanjutnya diikuti oleh sektor industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, sektor industri kimia,barang dari karet dan plastik, sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya, dan sektor angkutan udara, masuk kedalam lima besar sektor produksi dengan daya penyebaran tinggi, dengan nilai indeks daya penyebaran secara berturut-turut: 1.3392, 1.2737, 1.2684, dan 1.2674.

Pada Tabel 27. dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki derajat kepekaan tinggi (di atas rata-rata sektor lainnya) dengan nilai indeks derajat kepekaan lebih besar daripada satu. Ada enam sektor-sektor produksi di Bali yang memiliki indeks derajat kepekaan tinggi, dengan nilai indeks lebih besar daripada satu. Indeks derajat kepekaan tertinggi ada pada sektor jasa-jasa lainnya dengan nilai 1.7738. Selanjutnya secara berturut-turut ditempati oleh sektor perdagangan dengan nilai 1.7761, sektor padi dengan nilai 1.1606, sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya dengan nilai 1.1251, sektor industri kimia, barang

dari karet dan plastik dengan nilai 1.0824, dan sektor peternakan dan hasilnya degan nilai 1.0457.

Berdasarkan indeks daya penyebaran (DP) dan indeks derajat kepekaan (DK) ini, sektor-sektor produksi di propinsi Bali dapat dikelompokkan menjadi : (1) kelompok sektor dengan DP dan DK tinggi (di atas rata-rata), (2) kelompok sektor dengan DP tinggi dan DK rendah, (3) kelompok sektor dengan DP rendah dan DK tinggi, dan (4) adalah kelompok sektor dengan DP rendah dan DK rendah.

Berdasarkan indeks daya penyebaran (DP) dan indeks derajat kepekaan (DK) ini, sektor-sektor produksi di Jawa Timur dapat dikelompokkan sebagai menjadi : (1) kelompok sektor dengan DP dan DK tinggi (di atas rata-rata), (2) kelompok sektor dengan DP tinggi dan DK rendah, (3) kelompok sektor dengan DP rendah dan DK tinggi, dan (4) adalah kelompok sektor dengan DP rendah dan DK rendah.

Tabel 26. Sektor Produksi yang Memiliki Daya Penyebaran Tinggi di Propinsi Bali

No Sektor Produksi Indeks Daya

Penyebaran

1 10 Industri makanan minuman dan tembakau 1.3814

2 11 Industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki 1.3392 3 14 Industri kimia,barang dari karet dan plastik 1.2737 4 12 Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 1.2684

5 26 Angkutan Udara 1.2674

6 4 Peternakan dan hasilnya 1.2380

7 13 Industri kertas dan barang dari cetakan 1.2228

8 23 Hotel dan Restoran 1.2038

9 21 Bangunan 1.1641

10 19 Industri lainnya 1.1023

Tabel 27. Sektor Produksi yang Memiliki Derajat Kepekaan Tinggi di Propinsi Bali No Sektor Produksi Indeks Derajat Kepekaan 1 30 Jasa-jasa lainnya 1.7738 2 22 Perdagangan 1.7761 3 1 Padi 1.1606

4 12 Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 1.1251 5 14 Industri kimia, barang dari karet dan plastik 1.0824

6 4 Peternakan dan hasilnya 1.0457

Selanjutnya berdasarkan pengelompokkan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Kelompok sektor dengan DP tinggi dan DK tinggi adalah: sektor peternakan dan hasilnya, sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya, dan sektor industri kimia, barang dari karet dan plastik.

2. Kelompok sektor dengan DP tinggi dan DK rendah adalah : sektor industri makanan, minuman dan tembakau, sektor industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, sektor industri kertas dan barang dari cetakan, sektor industri lainnya, sektor bangunan, sektor hotel dan restoran, sektor angkutan udara, dan terakhir sektor komunikasi.

3. Kelompok sektor dengan DP rendah dan DK tinggi adalah : sektor padi, sektor perdagangan, dan sektor jasa-jasa lainnya.

4. Kelompok sektor DP rendah dan DK rendah adalah: sektor tanaman bahan makanan lainnya, sektor tanaman perkebunan, sektor kehutanan, sektor perikanan, sektor pertambanagan minyak, gas dan panas bumi, sektor pertambanagan batubara, biji logam dan penggalian lainnya, sektor pengilangan minyak bumi, sektor industri semen dan bahan bangunan, sektor industri dasar besi dan baja, sektor industri alat angkutan, mesin dan peralatannya, sektor industri barang dari logam, sektor listrik gas dan air bersih, sektor angkutan darat, sektor angkutan air, sektor lembaga keuangan, dan sektor pemerintahan umum dan pertanahan.