• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. STRUKTUR PEREKONOMIAN PROPINSI TERKAIT

6.1. Struktur Perekonomian Propinsi Jawa Timur 1. Analisis Permintaan dan Penawaran

6.1.5. Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan

1 Konsumsi Rumah Tangga 80 352.5 37.7 48.3 2 Konsumsi Pemerintah 10 659.8 5.0 6.4 3 Pembentukan Modal Tetap 41 011.6 19.2 24.7 4 Perubahan Stok 1 244.5 0.6 0.7

5 Ekspor 79 926.2 37.5 48.1

6 Jumlah Permintaan Akhir 213 294.7 100.0 128.3

7 Impor (47 075.1) (22.1) (28.3)

PDRB Jawa Timur 166 219.6 77.9 100.0

Bila struktur permintaan akhir dibandingkan dengan produk regional bruto (PDRB) propinsi Jawa Timur, maka: konsumsi rumah tangga menghabiskan 48.3 persen dari seluruh nilai tambah yang diciptakan di propinsi Jawa Timur. Selanjutnya konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, dan perubahan stok masing-masing 6.4 persen, 24.7 persen, dan 0.7 persen dari seluruh nilai tambah tersebut. Permintaan barang untuk ekspor mencapai 48.1 persen dari seluruh nilai tambah. Sebaliknya pembelian barang dan jasa impor nilainya Rp. 47.075.1 milyar atau sama dengan 28.3 persen.

6.1.5. Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan

Salah satu keunggulan analisis dengan model I-O ini adalah dapat menganalisis seberapa jauh tingkat hubungan atau keterkaitan antar sektor produksi. Besarnya tingkat keterkaitan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu daya dorong ke hilir (forward linkage) atau disebut juga derajat kepekaan, dan daya mengait ke hulu (backward linkage) atau biasa disebut daya penyebaran. Dari daya penyebaran dan derajat kepekaan ini diturunkan pula indeks daya penyebaran dan indeks derajat kepekaan. Kedua analisis di atas dapat digunakan

sebagai pedoman untuk menganalisis dan menentukan sektor-sektor unggulan yang akan dikembangkan dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah.

Sektor yang memiliki daya penyebaran yang tinggi mengidikasikan sektor tersebut memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor lain. Sebaliknya sektor yang memiliki derajat kepekaan tinggi berarti sektor tersebut memiliki keterkaitan kedepan atau daya dorong yang cukup kuat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Pada Lampiran 3 disajikan secara lengkap indeks daya penyebaran dan derajat kepekaan sektor-sektor produksi di Jawa Timur.

Adapun indeks daya penyebaran memberikan indikasi bahwa, bahwa sektor-sektor yang memiliki indeks daya penyebaran lebih dari satu, berarti daya penyebaran sektor tersebut diatas rata-rata daya penyebaran secara keseluruhan. Pengertian yang sama juga berlaku untuk indeks derajat kepekaan. Sektor yang mempunyai indeks derajat kepekaan lebih dari satu, berarti derajat kepekaan sektor tersebut di atas derajat kepekaan rata-rata secara keseluruhan.

Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat sektor-sektor produksi mana saja di Jawa Timur yang memiliki daya penyebaran tinggi. Di Jawa Timur ada 17 sektor produksi yang memiliki daya penyebaran diatas rata-rata ( nilai indeks daya penyebaran di atas satu), dengan indeks daya penyebaran berkisar antara 1.0233 sampai dengan 1.2829. Indeks daya penyebaran yang tertinggi di propinsi Jawa Timur adalah sektor angkutan udara dengan nilai 1.2829. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan 1(satu) unit output sektor tersebut akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain (termasuk sektornya sendiri) secara keseluruhan sebesar 1.2829 unit. Selanjutnya diikuti oleh sektor-sektor listrik,gas dan air bersih, industri semen dan bahan bangunan, angkutan air dan industri kertas, masuk kedalam lima besar sektor produksi dengan daya penyebaran tinggi, dengan nilai indeks daya penyebaran secara berturut-turut : 1.2350, 1.2339, 1.2334, dan 1.2270.

Tabel 16. Sektor Produksi yang Memiliki Daya Penyebaran Tinggi di Propinsi Jawa Timur No Sektor Produksi Indeks Daya Penyebaran 1 24 Angkutan Udara 1.2829

2 20 Listrik, gas dan air bersih 1.2350

3 15 Industri semen dan bahan bangunan 1.2339

4 25 Angkutan Air 1.2334

5 13 Industri kertas dan barang dari cetakan 1.2270

6 16 Industri dasar besi dan baja 1.2269

7 23 Hotel dan Restoran 1.2114

8 21 Bangunan 1.2041

9 11 Industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki 1.1850 10 12 Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 1.1679

11 19 Industri lainnya 1.1469

12 14 Peternakan dan hasilnya 1.1254

13 24 Angkutan Darat 1.1129

14 17 Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya 1.0941

15 10 Industri makanan minuman dan tembakau 1.0766

16 18 Industri barang dari logam lainnya 1.0436

17 9 Pengilangan minyak bumi 1.0233

Selanjutnya pada Tabel 17. dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki derajat kepekaan tinggi (di atas rata-rata sektor lainnya) dengan nilai indeks derajat kepekaan lebih besar daripada satu. Ada enam sektor-sektor produksi di Jawa Timur yang memiliki indeks derajat kepekaan tinggi, dengan nilai indeks lebih besar daripada satu. Indeks derajat kepekaan tertinggi ada pada sektor perdagangan dengan nilai 2.2758. Ini berarti bahwa kenaikan satu unit output seluruh sektor akan mengakibatkan kenaikan ouput sektor perdagangangan 2.2758 unit. Selanjutnya secara indeks derajat kepekaan secara berturut-turut ditempati oleh sektor jasa-jasa lainnya dengan nilai 1.8951, sektor industri makanan, minuman dan tembakau dengan nilai 1.8089, sektor pertambangan minyak,gas dan panas bumi degan nilai 1.3118, sektor industri kimia, barang dari karet dan plastik dengan nilai 1.0871, dan sektor lembaga keuangan dengan nilai 1.0306.

Tabel 17. Sektor Produksi yang Memiliki Derajat Kepekaan Tinggi di Propinsi Jawa Timur

No Sektor Produksi Derajat Indeks

Kepekaan

1 22 Perdagangan 2.2758

2 30 Jasa-jasa lainnya 1.8951

3 10 Industri makanan minuman dan tembakau 1.8089

4 8 Pertambangan Minyak, gas dan panas bumi 1.3118

5 14 Industri kimia dan barang dari karet dan plastik 1.0871

6 28 Lembaga Keuangan 1.0306

Berdasarkan indeks daya penyebaran (DP) dan indeks derajat kepekaan (DK) ini, sektor-sektor produksi di Jawa Timur dapat dikelompokkan sebagai menjadi : (1) kelompok sektor dengan DP dan DK tinggi (di atas rata-rata), (2) kelompok sektor dengan DP tinggi dan DK rendah, (3) kelompok sektor dengan DP rendah dan DK tinggi, dan (4) adalah kelompok sektor dengan DP rendah dan DK rendah.

Selanjutnya berdasarkan pengelompokkan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Kelompok sektor dengan DP tinggi dan DK tinggi adalah: sektor industri, makanan dan tembakau.

2. Kelompok sektor DP tinggi dan DK rendah adalah : sektor peternakan dan hasilnya, sektor pengilangan minyak bumi, sektor industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya, sektor industri kertas dan barang dari cetakan, industri semen dan bahan bangunan, sektor industri alat angkutan, mesin dan peralatannya, sektor industri barang dari logam, sektor industri lainnya, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bagunan, sektor hotel dan restoran, sektor angkutan darat, sektor angkutan air, dan sektor angkutan udara.

3. Kelompok sektor DP rendah dan DK tinggi adalah : sektor pertambangan minyak, gas dan panas bumi, sektor industri , kimia dan barang dari karet dan

plastik, sektor perdagangan, sektor lembaga keuangan, dan sektor jasa-jasa lainnya.

4. Kelompok sektor DP rendah dan DK rendah adalah : sektor padi, sektor tanaman bahan makanan lainnya, sektor tanaman perkebunan, sektor kehutanan, sektor perikanan, sektor pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya, sektor komunikasi, dan terakhir sektor pemerintahan umum dan pertanahan.