• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Metode Penelitian

3.3.4. Definisi Operasional

Beberapa operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: (a) karakteristik sosial, (b) karakteristik ekonomi; dan (c) karakteristik budaya.

a. Karakteristik Sosial

Definisi operasional variabel yang dikaitkan dengan karakteristik sosial pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Penduduk DKI Jakarta adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis DKI Jakarta selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

2) Penentukan penduduk yang termasuk Betawi, penulis menggunakan kriteria hasil penelitian tentang Pola Hubungan Sosial antara Orang Betawi

dengan Pendatang (Sardjono, 1984), yaitu: (1) menggunakan bahasa dan dialek Betawi dalam percakapan sehari-hari; (2) minimal 3 keturunan (generasi) lahir dan hidup di Jakarta; (3) secara tradisional mempunyai daerah teritorial tertentu, yaitu dalam lingkungan DKI Jakarta; (4) mempunyai ciri-ciri dan kesenian asli: (5) masih menggunakan adat istiadat dan kebiasaan Betawi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, perkawinan, dan sebagainya. Definisi operasional penduduk Betawi berikutnya, penulis menetapkan yaitu: (6) sudah memiliki KTP Jakarta, terdaftar sebagai penduduk kelurahan setempat.

3) Penduduk pendatang dalam studi ini (Sardjono, 1984) yaitu: (1) berasal dari daerah di luar Jakarta; (2) tidak menggunakan bahasa dan dialek Betawi dalam percakapan sehari-hari; (3) tidak menggunakan adat istiadat dan kebiasaan Betawi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, perkawinan, dan sebagainya. Definisi operasional penduduk pendatang berikutnya penulis menetapkan yaitu: (4) warga negara Republik Indonesia yang datang dari luar Kota Jakarta dan sudah memiliki KTP Jakarta, terdaftar sebagai penduduk kelurahan setempat.

4) Kepala rumah tangga (menggunakan definisi Badan Pusat Statistik) adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut.

5) Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada saat diwawancarai maupun sementara tidak ada.

6) Tingkat pendidikan kepala rumah tangga adalah pendidikan tertinggi yang ditamatkan kepala rumah tangga.

a)Jenjang pendidikan dasar meliputi sekolah dasar (SD)/madrasah ibtidiyah/setingkat SD dan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).

b)Jenjang pendidikan menengah meliputi sekolah menegah umum (SMU), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMEA, STM, SMIP, SPG, SGA, d.s.b.).

c)Jenjang pendidikan tinggi meliputi program yang memberikan tekanan pada pembentukan keahlian akademik (program gelar), mencakup sarjana muda, pendidikan sarjana/strata I (S1), pendidikan pascasarjana (S2), dan pendidikan doktor/strata III (S3) dan program yang memberikan tekanan pada pembentukan keahlian profesional (program non gelar), mencakup pendidikan diploma I (D I), pendidikan diploma II (D II), pendidikan diploma III (D III), pendidikan diploma IV (D IV), pendidikan spesialis I (Sp I), pendidikan spesialis II (SP II).

7) Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan, kriminal, dan atau hal lain. Seseorang dikatakan sakit bila mengalami keluhan kesehatan sehingga tidak dapat melakukan kegiatan secara normal (bekerja, sekolah, kegiatan sehari-hari) sebagaimana biasa karena sakit tersebut.Penyakit kronis adalah gangguan atau penyakit yang berlangsung lama (berbulan-bulan atau bertahun-tahun) dan penyembuhannya pun memakan waktu yang lama. Penyakit kronis sering dikenal sebagai penyakit menahun.

8) Jaminan pembiayaan/asuransi kesehatan sistem perlindungan finansial yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan, baik rawat inap maupun rawat jalan.

b. Karakteristik Ekonomi

Definisi operasional yang dikaitkan dengan karakteristik ekonomi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama 1 jam berturut-turut dalam seminggu yang lalu. 2) Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan,

a) Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar.

b) Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar dan atau buruh/pekerja tidak tetap.

c) Buruh tidak tetap adalah buruh/pekerja yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dan hanya menerima upah berdasarkan pada banyaknya waktu kerja atau volume pekerjaan yang dikerjakan. d) Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah berusaha atas resiko

sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang dibayar.

e) Buruh tetap/dibayar adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima gaji secara tetap, baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan.

f) Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima gaji secara tetap, baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan.

g) Pekerja bebas di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam satu bulan terakhir) di usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik harian maupun borongan dan baik berupa uang maupun barang.

h) Usaha pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan perburuan, termasuk jasa pertanian.

i) Majikan adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati.

j) Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau

imbalan baik harian maupun borongan, dan baik berupa uang maupun barang.

3) Umur dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur pada ulang tahun yang terakhir. Dalam analisis demografi, struktur umur penduduk dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (a) kelompok umur muda, dibawah 15 tahun; (b) kelompok umur produktif, usia 15 – 64 tahun; dan (c) kelompok umur tua, usia 65 tahun ke atas (Tjiptoherijanto, 2001).

4) Jumlah jam kerja adalah lama waktu (dalam jam) yang digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan yang dilakukan selama seminggu yang lalu. Penghitungan jam kerja pedagang keliling meliputi kegiatan belanja bahan baku ke pasar, memasak, menyiapkan makanan dagangan, berjualan keliling dan merapikan peralatan dagangan. Standar waktu bekerja bagi seorang pekerja/buruh, yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu selama empat puluh jam dalam seminggu (Keputusan Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Kep. 102/MEN/VI/2004 Tentang waktu kerja lembur dan Upah Kerja Lembur). Tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu disebut pengangguran tertutup. Dalam penelitian ini bila bekerja kurang dari 35 jam seminggu maka keadaan tersebut mengindikasikan pekerja tersebut cenderung produktivitasnya di bawah rata-rata (rendah).

5) Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, baik yang tidak menggunakan pekerja maupun yang menggunakan pekerja yang dibayar/pekerja tak dibayar.

6) Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan (secara tetap).

7) Pekerja bebas adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir), baik yang berupa usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik harian maupun borongan dan baik berupa

uang maupun barang. Pekerja bebas terdiri dari pekerja bebas di pertanian maupun non pertanian.

8) Kredit usaha adalah penyediaan dana dalam jumlah tertentu dari bank untuk mendukung tujuan usaha, dengan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam yang mewajibkan peminjam untuk melunasi pinjaman dalam waktu tertentu beserta pembayaran bunga dan biaya lainnya.

c. Karakteristik Budaya

Definisi operasional variabel yang dikaitkan dengan karakteristik budaya pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Suku bangsa adalah paro (suku) dari suatu suku bangsa yang meiliki identitas yang sama dan diakui oleh orang luar. Identitas kesukubangsaan antara lain dapat dicikan dari adanya unsur-unsur suku bangsa bawaan yaitu kelahiran/hubungan darah, kesamaan bahasa, kesamaan adat istiadat, kesamaan kepercayaan, perasaan terikat. Suku bangsa isiannya berdasarkan pengakuan yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan tidak dapat menyatakannya, isian didasarkan atas hubungan darah sesuai dengan garis keturunan orang tua laki-laki.

2) Budaya yang dimaksud adalah orientasi/prilaku terhadap lima masalah dasarhidup, yang terdiri dari hakikat hidup, hakikat karya, hakikat waktu, hakikat alam, dan hakikat hubungan dengan manusia.

3) Masalah mengenai hakikat dari hidup manusia:

a) Hidup itu buruk dan menyedihkan, diindikasikan dengan sikap seperti: (i) menggantungkan diri pada nasib; (ii) merasa keturunan orang susah sehingga pasrah untuk hidup dengan keadaan susah.

b) Hidup itu merupakan hal yang baik sehingga harus diisi, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) merasa kehidupan yang dijalani keadaannya baik; (ii) memiliki semangat dan upaya yang kongkrit untuk mengisi kehidupan.

c) Hidup itu buruk, tetapi manusia harus mengupayakan untuk menjadikan hidup itu menjadi baik, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) merasa kehidupan yang sedang dijalani penuh kesulitan, namun terlihat upaya yang kongkrit untuk memperbaiki kehidupannya; (ii) memiliki

semangat disertai upaya yang kongkrit untuk memperbaiki kehidupan; (iii) sebagian kalangan yang termasuk kelompok ini terlihat adanya sifat ingin berwirausaha.

4) Masalah mengenai hakikat dari karya manusia

a) Karya bertujuan untuk nafkah hidup, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) pengakuan, (ii) hasil observasi.

b) Karya memberikan kedudukan, kehormatan, dan sebagainya, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) merasa malu bila tidak bekerja; (ii) berpandangan bahwa asalkan ada kemauan untuk berusaha, rezeki senantiasa akan datang.

c) Karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi, diindikasikan dengan sikap seperti: (i) meskipun responden sudah memiliki pekerjaan namun responden terus berusaha melakukan dan atau mencari peluang untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan lainnya; (ii) memahami arti penting berwirausaha dan terlihat upaya kongkrit untuk berwirausaha. 5) Masalah mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu:

a) Mementingkan orientasi masa lampau b) Orientasi ke masa kini

c) Orientasi ke masa yang akan datang, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) memahami arti penting pendidikan dan disertai dengan implementasi yang kongkrit; (ii) memahami arti penting menabung, (iii) mengupayakan pengeluaran dengan prioritas untuk pendidikan.

6) Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya: a) Manusia tunduk/menyerah kepada alam, diindikasikan dengan

pendapat/sikap seperti: (i) pasrah dengan keadaan lingkungan; (ii) belum mengupayakan keharmonisan lingkungan seperti mengumpulkan dan membuang sampah di tempat sampah.

b) Manusia berusaha menjaga keselarasan/keharmonisan dengan alam, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, (ii) membersihkan lingkungan agar tidak terjadi banjir.

c) Manusia berhasrat memanfaatkan/mengeksploitasi alam, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) berusaha memanfaatkan hasil alam sebagai salah satu sumber pendapatan, yang dalam penelitian ini dibatasi baik yang telah menggunakan teknologi maupun yang belum menggunakan teknologi, (ii) memanfaatkan lahan tidur.

7) Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya

a) Orientasi kolateral (horisontal) seperti rasa ketergantungan pada sesamanya (berjiwa gotong-royong), mementingkan hubungan manusia dengan manusia secara horisontal (sesamanya), diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) mengharapkan bantuan dana dari pemerintah yang digunakan untuk biaya hidup sehari-hari; (ii) menjaga hubungan baik dengan tetangga dengan harapan tetangga dapat meminjamkan uang/memberi pertolongan pada saat kesulitan; (iii) upaya yang belum optimal untuk memperoleh kemajuan, baik dalam pekerjaan maupun mengupayakan pendidikan bagi anak.

b) Orientasi vertikal yang mementingkan hubungan sesama manusia secara vertikal seperti rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) beranggapan bahwa untuk mendapat kesempatan bekerja perlu menyogok personel di bagian penerimaan pekerja.

c) Berpandangan individualistik menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri, diindikasikan dengan pendapat/sikap seperti: (i) kegigihan dalam memperoleh peluang kemajuan, baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan untuk anak, (ii) berprinsip bahwa menjaga hubungan baik dengan tetangga, utamanya untuk kerukunan hidup, mendapatkan informasi, d.s.b, bukan karena mengharapkan pertolongan bila menghadapi kesulitan hidup.