• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Usia orangtua adalah banyaknya tahun kehidupan yang telah dijalani

2. Tingkat pendidikan orangtua adalah tingkatan pendidikan tertinggi yang pernah dikenyam orangtua, terbagi ke dalam tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA dan pendidikan tinggi (pendidikan program Diploma, S1, S2)

3. Pekerjaan orangtua adalah jenis kegiatan pokok atau sambilan yang menda- tangkan pendapatan. Pekerjaan ayah dikelompokkan ke dalam: pegawai, pedagang, buruh, nelayan/petani dan tidak bekerja, sedang kelompok pekerjaan ibu adalah: ibu rumah tangga, pegawai, pedagang, buruh, petani 4. Jumlah anak dalam keluarga adalah jumlah anak kandung, anak angkat atau

5. Besar keluarga adalah keseluruhan anggota yang tinggal di dalam satu rumah seperti ibu, ayah, anak, nenek, kakek dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai pengelolaan keuangan yang sama.

6. Pendapatan keluarga per kapita per bulan adalah keseluruhan hasil dari me- lakukan pekerjaan per bulan yang dilakukan oleh para anggota keluarga dibagi besar keluarga

7. Pengeluaran untuk ikan laut per kapita per bulan adalah alokasi dana yang dikeluarkan untuk pembelian ikan laut untuk konsumsi seluruh anggota keluarga per bulan dibagi besar keluarga

8. Produk ikan laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk bahan pangan berupa ikan laut yang masih dalam bentuk aslinya, yaitu ikan segar, ikan pindang, ikan asap/panggang, ikan asin dan ikan kaleng.

9. Jenis olahan ikan laut adalah digoreng, dibakar, dipepes, dan dimasak kuah (dengan atau tanpa santan)

10. Usia anak adalah banyaknya bulan kehidupan yang dijalani anak

11. Persepsi ibu tentang ikan laut adalah tanggapan ibu tentang: ketersediaan ikan laut, ragam dan keterjangkauan harga di tempat yang biasa dia beli, kemudahan mendapatkan dan kemudahan mengolah ikan laut

12. Sikap ibu terhadap ikan laut adalah penilaian ibu terhadap ikan laut, terdiri atas dua komponen yaitu sikap kognitif atau keyakinan ibu terhadap pengeta- huannya tentang gizi ikan laut dan sikap afektif atau kesukaan ibu terhadap ikan laut

13. Sikap anak terhadap makan ikan laut adalah penilaian anak terhadap kegiat- an makan ikan laut, terdiri atas dua komponen yaitu sikap kognitif atau keyakinan anak terhadap pengetahuannya tentang makan ikan laut dan sikap afektif atau kesukaan anak terhadap makan ikan laut

14. Ketidakpercayaan ibu terhadap mitos tentang makan ikan laut adalah ketidakpercayaan ibu terhadap adanya dampak negatif makan ikan laut yang berkembang dan dipercaya masyarakat sekitar yang tidak mendasar

15. Pola asuh makan keluarga adalah adalah praktik-praktik pengasuhan yang diterapkan orangtua kepada anak dan menjadi kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan situasi, cara dan aturan dalam kegiatan makan di keluarga

16. Norma subyektif untuk makan ikan laut adalah dukungan sosial yang anak rasakan bila makan atau tidak makan ikan laut, terdiri atas dua komponen yaitu dukungan internal yang dirasakan yang berasal dari orangtua dan keluarga serta dukungan eksternal yang dirasakan yang berasal dari guru dan teman-teman sebayanya

17. Kontrol terhadap perilaku makan ikan laut adalah keyakinan yang anak rasakan atas kemampuannya untuk makan ikan laut yang terdiri atas dua komponen yaitu kondisi yang memfasilitasi anak untuk makan ikan laut dan pengalaman anak makan ikan laut

18. Kecenderungan makan ikan laut adalah tingkat kekuatan motivasi anak untuk makan ikan laut di hari-hari mendatang

19. Perilaku makan ikan laut berupa kegiatan anak yang berkaitan dengan mengonsumsi ikan laut yang dinyatakan dalam bentuk:

(a) Frekuensi makan ikan laut per minggu didapat dari daftar FFQ yang diisi oleh anak didampingi ibunya dengan panduan peneliti. Frekuensi makan yang dicatat adalah frekuensi makan selama satu bulan terakhir.

(b) Konsumsi ikan laut per hari (gr/hari) yang dihitung dari rataan data 2x24 hour fish recall. Fish recall pertama dilakukan untuk konsumsi ikan laut sehari sebelumnya dan fish recall kedua dilakukan selang 3 hari kemudian. Fish recall yang diisikan dalam daftar memuat ikan laut yang dikonsumsi dan bobotnya (ukuran sendok makan, potongan, besaran). Besaran atau potongan yang dimaksud kemudian dilakukan pengecekan di lokasi penjualan untuk mengetahui berat sebenarnya.

(c) Ragam produk ikan laut yang dikonsumsi selama satu bulan terakhir, berasal dari data FFQ, yang dihitung dari banyaknya jenis produk ikan laut yang telah dikonsumsi selama satu bulan terakhir.

20. Pengaruh ibu dijabarkan ke atribut-atribut ibu yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu usia, pendidikan, persepsi tentang ikan laut, sikap afektif dan kognitif terhadap ikan laut, ketidakpercayaan terhadap mitos dan perilaku menyediakan ikan laut dalam menu keluarga yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap peubah-peubah terikat dalam penelitian ini.

Keterbatasan Penelitian

1. Atribut ayah yang dipakai dalam penelitian ini terbatas pada usia dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah tidak mempunyai pengaruh pada sikap ibu, sikap dan perilaku anak untuk makan ikan laut. Berbeda dengan ibu, melalui beberapa atribut ibu yang digunakan dalam penelitian ini seperti tingkat pendidikan, persepsi dan sikap afektif ibu terhadap ikan laut, serta perilaku ibu menyediakan ikan laut dalam menu keluarga memberikan kontribusi nyata pada peubah-peubah terikat baik pada ibu dan anak. Padahal pendidikan ayah dan ibu merupakan dua peubah bebas yang memiliki nilai korelasi tinggi dan signifikan (r=0.732**). Namun dalam pengolahan data untuk mencari penentu peubah-peubah terikat, yang mana menggunakan pendidikan ayah dengan melepas pendidikan ibu, ternyata pendidikan ayah tidak memberikan kontribusi nyata.

2. Lokasi penelitian tempat responden tinggal terbatas pada kota-kota kecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ibu secara nyata ke sikap dan perilaku anak makan ikan laut dengan usia rata-rata anak 11 tahun 4 bulan. Dari pengamatan sewaktu wawancara ke para ibu responden di rumahnya, terlihat bahwa anak-anak masih meminta ijin dan uang dari ibunya untuk membeli jajanan. Hal itu mengindikasikan bahwa pengaruh ibu dalam perilaku konsumsi anak masih besar. Anak belum memiliki “power” atau tidak bebas menentukan perilaku konsumsinya karena masih tergantung pada ibunya.

3. Besarnya pendapatan keluarga per kapita per bulan menunjukkan sebagian besar keluarga responden termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah, terutama keluarga responden wilayah pesisir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat keterbatasan terhadap pilihan bahan pangan yang dapat diakomodasi keluarga responden. Hal ini memungkinkan terfokusnya pilihan pada ikan laut sebagai bahan pangan untuk lauk terutama pada keluarga responden di wilayah pesisir. Selain masalah keterbatasan daya beli, khususnya untuk keluarga responden di wilayah pesisir, jalur transportasi di wilayah pesisir tergolong tertutup yang memperkecil kemungkinan pendistribusian berbagai bahan pangan untuk lauk selain ikan laut masuk ke wilayah pesisir. Kondisi ini semakin memfokuskan keluarga di wilayah pesisir dengan bahan pangan untuk lauk yaitu ikan laut.