• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di Sekitar Kita Kita tidak sadar bahwa ham

pir 50% perilaku kita dipen­ garuhi oleh pribadi seseorang yang sering kita jumpai, yaitu guru kita. Memang sebagian orang menganggap bahwa profesi sebagai guru bukan profesi yang menjanjikan kekayaan inansial.

Guru adalah seorang agent of change dalam masyarakat. Kita berubah menjadi mengerti tentang berbagai ilmu dan perilaku sosial dari guru. Jadi, mari kita hargai guru dan teladani ajaran ser ta perilakunya selama perilaku itu sesuai dengan norma masyarakat. Gambar 3.33Keluarga meru-pakan tempat sosialisasi pertama bagi semua orang. Pendidikan sosial pertama kali didapatkan dalam keluarga. Sumber: Dokumen Pribadi

Ayo Kita Kerjakan!

yang sangat kompeten dalam bidang pengolahan informasi. Akhirnya, informasi yang tersampaikan tidak akan membuat bingung masyarakat. Ciri pokok dari informasi yang disampaikan adalah informasi membentuk opini masyarakat tentang perilaku tertentu. Misalnya, informasi tentang perilaku negatif oknum (pelaku tertentu) anggota pemerintahan yang melakukan korupsi.

Secara umum, media massa baik elektronik maupun cetak dibuat untuk menjembatani adanya kepentingan­kepentingan dalam masyarakat. Media massa sering memberikan informasi, baik yang bersifat serius maupun yang dikemas dalam acara humor. Kepentingan dalam media massa, antara lain sebagai berikut. 1) Kepentingan iklan. Iklan berguna bagi pengembangan usaha dan

sosialisasi jenis produk sehingga membantu masyarakat yang memiliki usaha. Jika usahanya berjalan baik maka pemerintah dapat melaksanakan pembangunan negara lewat pajak dan investasi dari investor. Hal ini terjadi karena usaha lancar dan produknya dikenal oleh masyarakat.

Kerjakan dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari tiga orang. Setelah semua soal selesai kalian kerjakan, tukarkan pengalaman kalian dengan anggota kelompok. Buatlah kesimpulan dari hasil jawaban kalian.

1. Hal-hal apa yang membuat kalian terdorong untuk melakukan sosialisasi? 2. Mengapa kalian memerlukan teman atau sahabat dalam hidup kalian? 3. Apakah kalian sebagai siswa mampu dengan mudah untuk mencari teman?

4. Kesulitan apa yang paling kalian rasakan saat ingin mencari teman? Mengapa? Berilah alasan.

Gambar 3.35 Media massa dapat mengubah pola pikir masyarakat lewat opini dan sajian berita.

Sumber: i11.photobucket.com

Di beberapa sekolah, baik di Indonesia maupun di luar negeri, teman sebaya mempunyai arti penting. Kebiasaan teman sebaya bukan saja sebatas masalah yang berkaitan dengan pola bermain, melainkan pola kegiatan teman sebaya (peer group) menjadi sarana yang ampuh untuk melakukan tutorial sebaya. Tutorial sebaya berarti proses pembelajaran dilakukan oleh seorang teman kepada beberapa teman lain.

Tutorial sebaya ternyata sangat efektif untuk saling membantu dalam kesulitan belajar. Penelitian di John Hopkin University membuktikan hal tersebut. Tutorial sebaya sangat diperlukan dalam proses sosialisasi dan proses pemahaman kelompok tentang materi baru. Pengajar diuntungkan dengan tidak perlu menjelaskan lebih detail karena sebagian siswa mereka ditolong temannya sendiri. Orang tua juga senang karena anaknya berkebiasaan baik dan tidak berkegiatan negatif di luar jam sekolah. Sementara itu, bagi para pelakunya akan diuntungkan dari sisi keakraban pertemanan dan motivasi belajar.

Sumber: Majalah Time Edisi Asia, Maret 2007

Jendela Info

2) Alat kontrol masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini penting dilakukan agar jalannya pemerintah dapat dipahami oleh masyarakat. Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang mengutamakan kepentingan rakyat dalam membuat kebijakan. Oleh karena itu, media massa diperlukan sebagai

alat yang dipahami dalam memberikan informasi bagi seluruh masyarakat.

3) Alat sosialisasi kebijakan pemerintah. Kita sering melihat dalam surat kabar atau berita mengenai kebijakan pemerintah untuk masyarakat. Dalam hal ini, fungsi media massa adalah menyosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat umum.

4. Bentuk-Bentuk Sosialisasi

Bentuk sosialisasi digolongkan menjadi dua, yaitu sistem sosialisasi partisipatif dan bentuk sistem sosialisasi represif.

a. Sosialisasi Partisipatif

Model sosialisasi ini secara sadar melibatkan orang lain dengan sukarela. Model ini dikembangkan oleh seseorang yang berkeinginan melakukan komunikasi dan hubungan dengan orang lain tanpa paksaan. Jika diuraikan, kegiatannya sebagai berikut.

(1) Inti kepentingan pada dua orang yang bersosialisasi (unsur kesadaran untuk berkomunikasi dan sosialisasi).

(2) Bentuk sosialisasi merupakan kebebasan yang tidak dipaksakan oleh pihak mana pun dan oleh siapa pun.

(3) Penghargaan atau reward muncul dalam usaha menempatkan orang lain sebagai partner.

b. Sosialisasi Represif

Sosialisasi ini berjalan satu arah dari seseorang kepada orang lain. Hubungan seperti ini dapat dilihat pada pola atau hubungan struktural dalam sebuah organisasi. Jika diuraikan, kegiatannya sebagai berikut.

(1) Inti kepentingan sosialisasi dari satu pihak saja, sedangkan pihak lain sebagai akibat dari keinginan ini.

(2) Bentuk sosialisasi merupakan bentuk teguran atau ancaman yang bersifat memaksa dan tidak bebas.

(3) Hukuman atas perilaku akan diberikan dalam sosialisasi model ini.

Mengapa dalam kehidupan masyarakat muncul norma dan hukum?

Ternyata, norma dan hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses sosialisasi. Norma dan hukum merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam melindungi warganya dari proses sosialisasi yang salah.

John M. Maxwell menyebutkan alasannya adalah untuk membentuk dan membantu masyarakat bersosialisasi.

Disarikan dari John M. Maxwell, Social Theory on Civil Construction, Pearson Education, Prentice Hall, New Jersey, 2005.

Jendela Info

Jadi, ada dua macam model sosialisasi, yaitu partisipatif dan represif. Kedua model ini muncul karena adanya dua kepentingan yang berbeda. Dua pola ini sangat berpengaruh dengan proses sosialisasi, yaitu sosialisasi utama (primer) dan sosialisasi tambahan (sekunder). Proses sosialisasi primer akan berkaitan dengan hal yang sifatnya genetis dan khas. Misalnya, watak seseorang jika dipahami lebih jauh pasti tidak jauh dengan kedua orang tuanya. Watak seseorang dapat dibentuk dengan meniru keseharian yang sangat dekat dengan mereka, yaitu ayah atau ibu.

Watak yang terbentuk tidak jauh dari proses pembimbingan orang tua. Contoh konkretnya adalah dari gaya bicara, perilaku keseharian, sampai pada hal­hal yang lain. Misalnya, kebiasaan makan, warna kemeja, dan masih banyak lagi. Sosialisasi primer ini akan memunculkan kebiasaan yang diterima oleh masyarakat dan memiliki nilai keunggulan. Hal ini dikarenakan pada tahap ini sosialisasi merupakan modal untuk melakukan proses yang lebih luas.

Gambar 3.36Membiasakan diri membantu orang lain merupakan sarana bersosialisasi dan melatih kepekaan sosial kita. Selain itu, dapat menumbuhkan semangat peduli kepada sesama.

Sumber: Dokumen Penerbit

Jendela Info

Proses sosial dalam kehidupan masyarakat juga memunculkan status sosial dan peran sosial. Status sosial dapat juga disebut dengan peringkat sosial, yaitu kedudukan seseorang pada tingkat tertentu. Kedudukan seseorang tersebut diperhitungkan dengan syarat apabila terdapat kelompok masyarakat. Tinjauan status sosial dalam masyarakat sangat beragam sudut pandangnya, yaitu aspek ekonomi, politik, pendidikan, profesi, dan agama. Status sosial pada masyarakat yang masih sederhana diperoleh seseorang lewat keturunan dan kewibawaan.

Peran sosial adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh seseorang sesuai dengan statusnya. Peran sosial ini juga dikembangkan oleh tatanan/nilai/norma yang terdapat dalam golongan masyarakat tertentu. Artinya, dengan kedudukan sama tetapi dalam kelompok masyarakat berbeda sangat mungkin terdapat peran sosial yang berbeda. Faktor yang memengaruhi perbedaan peran, yaitu geograis, tingkat pendidikan, dan keberagaman masyarakat.

Di Sekitar Kita

Agar dapat diterima di lingkungannya, seseorang harus bersikap adaptif. Sikap ini dapat dimulai dari sikap sosialisasi kepada anggota masyarakat lain. Adanya sosialisasi dapat membantu masyarakat mengenali lingkungannya dan sanggup menghormati masyarakat lain. Dengan demikian, ia dapat diterima oleh masyarakat.

Gambar 3.37 Seorang artis yang sedang menyanyi di depan para penonton sebenarnya sedang berso-sialisasi. Sang artis bersikap aktif agar terjalin komunikasi dengan penggemarnya. Sumber: www.kontras.com

Jendela Info

Refleksi

Wah, kalau begitu aku besok datang pukul 6 pagi untuk membantumu. Setelah itu, kita pergi bareng. Dulu kamu pernah membantuku kerja bakti di tempatku saat adikku sakit. Kamu memang

teman yang baik ya! Baiklah,

aku tungggu kedatanganmu. Besok aku tidak bisa

pergi denganmu karena ada kerja bakti di RT-ku.

Sosialisasi yang kedua adalah sosialisasi sekunder. Sosialisasi model ini mengharapkan seseorang bersikap proaktif dalam menjalin relasi (hubungan sosial). Sosialisasi sekunder berkaitan dengan sikap formal dan nonformal. Sosialisasi ini dijalankan secara umum oleh seseorang dalam masyarakat. Sosialisasi sekunder dibutuhkan bagi seseorang yang ingin memperluas cakrawalanya. Sosialisasi model ini sangat terkait dengan faktor geografis, biologis, dan ekologis. Misalnya, seseorang yang besar di lingkungan pantai tentu memiliki kebiasaan masyarakat pantai. Watak atau kepribadian orang di daerah pantai pasti berbeda dengan masyarakat di daerah pegunungan atau pedalaman.

Dua proses sosialisasi ini akan saling melengkapi. Watak yang dibentuk di lingkungan sosialisasi primer akan memperkuat tipe seseorang dalam bersosialisasi secara lebih luas. Dari watak ini akan muncul sikap yang mewarnai proses sosialisasi berikutnya. Sikap ini akan menentukan apakah seseorang akan bersosialisasi atau menolak proses sosialisasi. Seseorang dengan sikap yang telah terbentuk akan mudah untuk mewujudkan kebutuhan bersosialisasi.

Sikap ini menyangkut pemilihan dengan siapa dan di mana seseorang harus menjalin relasi (hubungan). Jika sikap ini diasah, akan menghasilkan pengalaman sosial yang sangat membantu seseorang untuk menjalani realitas sosial (kenyataan dalam masyarakat). Misalnya, lingkungan yang menurutnya sesuai untuk seseorang dalam berproses dan orang macam apa yang dapat bersosialisasi. Kebijakan seperti apa yang membuat seseorang berkembang atau tidak, serta hal apa yang membuat seseorang bersosialisasi? Dengan demikian, seseorang akan mudah dan nyaman dalam bersosialisasi.

Interaksi sosial merupakan kunci kehidupan manusia karena tanpa adanya interaksi, tidak mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial tidak akan terjadi, kecuali didahului dengan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dibedakan menurut cara dan jumlah pelakunya. Komunikasi dapat dilakukan dengan sistem komunikasi langsung dan tidak langsung. Proses sosial adalah sistem kehidupan masyarakat yang berbentuk interaksi satu sama lain dengan kepentingan tertentu.

Bentuk–bentuk interaksi sosial adalah dengan asosiatif meliputi akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sebaliknya, disosiatif meliputi persaingan dan pertentangan. Pola interaksi sosial, yaitu cooperation (kerja sama), conlict (pertentangan), acomodation (akomodasi), competition (kompetisi), contravention (kontravensi), dan assimilation (asimilasi). Faktor interaksi sosial menurut Gabriel Tarde dan Sigmund Freud adalah sugesti, imitasi, simpati, empati, dan identiikasi.

Interaksi sosial yang terjadi antarindividu merupakan pelaksanaan arti peran sosial dalam statusnya di lingkungan masyarakat tertentu. Pola interaksi sosial adalah pola atau hubungan dalam pelaksanaan interaksi sosial. Pola ini adalah pola atau hubungan antarmasyarakat sesuai status dan peran sosialnya. Akhirnya, dari pola ini akan terlihat hak dan kewajiban seseorang. Interaksi sosial muncul karena adanya kepentingan dalam masyarakat dan berakibat terbentuknya kelompok sosial dalam dinamika masyarakat.

Kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hasil pekerjaan akan lebih baik dan optimal dengan kemampuan kerja sama yang baik. Asimilasi adalah usaha seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, misalnya mengurangi perbedaan dengan lingkungannya. Cara untuk mengurangi perbedaan bukan dengan melawan lingkungannya, melainkan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tulislah jawaban dari soal di bawah ini pada buku tugas kalian! A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Salah satu bentuk interaksi sosial yang termasuk dalam kategori disosiatif adalah....

a. kerja sama c. asimilasi

b. akulturasi d. akomodasi

2. Pelajar yang selalu bersaing untuk meningkatkan mutu pembelajaran termasuk persaingan dalam bidang....

a. emosi c. ekonomi

b. intelektual d. politik

3. Bentuk hubungan apakah yang terjalin antara Avatar dan Naruto dalam membasmi kejahatan?

a. kontak sosial c. interaksi sosial

b. kontak d. komunikasi sosial

Rangkuman