• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jendela Info Bank Mandiri merupakan

salah satu bank terbesar di Indonesia yang diben­ tuk pada Juli 1999. Bank Mandiri merupakan merger empat bank, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Dagang Negara. Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama, yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.

Sumber: www.id.wikipedia. org

Kenali Tokoh

2) Akomodasi

Proses akomodasi adalah proses yang terjadi dalam masyarakat sekitar kita untuk berusaha menjalankan norma yang berlaku. Norma adalah aturan­aturan yang terdapat dalam masyarakat dalam bentuk tidak tertulis. Norma biasanya dibuat menurut kesepakatan lingkungan tertentu. Setelah norma dijalankan oleh masyarakat, harapannya norma tersebut akan dipahami oleh masyarakat. Tujuannya agar tidak terjadi pertikaian atau konlik akibat salah paham dengan norma tersebut atau pelaksanaannya yang terpaksa.

Dalam akomodasi terdapat istilah koersi, kompromi, mediasi, konsiliasi, dan adjudikasi. Koersi adalah akomodasi yang dipaksakan. Kompromi adalah menyelesaikan konlik dengan jalan tengah dan tidak merugikan pihak yang berkonlik. Mediasi adalah penyelesaian masalah dengan menghadirkan pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan. Konsiliasi adalah menyelesaikan permasalahan dengan dialog. Adjudikasi adalah menyelesaikan masalah sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Proses akomodasi mempunyai manfaat yang dapat kita ambil, yaitu meredakan konlik dan mengusahakan persatuan.

(1) Meredakan Konlik

Usaha meredakan konlik dalam masyarakat sangat diutamakan agar kerukunan tetap terjalin. Meskipun demikian, bukan berarti konlik itu salah. Konlik dibutuhkan untuk mengoreksi ide atau kebijakan. Konflik menjadi negatif apabila pelaku konflik tidak menggunakan akal sehat dan cenderung menggunakan kekuatan massa. Konlik model inilah yang salah dan bertentangan dengan hukum dan norma Indonesia.

(2) Mengusahakan Persatuan

Persatuan yang diusahakan dapat berupa penyatuan dan penggabungan pendapat atau ide dari berbagai individu. Dengan demikian, tidak terjadi perpecahan di kalangan masyarakat. Perpecahan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor rentan yang menyebabkan perpecahan adalah faktor keyakinan dan ekonomi.

Faktor ekonomi menjadi rentan jika terjadi celah perekonomian yang sangat kelihatan (jurang pemisah kaya dan miskin). Faktor ekonomi menjadi faktor yang sangat sensitif jika tidak ditangani secara serius.

3) Asimilasi

Proses asimilasi adalah proses interaksi dua kelompok masyarakat yang keduanya melebur menghilangkan perbedaan untuk melakukan persatuan. Proses ini sering terjadi karena dua pihak merasa ingin

Gambar 3.17 Norma atau hukum harus dijalankan agar proses bermasyarakat tidak terganggu dan masyarakat tetap aman.

Sumber: www.tempointeraktif. com

Gambar 3.18 Seorang ha-kim berwenang memutuskan suatu perkara untuk menyele-saikan suatu perkara. Sidang merupakan salah satu proses akomodasi.

S u m b e r : w w w. m a h k a m a h konstitusi.go.id

Buatlah kliping tentang perkara-perkara atau masalah yang terjadi di masyarakat berdasarkan kategori akomodasi. Tempelkan gambar-gambar peristiwa tersebut di kertas manila dan berilah keterangan di bawahnya.

Kerjakan secara berkelompok. Jika sudah selesai, presentasikan di depan teman-teman sekelas kalian.

Gambar 3.20 Candi Boro-budur merupakan salah satu wujud akulturasi budaya di Indonesia.

S u m b e r : w w w . u p l o a d . wikipedia.com

Gambar 3.19 Pernikahan berbeda kebangsaan akan menghasilkan budaya baru. Sumber: farm2.static.flickr.com

berkembang bersama tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada. Syarat terjadinya asimilasi adalah bila ada perbedaan ciri khas di antara dua kelompok. Proses asimilasi dapat dibantu dengan adanya perkawinan antarkelompok toleransi, sikap terbuka, dan sedikit persamaan unsur kebudayaan. Berikut tersaji tabel yang berisikan tentang faktor pendorong dan penghambat adanya asimilasi.

Faktor Pendorong Faktor Penghambat

Tingkat toleransi masyarakat tinggi. Tingkat toleransi tinggi karena masyarakat terbuka dengan keadaan sosial di seki-tarnya.

Toleransi rendah karena masya-rakat terisolasi dari pengaruh perkembangan zaman.

Memiliki persamaan peristiwa sejarah dalam sebuah wilayah.

Adanya perasaan waswas atau curiga. Perasaan ini muncul karena pihak lain tidak menga-lami peristiwa sejarah yang sama sehingga nilai-nilainya berbeda. 4) Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi karena pertemuan dua kebudayaan secara berkesinambungan. Pertemuan ini akan menghasilkan ciri tertentu dan masih meninggalkan ciri asli tiap kelompok budaya.

Kita tentu pernah mendengar atau melihat, baik langsung maupun tidak langsung tentang ornamen candi dan reliefnya. Bentuk ornamen dan relief itulah yang dinamakan dengan akulturasi. Akulturasinya terletak di mana? Jawabannya, akulturasi terletak pada seni pahat relief dan struktur bangunan candi. Bangunan candi di Indonesia adalah khas Indonesia yang sudah ada sebelum Hindu masuk ke Indonesia. Seni pahatnya merupakan seni asli Indonesia, hanya ceritanya menggunakan dasar epos Ramayana dan Mahabarata yang berasal dari India.

Contoh, Sunan Kalijaga melakukan siar Islam di pesisir utara Pulau Jawa sampai ke daerah Demak Bintoro (Jawa Tengah sekarang). Beliau juga menggunakan konsep wayang agar masyarakat mudah mencerna makna dan isi dari ajaran­ajarannya. Akulturasi akan dipandang positif bila kita selektif dalam menerima akulturasi dan tidak asal memadukan saja. Pedomannya adalah nilai yang tersirat dalam kebudayaan asing tidak bertentangan dengan kebudayaan Indonesia.

b. Proses Disosiatif

Proses disosiatif adalah proses interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan antarmasyarakat. Proses disosiatif merupakan proses interaksi yang dijalankan dalam bentuk persaingan,

kontroversi, dan pertentangan. Proses disosiatif terjadi karena pertentangan yang disebabkan perbedaan­perbedaan. Artinya, perbedaan ide dan perbedaan persepsi serta tidak ditemukan jalan keluar bagi pihak­pihak yang berinteraksi.

Sangat wajar jika terjadi perbedaan pada kondisi masyarakat yang jamak. Mengapa wajar? Karena setiap pribadi yang berasal dari lingkungan berbeda akan memiliki pertimbangan berbeda pula. Misalnya, salah satu teman kita berasal dari daerah lain tentu memiliki kebiasaan yang berbeda. Apabila kita menyikapinya dengan terbuka dan menerima semua teman apa adanya maka perpecahan tidak akan terjadi. Jika kita menganggap kebiasaan lain salah, yang akan terjadi adalah saling menjelekkan kemudian menimbulkan konlik. Konlik inilah akar dari perpecahan yang sangat merugikan kita dan orang lain sebagai kelompok sosial.

c. Oposisi

Proses ini terjadi pada sekelompok manusia yang selalu mencoba menyalahkan hal atau kebijakan yang telah dibuat sebelumnya. Seseorang yang melakukan oposisi disebut dengan oposan. Seorang oposan akan selalu menyerang pendapat orang lain yang tidak sesuai dengan jalan pikiran dan idenya tanpa memiliki alasan pasti. Akibat yang ditimbulkan adalah perpecahan dalam skala besar. Jika hal ini tidak segera diselesaikan, akan menimbulkan permusuhan yang meluas.

Interaksi model oposisi biasa terjadi dalam pemerintahan dengan sistem parlemen. Indonesia tidak mengenal oposisi dalam pemerintahan karena tidak menginginkan adanya perpecahan di tubuh pemerintah. Pengalaman interaksi oposisi di pemerintahan pernah dilakukan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Akibatnya, pemerintahan sering berganti, tetapi tidak menghasilkan pembangunan yang dibutuhkan rakyat. Berdasarkan pengalaman tersebut, Indonesia tidak mengenal lagi oposisi dalam sistem pemerintahan. Berikut disajikan tabel keuntungan dan kerugian dari pola oposisi.

Keuntungan Oposisi Kerugian Oposisi

Program kerja pemerintah dapat dipantau secara objektif.

Kepentingan partai politik lebih dominan daripada kepentingan rakyat.

Rakyat menjadi kritis dengan pola pemikiran berimbang pada parlemen.

Program pemerintah sulit berjalan apabila partai atau kelompok oposisi selalu melakukan mosi tidak percaya.

Kinerja pemerintah dapat berjalan dengan profesional.

Banyak perdebatan yang tidak berujung pada kebijakan.

Gambar 3.22 Dialog antar-agama merupakan contoh konkret kehidupan masya-rakat yang jamak dengan sikap multikulturalis. Sumber: www.kdp.or.id

Gambar 3.21 Perang suku yang terjadi di Papua hampir tidak dapat dihindarkan sampai saat ini.

Sumber: web.papua.go.id

Gambar 3.23 Debat parle-men sering terjadi pada pemerintahan sebagai proses oposisi.

d. Diferensiasi

Interaksi model diferensiasi diperuntukkan bagi seseorang dalam memperoleh haknya sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Misalnya, seorang siswa akan mendapatkan nilai setelah proses tagihan dalam bentuk ulangan tertulis ataupun bentuk lain. Contoh lain dalam masyarakat adalah apabila seseorang mendapat gaji setelah bekerja sesuai dengan keahliannya.

Proses diferensiasi selalu diperjuangkan oleh masyarakat dalam memperoleh keadilan atas dirinya. Interaksi model ini biasanya terjadi antara warga negara dengan institusi tempat dia bekerja. Di dalam keluarga juga terjadi proses diferensiasi, yaitu saat kita mendapat perlakuan yang seimbang. Misalnya, kebutuhan primer diprioritaskan oleh orang tua kita daripada kebutuhan untuk berwisata.

e. Kompetisi

Tujuan kompetisi adalah usaha untuk mencapai prestasi dengan cara mempertahankan mutu dan kualitas kerja serta sarana agar masyarakat terus berkembang.

Setelah memahami tujuan kompetisi, kita akan membahas bentuk persaingan yang terjadi dalam masyarakat. Bentuk persaingan dalam masyarakat meliputi, sosial, kebudayaan, politik, ekonomi, dan teknologi.

1) Kompetisi Sosial

Bentuk persaingan sosial adalah bentuk persaingan yang memperebutkan kedudukan atau jabatan dalam masyarakat. Persaingan ini dapat berbentuk persaingan ide atau kemampuan intelektual. Persaingan intelektual misalnya, saat kampanye antaranggota legislatif atau calon penguasa. Setiap calon akan mempresentasikan hasil ide atau pemikirannya dan siap ditandingkan dengan ide lawannya.

Gambar 3.25 Persaingan terjadi di antara siswa yang ingin memperoleh sesuatu. Prestasi terbaik merupakan tujuan mereka untuk bersaing. Meskipun dalam kesehariannya mereka berteman, ketika bersaing mereka akan berusaha menjadi yang terbaik. Sumber: www.jombangkab. go.id

Gambar 3.24 Musyawarah yang melibatkan seluruh anggota keluarga diperlukan sebagai wujud diferensiasi. Sumber: www.mindscape center.com

Jendela Info

Jika kalian mengenal kata EURO, tentu pemahaman kalian tertuju ke Eropa. Eropa merupakan benua yang didiami negara­negara Industri. EURO adalah organisasi Transnasional yang lahir dari Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). EURO lahir sebagai dampak munculnya kompetisi di dunia. Kompetisi dalam bidang politik dan ekonomi telah melahirkan beberapa organisasi. EURO merupakan organisasi terbesar yang dapat mengalahkan dominasi Amerika Serikat dalam perdagangan dunia. Sumber: www.math.vu.nl

2) Kompetisi Kebudayaan

Kompetisi kebudayaan adalah bentuk kompetisi antardua lembaga masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda. Persaingan ini biasanya berbentuk ekspo (pamer) keunggulan kebudayan masing­ masing. Bentuk persaingan ini positif selama dalam kerangka ekspo sebagai ajang untuk menggali nilai­nilai budaya lebih dalam. Apabila persaingan menuju arah chauvinisme, sebaiknya dihentikan karena tidak ada sudut pandang objektif mengenai kebudayaan. Chauvinisme memandang semua hal di luar lingkungannya tidak setara dengan budayanya atau lebih rendah dari budayanya.

3) Kompetisi Politik

Kompetisi politik terjadi dalam dunia pemerintahan di semua negara. Kompetisi ini merupakan ajang untuk saling memperkuat posisi dalam pemerintahan. Kompetisi dilakukan agar setiap lembaga pemerintahan dapat mengatur dan membuat kebijakan yang benar­ benar menguntungkan rakyat. Dengan begitu, pemerintah akan dipercaya masyarakat dan kelak mendapat simpati banyak dari rakyat di saat pemilu.

4) Kompetisi Ekonomi

Kompetisi ekonomi adalah persaingan dalam bidang perekonomian karena keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Oleh karena itu, kompetisi ekonomi akan menghasilkan banyak tawaran produk di masyarakat. Tidak heran jika pemasaran sebuah produk sangat kreatif dan dapat memengaruhi masyarakat untuk membeli produk tersebut.

5) Kompetisi Teknologi

Kompetisi model ini merupakan jenis kompetisi yang terkonsentrasi dalam bidang iptek. Kemajuan iptek selalu disikapi dengan keikutsertaan masyarakat dalam menggunakannya. Saat ini, kompetisi teknologi menjadi lambang kemajuan dan kedinamisan

Di Sekitar Kita