• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIAGNOSIS • Anamnesis;

Dalam dokumen Panduan Pelayanan Medik PB PAPDI 2006 (Halaman 185-190)

Pansitopenia dengan satu dari tiga pemeriksaan darah seperti pada anemia aplastik berat

DIAGNOSIS

Anamnesis;

-Riwayat paparanterhadap zattoksik (obat, lingkungankeija, hobi), menderita infeksi virus 6 bulan terakhir (hepatitis, parvovirus), pernah mendapat transfusi darah

-Gejala anemia: rasa lemas/ lemah, pucat, pusing, sesak napas/ gagal jantung, berkunang-kunang

- Tanda-tanda infeksi: seringdemam

- Akibat trombositopenia; perdarahan (menstmasi lama, epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, hematuria, buang air besar campur darah, muntah darah)

• Pemeriksaan fisik: konjungtiva pucat, takikardi, tanda perdarahan

• Pemeriksaan penunjang: darah tepi lengkap ditemukan pansitopenia, serologi virus (hepatitis, parvovirus)

Diagnosis pasti: sitologi dan histopatologi sumsum tulang

DIAGNOSIS BANDING

Mielofibrosis, anemia hemolitik, anemia defisiensi, anemia karena penyakit kronik, anemia karena penyakit keganasan sumsum tulang, hipersplenisme, leukemia akut

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium: darah tepi lengkap, serologi virus • Aspirasi dan biopsi sumsum tulang

TERAPI

Terapi penunjang:

• Transfusi komponen darah (PRC dan/atau TC) sesuai indikasi (pada topik transfusi darah)

• Menghindari dan mengatasi infeksi

• Kortikosteroid: prednison 1 -2 mg/ kgBB/ hari

187

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

• Androgen: Metenolol asetat 2-3 mg/ kgBB/ hari, maksimal diberikan selama 3 bulan

• Splenektomi dilakukan bila tidak respons dengan steroid. Bila pasien menolak splenektomi dapat diberikan terapi imunosupresif:

- Siklosporin 5 mg/ kgBB/ hari

- ATG {anti thymocyte globulin) 15 mg/ kgBB/ hari intravena selama 5 hari - Transplantasi sumsum tulang, bila ditemukan HLA yang cocok

Respofis terapi;

• Komplit: granulosit > 1000/ul, trombosit > 100.000/ul, Hb normal

• Parsial: granulosit >500/ul, tidak membutuhkan transfusi darah merah dan trombosit

• Minimal: granulosit > 500/ul, membutuhkan transfusi darah merah dan trombosit • Tidak berespons: anemia aplastik berat menetap

KOMPLIKASI

PR OG NO SI S

• Dubia, tergantung tingkat hipoplasianya

• Pada umumnya pasien meninggal karena infeksi, perdarahan atau komplikasi ■ transfusi darah

WEWENANG

• RS pendidikan; Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam • RS non pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam

UNIT YANG MENANGANI

• RS pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Divisi Hematologi - Onkologi Medik

• RS non pendidikan: Bagian Ilmu Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT

• RS pendidikan: Departemen Patologi Anatomi • RS non pendidikan: Bagian Patologi Anatomi

REFERENSI ;

1. Salonder, H. Anemia aplastic. Dalam: Suyono, S. Waspadji, S. Lesmana, L. Alwi, /. Setiati, S. Sundant, H dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi III. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2001:501-8.

2. Aplastische anemie. Hematologie Klapper. 8'� ed. Leids Universitair Medisch Centrum Leiden. Juni 1999:12-16.

3. Widjanarko A. Anemia aplastik. In: Simadibrata M, Setiati S, Alwi I, Oemardi M, Gani RA, Mansjoer A, eds. Pedoman diagnosis dan terapi di bidang ilmau penyakit dalam. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM; 1999. p. 102-3.

188

Hematologi Onkologi Medik

I . E U K E M I A I A K U T

PENGERTIAN

Leukemialakut merupakan penyakit proliferasi neoplastik yang sangat cepat dan progresif sehingga susunan sumsum tulang normal digantikan oleh sel primitif dan sel induk darah (sel bias dan atau satu tingkat di atasnya). leukemia akut dibagi dua yaitu; leukemia mieblastik akut, leukemia limfoblastik akut

DIAGNOSIS

Anamnesis:

Gejala anemia: rasa lemas/ lemah, pucat, pusing, sesak napas/ gagal jantung, berkunang-kunang

- Tanda-tanda infeksi: sering demam

- Akibat trombositopenia: perdarahan (menstniasi lama, epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, hematuria, buang air besar campur darah, muntah darah)

superflsial, organomegali, petekie/ purpura/ ekimosis

• Pemeriksaan penunjang: Aspirasi sumsum tulang: hitung jenis sel bias dan/ atau progranulosit > 30%

DIAGNOSIS BANDING

Sindrom mielodisplasia (MDS), reaksi leukemoid, leukemia kronis

PEMERIKSAAN

I

PENUNJANG

• Laboratorium: darah tepi lengkap (termasuk retikulosit dan hitung jenis), LDH, asam urat, fungsi ginjal, fungsi hati, serologi virus (hepatitis, HSV, EBV, CMV) • Sitologi aspirasi sumsum tulang, sitogenetik

TERAPI

Perawatan di ruang rawat isolasi imunitas menurun: Persiapan pcnKobatan sitoreduksi:

• Akses vena sentral • Anti emetik

• Profllaksis asam urat (allopurinol sesuai CCT, hidrasi cukup > 2000 ml/ 24 jam, alkalinisasi urin dengan natrium bikarbonat oral 4 x 500-1000 mg/ hari

(target pH urin >7) • Tunda haid (lynestrenol)

• Antibiotika dekontaminasi parsial

• Profllaksis streptokokus (benzylpenicilline 4x1 gr) • Vitamin K 2 kali seminggu 5 mg per oral

• Asam folat 1 x5 mg/hari dan vit B12 1000 ug/minggu

• Leukoferesis untuk mencegah leukostasis jika leukosit > 100.000/uL dikombinasi metilprednisolon 5 mg/kg/hari

189

Panduan Pelayanan Medik PAPDI Pemeriksaan rutin :

Turn over rate sel tumor (LDH, asam urat)

• Elektrolit (Na, K, Ca) • Hemostasis lengkap

• Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) • Keasaman urin

• Fungsi hati (bilirubin direk/ indirek, SGOT/SGPT, ALP) • Gula darah

• Serologi virus

Surveillance bakteriologi

• Foto dada

• Pungsi lumbal diagnostikjangkitan otak Kuratif:

• Sitoreduksi dengan sitostatika mulai dari yang ringan hingga yang agresif dengan membutuhkan rescue sel induk darah pasien dari darah perifer untuk penyelamatan pada ablasi sumsum tulang

• Transplantasi sel induk darah alogenik atau autogenik dari darah perifer, sumsum tulang atau tali pusar

Paliatif

Respons terapi Komplit:

• Hitung jenis sel bias dan atau progranulosit < 5% pada sitologi aspirat sumsum tulang

• Pada darah tepi tidak ditemukan bias, leukosit > 3000/ul, granulosit > 1500/ul dan trombosit > 100.000/ul

Partial:

• Hitung jenis sel bias dan atau progranulosit 5 - 10% pada sitologi aspirat sumsum tulang

• Pada darah tepi dapat ditemukan sel bias Tidak respon:

Hitung jenis sel bias dan atau progranulosit > 10% pada sitologi aspirat sumsum tulang

KOMPLIKASI

Sindrom lisis tumor, infeksi neutropenia dan perdarahan trombopenia / koagulasi intravaskular diseminata

PROGNOSIS

Malam

WEWENANG

• RS pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam • RS non pendidikan; Dokter Spesialis Penyakit Dalam

190

Hematologi OnkobgiMeclik

UNIT YANG MENANGANI

• RS pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Hematologi - Onkologi Medik

• RS non pendidikan: Bagian Ilmu Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT

• RS pendidikan: Departemen Patologi Anatomi • RS non pendidikan: Bagian Patologi Anatomi

REFERENSI

1. Acute leukemic algemeen. Hematologie Klapper. 8'� ed Leids Universitair Medisch Cen¬ trum Leiden. Juni 1999:20-1.

2. Abdulmuthalib. Leukimia akut. In: Simadibrata M, Setiati S, Alwi I, Oemardi M, Gani RA, Mansjoer A, eds. Pedoman diagnosis dan terapi di bidang ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM: 1999. p. 110-3.

191

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

Dalam dokumen Panduan Pelayanan Medik PB PAPDI 2006 (Halaman 185-190)