• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NUTRIS

2. Penetapan sampel

16.1.1.8 Dietary fiber

Dietary fiber adalah bagian dari komponen bahan pangan nabati yang tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan manusia, termasuk polisakarida dan lignin. Berdasarkan fungsinya, dietary fiber dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Polisakarida struktural, terda- pat dalam dinding sel dan terdiri dari selulosa dan polisakarida non-selulosa (he- miselulosa dan substansi pekak)

2. Non-polisakarida struktur, se- bagian besar terdiri dari lignin. 3. Polisakarida non struktural,

termasuk gum dan mucilage serta polisakarida lainnya (ka- rageenan dan agar dari alga dan rumput laut).

Untuk menganalisa dietary fiber telah dikembangkan berbagai metode, diantaranya yang mudah dan relatif cepat adalah Metode Van Soest. Dengan metode ini

dapat ditentukan kadar Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neu- tral Detergent Fiber (NDF). ADF terdiri dari selulosa dan lignin dan NDF terdiri selulosa, hemiselu- losa dan lignin.

Hampir semua komponen dietary fiber dapat dihitung. Kadar hemi- selulosa diperoleh dengan meng- hitung selisih kadar NDF dengan kadar ADF. Kadar selulosa di- peroleh dengan menghitung selisih kadar ADF dan kadar lignin. Total dietary fiber dihitung dengan menjumlahkan kadar NDF dengan kadar subs-tansi pekat.

16.1.1.8.1 Penentuan kadar ADF Sampel yang akan diuji diekstrak dengan larutan setiltrimetil amo- nium bromida (ADF) dalam H2SO4 1N sehingga seluruh komponen selain komponen ADF larut. Komponen yang tidak larut kemudian disaring, dikeringkan, ditimbang, dan dikoreksi dengan kandungan mineral yang ada dalam komponen tersebut de- ngan cara menyabunkannya se- hingga yang tinggal hanya mine- ralnya saja.

Pereaksi yang digunakan dalam penetapan ADF adalah :

1. Larutan ADF

Larutan ADF dibuat dengan me- larutkan 20 g setil trimetil amo- nium bromida dalam 1 liter H2SO4 1N.

2. Aseton

Peralatan yang digunakan dalam penetapan ADF adalah :

1. Pendingin tegak 2. Pemanas listrik 3. Filter gelas 2-G-3 4. Oven pengering 5. Tanur 450-500oC 6. Timbangan analitik 7. Desikator Cara Kerja :

1. Timbang sampel bentuk te- pung lolos ayakan 30 mesh sebanyak 1 g dan masukan ke dalam Erlenmeyer.

2. Tambahkan 100 ml larutan ADF; didihkan pada pendingin tegak selama 60 menit.

3. Saring dengan filter gelas 2-G- 3, endapan yang diperoleh dicuci dengan akuades panas beberapa kali.

4. Endapan dicuci beberapa kali dengan aseton

5. Keringkan filter gelas dan en- dapan dalam oven 100oC sampai diperoleh berat yang tetap (sekitar 8 jam), timbang. 6. Abukan endapan pada tanur

bersuhu 450 – 500 oC hingga diperoleh berat yang konstan (sekitar 3 jam) timbang.

Perhitungan :

(a – b)

% kadar ADF = --- x 100 ( W )

Dimana :

a = berat filter dan endapan setelah dikeringkan (g)

b = Berat filter dan endapan setelah diabukan

16.1.1.8.2 Penentuan kadar NDF Penetapan NDF diawali dengan mengekstrak sampel dengan la- rutan NDF sehingga seluruh kom- ponen selain NDF larut. Kompo- nen yang tidak larut kemudian disaring, dikeringkan, ditimbang dan dikoreksi dengan kandungan mineralnya yang ada dalam komponen tersebut.

Untuk sampel yang mengandung pati, patinya harus dihidrolisis da- hulu dengan menggunakan α- amilase sehingga tidak menye- babkan kesulitan selama penya- ringan.

Pereaksi yang digunakan dalam penentuan NDF adalah :

1. Larutan NDF

Larutkan 18.61 g EDTA-2Na, 6.81 g Na2B4O7.10H2O, 30 g Sodium lauril sulfat, 4.56 g Na2HPO4 dan 10 ml 2-etoksil- etanol dalam 1 liter. Atur se- demikian rupa sehingga pH berkisar 6.9-7.1.

2. Larutan α-amilase

Masukkan 1 g α-amilase ke dalam 1 liter buffer fosfat, yaitu 0.067 M buffer fosfat (KH2PO4- Na2HPO4), pH 7.0 ± 0.05. 3. Aseton

Peralatan yang digunakan : 1. Erlenmeyer 2. Timbangan analitik 3. Desikator 4. Inkubator 40 oC 5. Pendingin tegak 6. Filter gelas 2-G-3 7. Oven pengering 100 oC 8. Tanur 450-500 oC Cara kerja :

1. Timbang 0.5 g sampel bentuk tepung lolos ayakan 30 mesh dan masukkan ke dalam Erlenmeyer.

2. Tambahkan 30 ml larutan α- amilase dan inkubasi pada suhu 40 oC selama 16 jam (semalam).

3. Tambahkan 200 ml larutan NDF dan 0.5 g Na2SO3.

4. Refluks campuran pada pan- dingin tegak selama 60 menit 5. Saring campuran melalui filter

2-G-3 dan cuci dengan akua- des panas beberapa kali. 6. Bilas endapan dengan aseton

beberapa kali.

7. Keringkan filter dan endapan pada oven yang bersuhu 100 o

C sampai diperoleh bobot yang konstan (sekitar 8 jam), timbang.

8. Abukan filter dan nedapan pa- da tanur yang bersuhu 450- 500 oC sampai diperoleh bobot yang konstan (sekitar 3 jam), timbang. Perhitungan : a – b % kadar NDF = --- x 100 W Dimana :

a = berat filter dan endapan setelah dikeringkan (g)

b = Berat filter dan endapan setelah diabukan

c = berat awal sampel (g)

16.1.1.8.3 Penentuan lignin Kandungan lignin dapat ditentu- kan dengan mengekstrak sampel dengan larutan ADF sehingga semua komponen selain selulo-sa dan lignin larut. Selulosa yang ada dalam residu kemudian dihi- drolisa menggunakan H2SO4 72% sehingga yang tersisa dalam residu hanya lignin.

Pereaksi yang digunakan dalam penentuan lignin adalah :

1. Larutan ADF (lihat penetapan ADF)

2. Larutan H2SO4 72% (w/v) 3. Aseton

Peralatan yang digunakan dalam penentuan lignin adalah :

1. Timbangan analitik 2. Pendingin tegak 3. Filter gelas 2-G-4 4. Oven 5. Tanur Cara kerja :

1. Timbang 0.5 g sampel bentuk tepung lolos aya-kan 30 mesh, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer atau labu didih 2. Tambahkan 100 ml larut-an

ADF

3. Refluks pada pendingin tegak selama 60 menit

4. Saring melalui filter gelas 2-G- 4

5. Tempatkan filter gelas yang berisi residu pada gelas piala 100 ml.

6. Tambahkan 25 ml H2SO4 72% dingin (15 oC) ke dalam filter gelas, aduk dengan gelas pengaduk sampai ter-bentuk pasta halus. Biarkan gelas pengaduk berada da-lam filter gelas.

7. Biarkan selama 3 jam pada suhu 20 – 23 oC sambil diaduk-aduk setiap 1 jam sekali.

8. Dengan bantuan vakum laku- kan penyaringan. Cu-ci resi- du dengan air panas sampai filtrat bebas asam (cek de- ngan kertas lakmus). Jangan lupa cuci bagian pinggir filter dan gelas pengaduk dengan air panas.

9. Bilas residu dengan ase-ton 2- 3 kali.

10. Keringkan filter gelas dalam oven 100oC sampai diperoleh berat konstan, masukkan ke desikator kemudian timbang. 11. Masukan filter ke dalam tanur

450 – 500 oC sampai diperoleh berat tetap, biarkan agak dingin, masukkan desi-kator, timbang. Perhitungan : a – b % kadar lignin = --- x 100 W Dimana :

a = berat filter dan endapan setelah dikeringkan (g)

b = Berat filter dan endapan setelah diabukan

16.1.1.9 Penentuan substansi