adalah untuk mengukur volume. Volume zat cair dapat diukur dengan menggunakan gelas atau pipet ukur. Cara pengukur- annya adalah sebagai berikut : 1) Gunakan gelas atau pipet
ukur yang bersih dan ukurannya sesuai dengan volume bahan kimia yang akan diukur.
2) Baca skala yang tercantum pada gelas atau pipet ukur dan tentukan harga setiap
1 2
3
5 4
Gambar 9.36 Proses inokulasi mikroba
Sumber :
www.thesciencefair.com/Merchant2/ merchant.mvc...
3) Tuang bahan kimia yang akan ditentukan volumenya ke dalam gelas ukur.
4) Bacalah skala untuk menentukan volumenya. Pembacaan skala harus lurus dengan mata. Bila permukaan bahan kimia cekung, pembacaan skala dilakukan pada permukaan terbawah dan bila permuka-
an atas (Gambar 9.37). 5) Bila volumenya sudah ter-
baca, tuangkan bahan kimia cair tersebut ke dalam wa- dah lain dan gelas ukur dicuci sehingga siap untuk digunakan kembali.
Bila pengukuran volume dilaku- kan dengan menggunakan pipet ukur, maka prosedurnya adalah sebagai berikut :
1) Pilih pipet sesuai dengan volume bahan kimia yang akan diukur (Gambar 9.38).
Gambar 9.37. cara pembacaan skala untuk menentukan volume bahan kimia menggunakan gelas ukur Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
2) Bilas bagian dalam pipet dengan air suling dan dilan- jutkan dengan bahan kimia yang akan diukur volume- nya.
3) Isaplah bahan kimia cair
Bila bahan kimia yang akan diukur volumenya bersifat racun, sebaiknya gunakan penghisap karet (ball pipet). 4) Tutup ujung pipet dengan
menggunakan jari telunjuk, tahan terus sambil meng- angkat pipetnya dari wadah bahan kimia yang akan diukur volumenya. Kering- kan ujung pipet dengan menggunakan kertas saring. Turunkan permukaan bahan kimia dalam pipet dengan cara membuka ujung jari telunjuk secara hati-hati sampai permukaan bahan kimia mencapai tanda volume.
5) Masukan bahan kimia cair tersebut ke dalam wadah yang telah disediakan. Pipet ukur dicuci kembali.
Gambar 9.38. Cara menggunakan pipet ukur untuk menen- tukan volume bahan kimia cair
Peralatan dasar juga dapat di- gunakan alat untuk menuang- kan bahan kimia dari satu wa- dah ke wadah lainnya. Bahan kimia dapat berupa padatan atau cair. Proses penuangan bahan kimia merupakan kegiat- an yang sering dilakukan dan memerlukan kecermatan dan ketelitian tersendiri. Bacalah terlebih dahulu label pada botol agar tidak terjadi kesalahan. Pegang botol dengan baik, bagian yang berlabel diletakan di permukaan tangan untuk mencegah bahan yang menetes atau menempel pada label. 9.2.4.1 Menuangkan bahan padat
Adapun cara menuangkan ba- han kimia berbentuk padat ada- lah sebagai berikut :
1) Peganglah botol dengan ba- gian yang berlabel di letakan pada permukaan tangan 2) Miringkan botol secara per-
lahan hingga bahan kimia keluar ke dalam tutup botol 3) Ketuk tutup botol secara
perlahan dengan menggu- nakan telunjuk atau batang pengaduk sehingga bahan kimia yang terdapat pada tutup jatuh ke wadah yang telah disediakan (Gambar 9.39).
Selain cara di atas, penuangan bahan kimia padat juga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Ambil bahan kimia padat da- ri dalam botol dengan meng-
dok yang sesuai.
Gambar 9.39. Teknik menuangkan bahan kimia padat dengan menggunakan tutup botol Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
2) Ketuk secara perlahan spa- tula atau sendok dengan menggunakan telunjuk atau batang pengaduk agar ba- han kimia padat jatuh ke wadah yang diinginkan (Gambar 9.40).
Gambar 9.40. Teknik penuangan bahan kimia padat meng- gunakan spatula atau sendok
Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
Cara lain untuk menuangkan bahan kimia padat dari dalam
langsung, yaitu :
1) Buka tutup wadah bahan kimia padat yang akan dipindahkan
2) Miringkan botol secara perlahan dan guncang atau ketuk sehingga bahan kimia padat yang ada di dalamnya jatuh ke arah wadah yang diinginkan (Gambar 9.41). 3) Setelah diperoleh jumlah
yang diinginkan, tutup kembali wadah bahan kimia padat tersebut
Gambar 9.41. Teknik penuangan bahan kimia padat langsung dari botolnya Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
9.2.4.2 Menuangkan bahan cair
Pada prinsipnya cara menuang- kan bahan kimia cair tidak berbeda dengan bahan kimia padat, yaitu :
1) Bacalah secara teliti label yang terdapat pada botol untuk meyakinkan bahwa bahan kimia yang akan diambil benar.
2) Untuk mencegah kotornya label, botol dipegang secara benar dan bagian labelnya
tangan.
3) Miringkan botol sedemikian rupa agar tutupnya menjadi basah oleh bahan kimia. Cara ini dilakukan untuk me- mudahkan melepaskan tu- tup botol
4) Jika akan menuangkan ba- han kimia cair yang ada di dalam botol, buka dan jepitlah tutup botol diantara jari.
5) Tuangkan bahan cair de- ngan bantuan batang pe- ngaduk (Gambar 9.42.).
Gambar 9.42. Teknik penuangan bahan kimia cair dari dalam botol
Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
9.2.5 Menyaring
Kegunaan lainnya dari peralatan dasar adalah untuk menyaring. Tujuan menyaring adalah
dapat dilakukan dengan cara : 1) Gunakan kertas saring yang
sesuai. Bentuk kertas sa- ring tersebut sedemikian ru- pa sehingga sesuai dengan ukuran corong (Gambar 9.43).
Gambar 9.43. Urutan penyiapan kertas saring
Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
2) Tempatkan kertas saring pa- da corong dan tuangkan beberapa tetes akuades ke permukaannya agar kertas saring dapat menempel pa- da corong
3) Pasang corong pada statif sedemikian rupa sehingga ujungnya masuk ke dalam wadah penampungan filtrat. 4) Tuangkan larutan yang akan
disaring secara perlahan. Perhatikan agar permukaan bahan kimia tidak melebihi batas kertas saring (Gambar 9.44).
9.2.6 Memanaskan
Diperlukan keterampilan khusus dalam menggunakan peralatan dasar untuk memanaskan atau menguapkan bahan kimia, karena harus memiliki pengeta- huan mengenai bahan kimia.
kan beberapa peralatan, yaitu :
Gambar 9.44. Proses penyaringan Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
9.2.6.1 Tabung Reaksi
Pemanasan bahan kimia dalam tabung reaksi dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Nyalakan sumber panas dengan baik (kecil dan biru) 2) Jepit tabung reaksi dengan
menggunakan penjepit 3) Panaskan tabung reaksi di
atas nyala api. Proses pe- manasan dimulai dari per- mukaan cairan ke arah dasar, sehingga pemanasan tidak hanya berlangsung pa- da satu bagian saja (Gambar 9.45.). Selama pemanasan, jangan menga- rahkan tabung ke wajah untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Gambar 9.45. proses pemanasan bahan dalam tabung reaksi
Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000
9.2.6.2 Gelas Kimia
Pemanasan bahan kimia meng- gunakan gelas kimia dapat dila- kukan dengan cara sebagai berikut :
1) Gunakan kawat kasa beras- bes sebagai alas
2) Masukan batang pengaduk atau batu didih agar panas dapat merata ke seluruh ba- han
Gambar 9.46. proses pemanasan bahan dalam gelas kimia
tepat ke arah batang penga- duk atau batu didih (Gambar 9.46.)
9.3 Pencucian peralatan