• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dilakukan revisi berdasarkan masukan tim LS Dengan pelaksanaan LS ini, tim LS yang terdiri atas dosen dan guru-guru IPA SMP tadi akan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM

SRI MULYANI ENDANG SUSILOWATI, ANI RUSILOWATI, SUPARTONO

8. Dilakukan revisi berdasarkan masukan tim LS Dengan pelaksanaan LS ini, tim LS yang terdiri atas dosen dan guru-guru IPA SMP tadi akan

meningkat kemampuannya dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Sementara guru-guru IPA tadi, diantaranya adalah mahasiswa pemayungan, dapat segera melakukan dan menyelesaikan penelitian untuk tesis mereka.

9. Perangkat pembelajaran IPA Terpadu yang telah divalidasi siap untuk diujicobakan di tahun ke II penelitian.

Ada beberapa Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Format pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berpotensi IPA Terpadu

2. Instrumen Validasi RPP.

3. Instrumen Penilaian Buku Ajar IPA Terpadu SMP/MTs (dari BNSP).

Instrumen ini meliputi penilaian terhadap kelayakan isi dan kelayakan penyajian.

Instrumen 1 digunakan untuk dasar mengembangkan perangkat pembelajaran IPA Terpadu. Proses pemetaan dilaksanakan melalui LS. Dari instrumen 2 diperoleh data kuantitatif dan kualitatif yang kemudian dianalisis secara deskriptif persentase. Sedangkan data kualitatif berupa tanggapan dan saran untuk perbaikan RPP. Dari Instrumen 3 diperoleh data kuantitatif yang kemudian dianalisis secara deskriptif persentase. Selain itu data kualitatif berupa saran untuk perbaikan Bahan Ajar.

HASIL

Berdasarkan kuesioner yang disebarkan ke guru-guru IPA SMP yang tergabung dalam MGMP IPA Kota Semarang diperoleh hasil, guru-guru IPA SMP sebagian besar setuju jika pembelajaran IPA secara terpadu karena lebih memudahkan peserta didik untuk memahami konsep IPA. Akan tetapi mereka juga menyadari adanya kesulitan mengajarkan IPA secara terpadu karena kebanyakan mereka lulusan dari Jurusan Fisika atau Biologi. Sangat sedikit yang lulusan dari Pendidikan IPA. Oleh karena itu mereka menyambut baik jika ada perangkat pembelajaran IPA Terpadu yang dapat mereka gunakan untuk mengajarkan IPA. Hasil selengkapnya seperti yang terangkum dalam Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan untuk Mengembangkan Model Pembelajaran

IPA Terpadu

ASPEK No. URAIAN S/ SS/ % 1 Menurut Anda, Pembelajaran IPA secara

Terpadu perlu diterapkan

59,18

2 Anda masih memerlukan bantuan dalam mengembangkan pembelajaran IPA terpadu

67,34

3 Pembelajaran IPA secara Terpadu,

memudahkan peserta didik untuk memahami konsep secara menyeluruh

59,18 ANALISIS

KEBUTUHAN

4 Anda masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran IPA secara Terpadu

67,35

5 Untuk pembelajaran IPA terpadu,

karakteristik peserta didik yang dibutuhkan adalah kreatif dan matang pemikirannya.

67,35

6 Tingkat berfikir peserta didik SMP pada umumnya sudah mampu berfikir abstrak dan sistematis.

55,10

7 Peran guru dalam pembelajaran IPA tarpadu di SMP sebaiknya merupakan pendidik dan pembimbing.

67,34

8 Kualifikasi guru IPA terpadu tidak harus S-1 Pend. IPA.

65,31 KARAKTERISTIK

PESERTA DIDIK DAN GURU

9 Agar pembelajaran IPA terpadu terlaksana dengan baik, seyogyanya dilaksanakan secara tim antara guru fisika, biologi dan kimia melalui LS.

69,38

10 Menurut Anda, penekanan pembelajaran IPA Terpadu pada penyelidikan ilmiah sangat penting untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik

87,76

11 Menurut Anda, mengenal dan menggunakan peralatan laboratorium IPA merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik

97,96

12 Materi ekosistem mencakup bidang kajian makhluk hidup, benda-benda di alam (materi) serta energy dan perubahannya.

100

13 Materi ekosistem mencakup bidang kajian makhluk hidup, benda-benda di alam (materi) serta energy dan perubahannya.

100 ANALISIS

KURIKULUM

14 Kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran

saling ketergantungan dalam ekosistem

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, melalui LS dilakukan pemetaan SK maupun KD yang dapat digabungkan menjadi suatu tema. Tema yang berhasil disusun adalah sebagai berikut.

a. Untuk kelas VII semester 1 ada 3 tema yaitu: 1) Bersahabat dengan laboratorium IPA 2) Bagaimana terjadinya hujan es? 3) Pencemaran limbah rumah tangga

b. Untuk kelas VII semester 2 ada 3 tema yaitu:

1) Pembuatan pupuk kompos

2) Kerusakan lingkungan dan perubahan tata guna lahan 3) Dari kedelai menjadi tempe

Tema yang sudah terpilih kemudian dikembangkan perangkat pembelajarannya oleh Tim peneliti melalui LS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri atas Silabus, RPP termasuk LKS nya, dan Bahan Ajar untuk peserta didik. Dari LS yang dilakukan diperoleh 13 buah RPP dan 8 Topik Bahan Ajar. Rincian pengembangannya sebagai berikut.

Tabel 2 Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu

No Tema Topik RPP

1 Bersahabat dengan Laboratorium A.Bersahabat dengan Laboratorium

1 - 4 2 Bagaimana Terjadinya Hujan Es? B.Terjadinya hujan es

C.Pemisahan campuran

5 – 6 7 3 Pencemaran Limbah Rumah

Tangga

D.Pencemaran limbah rumah tangga

8 - 9 4 Pembuatan Pupuk Kompos E.Peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan

10 - 11 5 Kerusakan Lingkungan dan

Perubahan Tataguna Lahan

F. Kerusakan lingkungan dan perubahan tataguna lahan

12 6 Dari Kedelai Menjadi Tempe G.Proses pembuatan tempe

H.Peranan jamur dalam pembuatan tempe

13

Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan ini disampaikan ke Pakar Pendidikan IPA untuk direview. Pakar yang diminta mereview dari FMIPA

UNY dan dari Jurusan MIPA FKIP UNS. Hasil review dari pakar adalah seperti yang tercantum pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Hasil Review RPP*)

RPP Pakar 1 Pakar 2 Rerata Keterangan

1 35 24 29,5 Tidak layak 2 35 26 30,5 Tidak layak 3 35 20 27,5 Tidak layak 4 35 30 32,5 Layak 5 35 31 33,0 Layak 6 35 31 33,0 Layak 7 35 31 33,0 Layak 8 35 28 31,5 Tidak layak 9 35 28 31,5 Tidak layak 10 35 28 31,5 Tidak layak 11 35 26 30,5 Tidak layak 12 35 34 34,5 Layak 13 35 34 34,5 Layak

Tabel 4 Hasil Review Bahan Ajar*)

Bahan Ajar Pakar 1 Pakar 2 Rerata Keterangan

A: isi 3,625 2,5 3,06 Layak penyajian 3,56 2,5 3,03 Layak B: isi 3,625 3,5 3,56 Layak penyajian 3,56 3,5 3,53 Layak C: isi 3,625 3,5 3,56 Layak penyajian 3,56 2,8 3,18 Layak D: isi 3,625 3,5 3,56 Layak penyajian 3,56 3,36 3,46 Layak E: isi 3,625 3,25 3,44 Layak penyajian 3,56 3,4 3,48 Layak F: isi 3,625 3,125 3,375 Layak penyajian 3,56 2,8 3,18 Layak G: isi 3,625 3,25 3,44 Layak penyajian 3,56 3,2 3,38 Layak H: isi 3,625 3 3,3 Layak penyajian 3,56 3 3,28 Layak

*) Kriteria: Bahan Ajar layak jika mendapat skor > 3

Berdasarkan Tabel 3 masih terdapat tujuh (7 ) buah RPP yang perlu perbaikan sedangkan berdasarkan Tabel 4 Bahan Ajar yang dikembangkan telah layak baik dari segi isi maupun penyajian. Berdasarkan saran-saran dari Pakar telah dilakukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Tabel 5 Perbaikan-perbaikan RPP yang dilakukan

No. RPP Bagian yang diperbaiki Perbaikan yang dilakukan

01 1. Tujuan pembelajaran 2. Metode pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran diganti: Mengidentifikasi besaran pokok,

turunan dan tambahan dalam kehidupan sehari-hari

2. Metode pembelajaran ditambah syntaxnya

02 1. Kegiatan pendahuluan lebih dijelaskan

2. Kegiatan inti ditambah syntax

1. Ditambah definisi massa pada  prasarat pengetahuan 

No. RPP Bagian yang diperbaiki Perbaikan yang dilakukan

learning  03 Kegiatan inti supaya ditambah

syntax

Ditambah syntax Direct Instruction & Contextual Learning

04 Kegiatan inti supaya ditambah syntax

Ditambah syntax Direct Instruction & Contextual Learning

05 NHT itu model bukan metode, supaya ditambah syntax

Ditambahkan syntax model Number Head Together

08 Evaluasi supaya dilengkapi lembar pengamatan aktivitas siswa

Ditambahkan lembar pengamatan aktivitas siswa

10 Evaluasi supaya dilengkapi lembar pengamatan aktivitas siswa

Ditambahkan lembar pengamatan aktivitas siswa

Melaksanakan LS terbukti juga dapat meningkatkan kinerja guru-guru IPA baik dalam menyusun perangkat pembelajaran maupun dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil observasi mengenai kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6 Persentase Aktifitas/Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran melalui Kegiatan LS