• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

PADA PEMBELAJARAN MATERI JAMUR DI SMA N 1 SEMARANG

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi: hasil validasi pakar; hasil uji coba 1; hasil uji coba 2; hasil angket tanggapan pakar asesmen, guru, dan observer terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS; hasil tanggapan pakar asesmen, guru, dan observer terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS; aktivitas siswa dalam diskusi dan presentasi; penilaian kinerja siswa dalam praktikum pengamatan dan percobaan; serta penilaian hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Data hasil revisi desain instrumen asesmen alternatif berdasar hasil validasi pakar dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Revisi desain instrumen asesmen alternatif berdasar hasil validasi pakar asesmen

Jenis instrumen

asesmen alternatif Yang direvisi Sebelum direvisi Setelah direvisi

Desain lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi

Aspek ke-2. (Kemampuan siswa mengemukaka n pertanyaan) Responsif, runtut, mudah dipahami; responsif , runtut; responsif, tidak runtut; tidak bertanya Responsif, pertanyaan tingkat tinggi (C5, C6), runtut, mudah dipahami; responsif pertanyaan tingkat sedang (C3, C4), runtut; responsif, pertanyaan tingkat rendah (C1, C2); tidak bertanya Aspek ke-5. (Membangun kerjasama) Menghormati pendapat orang lain

Menerima pendapat orang lain/tidak menerima/me- maksakan pendapat orang lain. Desain lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum pengamatan Aspek ke-1, item c (Memakai jas praktikum) Kancing dikaitkan/ tidak dikaitkan

Jenis instrumen

asesmen alternatif Yang direvisi Sebelum direvisi Setelah direvisi Aspek ke-2, item a (Mengguna kan mikroskop dengan benar) Menggunakan satu/dua mata Terampil Aspek ke-3 (Penutup) a.1 Mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula, membersihkan dan merapikan kembali tempat praktikum, melepas jas praktikum; mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula, merapikan dan membersihkan kembali tempat praktikum, tidak melepas jas praktikum; tidak mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula, meninggalkan

tempat dalam keadaan kotor, tidak melepas jas praktikum

a.1 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan dan bahan setelah selesai praktikum; a.2 Siswa hanya membersihkan atau hanya mengembalikan peralatan dan bahan setelah selesai praktikum; a.3 Siswa tidak membersihkan dan tidak mengembalikan peralatan dan bahan setelah selesai praktikum Desain lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum percobaan Aspek ke-1, item c (Memakai jas praktikum) Kancing dikaitkan/ tidak dikaitkan

Jenis instrumen

asesmen alternatif Yang direvisi Sebelum direvisi Setelah direvisi

Aspek ke-2, item a (Keterampilan melakukan percobaan) a.3 Langkah- langkah percobaan tidakbenar, acak; tidak mengguna- kan alat dan bahan sesuai petunjuk praktikum, tidak terampil

a.3 Langkah-langkah percobaan tidakbenar, tidak

menggunakan alat dan bahan sesuai petunjuk praktikum, tidak terampil (kata acak

dihilangkan)

Aspek ke-3

(Penutup)

a.1 Mengemba- likan alat dan bahan ke tempat semula, membersihkan dan merapikan kembali tempat praktikum, melepas jas praktikum; mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula, merapikan dan membersihkan kembali tempat praktikum, tidak melepas jas praktikum; a.3 tidak mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula, meninggalkan

tempat dalam keadaan kotor, tidak melepas jas praktikum

a.1 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan dan bahan setelah selesai praktikum; a.2 Siswa hanya membersihkan atau hanya mengembalikan peralatan dan bahan setelah selesai praktikum; a.3 Siswa tidak membersihkan dan tidak mengembalikan peralatan dan bahan setelah selesai praktikum

Data revisi isi instrumen asesmen alternatif berdasar hasil uji coba 1 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Revisi instrumen asesmen alternatif berdasar hasil uji coba 1 Jenis Instrumen

asesmen alternatif Yang direvisi Sebelum direvisi Setelah direvisi

Lembar aktivitas siswa dalam diskusi

Format tanda tangan observer

Tidak ada format untuk tanda tangan observer

Ada format untuk tanda tangan observer

Lembar penilaian presentasi

Aspek yang diamati

Lay out tabel lembar peni- laian presen-tasi

Tidak ada aspek penilaian keaktifan siswa bertanya

Pada kolom yang terpotong (tidak dalam satu halaman) tidak diberi judul kolom

Ada aspek penilaian keaktifan siswa bertanya (aspek ke-7, yaitu kemampuan menanggapi pertanyaan/pendapat kelompok lain)

Pada kolom yang terpotong (tidak dalam satu halaman) setiap kolom diberi judul kolom

Lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum pengamatan

Format tanda tangan obser-ver

Tidak ada format untuk tanda tangan observer

Ada format untuk tanda tangan observer

Lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum percobaan

Aspek ke-2 (Ke- giatan percobaan) 2.a Keterampilan melakukan percobaan, 2.b Melakukan pengamatan dengan benar, 2.c Membentuk sikap-sikap ilmiah, 2.d Menemu-kan hasil, 2.e Mengerjakan

2.a Melakukan observasi,

2.b Melakukan klasifikasi dan prediksi, 2.c Membuat hipotesis,

2.d Melakukan percobaan,

2.e Menggunakan alat ukur,

2.f Melakukan identifikasi variabel,

Format tanda tangan obser-ver

LKS,

2.f Menarik kesimpulan

Tidak ada format untuk tanda tangan observer

2.h Mengumpulkan data,

2.i Mengorganisasi data,

2.j Memaknakan data,

2.k Menyusun kesimpulan,

2.l Mengkomunikasikan hasil

Ada format untuk tanda tangan observer

Setelah instrumen asesmen alternatif divalidasi dan direvisi, kemudian instrumen tersebut dimintakan tanggapan kepada pakar asesmen, guru, dan observer. Hasil analisis tanggapan pakar asesmen terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS menunjukkan bahwa pakar asesmen menerima indikator-indikator dalam angket untuk dijadikan kriteria asesmen alternatif yang sesuai dengan pendekatan JAS. Rata-rata skor tanggapan positif pakar asesmen terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS adalah 88,89%. Data lebih rinci mengenai indikator kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil analisis angket tanggapan pakar asesmen terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS

∑ Frekuensi pemilihan (%) No Indikator

Ya Tidak

1 Tepat digunakan pada pembelajaran materi jamur 100 0

2 Terencana 100 0

3 Dilakukan disepanjang proses pembelajaran 100 0

4 Mengukur/menggali seluruh aspek potensi siswa 100 0

5 Bervariasi 100 0

6 Mengakui adanya perbedaan individual 66,67 33,33

8 Mengakses produk, proses, dan sikap siswa 100 0

9 Berpikir tingkat tinggi 100 0

10 Murah/hemat 66,67 33,33

11 Praktis, mudah digunakan 66,67 33,33

12 Pembelajaran konstruktivisme 100 0

13 Eksplorasi lingkungan 100 0

14 Belajar penemuan (discovery-inquiry) 100 0

15 Dekat dengan kehidupan sehari-hari 100 0

16 Alam sebagai sumber belajar 100 0

17 Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) 100 0

18 Menerapkan unsur bioedutainment 100 0

Rata-rata 88,89 11,11

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan pakar asesmen terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS dapat diketahui bahwa instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan telah “sesuai”dengan pendekatan JAS. Data lebih rinci mengenai hasil analisis angket tanggapan pakar asesmen terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil analisis angket tanggapan pakar asesmen terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS

No Indikator % Skor Kriteria

1 Terencana 73.33 Sesuai

2 Dilakukan disepanjang proses pembelajaran 86.67 Sangat sesuai 3 Mengukur/menggali seluruh aspek potensi siswa 73.33 Sesuai

4 Bervariasi 80 Sesuai

5 Mengakui adanya perbedaan individual 53.33 Tidak bisa menentukan dengan pasti

6 Mengakui kesetaraan gender 66,67 Tidak bisa menentukan dengan pasti

7 Mengakses produk, proses, dan sikap siswa 60 Tidak bisa menentukan dengan pasti

8 Berpikir tingkat tinggi 60 Tidak bisa menentukan

dengan pasti

10 Praktis, mudah digunakan 66.67 Tidak bisa menentukan dengan pasti

11 Pembelajaran konstruktivisme 73.33 Sesuai

12 Eksplorasi lingkungan 80 Sesuai

13 Belajar penemuan (discovery-inquiry) 86.67 Sangat sesuai 14 Dekat dengan kehidupan sehari-hari 73.33 Sesuai

15 Alam sebagai sumber belajar 86.67 Sangat sesuai 16 Pembelajaran berpusat pada siswa (student

centered)

86.67 Sangat sesuai

17 Menerapkan unsur bioedutainment 80 Sesuai

18 Menggunakan langkah penyusunan asesmen alternatif sesuai dengan pedoman penyusunan asesmen

80 Sesuai

19 Asesmen alternatif sejiwa dengan pendekatan JAS

73.33 Sesuai 20 Menarik untuk digunakan dalam pembelajaran

materi jamur

80 Sesuai

Rata-rata 75,67 Sesuai

Hasil analisis angket tanggapan guru terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS menunjukkan bahwa guru sangat setuju dan menerima semua indikator sebagai kriteria instrumen asesmen alternatif yang sesuai dengan pendekatan JAS (100%). Data lebih rinci mengenai tanggapan guru terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Hasil analisis angket tanggapan guru terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan guru terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangan dengan pendekatan JAS, menunjukkan hasil bahwa secara umum guru menyatakan bahwa instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan “sangat sesuai” dengan pendekatan JAS (86%). Data lebih rinci mengenai hasil analaisis angket tanggapan guru terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Hasil analisis angket tanggapan guru terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS

No Indikator % Skor Kriteria

1 Terencana 100 Sangat sesuai 2 Dilakukan disepanjang proses pembelajaran 80 Sesuai

3 Mengukur/menggali seluruh aspek potensi siswa

80 Sesuai

4 Bervariasi 100 Sangat sesuai 5 Mengakui adanya perbedaan individual 80 Sesuai

6 Mengakui kesetaraan gender 100 Sangat sesuai 7 Mengakses produk, proses, dan sikap siswa 80 Sangat sesuai 8 Berpikir tingkat tinggi 80 Sesuai

9 Murah/hemat 100 Sangat sesuai

∑ Frekuensi pemilihan (%) No Indikator

Ya Tidak

1 Tepat digunakan pada pembelajaran materi jamur 100 0

2 Terencana 100 0

3 Dilakukan disepanjang proses pembelajaran 100 0 4 Mengukur/menggali seluruh aspek potensi siswa 100 0

5 Bervariasi 100 0

6 Mengakui adanya perbedaan individual 100 0

7 Mengakui kesetaraan gender 100 0

8 Mengakses produk, proses, dan sikap siswa 100 0

9 Berpikir tingkat tinggi 100 0

10 Murah/hemat 100 0

11 Praktis, mudah digunakan 100 0

12 Pembelajaran konstruktivisme 100 0

13 Eksplorasi lingkungan 100 0

14 Belajar penemuan (discovery-inquiry) 100 0

15 Dekat dengan kehidupan sehari-hari 100 0

16 Alam sebagai sumber belajar 100 0

17 Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) 100 0

18 Menerapkan unsur bioedutainment 100 0

10 Praktis, mudah digunakan 40 Kurang sesuai 11 Pembelajaran konstruktivisme 80 Sesuai 12 Eksplorasi lingkungan 100 Sangat sesuai 13 Belajar penemuan (discovery-inquiry) 80 Sesuai 14 Dekat dengan kehidupan sehari-hari 80 Sesuai

15 Alam sebagai sumber belajar 100 Sangat sesuai 16 Pembelajaran berpusat pada siswa (student

centered)

100 Sangat sesuai

17 Menerapkan unsur bioedutainment 80 Sesuai 18 Menggunakan langkah penyusunan asesmen

alternatif sesuai dengan pedoman penyusunan asesmen

100 Sangat sesuai

19 Asesmen alternatif sejiwa dengan pendekatan JAS

80 Sesuai

20 Menarik untuk digunakan dalam pembelajaran materi jamur

80 Sesuai

Rata-rata 86,00 Sangat sesuai

Berdasarkan hasil analisis angket tanggpan observer terhadap kesesuaian instrumen asemen alternatif dengan pendekatan JAS menunjukkan hasil bahwa observer menerima indikator-indikator tersebut sebagai kriteria instrumen asesmen alternatif yang sesuai dengan pendekatan JAS (97,22%). Data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil analisis angket tanggapan observer terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan observer terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS diketahui bahwa secara umum observer menyatakan bahwa asesmen yang dikembangkan “sangat sesuai” dengan pendekatan JAS (87,33%). Data lebih rinci mengenai tanggapan observer terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS tersaji pada Tabel 8.

Tabel 8 Hasil analisis angket tanggapan observer terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS

No Indikator % Skor Kriteria

1 Terencana 86,67 Sangat sesuai 2 Dilakukan disepanjang proses pembelajaran 90,00 Sangat sesuai 3 Mengukur/menggali seluruh aspek potensi siswa 96,67 Sangat sesuai 4 Bervariasi 90,00 Sangat sesuai 5 Mengakui adanya perbedaan individual 86,67 Sangat sesuai 6 Mengakui kesetaraan gender 100 Sangat sesuai

∑ Frekuensi pemilihan (%) No Indikator

Ya Tidak

1 Tepat digunakan pada pembelajaran materi jamur 100 0

2 Terencana 100 0

3 Dilakukan disepanjang proses pembelajaran 100 0

4 Mengukur/menggali seluruh aspek potensi siswa 100 0

5 Bervariasi 100 0

6 Mengakui adanya perbedaan individual 83,33 16,67

7 Mengakui kesetaraan gender 83,33 16,67

8 Mengakses produk, proses, dan sikap siswa 100 0

9 Berpikir tingkat tinggi 83,33 16,67

10 Murah/hemat 100 0

11 Praktis, mudah digunakan 100 0

12 Pembelajaran konstruktivisme 100 0

13 Eksplorasi lingkungan 100 0

14 Belajar penemuan (discovery-inquiry) 100 0

15 Dekat dengan kehidupan sehari-hari 100 0

16 Alam sebagai sumber belajar 100 0

17 Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) 100 0

18 Menerapkan unsur bioedutainment 100 0

7 Mengakses produk, proses, dan sikap siswa 90,00 Sangat sesuai 8 Berpikir tingkat tinggi 83,33 Sesuai

9 Murah/hemat 70,00 Sesuai

10 Praktis, mudah digunakan 83,33 Sesuai 11 Pembelajaran konstruktivisme 83,33 Sesuai 12 Eksplorasi lingkungan 83,33 Sesuai

13 Belajar penemuan (discovery-inquiry) 90,00 Sangat sesuai 14 Dekat dengan kehidupan sehari-hari 93,33 Sangat sesuai

15 Alam sebagai sumber belajar 93,33 Sangat sesuai 16 Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) 86,67 Sangat sesuai

17 Menerapkan unsur bioedutainment 83,33 Sesuai 18 Menggunakan langkah penyusunan asesmen alternatif

sesuai dengan pedoman penyusunan asesmen 86,67 Sangat sesuai 19 Asesmen alternatif sejiwa dengan pendekatan JAS 90,00 Sangat sesuai

20 Menarik digunakan dalam pembelajaran materi Jamur 80,00 Sesuai

Rata-rata 87,33 Sangat sesuai

Untuk memenuhi fungsi evaluasi mutlak dilakukan uji coba/penerapan instrumen asesmen alternatif. Hasil penerapan instrumen asesmen alternatif pada pembelajaran materi jamur di SMA N 1 semarang meliputi: penilaian aktivitas siswa, penilaian kinerja siswa, dan penilaian hasil belajar siswa.

Aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil aktivitas siswa dalam diskusi

Jumlah siswa % No Kriteria

Uji coba 1 Uji coba 2 Uji coba 1 Uji coba 2 1 Sangat aktif 5 8 16,67 22,22

2 Aktif 17 21 56,67 58,33

3 Cukup aktif 8 7 26,67 19,44

4 Kurang aktif 0 0 0 0

5 Tidak aktif 0 0 0 0

Rata-rata keaktifan siswa 74,44 78,00

Aktivitas siswa dalam kegiatan presentasi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil aktivitas siswa dalam presentasi

Jumlah siswa %

No Kriteria

Uji coba 1 Uji coba 2 Uji coba 1 Uji coba 2

1 Sangat aktif 6 11 20,00 30,56

2 Aktif 13 15 43,33 41,67

3 Cukup aktif 10 10 33,33 27,78

5 Tidak aktif 0 0 0 0 Rata-rata keaktifan siswa 73,19 78,27

Hasil kinerja siswa dalam praktikum pengamatan dan percobaan masing-masing dapat dilihat pada Tabel 11 dan 12.

Tabel 11 Hasil kinerja siswa dalam praktikum pengamatan

Jumlah siswa %

No Kriteria

Uji coba 1 Uji coba 2 Uji coba 1 Uji coba 2

1 Sangat terampil 1 8 3,33 22,22 2 Terampil 29 19 96,67 52,78 3 Cukup terampil 0 8 0 22,22 4 Kurang terampil 0 1 0 2,78

5 Tidak terampil 0 0 0 0

Rata-rata keterampilan siswa 77,44 75,56

Tabel 12 Hasil kinerja siswa dalam praktikum percobaan

Jumlah siswa %

No Kriteria

Uji coba 1 Uji coba 2 Uji coba 1 Uji coba 2

1 Sangat terampil 3 18 10,00 50,00 2 Terampil 27 17 90,00 47,22 3 Cukup terampil 0 1 0 2,78

4 Kurang terampil 0 0 0 0

5 Tidak terampil 0 0 0 0

Rata-rata keterampilan siswa 79,78 83,80

Penilaian hasil belajar siswa diperoleh melalui rata-rata gabungan nilai posttest

dan nilai tugas yang diberikan selama proses pembelajaran, meliputi: menjawab soal- soal bahan ajar, student activity sheet, dan laporan hasil percobaan yeast.

Tabel 13 Rekapitulasi hasil belajar siswa

Nilai Keterangan

Uji coba 1 Uji coba 2

Nilai tertinggi 82,00 85,75

Nilai terendah 72,00 67,75

Rata-rata 76,48 78,89

Jumlah siswa yang tuntas 30 29

Jumlah siswa yang tidak tuntas 0 7

PEMBAHASAN

Penelitian ini berusaha men-deskripsikan: (1) Proses pengembangan instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS; (2) Hasil angket tanggapan pakar asesmen, guru, dan observer terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS dan kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS; serta (3) Hasil penerapan instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS. Masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Proses pengembangan instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS

Sebelum instrumen asesmen alternatif diujicobakan pada kelas perlakuan (uji coba 1 dan uji coba 2), dilakukan tahap penyusunan desain instrumen asesmen alternatif yang disesuaikan dengan pendekatan JAS, dengan tetap mengacu pada Pedoman Umum Pengembangan Penilaian dari Departemen Pendidikan Nasional dan Pedoman Penilaian KTSP. Desain instrumen asesmen alternatif yang telah disusun kemudian dinilai dan divalidasi oleh pakar asesmen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang dengan jumlah responden tiga orang. Beliau adalah Ir. Tuti Widianti, M. Biomed selaku dosen yang berpengalaman dalam bidang asesmen, Dra. Retno Sri Iswari, SU selaku dosen yang juga berpengalaman di bidang asesmen, serta Sri Sukaesih, S. Pd selaku dosen Evaluasi Pendidikan Biologi di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Instrumen asesmen alternatif yang dinilai tersebut memiliki beberapa kekurangan sehingga dilakukan perbaikan/revisi. Revisi tersebut ter-dapat pada: desain lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi, desain lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum pengamatan, dan desain lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum percobaan (Tabel 1).

Setelah kekurangan dan kelemahan tersebut direvisi maka desain instrumen asesmen alternatif divalidasi. Validasi instrumen asesmen alternatif oleh pakar asesmen merupakan penilaian bahwa instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS layak diujicobakan di kelas perlakuan.

Uji coba pertama (uji coba 1) instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS diterapkan di kelas X7 SMA N 1 Semarang tahun ajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 30 orang. Instrumen asesmen alternatif yang diujicobakan masih mempunyai beberapa kekurangan/kelemahan se-

hingga dilakukan revisi kembali (langkah ke-5). Revisi tersebut antara lain terdapat pada: lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi, lembar penilaian presentasi dan lembar penilaian kinerja siswa dalam praktikum percobaan (Tabel 2).

Instrumen asesmen alternatif yang telah diperbaiki dari uji coba 1, kemudian diterapkan/diujicobakan kembali (uji coba 2) di kelas X7 SMA N 1 Semarang tahun ajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa lebih banyak yaitu 37 siswa. Selama pelaksanaan uji coba 2, ternyata tidak ditemukan lagi kelemahan dan kekurangan pada instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan, sehingga instrumen asesmen alternatif yang digunakan pada uji coba 2 dapat dikatakan sebagai produk final.

2. Hasil angket tanggapan pakar asesmen, guru dan observer terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS dan kualitas instrumen asesmen alternataif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan pakar asesmen terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS, menunjukkan hasil bahwa secara umum semua indikator dalam angket dapat diterima sebagai kriteria instrumen asesmen alternatif yang sesuai dengan pendekatan JAS. Hal ini ditandai dengan diperolehnya tanggapan positif dari pakar asesmen rata-rata sebesar 88,89%, sedangkan berdasarkan hasil analisis angket tanggapan pakar asesmen terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS diperoleh persentase tanggapan pakar asesmen sebesar 75,67%. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan telah “sesuai” dengan pendekatan JAS.

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan guru terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS, menunjukkan hasil bahwa semua indikator mendapatkan tanggapan positif dengan skor 100%. Guru sangat setuju dan menerima semua indikator sebagai kriteria instrumen asesmen alternatif yang sesuai dengan pendekatan JAS. Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan guru terhadap kualitas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS diketahui bahwa instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan “sangat sesuai” dengan pendekatan JAS (86%).

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan observer terhadap kesesuaian instrumen asesmen alternatif dengan pendekatan JAS, menunjukkan hasil bahwa

observer menerima indikator-indikator tersebut sebagai kriteria instrumen asesmen alternatif yang sesuai dengan pendekatan JAS dengan rata-rata skor tanggapan positif sebesar 97,22%, sedangkan hasil analisis angket tanggapan observer terhadap kualiatas instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan pendekatan JAS dapat diketahui bahwa secara umum observer menyatakan bahwa asesmen yang dikembangkan “sangat sesuai” dengan pendekatan JAS (87,33%).

3. Hasil penerapan instrumen asesmen alternatif yang dikembangkan dengan

pendekatan JAS.

Hasil penerapan instrumen asesmen alternatif pada pembelajaran materi jamur di SMA N 1 semarang meliputi: penilaian aktivitas siswa, penilaian kinerja siswa, dan penilaian hasil belajar siswa.

a. Penilaian aktivitas siswa

Melalui instrumen lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi dan presentasi dapat diketahui keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran. Berdasar-kan analisis data tersebut dapat diketahui bahwa secara umum persentase keaktifan siswa dalam diskusi dan presentasi meningkat dari uji coba 1 ke uji coba 2, dengan rata-rata kenaikan persen-tase keaktifan siswa masing-masing sebesar 3,56% dan 5,08%. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen asesmen alternatif yang di-kembangkan dengan pendekatan JAS selain dapat mengukur/ menggali aspek kognitif, juga dapat mengukur/menggali aspek afektif dan psikomotorik siswa.

Selama kegiatan diskusi dan presentasi siswa dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota masing-masing empat siswa. Siswa diberi kesempatan untuk me-ngemukakan pertanyaan dan me-ngaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk bekerja sama dengan kelompoknya dan mencari tahu (inquiry) fenomena alam yang ada di sekitarnya. Hal ini sesuai dengan filosofi pendekatan JAS yaitu konstruktivisme dan kegiatan eksplorasi lingkungan.

Pada filosofi pembelajaran konstruktivisme siswa diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar (Kunandar 2007). Kegiatan diskusi dan presentasi akan meningkatkan pemahaman konsep siswa karena dengan mengemukakan gagasan sendiri atau menanggapi gagasan orang lain akan

membantu siswa untuk mengenal hubungan-hubungan baru tentang suatu konsep. Saepudin (2007) me-nyatakan bahwa metode presentasi dalam pembelajaran dapat membangkitkan keaktifan siswa, terbukti dengan persentase setiap siklus meningkat. Manfaat yang dapat diraih dari pembelajaran dengan metode presentasi dan diskusi adalah adanya suasana kelas yang hidup, kemampuan menulis materi atau ide, dan melatih siswa berpikir kritis dan analitis. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran diskusi dan presentasi menjadi lebih bermakna.

b. Penilaian kinerja siswa

Berdasarkan analisis hasil kinerja siswa dalam praktikum pengamatan dan percobaan diketahui bahwa persentase keterampilan siswa meningkat dari uji coba 1 ke uji coba 2, dengan rata-rata peningkatan persentase keterampilan masing-masing se-besar 1,88% dan 4,02%. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen asesmen alternatif yang di-kembangkan dapat mengukur keterampilan siswa dalam prak-tikum pengamatan dan percobaan jamur.

Selama kegiatan praktikum pengamatan dan percobaan siswa dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota masing-masing empat siswa. Selama kegiatan praktikum pengamatan, siswa diberi kesempatan untuk meng-amati keanekaragaman jenis jamur, baik jamur mikroskopis maupun jamur makroskopis. Pengamatan jamur mikroskopis dilakukan pada berbagai bahan makanan berjamur. Bahan makanan berjamur disiapkan sendiri oleh siswa beberapa hari (kurang lebih satu minggu) sebelum kegiatan pengamatan berlangsung, sedangkan pengamatan jamur makroskopis dilakukan pada berbagai jenis basidiomycota seperti: jamur tiram, jamur merang, dan jamur kayu yang sudah disediakan.

Kegiatan praktikum percobaan dilakukan dengan menyelidiki pengaruh gula dan garam terhadap aktivitas yeast. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan observasi, melakukan klasifikasi dan prediksi, membuat hipotesis, melakukan percobaan, melakukan identifikasi variabel, mengontrol variabel,